Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kebenaran dan Ketidaktulusan



Kebenaran dan Ketidaktulusan

"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan di rumah Mu Si?!" Yang Zi mengepalkan satu tangannya. Kalau Mu Si menjawab mereka adalah orang jahat, ia akan langsung menyerang mereka.     

"Kami penyelamat Mu Si," jawab Sima You Yue.     

"Penyelamat?" Yang Zi berbalik dan menatap Mu Si. Ia menurunkan kuda-kudanya setelah melihat Mu Si mengangguk. Ia menangkupkan tinjunya ke arah Sima You Yue dan Di Wu dan berkata dengan rasa terima kasih, "Maafkan aku karena sudah berprasangka buruk barusan."     

Sima You Yue sedikit mengangguk untuk menerima permintaan maafnya.     

"Mu Si, apakah kau terluka gara-gara mereka lagi?" tanya Yang Zi.     

Mu Si mengangguk.     

Yang Zi tidak memedulikan Sima You Yue. Ia berbalik dan menanyai Mu Si, "Kudengar kau ditangkap mereka. Orang-orang melihat mereka mengejarmu dan menemukan Zhang Shuo tewas tidak lama kemudian. Mu Si, katakan yang sebenarnya pada Paman, apakah kematian Zhang Shuo itu ada hubungannya denganmu?"     

Tepat ketika Mu Si ingin mengaku, Sima You Yue langsung berbicara.     

"Kekuatan Mu Si sangat rendah. Apa kau pikir dia bisa membunuh mereka sementara Zhang Shuo membawa sepuluh sampai dua puluh orang pengawal?"     

Mu Si menatap Sima You Yue dengan heran. Ia tidak menyangka Sima You Yue akan bilang begitu, tetapi ia menimpali perkataan Sima You Yue, "Jumlah mereka memang banyak sekali."     

Ia tidak menyangkalnya, tetapi ia juga tidak mengakuinya.     

Yang Zi memikirkan maksud Sima You Yue. Ia juga merasa kalau bukan Mu Si-lah yang membunuh Zhang Shuo. Ia mengalihkan tatapannya pada Sima You Yue dan Di Wu, lalu bertanya, "Apakah kau menyelamatkan Mu Si dari Zhang Shuo dan membunuh mereka semua karena kau tahu Mu Si tidak akan bisa melawan mereka?"     

Sima You Yue mengangkat bahu. "Aku memang membunuh beberapa pengawalnya, tetapi aku tidak membunuh Zhang Shuo."     

"Benarkah?"     

"Tanya Mu Si kalau kau tidak percaya padaku."     

"Paman Yang Zi, mereka tidak membunuh Zhang Shuo," kata Mu Si.     

Yang Zi menatap Mu Si untuk memastikan kalau Mu Si mengatakan yang sebenarnya. Ia menepuk pundak Mu Si, lalu berkata, "Aku mengkhawatirkanmu. Pasukan Klan Zhang sangat kuat. Kau akan berada dalam masalah besar kalau mereka sampai berpikir kau-lah yang membunuh Zhang Shuo."     

"Mm, aku mengerti." Mu Si mengangguk. "Namun, Sima You Yue dan Di Wu tidak membunuh Zhang Shuo."     

Akulah yang membunuhnya, kata Mu Si dalam hati.     

"Mm, baguslah kalau kau tidak terlibat dalam masalah ini." Yang Zi mengembuskan napas lega. "Benda itu mungkin akan ketahuan kalau kau ditangkap Klan Zhang. Kalau itu sampai terjadi, kau tidak akan bisa mencari ayahmu. Apakah kau sudah menemukan benda itu?"     

Mu Si menggeleng, lalu menjawab, "Paman Yang Zi, aku tidak bisa menemukannya. Entah benda itu memang tidak ada atau sudah dibawa oleh Ayah."     

"Coba cari lagi. Ayahmu pasti meninggalkan cadangannya di rumah ketika dia pergi supaya orang bisa mencari ayahmu, jaga-jaga kalau sesuatu terjadi padanya," kata Yang Zi dengan yakin.     

"Namun, Ayah tidak pernah memberitahuku tentang itu, dan …." Mu Si melihat ke sekelilingnya, lalu berkata, "Seluruh isi rumah ini bisa dilihat dalam sekilas pandang. Kalau ada sesuatu, aku pasti sudah menemukannya sejak lama."     

"Kau mungkin telah melewatkannya di suatu tempat," kata Yang Zi. "Itulah kunci untuk bisa menemukan ayahmu. Kita tidak akan bisa menemukan ayahmu kalau kita tidak bisa menemukan tempat itu. Kau mengerti, kan?"     

"Aku mengerti." Mu Si menunduk karena kecewa.     

Mu Si tidak akan bisa menemukan ayahnya kalau ia tidak bisa menemukan benda tersebut. Ia sudah mencari di seluruh bagian rumah itu, tetapi tetap tidak bisa menemukan benda tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana perasaannya.     

Melihat Mu Si tampak sedih, Yang Zi pun berkata, "Coba cari lagi. Sementara ini jangan pergi ke jalan besar supaya Klan Zhang tidak bisa melampiaskan amarah mereka padamu."     

