Si Hitam Marah, Akibatnya Parah
Si Hitam Marah, Akibatnya Parah
Namun, ketika mereka berkumpul di situ, kabut hitam tersebut tidak berusaha mundur lagi dan tampaknya akan melancarkan upaya terakhirnya untuk menyerang.
Akhirnya Sima You Yue bisa melihat kolam tersebut. Seluruh kabut hitam sudah mundur ke daerah itu. Kalau dipikir-pikir, semua kabut tersebut pasti berasal dari dalam kolam.
"Nona Kecil, pukul mundur mereka semua ke dalam kolam," perintah Zhang Hao.
Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Zhang Hao benar-benar tidak melakukan apa pun dan hanya memerintahnya? Nada suara Zhang Hao benar-benar membuatnya kesal.
Hitam Kecil juga tampak jengkel. Ia melompat keluar dari pelukan Sima You Yue, lalu duduk diam, tidak bergerak.
Saat Hitam Kecil duduk, semua orang tercengang melihatnya. Tadi ia sudah siap mengejar kabut hitam tersebut sampai ke kolam, jadi kenapa ia tidak bergerak lagi?
"Nona Kecil? Ada apa?"
Sima You Yue menunduk dan menatap Hitam Kecil. Ia tahu kalau Hitam Kecil sedang sebal.
"Hitam Kecil, ada apa? Ayo kita lanjut."
"Guk guk guk -"
Hitam Kecil menggonggong pada Sima You Yue dan mengibaskan ekornya, lalu duduk dan tidak mau bergerak.
"Nona Kecil, ini sudah hampir selesai. Jangan justru mengacau di saat-saat terpenting seperti ini!" Zhao Hao membuka mulutnya lagi.
Sima You Yue semakin kesal. Semakin ia marah, semakin marah juga Hitam Kecil. Hitam Kecil berdiri dan menggonggong beberapa kali pada Zhang Hao, lalu ia bahkan sampai membaringkan diri.
"Hitam - Hitam Kecil berbaring?"
"Apa Hitam Kecil sedang marah?"
Semua orang menyaksikan tingkah Hitam Kecil yang demikian. Kalau bukan karena saat itu bukan waktu yang tepat, mereka pasti sudah tertawa.
"Nona Kecil, waktu terus berjalan. Kau harus segera …."
Bahkan sebelum Zhang Hao sempat menyelesaikan kalimatnya, Hitam Kecil langsung memutar matanya ke arah Zhang Hao, berbaring lalu tidur.
"Ini …."
Semua orang tercengang. Mereka baru tahu sekarang kalau Hitam Kecil ternyata kesal dengan Zhang Hao!
Zhang Hao juga akhirnya tahu dan raut wajahnya berubah masam. Pembawaannya berubah muram, sekelam bulu di tubuh Hitam Kecil.
Namun, Zhang Hao tidak boleh memperdebatkan masalah kecil macam itu seperti orang barbar. Ia hanya bisa berdiri di samping dan bertanya kepada Sima You Yue, "Nona Kecil, ada apa?"
"Aku juga tidak tahu," jawab Sima You Yue. "Meskipun Hitam Kecil membuat kontrak denganku, aku tidak mengerti bagaimana jalan pikirannya. Mungkin dia lelah setelah mengusir kabut hitam itu sampai ke sini."
Setelah Sima You Yue menjawab demikian, sulit bagi Zhang Hao untuk terus mendesak Sima You Yue. Kelompoknya sama sekali tidak bisa melakukan apa pun terhadap kabut hitam tersebut dan Hitam Kecil-lah yang sudah mengusir kabut hitam tersebut sampai ke sini. Tidak mungkin kan ia sampai mengeluhkan kalau gerakan Hitam Kecil terlalu lama dan bahkan tidak membiarkan Hitam Kecil beristirahat?
Namun, semua orang juga tahu kalau Hitam Kecil tidak lelah.
"Dia baru menggonggong beberapa kali, bagaimana mungkin Hitam Kecil bisa lelah? Kami mengizinkanmu menyelesaikan masalah ini karena kami sangat menghormatimu, jangan anggap remeh rasa hormat kami kepadamu!" teriak seorang lelaki yang juga merasa jengkel.
Mendengar teriakan tersebut, Wu Man dan Meng Sha memaki dengan pelan dan hanya bisa memelototi lelaki itu. Sebelum mereka bisa mengatakan sesuatu, mereka melihat Sima You Yue tertawa dengan dingin, lalu berkata, "Kalau begitu, silakan kau saja yang teriak-teriak sekarang. Siapa tahu, mungkin kabut hitam itu akan mundur ke dalam kolam setelah mendengar teriakanmu."
Setelah berbicara, Sima You Yue berjongkok, menggendong Hitam Kecil, lalu berjalan pergi.
Setelah ia pergi, penghalang daerah terlarang tidak bisa bertahan lagi. Kabut hitam tersebut mulai kembali mendekat, menakuti semua orang yang ada di situ, sampai-sampai mereka bergegas terbang ke udara.
"Zhang Hu, tidak akan ada yang menganggapmu bisu kalau kau tidak berbicara!" bentak Meng Sha pada lelaki yang tadi berteriak.
"Aku …." Orang yang bernama Zhang Hu tersebut ingin membalas, tetapi ketika ia melihat semua orang memelototinya, ia hanya bisa menelan kata-katanya.
