Pemuda Itu, Mu Si
Pemuda Itu, Mu Si
Tangannya berlumuran darah. Begitu pula dengan matanya. Wajahnya sudah babak belur sampai tidak bisa lagi dikenali. Pemuda itu menatap mayat Zhang Shuo dengan benci.
Saat Sima You Yue melihat pemuda tersebut merangkak mendekati Zhang Shuo, ia ragu-ragu sejenak, tetapi tidak menghentikan pemuda itu.
"Tuan, Tuan Muda sudah dibunuh?!" teriak para pengawal dengan sangat terkejut saat melihat Zhang Shuo yang jatuh.
"Tangkap mereka! Kalau tidak, kitalah yang pasti mati begitu kita kembali!"
Para pengawal tersebut tidak akan dibiarkan tetap hidup walaupun mereka berhasil menangkap pembunuh tuan mereka, karena mereka sudah gagal melindungi tuan mereka. Namun, naluri bertahan hidup memberi mereka sedikit harapan.
"Flowey, kuserahkan mereka kepadamu." Flowey muncul di hadapan semua pengawal setelah Sima You Yue melambaikan tangannya.
"Yue Yue, tak kusangka aku akan mendapatkan makanan enak begitu kita sampai di sini." Melihat ada banyak orang yang bisa ia makan, Flowey sangan senang. Beberapa sulur merambat keluar dari lengan bajunya dan dengan cepat bercabang menjadi banyak sulur. Masing-masing sulur merambat sampai setinggi manusia, mengerikan sekaligus memikat.
Begitu Raja Bunga Pemakan Manusia keluar, orang-orang di sana pun tercengang. Mereka masih punya harapan kalau melawan manusia, tetapi sekarang, harapan mereka pupus begitu bertemu dengan Raja Bunga Pemakan Manusia.
"Kenapa bisa ada Raja Bunga Pemakan Manusia! Kalian bukan dari Kota Hantu!"
"Tebakanmu benar. Ada hadiah yang menantimu. Hadiahnya adalah kau akan dimakan, hahaha —" Flowey terbahak.
Pengawal-pengawal yang masih bisa berjalan, berbalik dan mencoba melarikan diri. Mereka semua sama-sama merasa menyesal. Kenapa mereka datang ke tempat itu! Sekarang mereka bahkan tidak bisa meminta bantuan kepada siapa pun.
"Aaahhh!"
Flowey menangkap para pengawal itu satu per satu. Jalanan pun jadi kosong dalam waktu singkat, yang tersisa hanyalah beberapa kuntum bunga yang besar.
"Ini, ini …." Pemuda itu tercengang. Ia pikir, membunuh Zhang Shuo tanpa ragu saja sudah merupakan sebuah hal besar, ia tidak menyangka kalau situasinya akan berubah hanya dalam beberapa menit.
Sima You Yue menatap pemuda tersebut, lalu bertanya, "Siapa namamu?"
Pemuda itu kembali menguasai diri. Ia melirik Sima You Yue, lalu pergi tanpa bilang apa-apa.
"Inikah caramu membalasku setelah aku menyelamatkan nyawamu?" teriak Sima You Yue dari belakang pemuda tersebut.
"Kau tidak seharusnya ada di tempat ini. Pergilah sebelum ada yang tahu. Selain itu, kau baru saja membunuh Zhang Shuo, kalau klannya sampai tahu tentang ini …. Kalian harus meninggalkan kota ini secepat mungkin." Pemuda itu tergagap sambil berjalan menyeret tubuhnya yang babak belur.
"Nona Muda, apakah kau akan membiarkan dia pergi begitu saja?" tanya Di Wu sambil menutupi wajahnya yang bengkak.
Sima You Yue tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Sambil melihat punggung pemuda tersebut, jarinya menghitung sampai tiga.
Satu, dua, tiga ….
"Buk —"
Pemuda itu tidak bisa bertahan dan akhirnya pingsan.
Sima You Yue berjalan mendekat, menggeleng, lalu berkata, "Di Wu, bawa dia!"
"Ah — bawa dia?" Di Wu berjalan mendekat. "Nona Muda, orang ini sudah cari masalah dengan sejumlah orang yang berkedudukan tinggi. Kita pasti jadi ikut kena masalah kalau kita membawanya. Kenapa tidak kita tinggalkan saja dia di sini dan beri dia pil? Dia pasti tidak akan mati."
Sima You Yue memelototi Di Wu. Di Wu jadi merinding dibuatnya.
"Di Wu." Sima You Yue menatap Di Wu dengan serius.
"Nona Muda."
"Apakah kau memang seekor anjing neraka?" Sima You Yue mendekati Di Wu, berjalan berputar mengelilingi Di Wu, mengamati Di Wu dengan cermat sambil meragukan Di Wu.
Di Wu dengan cepat menangkis keraguan Sima You Yue. Ia mengangguk seperti seekor anak ayam, "Ya, aku anjing neraka."
