Saat Terakhir Akhirnya Tiba
Saat Terakhir Akhirnya Tiba
Ia tidak menarik tangannya. Ia menatap Jiang Jun Xian, sementara tangannya yang lain memeluk kendi anggur.
Jian Jun Xian mengeluarkan batu giok kehidupan Xu Jin, lalu berkata sambil meletakkannya di tangan Sima You Yue, "Kau memang lebih pantas memegangnya daripada aku."
"Ini bukan tentang pantas atau tidak." Sima You Yue menyimpan batu giok kehidupan Xu Jin, lalu berkata, "Hanya saja kita punya kepentingan kita masing-masing."
"Kau mau mencari Guru?"
"Mmm. Guru dan Guru Ge pergi gara-gara aku. Sudah bertahun-tahun berlalu dan sama sekali tidak ada berita. Aku mau mencari mereka," jawab Sima You Yue. "Dan kau, sebagai saudara senior kami, kau harus menjaga Saudari Senior dan Saudara Senior Kedua karena situasi di luar sana sedang kacau."
Akan lebih baik kalau mereka bergabung dengan Lembah Tertinggi, setidaknya mereka jadi punya tempat untuk berlindung. Dalam situasi yang kacau seperti sekarang, bahaya kalau mereka tidak mau bergabung karena mereka hanya bertiga.
"Kami ikut pergi denganmu."
"Aku tidak langsung pergi sekarang." Sima You Yue menyesap anggurnya. "Aku mungkin akan pergi setelah beberapa tahun lagi. Kau tidak bisa terus-terusan mengikutiku selama bertahun-tahun, kan?"
"Kenapa tidak? Kalau tidak, kami bisa pergi terlebih dahulu. Kau bisa menyusul kami kalau kau sudah punya waktu," jawab Jian Jun Xian.
"Tidak," tolak Sima You Yue tanpa ragu. "Bahaya sekali kalau kalian pergi sendiri tanpa petunjuk apa pun tentang keberadaan Guru. Meskipun aku tidak kuat, aku punya banyak cara untuk tetap bertahan hidup. Dengan Burung Roc Kecil dan Api Kirmizi di sisiku, aku punya banyak bantuan dari luar. Selain itu, aku juga pergi bersama penduduk Kota Iblis Darah."
Jian Jun Xian terdiam. Mereka sudah dengar kalau tempat yang Xu Jin tuju bukanlah tempat yang bisa mereka datangi dengan sembarangan mengingat keterbatasan kekuatan mereka. Masih memungkinkan kalau mereka pergi bersama You Yue, mengingat ia punya bantuan kekuatan dari luar.
Setelah beberapa saat, Jiang Jun Xian mendongak, menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Kami akan pergi bersamamu. Kurasa mereka juga pasti mau."
"Aku …."
"Jangan menolakku, dia itu guru kami juga." Jian Jun Xian menyela penolakan Sima You Yue.
"Baiklah," kata Sima You Yue. "Aku akan pergi dan menyelesaikan urusanku. Akan kuhubungi kau kalau aku sudah siap pergi mencari Guru. Aku janji tidak akan pergi sendirian, aku akan mengajak kalian."
"Kau mau pergi?" tanya Jiu Yin tiba-tiba. Dari tadi ia diam saja sejak ia mulai minum anggur.
"Mm. Setelah kami memusnahkan Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng, aku mungkin akan meninggalkan tempat ini," jawab Sima You Yue.
"Kau tidak akan pulang lagi ke sini?"
"Kenapa aku tidak pulang lagi ke sini!" Sima You Yue merasa kalau Jiu Yin agak gugup. Ia tertawa. "Ini tempat di mana aku membangun kekuatan bersama yang lainnya, kenapa aku meninggalkannya? Juga, keluargaku akan tinggal di sini, tempat ini akan selalu jadi rumahku ke mana pun aku pergi. Aku hanya perlu mengurus sesuatu di wilayah dalam, jadi aku harus pergi."
"Kapan kau akan pulang?"
"Aku tidak tahu." Sima You Yue menggeleng.
Sejak ia dilahirkan kembali, tujuannya adalah balas dendam. Sejak ia mendapatkan kembali ingatannya, ia sudah memikirkan untuk memusnahkan Klan Zong Zheng setiap hari.
Dahulu, Klan Zong Zheng merupakan sebuah kekuatan yang belum bisa dikalahkan. Namun, dalam waktu singkat, ia sudah punya kekuatan yang bisa membinasakan mereka.
Awalnya, Sima You Yue kira ia bisa bersantai setelah memusnahkan Klan Zong Zheng. Namun, sekarang, bahkan setelah ia mencapai tujuan itu sekalipun, sepertinya ia tetap punya banyak hal lain yang harus ia kerjakan.
"Apakah kau akan kembali ke Klan Sima?" tanya Jian Jun Xian.
"Mmm."
"Kau sudah memaafkan mereka?"
"Aku tidak bisa bilang begitu, karena dahulu aku tidak paham duduk perkaranya. Sekarang, aku sudah tahu ceritanya secara keseluruhan. Lagi pula, kakekku dan yang lainnya harus pulang, jadi aku juga akan ikut pulang dan berkunjung," jawab Sima You Yue. "Terlebih, ada banyak masalah sejak dahulu yang harus kami selesaikan."
