Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Maju Selangkah Demi Selangkah



Maju Selangkah Demi Selangkah

"Nona Kecil, kau sebaiknya berjalan di depan terlebih dahulu."     

Wu Man dan yang lainnya tidak berani mendekat. Mereka hanya bisa memberi tahu Sima You Yue dari jauh.     

Sima You Yue mengangguk dan memeluk Hitam Kecil, berjalan ke arah yang mereka tunjukkan.     

Untuk setiap langkah maju yang ia ambil, kabut hitam mundur selangkah dan area yang ditempatinya jadi sedikit berkurang.     

Kota yang awalnya kacau sekarang jadi sunyi senyap. Aura yang membuat mereka ketakutan semakin lemah. Mungkinkah bahaya sudah lewat?     

Penduduk kota hendak pergi ke daerah terlarang untuk menyaksikan, tetapi setelah Zhang Hao mengetahui hal tersebut, ia mengirim anak buahnya untuk berjaga di luar dan melarang orang lain mendekat.     

Di atas Phoenix Hitam, Di Wu dan Mu Si menyaksikan dengan cemas dari samping.     

"Nona Muda, semoga kau baik-baik saja! Kalau terjadi sesuatu padamu, bagaimana aku bisa menjelaskannya pada Guru!" Di Wu tampak seperti nyaris menangis.     

"Tidak akan ada yang terjadi, kau pasti baik-baik saja," kata Mu Si dengan yakin. "Dia bilang dia akan menyusul kita. Dia pasti akan kembali!"     

Meskipun ia mengatakannya dengan percaya diri, tangan yang terkepal erat dan gemetar mengungkapkan betapa khawatir dan cemasnya ia.     

Bahkan Si Yue pun sedikit ragu saat ia berkata, "Kita baru mengenal satu sama lain selama dua hari, tetapi kenapa aku sangat mengkhawatirkannya? Ini berbeda sekali dari sebelumnya."     

Bahkan He Bo pun merasa kalau Sima You Yue berbeda. Kalau Sima You Yue seorang laki-laki, ia bahkan mungkin akan mengira kalau nona mudanya punya perasaan pada Sima You Yue. Namun, Sima You Yue benar-benar seorang perempuan. Atau, apakah mungkin Sima You Yue sudah melakukan beberapa perubahan?     

"Dia tampak sangat percaya diri saat pergi. Menurutku dia akan baik-baik saja." Ia meyakinkan nona mudanya supaya tidak khawatir.     

"He Bo, katakan padaku. You Yue bilang dia familier dengan mengenali kekuatan. Apakah itu artinya dia seorang Master Pencari Roh?" tanya Si Yue, mengingat apa yang Sima You Yue katakan sebelum ia pergi.     

"Ya."     

"Dia bahkan juga sepertiku, seorang Master Formasi. Hehehe, pekerjaannya banyak sekali!" Si Yue mengembuskan napas. "Untuk orang sepertinya, dia memang diberkati langit. Dia tidak akan mati begitu saja!"     

Ia bahkan mencontohkan dua keadaan untuk meyakinkan dirinya sendiri. Ini membuktikan kalau ia sendiri tidak terlalu yakin.     

"Sayang sekali kita tidak bisa bergerak lebih dekat untuk menonton. Aku bertanya-tanya bagaimana keadaan Nona Muda sekarang." Di Wu khawatir.     

Lebih dekat?     

Mata Si Yue bersinar. "Bahayanya sudah berkurang sekarang. Seharusnya kita bisa bergerak mendekat! Itu lebih baik daripada khawatir dari jauh. Phoenix Hitam, ayo kita ke sana."     

Phoenix Hitam mengepakkan sayapnya lalu terbang menuju ke daerah terlarang. Saat mereka semakin dekat, mereka dihentikan oleh para penjaga.     

"Daerah terlarang ada di depan. Tidak ada yang boleh mendekat."     

"Adik perempuanku ada di dalam. Aku harus masuk dan menemuinya!" kata Si Yue dengan meyakinkan, sama sekali tidak ragu.     

"Adik perempuanmu?" Si penjaga jelas tidak memercayainya.     

"Ya! Dia baru saja masuk," jawab Si Yue. "Dia mengenakan rok hitam yang panjang dan dia cantik sekali."     

"Maksudmu bukan perempuan kecil yang menggendong anjing itu, kan?" tanya si penjaga.     

Perempuan kecil yang menggendong anjing?     

Si Yue berkedip karena terkejut. Ia tahu si penjaga membicarakan perempuan kecil yang menggendong anjing tersebut dengan rasa hormat. Ia tidak peduli apakah itu benar-benar Sima You Yue atau bukan, ia pun menjawab, "Bukannya itu dia? Ada apa? Apakah dia terluka? Aiya, cepat biarkan aku melihat kondisi adikku. Dia harta karun klanku. Kalau sampai terjadi sesuatu, aku akan meminta Bibi Man untuk menghukummu!"     

"Namun, Ketua bilang tidak ada yang boleh mendekat!" Si penjaga tetap bersikeras.     

"Memangnya aku sama dengan orang-orang yang lain? Adikku ada di dalam, memangnya adik orang-orang lain ada di dalam? Begitu?" Si Yue meninggikan suaranya, bersikap sangat prihatin dan cemas.     

"Namun, …."     

"Tidak ada tetapi. Biarkan aku masuk, kalau terjadi sesuatu pada adikku, aku akan mati bersamanya!" kata Si Yue sambil menangis tersedu-sedu. Air matanya terus mengalir.     

