Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Dua Pilihan



Dua Pilihan

"Guk guk guk -"     

Melihat makhluk yang di dalam kolam tersebut semakin gelisah, Hitam Kecil melonjak keluar. Ia menggonggong pada makhluk itu, dan makhluk tersebut pun jadi tenang kembali.     

Sima You Yue mengelus Hitam Kecil dengan penuh terima kasih. Lalu, ia bertanya pada makhluk yang ada di kolam, "Kau belum pernah keluar sebelumnya?"     

"Belum pernah." Sepertinya makhluk itu takut Hitam Kecil akan marah lagi. Ia berbicara dengan hati-hati, "Sejak aku memperoleh kesadaran, mereka sudah menyegelku di sini. Aku belum pernah keluar."     

"Sejak kau memperoleh kesadaran?" Si Yue terkejut. "Bukannya kau disegel karena sudah melakukan hal-hal buruk?"     

"Tidak!" Suara itu menggeram. Makhluk tersebut tidak bersikap terlalu sopan kepada Si Yue. "Aku belum pernah melakukan apa pun sebelumnya. Mereka menahanku di sini selama bertahun-tahun. Aku mau keluar! Aku mau keluar!"     

"Pfffffft -"     

Mu Si terluka oleh aura makhluk tersebut dan memuntahkan darah.     

"Jangan banyak bersuara!" teriak Sima You Yue sambil mengerutkan kening. Ia bisa merasakan organ dalamnya sendiri bergetar.     

Ia menghampiri Mu Si, memeriksa denyut nadinya dan memberinya pil.     

"Kalau kau ulangi ini lagi, akan kuhancurkan kau!" ancam Sima You Yue.     

Air di kolam pun berubah tenang.     

"Mu Si, bagaimana keadaanmu?" Si Yue berlari mendekat.     

"Dia baik-baik saja. Dia terluka karena syok. Dia akan baik-baik saja setelah minum pil ini," jawab Sima You Yue. Ia mengambil kursi dan berkata pada Mu Si, "Duduklah di sini untuk beristirahat."     

Wajah Mu Si pucat. Ia duduk di kursi, menuruti perkataan Sima You Yue.     

Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, Sima You Yue menyusun sebuah penghalang roh yang kecil untuk melindungi Mu Si.     

ia datang lagi ke samping kolam. "Kudengar kau mau meninggalkan tempat ini. Namun, kalau kau pergi, apakah kota ini akan musnah? Itukah alasan kenapa kau disegel di sini?"     

"Tidak! Bukan itu masalahnya!" jawab makhluk tersebut. "Awalnya, mereka memenjarakanku di sini untuk menyerap kekuatanku. Kemudian, mereka takut pada reaksiku, jadi mereka mau mengurungku di sini selamanya."     

"Siapa yang menginginkan kekuatanmu? Penduduk kota, atau Penguasa Kota?" tanya Sima You Yue.     

"Huh, tidak peduli seberapa kuatnya diriku, aku tidak bisa digunakan oleh jutaan orang untuk berkultivasi."     

"Jadi, untuk kultivasi Penguasa Kota," kata Sima You Yue menyimpulkan.     

"Bukan hanya untuk Penguasa Kota, tetapi juga untuk penerus Penguasa Kota. Namun, penerusnya jarang ke sini."     

"Mereka mau mengurungmu di sini. Namun, mereka tidak menduga kalau setelah ribuan tahun, kau mengembangkan kecerdasan," kata Sima You Yue. "Sekarang kau tidak mau dikurung lagi, jadi kau mulai melawan. Mereka takut padamu. Mereka hanya bisa menekanmu menggunakan segel yang lebih kuat."     

"Iya."     

"Kebencianmu semakin bertambah tahun demi tahun. Kalau kau sampai berhasil keluar, kau pasti mulai melakukan pemusnahan massal."     

"Kupikir juga begitu sebelumnya," kata makhluk tersebut dengan jujur. "Aku sudah dikurung selama bertahun-tahun, aku tidak mau berdamai! Aku mau balas dendam! Akan kubunuh mereka semua! Mau kubunuh mereka semua!"     

Makhluk tersebut gelisah lagi, dan air di kolam melonjak. Untungnya, Mu Si sudah dilindungi oleh penghalang roh, jadi ia tidak terluka lagi.     

"Kasihan sekali," kata Sima You Yue dengan rasa iba.     

Kalau ia sendiri dikurung dalam kolam itu sejak lahir ….     

Membayangkan hal itu, ia pun bergidik. Bayangan tersebut terlalu menakutkan. Kalau ia jadi makhluk itu, ia pasti sudah gila. Mm, ia pasti bertindak seperti makhluk itu dan akan memusnahkan semua orang.     

Ia merasa kasihan pada makhluk tersebut, tetapi ia tidak sepenuhnya memercayainya.     

Pikiran Sima You Yue berubah. Kalau ia bisa mendapatkan makhluk sekuat itu ….     

