Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Bukan Apa-Apa, Hanya Permainan yang Menakutkan



Bukan Apa-Apa, Hanya Permainan yang Menakutkan

Meng Tian Shan tercengang mendengar kata-kata Sima You Yue.     

Ia hanya tahu cara menggunakan racun, tetapi ia belum pernah diracun sebelumnya. Jadi, ia tidak tahu bagaimana rasanya kalau sedang diracun.     

"Kapan kau meracuniku?" Ketika ia menyadari kalau ia sudah tidak bisa bergerak. Ia berteriak ketakutan pada Sima You Yue.     

Sima You Yue menginjak bangku dengan satu kaki, lalu membungkuk menghadap Meng Tian Shan. "Kau bahkan tidak tahu kapan kau diracun. Sepertinya kau tidak pernah diajari."     

"Aroma yang barusan!" kata Meng Tian Shan setelah mengingat-ingat.     

"Akhirnya kau menanggapi." Sima You Yue mengguncang botol di tangannya. "Katakan padaku, kalau aku meneteskan bubuk ini ke wajahmu, apa akibatnya? Pasti hasilnya bagus. Aku belum pernah merusak wajah orang menggunakan racun sebelumnya. Aku tidak sabar ingin melihat dampaknya!"     

"Tidak! Tidak! Jangan rusak wajahku!" teriak Meng Tian Shan.     

"Plak -" Sima You Yue menampar Meng Tian Shan, menyela teriakannya.     

"Jangan? Namun, bukannya kau barusan mau merusak wajahku? Kenapa kau tidak memikirkan hal ini tadi?"     

"Aku salah! Aku salah! Maafkan aku! Aku akan meminta ayahku untuk memberimu banyak harta karun dan meminta maaf kepadamu," kata Meng Tian Shan dengan naif.     

"Ck, ck, ck, kau pasti nona muda yang dilindungi dengan baik oleh klanmu sampai-sampai kau bisa bilang begitu." Sima You Yue mengembuskan napas. "Sayang sekali kau tidak menutupi kebencian dan niat membunuh di matamu. Aku khawatir kalau aku membiarkanmu pergi, dalam satu jam, kau akan membawa anggota klanmu ke sini untuk membunuh kami."     

Meng Tian Shan tidak menyangka Sima You Yue bisa mengungkapkan isi pikirannya dengan jelas. Ia langsung menyangkal, "Tidak, aku tidak akan berbuat begitu. Asalkan kau membiarkanku pergi, aku tidak akan menyalahkanmu."     

"Hehehe …." Sima You Yue tersenyum. "Kenapa pemikiran orang-orang macam kau itu indah sekali? Kalian semua merasa kalau kalian bilang kalian tidak akan memperpanjang suatu masalah, semuanya akan beres dengan sendirinya? Pertama Zhang Shuo, kedua kau. Kalian berdua bilang kalau kalian tidak akan memperpanjang masalah. Sudahkah kalian bertanya apa keinginanku? Memangnya kalian pernah bertanya apakah aku mau melepaskan kalian atau tidak?"     

"Ternyata kau yang membunuh Zhang Shuo!" teriak Meng Tian Shan.     

"Tidak, tidak, tidak, aku hanya membunuh pengawalnya," jawab Sima You Yue. "Bocah yang terus dia tindaslah yang membunuhnya."     

Meng Tian Shan melirik Mu Si dengan kaget.     

Meskipun Meng Tian Shan merasa kalau Mu Si yang biasanya dipukuli oleh Zhang Shuo mendadak menghilang, ia tidak berpikir kalau Mu Si benar-benar punya kemampuan untuk membunuh Zhang Shuo. Ia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata memang Mu Si-lah pembunuhnya!     

Firasat buruk muncul dalam hati Meng Tian Shan. Karena Sima You Yue telah memberitahunya rahasia itu, sepertinya Sima You Yue memang tidak berencana melepaskannya.     

Karena itu, Meng Tian Shan mengeluarkan sebuah suar dan bersiap untuk meluncurkannya.     

Suar tersebut sengaja dibuat untuk menghadapi situasi semacam itu. Meng Tian Shan hanya perlu menenangkan pikirannya, menarik lingkaran bagian atas, dan suar tersebut akan meluncur ke udara dengan sendirinya.     

"Wuuush -" Saat Meng Tian Shan melihat sinyal suar meluncur ke langit dari tangannya, secercah harapan terlintas dalam hatinya. Namun, sebelum berhasil meledak, suar itu dihentikan oleh Di Wu.     

"Oh, sayang sekali. Sinyal suarmu tidak berguna." Sima You Yue tersenyum. "Berbahaya sekali barusan. Aku nyaris membiarkanmu berhasil. Sepertinya demi keamanan, aku harus membunuhmu lebih dahulu."     

Melihat botol racun yang bergantungan di hadapannya, wajahnya langsung pucat pasi karena ketakutan. Aroma air kencing tercium dari bawah, roknya basah.     

Sima You Yue mengernyit dengan muak. Menjijikkan sekali!     