"Aku mengerti."     

"Ini untuk kebutuhanmu sekarang. Ayahmu itu pahlawan. Jangan berhenti berkultivasi." Yang Zi menyerahkan sebuah tas kepada Mu Si.     

Mu Si menerima tas tersebut dan menatap Yang Zi dengan penuh rasa terima kasih. "Aku akan berusaha sebaik mungkin, terima kasih Paman Yang Zi."     

"Oh ya, meskipun mereka telah menyelamatkanmu, kau tidak mengenal mereka. Sebaiknya kau berhati-hati agar tidak terjadi masalah."     

"Paman Yang Zi, aku akan berjaga-jaga."     

"Baiklah, aku pamit dahulu. Aku akan mengabarimu kalau ada berita."     

Yang Zi berbalik dan pergi setelah berbicara. Mu Si mengantarnya pergi, lalu kembali dengan cepat.     

Mu Si duduk di atas tikar, membuka tas tersebut dan melihat apa yang ada di dalamnya. Sima You Yue melihat sekilas, hanya ada beberapa keping Batu Roh gelap peringkat rendah dan dua Batu Roh peringkat menengah.     

Ia menatap Mu Si sambil bertopang dagu, lalu bertanya, "Siapa Paman Yang Zi itu?"     

Mu Si menyimpan Batu Roh tersebut. Ia sama sekali tidak khawatir karena ia tahu kalau Sima You Yue bukanlah orang biasa. Sima You Yue pasti tidak menginginkan Batu Roh kecilnya.     

"Paman Yang Zi itu teman baik ayahku. Ia sudah merawat dan membantuku selama beberapa tahun terakhir. Kalau tidak, aku tidak akan bisa bertahan hidup sampai selama ini."     

"Kau percaya padanya?"     

"Mmm."     

"Namun, kau baru saja berbohong padanya," kata Sima You Yue. "Kalau kau memercayainya, kenapa kau tidak bilang yang sebenarnya?"     

Mu Si menunduk dan menggenggam tas tersebut erat-erat di tangannya tanpa mengatakan apa pun.     

Meskipun Mu Si baru mengenal Sima You Yue selama setengah hari, entah bagaimana ia merasa bisa percaya pada Sima You Yue?     

Sima You Yue mengembuskan napas, lalu berkata, "Bocah, aku tanya tiga pertanyaan padamu, tetapi yang kau jawab hanya satu. Susah sekali berbicara denganmu."     

"Kau siapa?" Tiba-tiba Mu Si mengangkat kepalanya dan menatap Sima You Yue dengan air mata berlinang. "Kau selalu menanyaiku, tetapi kau belum bilang kau siapa."     

Kenapa ada orang asing yang tiba-tiba sangat peduli padanya?!     

Meski Mu Si masih muda, firasatnya yang tajam dari pengalamannya di masa lalu membantunya untuk melihat siapa orang yang jujur ​​padanya dan siapa yang hanya berpura-pura.     

Sima You Yue tidak menyangka anak yang keras kepala itu tiba-tiba berubah jadi demikian. Ia terdiam, tersenyum, lalu menjawab, "Namaku Sima You Yue. Sama sepertimu, aku juga sedang mencari ayahku."     

"Ayahmu juga hilang?"     

"Iya." Sima You Yue mengubah posisi duduknya. Ia memeluk lututnya dengan kedua tangannya, menyandarkan kepalanya di atas lututnya, lalu berkata, "Kalau dipikir-pikir, kita berdua ada dalam situasi yang sama. Kau kehilangan ayahmu saat kau berumur delapan tahun. Sementara aku, aku dikirim ke tempat lain sejak aku lahir. Aku belum pernah bertemu dengan ayahku sebelumnya. Aku tidak tahu bagaimana penampilannya. Aku tidak tahu apakah dia merindukanku seperti aku merindukannya. Untuk saat ini, aku hanya tahu kalau kondisinya sedang tidak baik, jadi aku harus menemukannya secepat mungkin."     

"Ayahmu ada di Kota Hantu?" tanya Mu Si.     

"Mm. Aku ke sini untuk mencari ayahku." Sima You Yue mengeluarkan batu giok kehidupan milik Sima Liu Xuan. Batu giok tingkat teratas yang penuh retakan. Orang yang melihat batu giok tersebut bisa membayangkan bagaimana kondisi pemiliknya sekarang.     

Mungkin karena Sima You Yue dan Mu Si saling memahami satu sama lain, keduanya jadi semakin dekat.     

Sima You Yue mengembuskan napas, lalu berkata, "Apakah kau tahu kalau Paman Yang Zi-mu itu tidak sebaik yang kau kira?"     

Mu Si menggenggam erat tas tersebut, lalu menjawab, "Aku tahu. Dia tidak menjagaku karena ayahku, tetap karena ada alasan lain."     

"Namun, aku bisa melihat kalau kau senang mendengar suaranya. Kau bahkan langsung bersemangat lari keluar. Apakah kau tidak peduli?" tanya Sima You Yue.     

"Paling tidak dari luar aku kelihatan peduli."     

Sima You Yue terperangah. Apakah Mu Si memang sengaja mendekatkan diri dengan Yang Zi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.