"Nona Kecil, jangan marah. Zhang Hu hanya asal omong," kata Zhang Hao.
"Asal omong? Kurasa tidak!" Sima You Yue memperhatikan Zhang Hao. "Meskipun semua orang terjebak di sini, menurutku, kalaupun aku tidak melakukan apa-apa, aku bisa menunggu sampai semua orang di dalam kota mati sebelum melibatkan diri dalam masalah ini, dan setelah itu pun aku tetap akan baik-baik saja. Jadi, aku bisa memilih untuk membantu dalam masalah ini, atau aku bisa memilih untuk tidak membantu. Aku tidak butuh orang asing datang untuk menegur dan menasihatiku! Dia tadi juga bilang kalau Hitam Kecil hanya menggonggong beberapa kali. Kalau begitu, kurasa dia pun mampu melakukannya. Kalian tidak butuh kami di sini, kami pergi dahulu!"
Setelah berbicara, ia memeluk Hitam Kecil, hendak pergi.
Pada saat itu, semua orang jadi tidak senang dengan anggota Klan Zhang. Zhang Hao jelas-jelas sudah membuat Sima You Yue marah sebelumnya, dan sekarang ia bahkan berbicara seperti itu kepada Sima You Yue. Kalau itu mereka, mereka juga akan pergi!
"Nona Kecil, jangan marah." Meng Sha menangkupkan tinjunya ke arah Sima You Yue.
"Aku tidak marah. Aku hanya berpikir kalau Hitam Kecilku masih lemah dan tidak bisa banyak membantu." Sima You Yue tersenyum dengan dingin.
Karena bisa masuk ke daerah terlarang, selain penjaga biasa di sana, berarti orang-orang tersebut punya kedudukan yang tinggi. Sejak kapan mereka harus menghadapi sikap macam yang Sima You Yue tunjukkan? Namun, karena Sima You Yue-lah yang bertingkah seperti itu, tidak mungkin mereka bisa mengancam Sima You Yue.
Mereka tidak hanya tidak bisa melakukan itu, tetapi mereka juga harus menenangkan Sima You Yue dengan sebaik-baiknya. Karena nyawa mereka sekarang ada di tangannya!
"Ya, kan? Adikku sudah bilang kalau Hitam Kecil tidak punya energi roh yang cukup, jadi Hitam Kecil gampang lelah. Mengusir kabut hitam yang menakutkan itu jauh-jauh pasti sudah membuat Hitam Kecil kecapaian." Si Yue angkat bicara. "Dik, kau kelihatan capek sekali. Sini, kembalilah pada kakakmu."
Penduduk kota bagian utara mengenali Si Yue. Namun, melihatnya memanggil Sima You Yue sebagai adiknya, mereka pun bingung. Sejak kapan Klan Si punya anak perempuan lagi?
Anggota Klan Si sudah menyadari keberadaan Si Yue sejak lama, tetapi karena dari tadi Si Yue berdiri di samping Wu Man, tidak ada yang melihat ke arahnya. Ketika mereka mendengar ia memanggil Sima You Yue sebagai adiknya, anggota Klan Si tampak tidak bisa menanggapi.
"Ayah, sejak kapan Adik punya adik perempuan lagi? Kenapa kami tidak tahu? Kau tidak mungkin membawa pulang seorang adik perempuan dari luar kan? Ibu tahu tidak?" tanya kakak ketiga Si Yue sambil tertawa.
Ayah Si Yue, Si Kong, berubah kesal, lalu menjawab sambil memelototi anak laki-lakinya tersebut, "Adikmu sedang bermain-main dan kau juga ikut-ikutan seperti itu?!"
"Gadis kecil itu pasti orang yang ditemui Adik saat bermain-main di luar. Namun, kalau dilihat sekarang, Adik agak protektif pada gadis itu!" kata putra sulung Klan Si.
"Kenapa He Bo tidak mengabari kita apa-apa? Siapa dia?" Putra kedua Klan Si mengerutkan kening. Sebaiknya gadis tersebut bukan orang yang berniat menggunakan identitas Si Yue untuk menaikkan kedudukannya sendiri!
"Karena He Bo sama sekali tidak mengirim kabar, artinya Adik tidak mengizinkannya, atau Adik dan gadis itu belum lama bertemu," jawab putra sulung Klan Si. "Apa pun itu, perlakuan Adik pada gadis itu berbeda daripada dengan yang lainnya."
Sima You Yue tidak berpikir kalau Si Yue akan tetap melindunginya di saat seperti itu. Ketika ia melihat Si You membantunya, ia langsung mengangguk dan memeluk Hitam Kecil sambil berjalan mendekat.
"Jadi, ternyata kau Nona Muda Si. Nona Muda Si, lihat, ayahmu juga ada di sini. Kalau sampai terjadi sesuatu, ayahmu tidak akan bisa melarikan diri," kata Meng Sha sambil menunjuk ke arah Klan Si.
Sima You Yue melihat ke arah tersebut dan benar-benar melihat sekelompok orang yang tampak mirip dengan Si Yue.
"Oh, Ayah, kapan kalian semua sampai di sini? Dik, Ayah juga ada di sini. Jangan khawatir, kalau kau lelah, kita tinggal pulang dan istirahat." Si Yue bertingkah seolah-olah ia sudah menemukan orang yang bisa ia andalkan. Namun, kenyataannya, ia sebenarnya sedang memberi isyarat pada Klan Si untuk tidak membuka kedok mereka.