Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Seseorang Mau Menyasarnya



Seseorang Mau Menyasarnya

"Sekte sudah dengar tentang masalah Gunung Salju Giok dan mereka juga tahu kalau kau membunuh Xu Le," kata Wei Besar. "Sekte bilang karena kau sudah membantu kami sebelumnya, kau juga harus memberi penjelasan mengenai masalah ini. Kami tidak tahu kalau Xu Le ikut terlibat dalam masalah ini."     

"Sudah kuduga," kata Sima You Yue. "Mengingat sifat Seratus Pintu yang Berubah yang tidak mau tampak menonjol, kupikir Xu Le memang seharusnya tidak terlibat dalam masalah ini."     

Wei Besar dan Wei Kecil mengembuskan napas lega ketika Sima You Yue berkata demikian.     

"Baguslah kalau kau paham. Dengan begini, Seratus Pintu yang Berubah dan Lembah Tertinggi jadi tidak perlu berselisih," kata Wei Besar.     

"Faktanya, kalaupun kalian tahu urusan Xu Le, asal kalian tidak melakukan apa pun pada kami, kami tidak akan mempermasalahkannya. Aku sempat khawatir kalian akan cari masalah denganku!" kata Sima You Yue sambil tersenyum.     

"Tidak mungkin. Sekte tidak mengizinkan murid-murid terlibat dalam hal-hal semacam itu. Jadi, kalaupun terjadi sesuatu, sekte tidak akan ambil pusing," jelas Wei Kecil. "Namun, kau harus berhati-hati dengan abang Xu Le."     

"Abang?"     

"Xu Le punya abang bernama Xu Qiang. Xu Qiang itu Master Pencari Roh yang kuat. Xu Qiang sangat menyayangi Xu Le. Kalau dia tahu kaulah yang membunuh Xu Le, aku khawatir dia akan datang mencarimu untuk balas dendam."     

"Abang Xu Le itu berasal dari sekte mana?" tanya Sima You Yue.     

"Xu Qiang itu Tetua Kehormatan Istana Awan Es. Dia sedang berkultivasi tertutup beberapa waktu lalu. Namun, kupikir kematian Xu Le pasti membuatnya keluar dari kultivasinya," kata Wei Besar. "Meskipun dia hanya seorang tetua kehormatan, kedudukannya tinggi di Istana Awan Es. Bahkan Wakil Master Istana saja memberi hormat padanya. Oleh karena itu, dia bisa menggerakkan banyak murid. Selain itu, dia mampu mencari bantuan dari luar karena dia punya banyak teman, dan ada banyak orang yang berutang budi padanya, dan orang-orang itu adalah pendekar."     

Sima You Yue mengusap dagunya, lalu bergumam, "Sepertinya aku harus berhati-hati dengan orang ini."     

"Lembah Tertinggi kuat sekali sekarang. Dia pasti tidak akan berani mendatangimu. Hanya saja kau harus lebih berhati-hati waktu kau pergi ke luar. Lebih baik kau membawa lebih banyak orang waktu kau pergi," kata Wei Kecil.     

"Aku mengerti. Terima kasih telah memberitahuku hal ini." Sima You Yue tersenyum. "Karena Paman Wei Besar dan Wei Kecil sudah datang ke sini, bagaimana kalau kalian tinggal di sini selama dua hari? Aku akan mengajak kalian berkeliling Lembah Patah Hati. Pemandangan di sini tidak tertandingi!"     

"Hahaha, tentu. Kami juga penasaran sekali dengan tempatmu ini!" Sima You Yue pun mengantar Wei Besar dan Wei Kecil keluar, meninggalkan sekelompok orang dan para Binatang Roh di pelatarannya.     

"Apa itu artinya ada orang yang mau membunuh Yue Yue?" Tujuh Kecil menggebrak meja. Raut wajahnya tampak marah. "Kalau mereka mau membunuh Yue Yue, mereka belum minta izin dahulu pada kita!" Mata Mi Er menunjukkan tatapan yang kejam. Tidak ada lagi jejak kenakalan.     

"Kenapa kalian marah? Kalau mereka mau membunuh Yue Yue, kitalah yang akan membunuh mereka terlebih dahulu," kata Api Kirmizi dengan serius.     

"Benar! Hahaha … Memang Boslah yang paling berkuasa!"     

"Huh, huh, kalau orang-orang itu berani datang. Akan kutunjukkan pada mereka kenapa bunga-bunga itu berwarna merah!"     

Sima Liu Xuan dan yang lainnya memandangi para Binatang Roh tersebut. "Sungguh sekelompok Binatang Roh yang sombong dan sangat melindungi masternya!"     

"Ya, kan? Sifat mereka mirip sekali dengan You Yue." Sima Lie juga tertawa, senyumnya mengandung kebanggaan.     

"Baguslah," puji Sima Liu Xuan.     