Ia menarik kakinya dan mundur selangkah. Ia menjepit hidungnya di depan Meng Tian Shan. "Sungguh tak kusangka kau akan kencing di celana seperti ini. Menjijikkan sekali. Flowey-ku juga menganggap ini sebagai sebuah penghinaan. Flowey, apa kau mau makan orang macam ini?"     

Setelah Sima You Yue berkata demikian, Flowey pun muncul. Melihat Meng Tian Shan yang ketakutan, ia dengan menghina menjawab, "Aku tidak mau makan orang yang menjijikkan begitu! Lebih baik aku makan orang lain."     

Flowey membuka kuntum-kuntum bunganya, satu bunga untuk satu orang. Ia melahap semua pengawal yang ada di situ.     

Meng Tian Shan memperhatikan Flowey. Ia sudah tidak bisa berkata-kata saking terkejutnya.     

"Ah, Flowey-ku jijik padamu," kata Sima You Yue. "Sepertinya aku sendiri yang harus membereskanmu."     

"Tidak! Tidak! Jangan bunuh aku! Jangan rusak wajahku!" Meng Tian Shan merosot jatuh dan menangis tak terkendali.     

"Sebenarnya apa sih yang kau pikirkan sekarang?" Sima You Yue geleng-geleng. "Di saat-saat seperti ini, kau masih mementingkan wajahmu. Jadi, kau ini bodoh atau naif?!"     

"Jangan …. Jangan …." Meng Tian Shan tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia terus menggeleng.     

"Jangan khawatir, aku tidak terbiasa merusak wajah orang lain," kata Sima You Yue. Namun, Meng Tian Shan tetap tidak bisa berhenti menangis. "Jangan menangis! Kalau kau terus menangis, akan kurusak wajahmu."     

"Ugh -"     

Tangisan Meng Tian Shan berhenti seketika. Karena ia berhenti terlalu cepat, ia jadi berserdawa.     

Flowey sudah memakan semua pengawal dan kembali ke sisi You Yue. Ia menatap Meng Tian Shan dengan jijik. "Yue Yue, kau jahat sekali. Kau jelas-jelas mau membunuhnya, tetapi kau tetap menyiksanya terlebih dahulu."     

"Kapan aku menyiksanya? Aku sedang berpikir," kata Sima You Yue dengan jujur. "Dia seorang nona muda. Aku harus memikirkan cara yang layak baginya untuk mati."     

"Benar. Keadaannya sudah memuakkan, kalau dia mati dengan mengerikan juga, bisa-bisa kita dihantui mimpi buruk," timpal Flowey.     

"Ya, kan? Jadi, aku harus memikirkan cara yang indah baginya untuk mati," kata Sima You Yue dengan serius.     

"Namun, Yue Yue, lihatlah dia sekarang. Apakah dia akan pingsan saking takutnya? Kalau dia pingsan, tidak seru nanti jadinya."     

"Jangan khawatir. Racun itu membuatnya tidak bisa bergerak, tetapi membuat sarafnya sangat aktif, sehingga dia tidak akan pingsan."     

"Baguslah."     

Mu Si, yang dari tadi hanya berdiri diam, memanyunkan bibirnya. Kedua perempuan itu kejam. Memaki orang tanpa berkata-kata kasar, menyiksa hati orang, dan membuat orang tidak bisa pingsan. Sebelumnya, ia mengira Sima You Yue orang yang baik. Sepertinya ia sudah menilai Sima You Yue dengan berlebihan.     

Namun, apakah ada perbedaan di antara orang baik? Tidak ada batasan yang jelas antara orang baik dan orang jahat. Melihat perilaku buruk Sima You Yue sekarang dan dari sudut pandang yang lain, ia bukanlah orang jahat.     

Aliran panas lainnya mengalir dari kaki bangku ke lantai. Sima You Yue dan Flowey mundur dua langkah secara bersamaan.     

"Terlalu menjijikkan. Aku tidak tahan lagi." Flowey menutup hidungnya.     

"Ini memang sudah berlebihan." Sima You Yue menatap Mu Si. "Bagaimana kau mau membereskannya?"     

Mu Si menatap Sima You Yue dengan getir. Ia mengingat penindasan yang Meng Tian Shan dan Zhang Shuo lakukan padanya selama bertahun-tahun. "Aku sendiri yang akan menanganinya."     

"Baiklah, kalau begitu terserah padamu." Sima You Yue mengangguk. Melihat Mu Si yang tetap berdiri, ia akhirnya teringat kalau Mu Si juga kena racun. Ia memberi pil penawar racun kepada Mu Si.     

Mu Si yang sudah terbebas, berjalan menuju Meng Tian Shan. Ia mengeluarkan sebuah belati dari cincin interspasialnya. Belati tersebut baru saja berlumuran darah Zhang Shuo beberapa waktu yang lalu.     

"Mu Si, kalau kau berani membunuhku, aku akan membuatmu mati dengan menyedihkan!" teriak Meng Tian Shan dengan putus asa.     

"Namun, kau akan terlebih dahulu mati di depanku!" Setelah berkata demikian, Mu Si mengangkat belati di tangannya tinggi-tinggi, lalu menikam dengan kuat.     

"Berhenti!"     

Bersamaan dengan bentakan tersebut, sebuah pedang yang panjang diarahkan ke dada Mu Si.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.