Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Luar Biasa Kesepian, Kami Akan Menemanimu



Luar Biasa Kesepian, Kami Akan Menemanimu

Mereka berjalan melewati lorong dan sampai di sebuah gua yang luas. Gua itu sangat bersih sampai-sampai tidak ada satu pun batu. Jadi, di mana makhluk yang membuat Emas Kecil sangat ketakutan?     

Tiba-tiba, tubuh Emas Kecil menegang ketakutan.     

Sima You Yue menarik Emas Kecil dari lehernya dan memeluk Emas Kecil. Kalau Emas Kecil terus-terusan begitu, ia bisa-bisa jadi berhenti bernapas.     

"Emas Kecil, apa yang membuatmu ketakutan seperti ini?" Ia mengelus punggung Emas Kecil untuk menenangkan Emas Kecil.     

Ia bertanya-tanya apakah ia sebaiknya mengembalikan Emas Kecil ke dalam Pagoda Roh.     

Namun, kalau ia melakukan itu, ia akan kehilangan banyak harta karun.     

"Di depan sana." Emas Kecil meringkuk ke dalam pelukan You Yue. "Ada di dalam bayangan bulat itu."     

Sima You Yue memperbesar ukuran nyala apinya, menerangi seluruh gua. Ia baru menyadari kalau ada sebuah lubang kecil yang berfungsi layaknya pintu masuk.     

Ia menggendong Emas Kecil dalam pelukannya dan berjalan masuk. Ia melihat ada patung batu setinggi sekitar dua meter dengan kepala yang tajam di dalam. Ia tidak tahu itu apa.     

Kemudian, terjadi pergerakan di dalam Pagoda Roh. Menggunakan pikiran Sima You Yue, Api Kirmizi muncul di hadapan semua orang.     

"Api Kirmizi, apa kau tahu ini apa?"     

Api Kirmizi jarang mengambil kesempatan untuk keluar. Saat ia melakukannya berarti ada sesuatu terjadi.     

"Leluhur." Setelah Api Kirmizi selesai berbicara, ia berubah menjadi wujud Binatang Rohnya dan bersujud.     

Sima You Yue dan Wu Lingyu sedikit terkejut. Kalau yang ada di dalam patung batu tersebut adalah leluhur Api Kirmizi, bukankah berarti itu burung merah merona yang lain?     

Mungkinkah ada dua Burung Ilahi pada saat yang sama?     

An Lei, yang berdiri di belakang, sangat terkejut sampai-sampai matanya membelalak. Ia bahkan sudah berpikir bahwa kalau sesuatu yang mengejutkan terjadi, ia sudah bisa menerima kalau Sima You Yue selalu mengejutkan orang lain. Kalau terjadi kejutan lain, ia yakin ia pasti bisa menerimanya.     

Namun, sekarang ia sedang melihat Burung Merah Merona Ilahi dengan mata kepalanya sendiri. Jantungnya berdegup sangat kencang dan ia terengah-engah, seolah-olah ia tidak bisa mengendalikan detak jantung dan napasnya lagi.     

Tak seorang pun di dalam gua itu berani mengeluarkan suara. Mereka memperhatikan Api Kirmizi memberi hormat pada patung batu tersebut dalam keheningan.     

"Krek - "     

Terdengar suara lembut yang sangat jelas dalam kesunyian gua, membuat semua orang melihat ke patung batu itu.     

"Krek - "     

"Krek - "     

Setelah Api Kirmizi memuja batu tersebut, lapisan batu patung itu mulai retak. Pemujaan Api Kirmizi tadi bahkan lebih berguna daripada pisau yang digunakan oleh ahli pemotong batu.     

Mungkinkah seekor burung merah merona akan muncul di situ?     

Semua orang terkejut membayangkan hal tersebut. Teks-teks kuno tidak pernah mencatat kalau ada dua burung merah merona yang hidup pada saat yang sama, kan?     

"Krek - "     

Lapisan batu mulai jatuh lapis demi lapis saat Api Kirmizi bersujud di tanah. Ia terus menunduk sepanjang waktu.     

"Akhirnya, aku berhasil menunggumu …."     