"Seperti yang mereka bilang, kalau sampai orang-orang itu benar-benar berani menyentuh cucuku yang baik, huh …."     

"Ayah, kau sudah lama pergi keluar. Kenapa kau tidak pulang?" Sima Liu Xuan tiba-tiba mengubah topik pembicaraan, memotong arus pembahasan.     

"Apa yang kau khawatirkan? Lukamu belum pulih. Kami akan tinggal di sini," jawab Sima Xiu Qi.     

"Bagaimana pendapat Ketua Klan?"     

"Apa pendapatnya?! Demi menemukanmu selama beberapa tahun ini, ayahmu sudah berhenti menangani urusan klan. Tidak masalah kau pulang atau tidak," jawab Huang Ying Ying dengan acuh tak acuh.     

"Apa?!" Sima Liu Xuan menatap ayahnya dengan kaget. "Ayah …."     

"Aku sudah tidak mau memedulikan urusan klan," kata Sima Xiu Qi. "Aku merasa jadi lebih tenang."     

"Namun, …." Sima Liu Xuan ragu-ragu. Untuk sesaat, ia tidak bisa mengungkapkan perasaannya.     

"Jangan terlalu banyak pikiran." Huang Ying Ying mengelus bahu Sima Liu Xuan. "Yang harus kau lakukan sekarang adalah menyembuhkan lukamu. Itu akan membuat waktu pencarianmu selama bertahun-tahun jadi tidak sia-sia."     

"Ayah, Ibu, putramu ini tidak berbakti …." Sima Liu Xuan menunduk. Ia merasa bersalah pada kedua orang tuanya. Meskipun ia tidak menyesali tindakannya, ia merasa bersalah atas penderitaan yang ia timpakan pada orang tua dan saudara-saudaranya.     

"Yang berlalu biarlah berlalu." Sima Xiu Qi mengembuskan napas. "Jangan khawatir, kami akan cari cara untuk menyembuhkan kekuatan rohmu."     

"Ayah, ibu, jangan khawatirkan aku. Aku malu!"     

"Kenapa kau malu! Kau putra kami. Tidak peduli apa pun yang terjadi, ini tidak bisa diubah." Huang Ying Ying mengelus bahu Sima Liu Xuan.     

"Hanya saja aku tidak punya pengaruh yang besar dalam klan. Sekarang penjilat-penjilat dalam klan jadi semakin sombong!" kata Sima Xiu Qi dengan getir. "Kekuatanmu belum benar-benar pulih. Terlalu berbahaya kalau kau pulang ke klan."     

"Kakek, tidak usah pedulikan mereka. Ketika saatnya tiba, mereka semua pasti akan musnah." Sima You Yue berjalan masuk sambil tersenyum.     

"You Yue, kapan kau kembali? Bukankah kau pergi bersama tamumu?"     

Sima You Yue duduk di samping Huang Ying Ying. "Aku meninggalkan mereka bersama Direktur Mao. Direktur Mao sudah lama tinggal di sini. Dia akrab dengan mereka. Selain itu, dia punya hubungan baik dengan Paman Wei Besar dan Paman Wei Kecil, serta mudah diajak mengobrol."     

"You Yue, omong-omong, karena kau bilang begitu tadi, izinkan aku bertanya, apa kau berencana pulang ke klan?" tanya Sima Liu Yun.     

"Ketika bertemu dengan Kakek Buyut sebelumnya, kubilang semua itu tergantung ayahku. Kalau Ayah mau pulang, aku juga mau. Kalau Ayah tidak mau, aku juga tidak akan pulang. Aku ikut Ayah." Sima You Yue menatap Sima Liu Xuan.     

Sima Liu Xuan menunduk. Rambut peraknya menjuntai ke bawah. Ia meremas kakinya. "Apakah aku masih bisa pulang sekarang?"     

Sejak awal, ia telah membawa banyak masalah bagi klan. Namun, selama bertahun-tahun, klan sudah menghabiskan banyak upaya untuk mencarinya. Selain itu, ia hanyalah seorang yang tidak berguna sekarang ….     

"Pulang! Kita akan pulang! Darah Klan Sima mengalir dalam tubuh You Yue. Jadi, tentu saja dia akan pulang ke Klan Sima. Mengenai para penjilat itu, kau benar. Kita pulang dan kita bunuh mereka," kata Sima Xiu Qi. "Dan klan punya banyak buku kuno tentang kemampuan pengobatan, mungkin kau bisa menemukan cara untuk menyembuhkan ayahmu."     

Mata Sima You Yue berbinar. "Benarkah?"     

"Ya, klan punya banyak buku kuno," tegas Huang Ying Ying. "Namun, aku tidak terlalu banyak membaca sebelumnya, jadi aku tidak tahu detailnya."     

"Kalau itu benar, maka kita akan pulang ke Klan Sima dan menemui para penjilat itu setelah kita menyelesaikan masalah ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.