Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Aku Adiknya



Aku Adiknya

Mereka tidak tahu kenapa orang-orang tersebut datang sepagi itu, tetapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk memusingkan hal tersebut. Karena kalau sampai Si Yue yang asli berbicara, identitas Sima You Yue akan terungkap!     

Di Wu dan Mu Si sama-sama menatap Si Yue dengan gugup dari belakang, berdoa agar ia tidak membuka mulutnya.     

"Nona Si Yue, apakah kau baik-baik saja?" tanya Zhang Peng pada Sima You Yue.     

Sima You Yue melirik Si Yue. Meskipun mata Si Yue memancarkan keterkejutan, Si Yue tidak berbicara. Ia pun lega.     

"Aku baik-baik saja. Aku tidak bisa tidur tadi malam, karena banyak nyamuk," Ia menoleh ke Zhang Peng. "Kenapa kau datang ke sini?"     

"Pagi ini kudengar kabar kalau ada beberapa orang yang berniat memperlakukanmu dengan tidak senonoh. Aku mengkhawatirkan keselamatanmu, jadi aku datang untuk memeriksa. Untunglah kau baik-baik saja," jawab Zhang Peng. "Siapa ini?"     

"Dia …."     

"Aku kakak Si Yue, Si Qin." Si Yue mengambil inisiatif untuk memperkenalkan diri. "Aku mendapat kabar kalau adikku pergi kota bagian selatan, jadi aku datang untuk menemuinya."     

"Jadi, kau juga Nona Muda Klan Si. Senang bertemu denganmu," kata Zhang Peng.     

"Senang bertemu denganmu juga," kata Si Yue. "Dik, Ayah bilang aku perlu membawa orang untuk melindungimu. Jangan keras kepala. Ini keinginan Ayah, kau tidak akan menolaknya, kan?"     

Bibir Sima You Yue berkedut. Apa yang sebenarnya sedang Si Yue lakukan sekarang?!     

Ia melirik He Bo. Apakah kau tidak berniat mengurus nona mudamu?     

Namun, He Bo hanya menyipitkan matanya seolah sedang pura-pura tidur. Nona mudanya senang bermain-main. Kecuali ada bahaya yang menanti, ia tidak akan peduli dengan apa yang ingin Si Yue lakukan.     

Itulah kenapa dari sekian banyak orang, Si Yue hanya ingin He Bo yang ada di sisinya.     

"Dik, kalau kau tidak mengizinkanku pergi bersamamu, dan menyuruhku pulang, Ayahlah yang akan datang. Bagaimana? Kau mau Ayah memintamu pulang?!" Si Yue mengedipkan mata pada Sima You Yue.     

Sima You Yue menggertakkan gigi. Si Yue jelas-jelas sedang mengancamnya!     

Namun, dengan adanya Zhang Peng di sana, ia tidak bisa membantah Si Yue. Ia mengangguk. "Tinggallah kalau kau mau."     

"Ada banyak sekali orang jahat di luar. Kalau aku ada di sini, kau akan jauh lebih aman." Si Yue mengutarakan maksudnya.     

Zhang Peng mengira Si Yue sedang membicarakan kejadian tadi malam. Zhang Peng dan anak buahnya tidak tahu banyak tentang peristiwa tersebut.     

"Nona Muda Si, aku perlu menyelidiki pembunuhan Tuan Muda Zhang Shuo. Jadi, aku pamit dahulu."     

Setelah itu, ia menangkupkan tangannya ke semua orang dan membawa anak buahnya pergi.     

Setelah mereka berjalan agak jauh, Zhang Peng berhenti. Ia melihat kembali ke kamar Mu Si.     

"Ketua, dari semua orang yang masuk tadi malam, tidak ada satu pun yang keluar," gumam seorang pengawal di sampingnya. "Selain itu, tidak ada gerakan yang terlihat. Aku masuk dan tidak menemukan noda darah."     

"Bisa diam-diam mengalahkan begitu banyak pendekar, sepertinya tempat ini memang dilindungi oleh para pendekar," komentar Zhang Peng.     

Mereka juga tidak sengaja tahu kalau ada sekelompok orang mesum yang akan menyerang Sima You Yue tadi malam. Mereka mau menggunakan kesempatan tersebut untuk menguji apakah Sima You Yue memang dilindungi oleh seorang pendekar.     

Toh, mereka memang masih mencurigainya.     

Namun, mereka tidak menduga kalau ia hanya menggunakan formasi dan racun untuk mengalahkan mereka. Sama sekali tidak ada penjaga tersembunyi.     

Ada begitu banyak pendekar yang diam-diam menghilang. Jadi, jangan sampai cari masalah dengan para pendekar ahli, terutama Master Formasi dan ahli racun yang bisa bertarung.     

Karena hasilnya sesuai dugaan mereka, mereka tidak perlu menghabiskan banyak energi di sana.     

"Ayo pergi."     

