Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ximen Feng sudah menduga. Dengan adanya Sima Liu Xuan dan yang lainnya di situ, Sima You Yue cepat atau lambat pasti harus pergi.     

Hanya saja ia tidak menyangka kalau Sima You Yue akan pergi secepat itu, tepat setelah pertempuran.     

"Apa gurumu tahu tentang ini?"     

"Sebaiknya kuberi tahu mereka setelah pertempuran selesai," jawab Sima You Yue.     

Kalau ia memberi tahu Lelaki Tua Iblis dan yang lainnya, para anggota lembah pasti juga jadi tahu. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengalihkan perhatian pasukannya.     

Sima You Yue memberi tahu Ximen Feng dan Ximen Li karena mereka adik-adiknya, supaya mereka bisa mempersiapkan diri.     

"Baguslah kalau begitu. Kuharap kau bisa menyembuhkan ayahmu setelah kau pergi ke Klan Sima," kata Ximen Feng.     

"Kuharap juga begitu. Semua hal jauh lebih bagus di wilayah dalam, aku mungkin bisa menemukan bagaimana cara menyembuhkannya di sana," timpal Sima You Yue.     

"Aku yakin kau pasti bisa melakukannya. Kau kan Kakak Sulung kami!" Ximen Li memeluk lengan Sima You Yue sambil tersenyum.     

"Kalian percaya sekali padaku!" Sima You Yue menoleh dan menatap Ximen Li. Ximen Li lebih percaya pada Sima You Yue daripada Sima You Yue sendiri.     

Wajah Ximen Li sudah tumbuh dewasa. Ximen Li tampak mirip dengan Ximen You Yue ketika ia masih muda. Sima You Yue jadi memikirkan kehidupan masa lalunya ketika ia melihat Ximen Li.     

Meskipun ia bermaksud memberi tahu anggota lembah tentang kepergiannya setelah pertempuran berakhir, berita itu entah bagaimana menyebar. Dengan cepat, semua anggota lembah mengetahuinya, bahkan berita tersebut terpelintir jadi ia akan meninggalkan lembah.     

Karena itu, banyak orang yang menghampirinya untuk menanyakan apakah berita tersebut benar atau tidak.     

Tidak ada pilihan lain, Sima You Yue harus menunjukkan diri dan menjelaskan kalau ia pergi meninggalkan lembah untuk menangani sejumlah hal dan bukannya untuk mengundurkan diri dari Lembah Tertinggi. Lembah Tertinggi adalah tempat asalnya dan ia tidak akan pernah meninggalkan lembah.     

Setelah mendengar penjelasannya, semua orang jadi lega dan kembali memusatkan perhatian untuk mempersiapkan pertempuran.     

Sepuluh hari berlalu dalam sekejap, Lelaki Tua Iblis dan Ying Bai Chuan membawa sekelompok orang ke Istana Yin Yang sementara Sima You Yue dan Ximen Feng pergi ke Klan Zong Zheng.     

Sebelumnya, Klan Zong Zhenglah yang menyerang Klan Ximen. Demi balas dendam, mereka sendiri yang akan memusnahkan Klan Zong Zheng.     

Klan Zong Zheng tidak jauh dari Lembah Patah Hati. Mereka sampai di sana dalam waktu kurang dari sehari menggunakan formasi teleportasi.     

Anggota Lembah Tertinggi dengan cepat mengepung seluruh kediaman begitu mereka sampai di markas Klan Zong Zheng.     

Orang-orang yang lalu-lalang ketakutan dan bersembunyi dari aura yang kejam tersebut. Sepertinya Lembah Tertinggi datang ke situ untuk cari masalah!     

"Orang-orang ini berasal dari Lembah Patah Hati, kan?" tanya seseorang ketika mereka menonton dari jauh sambil bersembunyi di sebuah kedai teh.     

"Apa maksudmu Lembah Patah Hati? Mereka sudah bergabung dengan Lembah Iblis Ilahi beberapa bulan yang lalu, sekarang mereka bernama Lembah Tertinggi."     

"Kenapa mereka mengincar Klan Zong Zheng setelah mereka jadi Lembah Tertinggi? Dari luar, sepertinya mereka tidak datang dengan baik-baik ke Klan Zong Zheng!"     

"Tentu saja mereka tidak datang dengan damai!" kata seseorang. "Seseorang datang untuk balas dendam!"     

"Balas dendam? Apa yang terjadi?"     

"Ya ampun, bagaimana bisa kau tidak tahu?" tanya orang tersebut dengan agak mengejek.     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Berhentilah bertele-tele, ceritakan pada kami."     

"Demi langit, bagaimana mungkin kalian bisa tidak tahu!"     

"Cepat beri tahu kami!"     

"Apakah kalian tahu siapa Master Lembah kedua dari Lembah Tertinggi?" Orang tersebut senang sekali karena hanya ia yang tahu tentang hal tersebut.     

"Bukankah dia laki-laki yang bertopeng itu?"     

"Apakah kalian tahu siapa dia?"     

"Tidak tahu."     