Sima You Yue berdiri tegak, lalu bertanya, "Namun, menurutku kau bukan anjing neraka. Anjing neraka yang ada dalam bayanganku akan melakukan apa pun tanpa banyak bicara. Namun, kenapa aku merasa kau hanya bicara, tetapi tidak melakukan pekerjaanmu?"
"Aku …." Di Wu tidak bisa berkata-kata. Itulah maksud utama kata-kata Nona Muda.
Bagian mana dari diri Di Wu yang tidak tampak seperti anjing neraka? Pfft, ia memang tidak mirip anjing, tetapi ia memang anjing neraka!
Akhirnya Di Wu membawa pemuda tersebut setelah dipelototi terus oleh Sima You Yue. Lalu, ia menggunakan hidung anjingnya yang sudah berusia ribuan tahun untuk menghindari semua orang dan dengan aman membawa mereka keluar dari daerah terlarang.
Sebenarnya mereka tidak tahu kenapa tempat tersebut dijadikan daerah terlarang, tetapi setelah melihat jalanan yang ramai, mereka tahu kalau mereka sudah keluar dari sana.
Zhang Shuo mengejar pemuda itu sampai ke daerah terlarang. Tidak lama kemudian Zhang Shuo berhasil menangkap pemuda tersebut, jadi tempat mereka bertarung itu memang tidak jauh dari jalan keluarnya.
Sima You Yue meminta Di Wu mengikutinya dari belakang sambil membawa pemuda tersebut. Mereka menyusuri jalanan untuk mencari penginapan. Namun, mereka tidak menemukan satu pun penginapan setelah mencari-cari di sekitar situ.
"Eh, aneh sekali. Kenapa sama sekali tidak ada penginapan di sini?" keluh Di Wu.
Berjalan berkeliling sambil terang-terangan membawa seseorang pasti akan menarik perhatian banyak orang. Terlebih dengan kecantikan Sima You Yue, mereka tidak bisa membiarkan terlalu banyak orang memperhatikan mereka!
"Tidak ada penginapan di Kota Hantu." Pemuda di punggung Di Wu bangun, berjuang hendak melepaskan dirinya dari punggung Di Wu walaupun ia tidak punya tenaga.
Sima You Yue berbalik untuk menatap pemuda itu, lalu bertanya, "Kau bilang tidak ada penginapan di sini?"
"Ya, walaupun kalian berjalan-jalan mengelilingi seluruh kota, kalian sama sekali tidak akan menemukan penginapan," jawab pemuda tersebut.
"Kenapa?"
"Sedikit sekali orang luar yang datang ke Kota Hantu. Biasanya orang yang datang ke sini akan memilih untuk bergabung dengan kelompok kekuatan tertentu supaya mereka bisa menetap di sini. Karena orang luar jarang sekali datang ke sini, siapa yang mau mendirikan penginapan?"
"Kalau begitu, kami akan tinggal di rumahmu," kata Sima You Yue.
Pemuda itu terdiam sejenak, lalu berkata, "Turunkan aku."
Sima You Yue menatap Di Wu dan Di Wu pun melepaskan pemuda tersebut.
Pemuda itu memandangi orang-orang di jalan sambil berkata kepada mereka berdua, "Ikuti aku."
Pemuda tersebut pergi ke sebuah gang kecil di samping. Sima You Yue dan Di Wu mengikutinya dari dekat.
Pemuda itu tidak membiarkan Sima You Yue dan Di Wu berjalan di jalan besar. Mereka berbelok di tikungan gang tersebut, dan akhirnya, mereka sampai ke rumah yang sudah hancur dan masuk setelah membuka pintunya.
Sima You Yue melihat ke sekeliling rumah. Ada beberapa rumah jerami. Rumah itu sudah miring. Pagar yang mengelilinginya sudah lapuk. Ia rasa rumah itu mungkin bisa langsung roboh kalau ia mendorongnya menggunakan sedikit kekuatan.
Pelatarannya juga tidak bersih. Ada kayu di mana-mana. Dengan sisi-sisi yang patah dan hancur, Sima You Yue dan Di Wu langsung tahu kalau kayu-kayu tersebut tidak rusak secara alami. Mereka menduga kayu-kayu itu rusak akibat pengganggu yang datang. Hanya saja mereka berdua tidak tahu siapa yang jadi korbannya.
Ketika Sima You Yue dan Di Wu masuk ke dalam, ruangannya bisa dibilang bersih karena tidak ada apa pun di dalamnya. Bahkan meja dan kursi biasa pun tidak ada. Hanya ada sebuah tikar di lantai.
"Aku tidak punya apa-apa di sini, anggap saja rumah sendiri." Setelah pemuda itu berbicara, ia duduk di atas tikar dan memeriksa luka-lukanya.
"Siapa namamu?" tanya Sima You Yue.
Kali ini, pemuda tersebut tidak menolak. Ia terdiam beberapa saat, lalu menjawab, "Mu Si."
Sima You Yue tidak berbicara, tetapi si pembantu kecil yang ada di alam kecil tiba-tiba berteriak.