Klan yang Ia Buat-Buat Ternyata Memang Sungguh Ada
Klan yang Ia Buat-Buat Ternyata Memang Sungguh Ada
Yang Zi melangkah maju dan menangkupkan tinjunya untuk memberi hormat kepada para pengawal, tersenyum sambil berkata, "Pengawal Peng, angin apa yang membawamu datang ke tempat tinggal kecil kami hari ini?"
"Ah, ternyata kau, Yang Zi. Apa yang kau lakukan di sini juga?" Zhang Peng menilai Yang Zi, bertanya-tanya apakah Yang Zi bisa membunuh Tuan Muda Zhang Shuo.
Zhang Shuo menindas Mu Si, sementara Yang Zi selalu berhubungan baik dengan Mu Si. Yang Zi-lah yang merawat Mu Si dengan baik. Bukan hal yang mustahil kalau ia yang membunuh Tuan Muda Zhang Shuo demi Mu Si.
Melihat raut wajah Zhang Peng, Yang Zi tahu apa yang Zhang Peng pikirkan. Ia pun buru-buru menjelaskan, "Penjaga Peng, jangan berpikir macam-macam. Aku tidak membunuh tuan muda klanmu."
"Apa benar bukan kau?" Zhang Peng tidak memercayai Yang Zi. Baginya, siapa pun yang jadi tersangka memang bisa jadi pelakunya.
"Benar-benar bukan aku. Silakan kau selidiki, ketika Tuan Muda Zhang Shuo meninggal, aku sedang sibuk di toko!" jawab Yang Zi.
"Huh, aku akan menyelidikinya." Zhang Peng mendengus dengan dingin. "Kuharap memang bukan kau pelakunya. Hubungan kita cukup baik. Kalau ternyata memang kau, hubungan kita tidak akan cukup untuk bisa melindungimu. Aku pasti akan menangkapmu."
"Tenang, tenang. Bukan aku. Aku punya alibi," kata Yang Zi sambil tersenyum. "Oh ya, Pengawal Peng, apa kau punya tujuan tertentu datang ke sini? Mungkinkah kau curiga kalau Mu Si-lah yang membunuh Tuan Muda Zhang Shuo?"
"Melihat kekuatan Mu Si, memangnya dia bisa membunuh Zhang Shuo dan para pengawalnya?" tanya Zhang Peng. "Aku datang atas perintah Tetua Zhang Qi, untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada Mu Si."
"Apakah Tetua Qi yang bertanggung jawab atas masalah ini?" tanya Yang Zi sambil tertegun, kebingungan.
"Bukan, Tetua Qi-lah yang paling tangguh diantara semua tetua. Pelaku pembunuhan ini tidak akan bisa melarikan diri," jawab Zhang Peng. "Cukup, berdirilah di samping. Jangan ikut campur dalam urusanku."
"Baiklah, baiklah." Yang Zi mundur ke samping, menyingkir dari hadapan Zhang Peng. Tatapan Zhang Peng tertuju pada orang-orang yang sedang sarapan.
Melihat Sima You Yue dan Di Wu, Zhang Peng merasa sosok mereka mencolok. Mereka pasti bukan penduduk Kota Hantu.
Zhang Peng berjalan ke depan Di Wu, lalu bertanya, "Siapa kalian?"
"Tuan ini …." Di Wu hendak menjawab sesuatu yang sombong, tetapi menahan diri melihat Sima You Yue yang memelototinya. "Uhuk, uhuk, uhuk, aku Di Wu, aku pendamping dalam perjalanan nona muda klanku."
Zhang Peng menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Nona muda? Nona muda klan mana? Kenapa kalian tampak sangat asing!"
Sima You Yue meletakkan sumpitnya lalu tersenyum sambil menjawab, "Aku Si Yue, dari Klan Si di bagian utara kota."
"Dari bagian utara kota?" Zhang Peng mengerutkan kening. Ia hanya pernah bertemu sedikit sekali orang dari bagian utara kota. Namun, ia memang pernah mendengar tentang Klan Si. Mereka tampaknya klan yang cukup besar di bagian utara. Sepertinya hubungan Klan Zhang dengan pengelola Klan Si tidak buruk.
Kalau gadis tersebut memang berasal dari Klan Si, berarti ia harus lebih berhati-hati.
"Iya," jawab Sima You Yue. "Kalau Pengawal Peng tidak percaya, kalian bisa mengirim anak buah kalian untuk memeriksanya sekarang. Aku ragu ada orang yang berani menyamar jadi anggota Klan Si?"
Mendengar Sima You Yue berbicara, keyakinan Zhang Peng pada identitas Sima You Yue meningkat tujuh kali lipat. Memang tidak mungkin ada orang yang berani menyamar jadi anggota Klan Si, apalagi orangnya berani mengucapkan kata-kata tersebut.
"Karena kau Nona Muda Klan Si, kenapa kau datang ke bagian kota ini, dan menghabiskan waktu bersama Mu Si, bocah ini?" tanya Zhang Peng.
Sima You Yue mengejap karena terkejut. Pengawal tersebut tidak mencurigainya, bahkan sikap Zhang Peng berubah jadi lebih hormat kepadanya. Apakah memang benar ada Klan Si di bagian utara kota?
Yang Zi, yang berdiri di samping, juga tercengang. Sepengetahuannya, Mu Si tidak tahu mengenai keberadaan Klan Si. Pantas saja gadis tersebut menggunakan barang-barang mewah macam itu untuk memasak.
Hanya dengan melihat reaksi Zhang Peng dan yang lainnya, Sima You Yue tahu kalau tebakannya benar. Sepertinya Klan Si bukan hanya memang benar-benar ada di bagian utara kota, tetapi mereka juga punya kedudukan yang tinggi.
