Emas Kecil, Si Pendeteksi Harta Karun
Emas Kecil, Si Pendeteksi Harta Karun
"Patung batu ini agak menakutkan," kata Flowey. "Yue Yue, apakah ini sebuah patung batu?"
"Tidak tahu." Sima You Yue berjalan mendekat dan melihat patung tersebut. Raut wajah yang tajam dan niat membunuh di mata patung itu benar-benar bisa membuat orang langsung gemetar tanpa sadar.
"Ss ss -"
Tiba-tiba Emas Kecil meluncur turun dari tubuh Sima You Yue dan memperbesar ukuran tubuhnya, sepenuhnya melepaskan aroma Binatang Roh kuno.
Ia menatap patung tersebut dengan rakus. Ketika perhatian semua orang masih teralih, ia langsung melahap patung itu dalam sekali telan.
"Emas Kecil, itu bahaya!" teriak Sima You Yue, tetapi ia tidak bisa menghentikan Emas Kecil.
Emas Kecil menelan patung tersebut, lalu berbalik untuk melihat Sima You Yue yang sedang menatap Emas Kecil dengan tidak setuju. Emas Kecil menjulurkan kepalanya ke depan, lalu menggesek Sima You Yue. "Emas Kecil, kenapa kau sama sekali tidak mematuhiku?" Raut wajah Sima You Yue berubah masam.
"Ayolah, Yue Yue. Aku tidak bisa mengendalikan diri," jawab Emas Kecil dengan sedih.
"Aku tidak bilang kalau kau tidak boleh memakannya, tetapi itu terlalu berbahaya!" Sima You Yue mengamuk.
Bagaimana kalau Emas Kecil menelan batu tersebut, tetapi tidak bisa mencernanya? Atau bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi setelah itu?
"Tidak akan." Emas Kecil menggesek Sima You Yue dengan manja. "Aku bisa mencernanya."
"Bagaimana kalau ada Binatang Roh di dalamnya? Bagaimana kalau batu itu hidup dan melakukan sesuatu padamu?"
"Aku pasti sudah selesai mencernanya," jawab Emas Kecil.
"Kalau tubuhmu terasa tidak nyaman, kau harus bilang padaku. Mengerti?" omel Sima You Yue dengan cemas.
"Iya, iya." Emas Kecil menggunakan energi roh untuk membungkus patung tersebut dalam tubuhnya, memilih untuk tidak langsung mencernanya. Ia menggoyangkan tubuhnya sekali, lalu kembali menjadi makhluk kecil yang mungil, melingkarkan dirinya di leher Sima You Yue.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan," kata Sima You Yue pada yang lainnya.
Mereka terus berjalan ke depan. Flowey menarik tangan An Lei yang sedang bingung.
Sekarang, An Lei akhirnya kembali menguasai diri dari keterkejutannya yang sebelumnya. Ia tidak menyangka kalau makhluk kecil yang ada di leher Sima You Yue itu ternyata seekor Binatang Roh kuno!
Seekor Binatang Roh kuno ilahi! Bahkan klan yang tersembunyi saja tidak punya Binatang Roh kuno ilahi!
Nona Muda yang baru saja ia akui itu bisa menyempurnakan pil yang sangat berharga dengan mudah dan Binatang Rohnya tidak hanya banyak, tetapi juga kuat. Firasatnya mengatakan masih ada banyak kejutan lainnya. Nona mudanya tersebut punya lebih banyak daripada yang ia perlihatkan.
Nama Sima You Yue sangat terkenal di wilayah tengah, tetapi tidak semua orang di wilayah dalam tahu tentangnya. Tentu saja, sekte rahasia berjubah hitam pasti tahu tentangnya dan mungkin sangat membenci tingkahnya.
Rombongan Sima You Yue terus berjalan ke depan. Mereka belum berjalan jauh, tetapi lagi-lagi mereka menjumpai patung batu yang serupa.
Emas Kecil yang sedang melingkar di leher Sima You Yue langsung mau pergi lagi, tetapi ia buru-buru meraih Emas Kecil, lalu berkata, "Kalau kau melakukan sesuatu yang sangat berbahaya lagi, aku akan mengembalikanmu ke dalam."
Ekor Emas Kecil yang terangkat jadi turun lagi. Toh, kalau ia memang menginginkannya, Yue Yue pasti akan memberikannya. Ia tidak harus merebutnya.
Melihat kalau Emas Kecil bersikap patuh, Sima You Yue pun berjalan mendekat bersama Wu Lingyu.
Sima You Yue mengulurkan tangan dan menyentuh patung batu tersebut. Patung itu sedingin es dan aura membunuh mengalir dari ujung jarinya ke dalam tubuhnya.
"Lingyu, apakah ini sebuah patung batu atau Binatang Roh kuno yang disegel?" tanya Sima You Yue.
"Kurasa seharusnya tidak ada orang yang datang ke sini untuk sengaja mengukir patung batu," jawab Wu Lingyu.
"Jadi, maksudmu patung yang tadi juga Binatang Roh kuno?" Mata Sima You Yue berbinar-binar. "Aku penasaran apakah Binatang Roh itu akan hidup kalau dilepaskan."
"Kemungkinan masih hidup," kata Wu Lingyu. "Lihat saja lapisan batunya."