"Jadi, kalau kau pergi dari sini, itu tidak akan berdampak pada penduduk kota?" tanya Sima You Yue.     

"Tidak," jawab makhluk tersebut. "Aku tidak punya hubungan dengan kota ini. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?!"     

Makhluk itu menjawab terlalu cepat, membuat orang-orang yang mendengarnya merasa ia tidak bisa dipercaya.     

"Dik, kau mau menyelamatkannya?" tanya Si Yue.     

Sima You Yue tidak menduga kalau ternyata Si Yue sepeka itu. Si Yue sudah menebak isi pikirannya.     

"Apa menurutmu itu memungkinkan?" Sima You Yue tidak menutupi maksudnya. Ia sedang mencari ayahnya. Mungkin ia butuh bantuan Si Yue. Sebelum ini, Si Yue telah terang-terangan membelanya di depan banyak orang. Ia masih ingat tindakan baik Si Yue tersebut.     

Si Yue menatap air di kolam, lalu mengerutkan kening. "Aku tidak paham maksud makhluk ini. Kalau kau mengeluarkannya, apa yang akan kita lakukan kalau dia mencelakai penduduk? Selain itu, mereka tidak akan mungkin mengizinkanmu mengeluarkannya."     

"Benar. Kalau aku mengeluarkannya, penyihir tua itu mungkin tidak akan membiarkanku meninggalkan tempat ini hidup-hidup," kata Sima You Yue.     

"Kalau kau membebaskanku, akan kulindungi kau saat kau meninggalkan tempat ini!"     

Makhluk itu mengambil kesempatan dalam kesempitan.     

"Kalau aku membebaskanmu, apa kau bersedia mengakuiku sebagai mastermu?" tanya Sima You Yue.     

"Itu baru cara yang bagus," komentar Si Yue. "Kalau makhluk ini mengakuimu sebagai masternya, dia tidak akan menyakiti orang lain tanpa perintahmu. Pada saat yang sama, dia bisa melindungimu, meskipun Penguasa Kota dan yang lainnya tidak menyetujuinya. Mereka tidak bisa melakukan apa pun padamu!"     

"Kau tidak mau makhluk ini mengakuimu sebagai masternya?" Alis Sima You Yue terangkat.     

"Lupakan saja! Makhluk ini kuat sekali. Aku tidak mampu menekannya, apalagi membiarkannya mengakuiku sebagai masternya. Aku pasti kena serangan balik darinya sewaktu-waktu." Si Yue bisa berpikir jernih. Ia tidak dibutakan oleh kekuatan makhluk tersebut.     

He Bo yang berdiri di belakang hendak mengatakan sesuatu. Ia membuka dan menutup mulutnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk tetap diam.     

Nona Muda bisa melihat segalanya dengan lebih jelas daripada dirinya sendiri!     

Makhluk tersebut sangat kuat. Kalau tidak ada yang bisa menahan atau menekannya, walaupun makhluk itu mengakui seorang master sekarang, ia mungkin akan memberontak kapan pun ia mau. Saat itu terjadi, kedudukan antara master dan pelayan pun pasti berubah. Kemungkinan terburuknya, seseorang bisa langsung kehilangan nyawanya.     

Sementara, Sima You Yue punya Hitam Kecil. Semua orang tahu kalau makhluk itu takut pada Hitam Kecil. Dengan adanya Hitam Kecil, makhluk tersebut tidak akan berani melawan Sima You Yue.     

Karena itu, hanya Sima You Yue-lah yang bisa membuat kontrak dengan makhluk tersebut.     

Sima You Yue tahu kalau Si Yue memahami hal itu. Ia merasa Si Yue memang seorang gadis yang layak untuk dijadikan sahabat.     

Ada banyak sekali orang yang serakah di dunia. Berapa banyak orang yang bisa melihat apa tersimpan di dalam kekuatan yang besar, untuk tidak tertipu oleh godaan tersebut?     

"Kalau kau bisa mendapatkan makhluk itu, mungkin kau benar-benar bisa menemukan ayahmu setelah ini. Namun, untuk bisa membuat makhluk itu mengakuimu sebagai master, aku khawatir itu bukanlah hal yang mudah," kata Si Yue.     

Sima You Yue juga merasa itu pasti sangat sulit. Ia berbalik dan melihat ke kolam. "Kalau kau mengakuiku sebagai master, aku akan membebaskanmu. Apa kau bersedia?"     

"Mengakuimu sebagai master? Tidak! Tidak mungkin! Aku tidak akan mengakui seorang manusia sebagai masterku! Namun, kalau kau mengeluarkanku, aku bersedia melakukan dua hal untukmu sebagai balasannya," jawab makhluk tersebut.     

"Benarkah? Apa menurutmu aku akan membiarkanmu keluar dari sini begitu saja?" Sima You Yue mengangkat bahu. "Pilihannya cuma antara kau mengakuiku sebagai master, atau kau tetap tinggal di sini. Pilih salah satu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.