"Kan aku hanya keluar untuk jalan-jalan?" Sima You Yue tersenyum. "Kebetulan saat kami berjalan melewati tempat ini kemarin, kami melihat sekelompok orang menindas Mu Si, jadi kami menyelamatkannya."
"Apa kau membunuh tuan muda klan kami?"
"Apakah tuan muda klanmu berbadan gemuk dengan kepala yang gemuk dan telinga yang besar, dan memakai pakaian merah mencolok?" tanya Sima You Yue.
"Badan Tuan Muda Zhang Shuo memang agak besar," jawab Zhang Peng. "Jadi, maksudmu kau memang membunuh tuan muda kami!"
"Tidak, tidak, tidak, aku tidak membunuh si gendut itu! Kuberi tahu kau ya, aku paling benci orang gemuk. Waktu aku melihat si gendut itu, aku bahkan tidak mau menyentuhnya, apalagi membunuhnya!" jawab Sima You Yue. "Namun, aku memang membunuh beberapa pengawal sebelum menyelamatkan anak ini."
"Kau benar-benar tidak membunuh tuan muda kami?"
"Aku kan bilang tidak, ya berarti tidak. Terserah kau mau percaya atau tidak!" Sima You Yue cemberut, ia agak jengkel.
"Nona Muda Si, jangan marah. Kami hanya menanyakan pertanyaan wajib," kata Zhang Peng.
"Huh, kalau begitu, apa kau sudah selesai? Kalau kau sudah selesai, cepat keluar. Melihatmu saja sudah membuat mata Nona Muda ini sakit!" amuk Sima You Yue.
Si Yue benar-benar seorang nona muda dari klan besar. Sikap sombong dan tidak terkendali macam itu sama seperti sikap para nona muda Klan Zhang sendiri. Namun, mereka tidak mungkin bersikap demikian di luar wilayah mereka. Sikap Nona Muda Si terlalu berlebihan. Terlebih, ia sedang berada di wilayah klan lain.
Zhang Peng menahan amarah dalam hatinya, lalu berkata, "Nona Muda Si, kau kan Nona Muda Klan Si. Rumah ini tidak cocok untukmu. Klan Zhang adalah pengelola kota bagian selatan. Kau sebaiknya datang ke kediaman kami, tentu kami akan menyambut dan menjamumu. Bagaimana kalau kau pergi dari sini dan tinggal di kediaman Klan Zhang?"
"Tidak mau." Sima You Yue langsung menolak Zhang Peng. "Aku sudah nyaman di sini, aku tidak mau pergi."
"Nona Muda Si, rumah-rumah di sini sudah tua dan bobrok, sama sekali tidak layak untukmu. Bagaimana kalau kau pergi bersamaku ke kediaman Klan Zhang?" ajak Zhang Peng lagi.
"Asal aku tinggal bersama dengan orang yang kusukai, aku pasti merasa nyaman. Kebetulan aku senang tinggal di tempat semacam ini," jawab Sima You Yue. "Aku pernah dengar ayahku bilang anggota Klan Zhang bukan teman yang baik. Aku takut ditindas kalau aku pergi ke sana. Itulah alasan kenapa menurutku tempat ini pasti lebih nyaman."
"Nona Muda Si …."
"Kau memintaku pergi ke kediaman Klan Zhang supaya kau bisa menanyaiku lebih jauh tentang pembunuhan tuan muda klanmu, kan? Aku akan menenangkan pikiranmu sekarang juga." Setelah berbicara, Sima You Yue meletakkan tangan di dadanya, lalu berkata, "Aku bersumpah kepada langit kegelapan kalau aku dan orang-orangku tidak membunuh Zhang Shuo, dan bahkan tidak menyentuh Zhang Shuo. Kalau aku berbohong, aku akan jatuh ke dalam neraka abadi."
Setelah itu, sebuah sinar cahaya berwarna hitam melesat ke dada Sima You Yue. Setelah beberapa saat, tidak terjadi apa-apa.
Zhang Peng tidak menyangka kalau Nona Muda Si ternyata cukup pintar. Si Yue tahu kalau ia mengundang Si Yue bukan untuk sekedar tinggal di sana, jadi Si Yue menggunakan sumpah untuk menghapus segala kecurigaan terhadapnya.
Menurut Zhang Peng, karena Nona Muda Si keluar untuk berjalan-jalan, ia pasti membawa lebih dari satu pendamping selama perjalanan. Ia pasti mengajak beberapa pendekar rahasia yang bertugas melindunginya.
Si Yue memang bukan siapa-siapa, tetapi bukan berarti pengawalnya juga begitu. Zhang Peng ingin Si Yue datang ke Klan Zhang karena ia mau memancing keluar semua pengawal yang menjaganya. Namun, mereka tidak bisa menangkap Si Yue secara terang-terangan.
Karena Si Yue sudah bersumpah untuk membuktikan kalau ia tidak bersalah, mereka sudah bisa menghilangkan semua kecurigaan padanya.
"Nona Muda Si, kau salah. Aku tidak berniat begitu," kata Zhang Peng.
"Tidak penting kau punya niat macam itu atau tidak," kata Sima You Yue. "Aku tidak keberatan kalau sampai harus bersumpah. Kalau dengan bersumpah bisa membuktikan bahwa aku tidak bersalah dan menyelamatkanku dari masalah, aku akan melakukannya dengan senang hati. Hari itu, aku menyelamatkan Mu Si lalu pergi. Apa pun yang terjadi pada tuan mudamu, Mu Si tidak tahu, jadi kau tidak perlu terus-terusan menanyai Mu Si. Silakan pergi dari sini!"