Sima You Yue melihat sepotong batu yang jatuh di tanah dekat patung batu tersebut. Itu merupakan lapisan batu yang tebal. Kalau lapisan batu tersebut masih menempel, batu itu jadi tidak tampak istimewa, hanya tampak seperti bijih biasa.
"Kalau Binatang Roh ini sudah mati, lapisan batu itu tidak mungkin terkelupas dan jatuh." Mata Sima You Yue berbinar-binar. "Banyak lapisan yang sudah jatuh. Ini menunjukkan kalau Binatang Roh ini tak lama lagi akan keluar."
"Dahulu aku pernah dengar kalau seekor Binatang Roh kuno disegel dan tidak ada orang yang datang untuk melepaskannya, Binatang Roh itu akan keluar dengan sendirinya setelah beberapa lama. Sepertinya perkataan itu benar," kata Wu Lingyu.
Emas Kecil merupakan seekor Binatang Roh kuno ilahi, tetapi waktu penyegelannya dianggap belum lama sebelum Sima You Yue akhirnya melepaskannya.
Melihat keadaannya sekarang, Binatang Roh tersebut seharusnya bisa keluar dengan sendirinya.
"Aku penasaran seperti apa wujud Binatang Roh ini," gumam Sima You Yue sambil berjalan di sekitar patung batu. "Aku akan menyimpannya dahulu dan menunggu sampai waktunya tiba sebelum melepaskannya."
Ia menyimpan patung batu tersebut ke dalam Pagoda Roh. Orang-orang yang ada di dalam Pagoda Roh langsung mengelilingi patung batu itu dan mempelajarinya.
Mereka terus berjalan ke depan. Setelah berjalan sebentar, mereka melihat patung batu yang lain.
Satu kali itu kebetulan, dua kali namanya takdir. Jadi, apa artinya kalau tiga kali?
"Apakah ada banyak Binatang Roh kuno di sini?" Sima You Yue memanyunkan bibirnya.
"Ya. Namun, tidak masalah kalau kau menyimpan terlalu banyak barang bagus." Wu Lingyu tersenyum melihat tingkah Sima You Yue.
"Benar." Sima You Yue tidak terlalu mengamati batu tersebut dan langsung menyimpannya. "Ayo, kita lanjut."
"Ss ss-" Emas Kecil turun dari leher Sima You Yue dan terbang menuju ke sebuah batu. Matanya tampak membulat saat ia menatap Sima You Yue.
"Kau juga mau ini?" tanya Sima You Yue.
"Mm! Ada benda bagus di dalamnya!" jawab Emas Kecil.
Sima You Yue berjalan mendekat dan melihat bijih biasa tersebut. Ia mengulurkan tangan dan menyentuh garis-garis yang ada di permukaannya, lalu bertanya, "Apa yang ada di dalamnya? Apakah ini juga Binatang Roh?"
"Aku tidak tahu. Ada aura yang sangat padat di dalam," jawab Emas Kecil.
Sima You Yue tidak memikirkan kenapa ia tidak bisa merasakan aura di dalamnya sementara Emas Kecil bisa. Ia memercayai perkataan Emas Kecil dan menyimpan batu itu ke dalam Pagoda Roh.
"Batu yang itu juga. Ada sesuatu juga di dalamnya," kata Emas Kecil.
Sima You Yue pun menyimpan batu tersebut ke dalam Pagoda Roh.
"Yue Yue, sebaiknya kalian agak mundur," kata Emas Kecil.
"Kau mau apa?" tanya Sima You Yue dengan cemas.
"Masih ada benda-benda yang bagus di sini. Kita harus membawa semuanya. Sebaiknya kalian mundur ke belakang."
Setelah Sima You Yue memberi tahu yang lainnya tentang maksud Emas Kecil, mereka semua mundur ke sebuah lorong.
Emas Kecil berubah wujud jadi lebih besar dan ekornya tumbuh jadi lebih panjang. Dengan lambaian ekornya, ekornya menabrak dinding bagian atas dan seluruh dinding langsung retak bagaikan jaring laba-laba.
Ia mengayunkan ekornya lagi dan lapisan batu tersebut jatuh, memperlihatkan batu-batu aneh dalam berbagai bentuk. Keberadaan batu-batu itu baru terungkap, bentuk aslinya masih belum terlihat. Siapa yang tahu apa yang ada di dalam batu-batu tersebut.
"Apakah ini bijih?" tanya Tujuh Kecil pada Emas Kecil.
"Iya, iya! Namun, aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya." Suara Emas Kecil terdengar senang. Tidak peduli apa pun isi batu itu, batu tersebut bisa membantunya jadi semakin kuat!
Sima You Yue memperhatikan batu-batu yang tertanam di dinding itu. Beberapa tingginya mencapai satu sampai dua meter, sementara yang lain hanya seukuran telapak tangan.
"Tujuh Kecil, kuserahkan urusan ini padamu. Kaulah yang paling kuat. Kau pasti bisa menggalinya." Sima You Yue menepuk bahu Tujuh Kecil.
"Baiklah, perhatikan aku!" Tujuh Kecil berjalan mendekat dan meninju batu di sekitarnya. Setelah dinding batu tersebut berubah jadi agak mengendur, ia mengambil beberapa batu dan menariknya ke bawah.