Mereka bahkan tidak tahu siapa Ximen Feng? Orang tersebut memutar matanya ke arah yang lainnya, lalu berkata, "Dia itu Ximen Feng. Apa kalian sudah tahu sekarang?"     

"Ximen Feng? Bukankah dia itu Putra Sulung Klan Ximen yang sudah dimusnahkan sepuluh tahun yang lalu?"     

"Ya, itu dia!"     

"Bukankah kabarnya dia sudah mati? Dia didesak sampai jatuh ke Lembah Patah Hati …. Lembah Patah Hati!"     

Semua orang berteriak, "Pantas saja dia membangun kekuatan di Lembah Patah Hati. Jadi, begitu ceritanya!"     

"Tak kusangka dia masih hidup dan benar-benar bangkit hanya dalam sepuluh tahun. Bahkan dia mendatangi kediaman lama Klan Zong Zheng."     

"Ini bukan sesuatu yang bisa dia lakukan sendiri. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa seperti dia."     

"Karena dia ke sini untuk balas dendam, berarti kita akan punya tontonan yang seru hari ini."     

"Kita memang akan punya tontonan yang seru, tetapi kita juga bisa-bisa meninggal karena terseret dalam pertempuran. Kupikir lebih baik kita pergi saja."     

Beberapa orang yang takut dan berkekuatan rendah pun pergi. Namun, orang yang punya nyali tetap tinggal untuk menonton pertunjukan tersebut.     

Melihat kalau Sima You Yue dan yang lainnya mengepung kediaman Klan Zong Zheng, gerbang utama pun langsung terbuka dan sekelompok orang berlarian keluar.     

Sekilas Sima You Yue mengenali pemimpinnya, yaitu Ketua Klan Zong Zheng Li Ying.     

"Siapa yang berani-beraninya bertindak semena-mena di sini, di Klan Zong Zheng!" teriak Zong Zheng Li Ying dengan suara rendah sambil memelototi sekelompok orang yang mengepung kediamannya.     

"Zong Zheng Li Ying, kau sendiri yang keluar untuk menyambut kami, apa kau tidak mengenal kami?" Ximen Feng melipat lengannya sambil menatap Zong Zheng Li Ying dengan nada mengejek.     

Kalau Klan Zong Zheng tidak tahu siapa yang datang dan apa yang terjadi, apakah Zong Zheng Li Ying sebagai Ketua Klan tetap akan langsung keluar?     

Zong Zheng Li Ying pasti sudah meminta para pengawalnya untuk mengurus masalah tersebut.     

Melihat Ximen Feng tampak familier dan sombong, Zong Zheng Li Ying berkata, "Ximen Feng, itu kau! Ternyata kau belum mati!"     

"Kenapa aku harus mati padahal bajingan tua sepertimu saja belum mati?!" Kebencian Ximen Feng terpancar. Ia gemetar saking marahnya saat melihat Zong Zheng Li Ying.     

Sima You Yue menarik lengan Ximen Feng, lalu berkata, "Feng'er, jangan terburu-buru, mereka tidak akan bisa kabur hari ini."     

"Mm." Ximen Feng mengangguk. Pikirannya kembali jernih.     

Zong Zheng Li Ying melirik Sima You Yue, melihat kalau Sima You Yue bisa menekan amarah Ximen Feng hanya dengan beberapa kalimat.     

"Ximen Feng, apa yang mau kau lakukan dengan membawa begitu banyak pasukan ke sini hari ini?" teriak seorang tetua di samping Zong Zheng Li Ying.     

Anggota Lembah Tertinggi menunjukkan raut wajah 'kau ini bodoh atau bagaimana?' ketika mendengar pertanyaan tetua tersebut.     

Ternyata ada orang yang benar-benar mengajukan pertanyaan bodoh macam itu. Pantas saja Klan Zong Zheng bangkrut dalam beberapa tahun terakhir.     

"Dahulu Klan Zong Zheng meracuni dan membantai seluruh klanku waktu ulang tahun kakak sulungku. Hari ini, kami akan membuat kalian mengganti darah dengan darah!" jawab Ximen Feng dengan gigi terkatup.     

"Hahaha —" Zong Zheng Li Ying tertawa terbahak-bahak, "Kalian mau menyerang kami? Apa kalian benar-benar berpikir kalau kalian akan jadi lebih kuat hanya dengan menghancurkan keuangan kami? Pfft! Memang salah kami karena tidak langsung membunuhmu dahulu. Hari ini, kami akan memperbaiki kesalahan kami dengan memotong rumput liar dan mencabut akar-akarnya!"     

"Bum!"     

Setelah Zong Zheng Li Ying berbicara, terdengar suara gemuruh yang keras di belakang mereka. Gerbang utama Klan Zong Zheng sudah hancur berantakan.     

Tujuh Kecil dan Mi Er sedang duduk di atas dinding sambil memegang dua peluru guntur. Ledakan yang barusan berasal dari peluru guntur yang Tujuh Kecil lempar. Sama sekali tidak ada yang menyadarinya karena mereka tidak bisa merasakan adanya getaran energi roh.