Zhang Peng membawa anak buahnya pergi. Ia benar-benar sudah menyerah dengan gagasan ingin menguji Sima You Yue.     

Di pelataran, setelah rombongan Zhang Peng pergi, Si Yue mengelilingi Sima You Yue dua kali. "Pantas saja reaksimu aneh sekali waktu mendengar namaku tadi malam. Ternyata kau telah berpura-pura jadi aku! Cepat beri tahu aku, apa yang terjadi?"     

"Sebenarnya, ini sebuah kebetulan." Sima You Yue mengangkat bahu. "Waktu Zhang Peng membawa pengawalnya ke sini, dia menemukanku sedang bersama Mu Si. Karena Mu Si terlibat dalam pembunuhan Zhang Shuo, dia menanyaiku. Kupikir karena kota bagian utara jauh dari kota bagian selatan, kubilang kalau aku berasal dari Klan Si di kota bagian utara yang baru saja keluar untuk berjalan-jalan. Mana kutahu, ternyata Klan Si memang benar-benar ada di kota bagian utara, dan ternyata ada seorang nona muda dari Klan Si yang sedang keluar untuk jalan-jalan. Tak diduga, ternyata kau justru datang ke sini."     

Si Yue tercengang. Lalu, ia meledak tertawa.     

"Hahaha - Ya ampun, ternyata ada kebetulan macam ini. Kecil sekali kemungkinannya!"     

"Kupikir kebetulan macam ini juga tidak mungkin," timpal Sima You Yue. "Namun, bukankah ini terjadi begitu saja?"     

Ia mengembuskan napas dalam hati. Tidak masalah kalau ia telah melakukan sesuatu yang mengguncang dunia menggunakan nama Si Yue, sampai pemilik nama aslinya jadi datang menemuinya. Namun, bertemu langsung dengan satu sama lain, itu jarang sekali terjadi.     

"Namun, kami benar-benar tidak menyangka kalau memang ada Klan Si di kota bagian utara. Klan Si benar-benar punya seorang nona muda yang rendah hati dan suka bercanda," tambahnya.     

"Bisa kutebak kalau kau langsung menggunakan kata pertama dan kata terakhir dari namamu, jadi ujung-ujungnya kau menyebut namaku." Si Yue tidak marah karena Sima You Yue berpura-pura jadi dirinya. "Namun, kenapa kau tidak mengatakan saja namamu yang sebenarnya? Apa kau menyimpan banyak rahasia gelap?"     

"Aku memang punya banyak rahasia," jawab Sima You Yue.     

"Benarkah? Aku paling suka menggali rahasia orang lain," kata Si Yue. "Mu Mu Kecil, apa kau masih punya kamar di sini?"     

"Kau tidak benar-benar mau tinggal di sini, kan?" tanya Sima You Yue.     

"Bukankah kita sudah sepakat? Tadi kau bilang terserah!" Raut wajah Si Yue menunjukkan sikap 'jangan sampai kau menarik kata-katamu lagi'.     

"Namun, kita baru saja bertemu. Apa kau tidak takut kalau aku mungkin orang jahat? Kalau aku akan melakukan perbuatan jahat dan melibatkanmu?" tanya Sima You Yue.     

"Benarkah? Apakah kau akan melakukan sesuatu yang buruk?" Si Yue menatap Sima You Yue dengan mata berbinar-binar.     

Sima You Yue melihat kalau Si Yue tidak tampak cemas atau takut, justru bersemangat dan senang. Ia tanpa sadar bertanya, "Kau mau apa?"     

"Tidak ada, hanya bertanya." Si Yue melangkah maju dan meletakkan tangannya di bahu Sima You Yue. Ia menyeringai, "You Yue, menurutku kau cocok sekali dengan seleraku. Aku suka orang yang punya banyak rahasia dan suka melakukan hal-hal buruk!"     

"Kau bahkan tidak mengenalku, atau tahu apa yang akan aku lakukan. Apa kau tidak takut aku akan menyakitimu?" tanya Sima You Yue.     

"Sama sekali tidak takut, ini sangat menyenangkan." Si Yue sama sekali tidak keberatan, ia malah sangat menyukainya.     

Sima You Yue mengalihkan tatapannya pada He Bo, berharap He Bo akan membujuk Si Yue. Namun, lelaki tua tersebut hanya memperhatikan tanpa sedikit pun membantah.     

Toh, karena Nona Muda memang suka bermain, He Bo tentu akan mendukungnya.     

"Jangan begitu. Justru bagus sekali kalau aku ikut dalam aksimu." Si Yue meyakinkan. "Kalau terjadi apa-apa, kau kan jadi punya dukungan besar macam Klan Si untuk tempatmu berlindung?"     

"Aku mau saja berpikir begitu. Namun, takutnya aku justru tidak akan bisa mengandalkan dukungan kalian, dan malah jatuh terseret ke dalam suatu masalah gara-gara kalian." Sima You Yue mengungkapkan isi pikirannya dengan blak-blakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.