Jian Jun Xian terdiam lagi. Namun, kali ini ia terdiam karena Sima You Yue.
"Jangan khawatir, karena aku sudah janji akan pergi bersama kalian, aku pasti akan memberi tahu kalian. Sebelum kita pergi, kalian tinggallah di lembah dan tunggu kabar dariku," kata Sima You Yue.
"Waktu kau kembali ke Klan Sima nanti …. Berhati-hatilah!" Jian Jun Xian khawatir, tetapi itu masalah keluarga Sima You Yue. Ia tidak bisa ikut campur.
"Jangan khawatir, bahkan kalau mereka mengerahkan segalanya untuk mencelakaiku, aku tidak akan kenapa-kenapa," kata Sima You Yue. "Lagi pula, aku tidak punya ikatan emosional di sana, aku tidak akan menderita walaupun mereka menderita."
Jian Jun Xian tahu sifat Sima You Yue. Ia tahu Sima You Yue tidak hanya bicara omong kosong. Ia mengangguk tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Mereka bertiga duduk di puncak gunung salju, masing-masing memegang kendi anggur mereka dengan hening.
Setelah selesai menenggak anggur, ketiganya pun jadi pusing. Jiu Yin dan Jian Jun Xian sudah mendapatkan kembali tenaga mereka dan pergi ke samping untuk bertarung.
Sima You Yue memperhatikan dari samping sambil menyiapkan rebusan daging yang mendidih. Ketika keduanya hampir selesai bertarung, ia melambai pada mereka untuk mengajak mereka makan.
Untungnya, apinya bisa menyala di atas gunung salju tersebut. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa menikmati rebusan daging itu.
Keduanya bertarung sampai kehabisan tenaga, tetapi mereka tetap datang mendekat sambil berlari dan langsung mengunyah dan menelan daging.
Jiu Yin, yang sebelumnya memandang rendah semua makanan tersebut dan membual tentang sosoknya yang agung, tidak berhenti makan begitu ia mengambil sumpitnya.
Setelah makan dan minum sepuasnya, Sima You Yue dan Jian Jun Xian pun turun dari gunung salju dan berjalan kembali menuju lembah.
Saat mengantar Jian Jun Xian pulang ke pelatarannya, mereka berdua tidak bicara sepanjang jalan. Sebelum mereka berpisah di depan pelataran, Sima You Yue mengembuskan napas, lalu berkata, "Jangan buat Saudari Senior mengkhawatirkanmu lagi."
Jian Jun Xian mengikuti arah pandangan Sima You Yue. Ia melihat seorang gadis dengan sosok yang berbeda dan tatapan penuh air mata sedang menunggunya di bawah pohon di pelataran.
Han Miao Shuang selalu ada di sisi Jiang Jun Xian, mengkhawatirkannya dan menenangkannya selama beberapa hari belakangan. Namun, Jiang Jun Xian tetap tertekan karena ia menyalahkan dirinya sendiri. Ia sampai tidak sadar kalau tubuh Han Miao Shuang sampai mengurus.
Jiang Jun Xian mengangguk pada Sima You Yue, berjalan menuju pohon, memegang tangan Han Miao Shuang, lalu berkata, "Ayo masuk."
"Mm!" Han Miao Shuang memegang tangan Jiang Jun Xian. Keduanya berjalan masuk ke pelataran. Sebelum mereka masuk, Han Miao Shuang menoleh dan tersenyum penuh terima kasih ke arah Sima You Yue.
Sima You Yue mengangguk pada Han Miao Shuang, lalu berbalik dan melangkah pergi dengan lega.
Dua hari kemudian, Shi Qiu Shuang mengajak Yuan Ju dan Shi Qian Zhi menemui Sima You Yue dan memberitahunya dengan nada serius kalau mereka bersedia bergabung dengan Lembah Tertinggi. Sima You Yue membawa mereka untuk bertemu Liang Wu Ming dan Ximen Feng. Kedua Master Lembah tersebut senang mendengar kalau mereka bersedia bergabung dan mengatur pekerjaan untuk mereka setelah mereka mengambil sumpah.
Tentu saja, tujuan utamanya adalah untuk bersepakat perihal pekerjaan dengan Yuan Ju. Mengingat kekuatan dan nama baik Yuan Ju, lembah pun menjadikannya Ketua Balai Ahli Racun. Karena ia tidak menolak tanggung jawab tersebut, ia pun resmi menjadi Ketua Balai, selama ia bisa mengerjakan tugas-tugasnya dari waktu ke waktu.
Beberapa bulan kemudian, Ximen Feng dan yang lainnya memanggil Sima You Yue. Kondisi keuangan Klan Zong Zheng dan Istana Yin Yang sudah hancur total karena Lembah Tertinggi, sudah tiba waktunya bagi mereka untuk melakukan pertempuran terakhir. Selama ia bersedia, mereka bisa mulai mengirim orang untuk memusnahkan kedua kekuatan tersebut.
Setelah mendengar kabar itu, Sima You Yue mengulurkan tangannya dan memegang dadanya. Ia langsung bisa merasakan dadanya yang bergejolak sekarang.