Masalah Muncul Ketika Penguasa Kota Datang
Masalah Muncul Ketika Penguasa Kota Datang
"Ya, Penguasa Kota."
Si Yue menyentak pakaian Sima You Yue, menyapa Wei Ming Die dan berkata, "Salam kepada Yang Mulia, Penguasa Kota."
"Salam kepada Yang Mulia, Penguasa Kota," sapa Sima You Yue, Di Wu dan Mu Si, mengikuti Si Yue.
Wei Ming Die menatap Hitam Kecil yang ada di lantai. Ia agak mengernyitkan alisnya, lalu bertanya, "Siapa pemilik Binatang Roh gelap ini?"
"Untuk menjawab pertanyaan Yang Mulia, Penguasa Kota, Binatang Roh gelap ini milikku," jawab Sima You Yue.
Wei Ming Die menatap Sima You Yue, tidak jelas apakah ia senang atau marah. Setelah melihat dahi Sima You Yue yang bersimbah keringat, ia berkomentar dengan pelan, "Boleh juga."
"Penguasa Kota, ayo cepat segel makhluk itu." Wu Man mengingatkan, mengganggu Wei Ming Die yang sedang memperhatikan Sima You Yue dari atas ke bawah.
"Mm, maaf aku sudah merepotkan kalian." Wei Ming Die mengangguk ke Wu Man, berjalan melewati Sima You Yue dan pergi ke samping kolam.
Sima You Yue melihat Wei Ming Die berdiri di sana, tidak bergerak sedikit pun. Apakah dia menemukan sesuatu?
Kalau Penguasa Kota benar-benar tahu ada sesuatu yang salah dengan Mi Er, dan kalau mereka bisa menebak Sima You Yue membentuk kontrak dengan Mi Er, maka pertarungan pasti tidak akan bisa dihindari. Meskipun ia tidak takut, tetapi ia akan kesulitan untuk mendapatkan informasi apa pun kalau ia melawan mereka, karena ia belum menemukan ayahnya.
"Master, jangan khawatir, dia tidak akan menemukan apa pun," hibur Mi Er.
"Mm," jawab Sima You Yue dalam hati.
Meskipun sebelumnya Mi Er selalu berbohong dan hendak membunuh Sima You Yue ketika mereka membentuk kontrak, ia jadi berubah patuh setelah membentuk kontrak.
Sebenarnya, Mi Er sangat sedih. Sima You Yue tidak hanya punya Hitam Kecil yang bisa menekannya, Sima You Yue ternyata juga punya petir ungu kelas atas yang merupakan musuh bebuyutannya. Sima You Yue bahkan juga punya Burung Ilahi Merah Merona dan Api Nirwana. Jadi, tidak peduli apa pun yang terjadi, mereka semua merupakan musuh terbesarnya dan musuh bebuyutannya.
Kalaupun ia bermaksud melakukan serangan balik pada Sima You Yue, para musuhnya tersebut pasti menghancurkannya sampai berkeping-keping!
Karena tidak bisa memberontak, ia hanya bisa menerima keadaan tersebut. Meskipun tidak nyaman rasanya terikat dengan seseorang, ia bisa melihat kalau Sima You Yue sangat berbakat dan pasti akan jadi orang hebat suatu hari nanti. Ia tidak akan rugi kalau mengikuti Sima You Yue.
Yang paling penting, ia tidak perlu lagi tinggal di dalam kolam. Masternya akan bepergian ke mana-mana, jadi ia juga bisa mengikuti Sima You Yue dan melihat seluruh dunia.
Kebebasan! Membayangkannya saja membuat air matanya langsung meleleh.
Ia pintar. Dengan semua pemikirannya tersebut, ia menyerah, sehingga ia memperlakukan Sima You Yue dengan tulus.
Meskipun Sima You Yue memercayai perkataan Mi Er, ia tetap agak khawatir.
Untungnya, Wei Ming Die hanya terdiam sebentar. Ia melambaikan tangannya, lalu sebuah segel menyegel tiruan Mi Er di kolam. Setelah itu, ia menoleh ke Sima You Yue dan berkata, "Aku sudah dengar apa yang terjadi dari Wu Man. Terima kasih kuucapkan padamu dan Binatang Rohmu. Setelah masalah ini selesai, kami akan memberimu imbalan. Ini daerah terlarang, kuharap kalian tidak akan menyebarkan apa yang terjadi di sini begitu kalian pergi dan jangan pernah datang lagi ke tempat ini. Wu Man, bawa mereka keluar dari sini."
"Ya, Penguasa Kota," kata Wu Man.
"Aku pamit dahulu."
Tidak hanya Sima You Yue, tetapi semua orang juga pergi. Wei Ming Die-lah satu-satunya orang yang tetap tinggal di alun-alun.
"Huh, dia mengusir kita tiap kali dia mau menyegel makhluk itu. Apa dia khawatir kita akan mempelajari cara penyegelannya!" kata Zhang Hao dengan kesal.
Setelah mendengar kata-kata Zhang Hao, Sima You Yue baru sadar kalau Wei Ming Die menyuruh mereka semua pergi supaya mereka tidak bisa mempelajari cara penyegelannya. Itu terlalu berbahaya. Kalau hanya Wei Ming Die-lah satu-satunya orang yang tahu cara menyegel makhluk tersebut, kalaupun ada orang lain yang punya niat buruk, mereka tidak akan berani melangkahi haknya sebagai Penguasa Kota.