"Jangan khawatir, adikmu kuat! Dia pasti baik-baik saja."     

"Memangnya masih belum jelas betapa menakutkannya kekuatan yang ada di daerah terlarang itu? Adikku ada di sana sendirian, jadi bagaimana mungkin aku tidak khawatir?" kata Si Yue. Air matanya semakin mengalir deras.     

"Namun, kita tidak bisa melanggar aturan."     

Para penjaga menatapnya dan ia balik menatap mereka. Itu situasi yang sangat sulit.     

Kalau itu orang biasa, mereka bisa langsung menolaknya. Namun, meskipun mereka tidak tahu siapa sebenarnya Si Yue, hanya dengan sekilas pandang mereka bisa langsung tahu ia pasti seseorang dari sebuah klan besar. Kalau ia benar-benar memperbesar masalah tersebut, kedua belah pihak akan kena akibatnya.     

Untung saja keributan di situ menarik perhatian orang-orang di daerah terlarang. Melihat orang yang sedang cari masalah, Wu Man mengerutkan kening, lalu berkata, "Biarkan mereka masuk."     

Ketika para penjaga mendengarnya, mereka langsung melangkah ke samping, dan berkata, "Silakan."     

Phoenix Hitam membawa mereka ke samping Wu Man, lalu Si Yue berteriak, "Bibi Man!"     

"Dik? Kenapa aku tidak tahu kalau ternyata ayahmu punya seorang anak perempuan lagi? Hmm?" tanya Wu Man.     

Si Yue terbang ke samping Wu Man dan meraih tangannya, lalu menjawab, "Hehehe, Bibi Man, kau tahu kok."     

"Salah satu teman barumu dari luar?" Wu Man mengarahkan pandangannya ke arah Sima You Yue, lalu ia sungguh-sungguh memujinya, "Kau berteman dengan orang yang cukup baik kali ini. Dia berbeda dari teman-temanmu yang sebelumnya."     

Suaranya tidak keras, dan ia tidak benar-benar berniat mau mempertanyakan Si Yue. Situasinya saat itu juga tidak tepat baginya untuk banyak bicara.     

Si Yue juga dengan santai mengalihkan tatapannya ke Sima You Yue. Ketika ia melihat Sima You Yue hanya seorang diri di daerah terlarang, ia langsung berteriak,     

"Bibi Man, kenapa dia di sana sendirian? Itu bahaya sekali!"     

Mendengar suara Si Yue, Sima You Yue berbalik untuk melihat. Melihat Si Yue mengkhawatirkannya, ia hanya tersenyum pada Si Yue lalu berbalik untuk melanjutkan apa yang ia lakukan.     

"Berdasarkan apa yang bisa kulihat, dia tampaknya baik-baik saja," jawab Wu Man. "Binatang Roh yang dia pegang tampaknya mampu menaklukkan makhluk itu. Tidakkah kau lihat kalau kabut hitam itu mundur setiap kali ia melangkah?"     

Si Yue dan Mu Si, yang masih berada di punggung Phoenix Hitam, mulai memperhatikan Sima You Yue. Apa yang dikatakan Wu Man memang benar. Setelah itu, barulah hati mereka yang cemas berangsur tenang.     

"Siapa sangka bocah nakal itu ternyata kuat sekali! Dia bilang dia punya ide, dan ternyata dia memang punya ide!" kata Si Yue sambil tersenyum.     

Menyaksikan kejadian tersebut, Di Wu tidak terlalu terkejut. Ia telah mendengar banyak tentang petualangan Nona Muda. Dalam hatinya, tidak ada yang tidak bisa Sima You Yue lakukan.     

Namun, percaya atau tidak, ia masih harus melihat Sima You Yue dengan mata kepalanya sendiri, barulah ia bisa tenang.     

"Kalian sepertinya akrab sekali?" Meng Sha sesekali menemui Wu Man di utara, jadi ia juga mengenal keponakan yang Wu Man sayangi tersebut.     

Ia agak penasaran tentang siapa Sima You Yue sebenarnya. Kalau Si Yue mengenal Sima You Yue, ia seharusnya jadi bisa tahu lebih banyak tentang Sima You Yue.     

"Tidak juga, kami baru saling kenal selama dua hari ini." Mengingat bagaimana mereka bertemu dua hari yang lalu, sebuah senyum pun muncul di bibir Si Yue.     

"Dia langsung jadi adikmu hanya dalam waktu dua hari?" Meskipun Wu Man lumayan menghargai Sima You Yue, kalau ternyata Sima You Yue berambisi untuk mendapatkan kedudukan dengan berpegang teguh pada kedudukan Si Yue, penilaian baiknya terhadap Sima You Yue tentu jadi agak berkurang.     

"Kau salah, Bibi Man. Bukan dia yang mau jadi adikku, tetapi akulah yang bersikeras yang mau jadi kakaknya," jelas Si Yue. "Sejak awal bocah itu sudah tahu kalau aku Nona Muda Klan Si, tetapi ia tetap tidak mau. Setelah aku mengancam dan berjanji barulah dia akhirnya mau jadi adikku."     

Bahkan saat ia berkata demikian, ia merasa bangga pada dirinya sendiri.     

"Kau …."     

Wu Man mau bilang kalau Si Yue lagi-lagi akan menimbulkan masalah, tetapi ia tidak berhasil menyelesaikan kalimatnya karena diganggu oleh sebuah teriakan gembira.     

"Kekuatan itu sudah kembali masuk ke kolam!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.