Peta Sebuah Makam
Peta Sebuah Makam
"Ya, aku mendapatkannya di Pagoda Roh." Sima You Yue juga menceritakan tentang meka pada ayahnya.
Setelah Sima Liu Xuan mendengarkan ceritanya, ia tercengang.
"Pagoda Tujuh Lapis benar-benar artefak kuno yang kuat. Tak kusangka walaupun Pagoda Roh tidak punya artefak roh, itu tetap masih berfungsi dengan sangat kuat setelah penyatuan," kata Sima Liu Xuan, lalu mengembuskan napas.
"Aku harus berterima kasih pada Ayah atas Batu Roh yang Ayah tinggalkan untukku," kata Sima You Yue. "Omong-omong …."
Sima You Yue mengeluarkan peta aslinya, lalu bertanya, "Ayah, peta ini untuk apa? Lingyu dan aku sudah menghabiskan waktu cukup lama untuk mempelajarinya, tetapi kami belum bisa memastikan peta ini menunjukkan tempat apa."
Sima Liu Xuan melihat peta tersebut. Tampak jejak kesedihan dan nostalgia di matanya.
"Ini makam kuno yang pernah kumasuki bersama ibumu. Berkat peta ini, aku berhasil mendapatkan Batu Roh dari makam kuno itu," jawab Sima Liu Xuan.
Namun, Sima Liu Xuan tidak bilang kalau di makam kuno itulah ia dan Yu Ke Luo akhirnya bertindak melewati batas dan Sima You Yue menjadi buah cinta mereka.
"Karena kau sudah pernah masuk ke sana, kenapa kau meninggalkan peta ini padaku?" tanya Sima You Yue.
"Meskipun makam kuno itu tidak terlalu besar, banyak tempat yang belum dijelajahi. Kau tahu kalau biasanya tempat-tempat seperti itu punya harta karun, seperti warisan leluhur. Waktu itu, kupikir kalau suatu hari nanti kau bisa pergi ke sana juga, kau mungkin bisa mendapatkan harta karun," jawab Sima Liu Xuan sambil tersenyum.
Sima You Yue menatap Sima Liu Xuan. Melihat mata Sima Liu Xuan yang penuh kasih sayang, hatinya terasa hangat dan campur aduk.
Ia mengulurkan tangan dan memeluk lengan Sima Liu Xuan, menyandarkan kepalanya di lengan Sima Liu Xuan. Mulutnya tidak bisa berhenti tersenyum.
"Terima kasih, Ayah. Kau baik sekali padaku!" kata Sima You Yue.
"Dasar anak konyol, kami kan cuma punya kau. Kalau bukan kami, siapa yang akan baik padamu?" Sima Liu Xuan mengelus tangan Sima You Yue. Sima You Yue masih dalam usia yang penuh semangat, tetapi karena pengalaman masa lalunya, ia meresapi sedikit kemalangan dalam hidupnya.
"Omong-omong, Ayah, karena kau tahu tempat ini, kapan kita akan pergi ke sana lagi?" Ia menengadah menatap Sima Liu Xuan.
"Tidak," tolak Sima Liu Xuan tanpa pikir panjang.
"Kenapa?"
"Kau belum cukup kuat sekarang," jawab Sima Liu Xuan. "Waktu aku masuk bersama ibumu, kami harus mati-matian bertahan hidup. Meskipun kekuatan tambahanmu tidak lemah, tetapi itu bukanlah kekuatanmu sendiri. Di dalam makam kuno itu, klan burung atau pun Lembah Tertinggi tidak akan bisa membantumu."
"Baiklah." Sima You Yue tidak memaksa. "Kalau begitu, ayo kita tunggu sampai kekuatanku meningkat. Saat itu, luka Ayah seharusnya sudah sembuh. Kita pergi bersama-sama, jadi kita bisa saling jaga."
"Ya."
Sima Liu Xuan tersenyum simpul, tetapi senyumnya tidak mencapai bawah matanya.
Ia tidak mau mengecewakan putrinya, jadi biarlah Sima You Yue bilang apa yang mau ia bilang. Namun, dalam hati, ia tidak percaya kalau ia akan sembuh.
Kalaupun ia hanya bisa jadi orang yang tidak berguna karena tidak bisa berkultivasi lagi, ia tidak akan mengeluh. Sejak awal ia memang sudah sekarat. Jadi, bisa berkumpul kembali dengan putrinya, mendapat kesempatan untuk memeluknya, dan melihatnya tumbuh, itu saja sudah membuatnya bahagia sekali.
Ke Luo, kau dan aku suatu hari nanti pasti akan bersatu kembali, bersama-sama melihat putri kita lagi?
Sima You Yue merasa Sima Liu Xuan agak tertekan, dan ia bisa menebak apa yang dipikirkan Sima Liu Xuan. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa. Sima Liu Xuan tidak akan benar-benar percaya kalau ia bisa menyembuhkan Sima Liu Xuan sampai itu benar-benar terwujud.
"Ayah, aku punya sebuah buku, kau pasti tertarik," kata Sima You Yue sambil tersenyum, lalu melepaskan pelukannya.