Itulah kenapa Zhang Hao tidak berani menyerang Sima You Yue beberapa hari yang lalu walaupun ia sangat membenci Sima You Yue.
"Sejak kapan dia tidak begitu? Untuk apa kau marah-marah? Kalau dia tidak mengusir kita, bukankah kita memang pasti akan mempelajari caranya?" kata Meng Sha dengan sinis, tetapi tidak ada yang tahu apakah ejekannya itu ditujukan untuk Wei Ming Die atau Zhang Hao.
"Baiklah, ayo pulang. Si Yue, Si Qin, kalian ikut denganku ke kota bagian utara," kata Wu Man.
"Bukankah kita akan menunggu di sini?" tanya Si Yue.
Mereka ingin tahu apakah si penyihir tua menemukan sesuatu sehingga mereka bisa mempersiapkan diri dari jauh hari. Kalau mereka pergi, mereka tidak akan tahu apa yang terjadi di situ.
"Selama ini Penguasa Kota selalu menyegel selama dua hari dan beristirahat selama setengah bulan setelah ia selesai menyegel. Tubuhnya masih terluka, jadi kurasa dia pasti butuh waktu istirahat lebih lama. Jadi, tidak ada gunanya kita menunggu di sini. Dia pasti langsung meminta kita untuk menemuinya begitu dia sudah pulih," jawab Wu Man.
"Oh, begitu. Dik, ayo kita pulang bersama Bibi Man," kata Si Yue sambil melingkarkan lengannya di lengan Sima You Yue.
Wu Man membuka lorong ruang dan membawa Sima You Yue dan yang lainnya masuk ke dalam. Meng Sha dan yang lainnya juga membuka lorong ruang mereka sendiri dan pulang ke kediaman mereka masing-masing.
Ketika Sima You Yue keluar dari lorong ruang, akhirnya ia tahu kenapa mereka harus tetap menggunakan lorong ruang meskipun mereka masih berada di kota yang sama. Kota tersebut memang terlalu besar!
Begitu mereka keluar, penghalang roh yang melindungi Mu Si juga menghilang. Sima You Yue berterima kasih kepada Wu Man karena penghalang roh tersebut berfungsi melindungi tubuh Mu Si yang lemah dari luka akibat tekanan ruang.
Mu Lian Jie menghilang karena mencoba menyelamatkan ayahnya, jadi tidak masalah apakah Mu Lian Jie masih hidup atau tidak, ia sudah memutuskan untuk melindungi Mu Si, seolah-olah ia kakak perempuan Mu Si.
"Huh, aku belum lama pergi keluar, tetapi sudah harus pulang ke sini lagi." Si Yue mengembuskan napas.
"Kau saja tidak tahu bagaimana caranya pulang ke rumah setelah bermain selama ini dan kau masih bisa-bisanya mengeluh kalau waktu bermain-mainmu terlalu singkat? Kurasa kau bahkan sudah lupa bagaimana bentuk rumah kita kalau kau bepergian lebih lama lagi di luar sana," kata Putra Ketiga Klan Si sambil berjalan keluar dari pelataran.
"Kakak Ketiga, bagaimana mungkin aku bisa lupa?" Si Yue mendekati Putra Ketiga Klan Si dan melingkarkan lengannya di lengan Putra Ketiga Klan Si. Ia bertanya, "Mana Ayah dan yang lainnya?"
Putra Ketiga Klan Si mencolek hidung Si Yue, menunjukkan rasa sayang. "Dia sedang mengurus beberapa hal di ruang kerja bersama Tetua Zhang, mereka bertanya-tanya kapan kau akan pulang."
"Bibi Man sudah sampai di rumah kita, hal apa sih yang masih harus Ayah bahas?" gumam Si Yue.
"Kudengar itu masalah yang terjadi di bagian luar kota, aku tidak tahu detailnya karena Ayah tidak memberitahuku," jawab Putra Ketiga Klan Si. "Bibi, terima kasih sudah membawa pulang adik-adik."
Saat itulah baru Sima You Yue sadar kalau Wu Man membawa mereka pulang ke Klan Si.
Wu Man menanggapi dengan tenang, lalu bertanya, "Masalah itu terjadi di mana?"
"Kurasa itu terjadi di jalan menuju Alam Hantu. Ayah bilang dia akan membahasnya dengan Bibi Man saat Bibi Man datang."
"Membahasnya dengan Bibi Man? Sepertinya sesuatu yang besar sedang terjadi! Apakah ini ada hubungannya dengan apa yang terjadi selama beberapa hari terakhir?" tanya Si Yue dengan penasaran.
"Jangan lihat aku dengan tatapan seperti itu. Aku tidak tahu itu ada hubungannya atau tidak. Kau nanti juga tahu setelah Ayah keluar." Putra Ketiga Klan Si tahu apa yang Si Yue pikirkan hanya dengan melihat tatapan adiknya tersebut.
Saat mereka sedang berbicara, Si Kong bisa merasakan kalau Wu Man dan yang lainnya sudah pulang. Ia pun langsung muncul di pelataran.
Si Kong, yang sangat mencintai putrinya sendiri, bertingkah seolah-olah ia tidak melihat Si Yue. Ia justru langsung menatap Wu Man, lalu berkata, "Telah terjadi sesuatu."