"Oh? Kenapa kau yakin sekali kalau aku pasti menyukainya?" Bagaimana mungkin Sima Liu Xuan tidak menyadari perubahan topik yang sejelas dan sesengaja tersebut? Namun, ia tetap mau meladeni kata-kata Sima You Yue.
Sima You Yue mengeluarkan buku Sumber Pencari Roh dan meletakkannya di depan Sima Liu Xuan.
"Buku ini …."
Melihat buku tersebut, hati Sima Liu Xuan sangat gembira. Bahkan tangannya sampai gemetar.
"Ya, ini buku yang dicari-cari oleh semua Master Pencari Roh," kata Sima You Yue. "Kupikir, karena Ayah suka membaca, sekalian saja kau baca buku ini."
"Bagaimana kau bisa mendapatkan buku ini?"
"Aku menemukannya di Pagoda Roh," jawab Sima You Yue. "Master penjaga Pagoda Roh selalu berganti-ganti dan mereka berasal dari profesi yang berbeda-beda."
"Ini sungguh sebuah kesempatan yang luar biasa!" Sima Liu Xuan sangat bersyukur sekarang karena ia sudah mewariskan Pagoda Roh pada Sima You Yue dan membiarkan putrinya tumbuh dengan baik.
Namun, ia agak khawatir. Sepengetahuannya, keberuntungan Sima You Yue luar biasa bagus, sampai jauh melebihi orang biasa.
Meskipun Sima You Yue sudah membayar harga dan berkorban atas keberuntungannya tersebut, dibandingkan dengan apa yang Sima You Yue dapatkan, Sima You Yue masih membayar terlalu sedikit.
Selain itu, keberuntungan Sima You Yue terus meningkat, membuatnya tidak habis-habisnya menemukan harta karun demi harta karun.
Kalau tidak, kenapa ketika orang lain berjalan di dataran salju, mereka tidak bisa menemukan sesuatu yang aneh di sana? Sementara itu, Sima You Yue hanya pergi ke sana untuk menyelamatkan orang, tetapi ia justru menemukan begitu banyak lapisan bijih sekaligus.
Kalau Sima You Yue benar-benar harus menanggung sesuatu di masa depan, biarkan saja ia, ayahnya, yang menanggungnya untuk Sima You Yue!
Sima You Yue memperhatikan kalau kesenangan di mata Sima Liu Xuan hanya bertahan sebentar, lalu tatapan Sima Liu Xuan berubah mendalam dan penuh kekhawatiran.
Khawatir?
Apakah Sima Liu Xuan khawatir orang lain akan mengetahui keberadaan buku tersebut dan jadi cari masalah dengan Sima You Yue?
"Ayah, jangan khawatir, tidak ada yang tahu tentang buku ini kecuali Mo Ketiga. Mo Ketiga sendiri tidak akan mungkin membocorkannya," kata Sima You Yue dengan yakin.
"Aku percaya penilaianmu tentang orang lain. Kalau kau bilang tidak akan ada masalah, maka seharusnya semua pasti baik-baik saja." Tahu kalau Sima You Yue salah paham, Sima Liu Xuan tidak menjelaskan lebih lanjut.
Ada beberapa hal yang memang tidak seharusnya ia katakan pada Sima You Yue.
Sima You Yue tersenyum pada Sima Liu Xuan, lalu berkata, "Ayah, lanjutlah baca bukumu. Petugas kapal bilang kita akan menghabiskan empat atau lima hari ke depan dengan duduk diam saja di sini!"
"Baiklah."
Sima Liu Xuan menyingkirkan semua pikiran mengganggu yang berkecamuk di benaknya dan mengalihkan perhatiannya pada buku tersebut.
Ia terpana melihat buku di tangannya selama beberapa saat. Sumber Pencari Roh … itu buku yang pernah ia impikan dan, tiba-tiba, sekarang buku itu muncul. Hatinya dipenuhi kegembiraan yang tak terkendali.
Sima Liu Xuan dan Sima You Yue menghabiskan sebagian besar hari-hari mereka dengan membaca di dalam kamar. Setelah merasa agak lelah, Sima You Yue mengajak Sima Liu Xuan jalan-jalan, bersantai dan berkunjung ke rumah makan di lantai dua untuk membeli makanan.
Rumah makannya besar sekali. Jenis makanan yang tersedia tidak banyak, tetapi rasanya sangat enak dan lezat.
Rumah makannya mirip sekali dengan rumah makan jenis prasmanan di kehidupan Sima You Yue yang sebelumnya.
"Ayah, duduklah di sini. Aku akan membantumu mengambil makanan," kata Sima You Yue pada Sima Liu Xuan.
"Baiklah."
"Ayah, aku mau duduk di dekat jendela."
"Baiklah."
Bersama ayahnya, semuanya baik-baik saja.
Ia berjalan berkeliling dan memilih beberapa menu makanan untuk dirinya sendiri dan Sima Liu Xuan.
Setelah meletakkan makanan di piringnya, ia berjalan kembali. Namun, ia melihat Lang Zhong telah duduk di sebelah Sima Liu Xuan. Sementara itu, Yang Xi duduk di meja makan di sebelah mereka.