Terdengar sebuah desahan lemah yang mengandung aroma kehancuran kuno. Sikap khusyuk dan mengagumkan itu membuat Sima You Yue dan yang lainnya ikut menundukkan kepala.     

"Salam, Leluhur!" Api Kirmizi juga menundukkan kepala.     

"Baguslah, kau ada di sini. Meskipun aku tidak bisa mengenali penampilanmu, setidaknya garis keturunan berhasil berlanjut. Di masa mendatang, dunia ini … kau harus melindunginya. Kau tidak boleh melupakan tanggung jawabmu." Burung merah merona kuno menasihati Api Kirmizi. Ia pasti Burung Roh Ilahi yang sangat hebat di masa lalu."     

"Keturunanmu ini tidak bisa menolak keinginan Leluhur."     

"Hari ini, aku akan memberimu warisan untuk membantu penyembuhan lukamu dan memulihkan kekuatanmu." Sebuah energi lembut menyelimuti Api Kirmizi. "Ah? Kau sudah dikontrak?"     

Suara tersebut terdengar sangat kebingungan, seolah-olah burung merah merona kuno tidak tahu bagaimana mungkin Burung Roh Ilahi seperti Api Kirmizi bisa dikontrak oleh manusia.     

Api Kirmizi bisa merasakan kesadaran rohnya sedang diperiksa, dan ia langsung mendengar embusan napas panjang di telinganya.     

"Tidak masalah. Aku hanya tidak menyangka hal semacam ini akan terjadi." Suara burung merah merona kuno terdengar menyesal, tetapi ia tidak memaksa Api Kirmizi untuk memutus kontrak. "Walaupun kau sudah membentuk kontrak dengan seseorang, kau tetap tidak bisa melupakan tanggung jawab yang kau pikul."     

"Baik, Leluhur."     

"Karena dia master kontrakmu, aku juga akan memberinya sebagian dari takdir ini."     

Sima You Yue merasa sekujur tubuhnya berguncang saat ada segumpal energi yang masuk ke dalam tubuhnya. Itu benar-benar membuatnya merasakan sedikit bayangan kenaikan peringkat.     

"Tidak mungkin, aku tidak boleh naik peringkat di sini." Sima You Yue meminta Roh Kecil menekan energinya. Butuh waktu lama sebelum akhirnya tubuhnya pulih.     

"Kenapa kau tidak naik peringkat?" Suara yang penuh pertanyaan tersebut marah karena niat baiknya sudah ditolak.     

"Aku tidak bisa naik peringkat sekarang juga." Sima You Yue menengadah. Baru saat itulah ia benar-benar melihat sosok burung merah merona kuno.     

Ada yang aneh. Ia tidak bisa melihat dengan jelas penampilan burung merah merona kuno karena tubuhnya mengeluarkan cahaya redup. Cahaya itu jelas tidak menyilaukan, tetapi cahaya tersebut membuat Sima You Yue tidak bisa melihat sosoknya dengan jelas.     

"Kenapa tidak?"     

"Setiap kali aku naik peringkat, aku akan memicu datangnya kilat kesengsaraan. Kalau aku naik peringkat di sini, aku akan mendatangkan banyak masalah," jawab Sima You Yue.     

Burung merah merona kuno terdiam, tidak berbicara lagi. Namun, Sima You Yue bisa merasakan kalau tatapan Burung Merah Merona Ilahi Kuno padanya jadi agak berubah.     

"Bagus, kau menahan godaan dan memikirkan kondisimu sendiri dengan jernih," kata burung merah merona kuno. "Punya karakter yang sangat baik akan membantunya memikul tanggung jawab di masa depan. Aku akan menyerahkan masa depannya kepadamu."     

"Leluhur …." Api Kirmizi bisa merasakan kesedihan burung merah merona kuno yang mendalam, dan ia terdengar seperti sedang menahan isakan.     

"Aku akan mencapai apa yang belum bisa kucapai …."     

Suara burung merah merona kuno terdengar lebih lembut karena cahaya yang menyelimutinya sedang terpusat pada tubuh Api Kirmizi, menyalurkan energinya pada Api Kirmizi.     

Sekarang, mereka semua bisa melihat sosok burung merah merona kuno dengan jelas.     

Bagaimana mungkin wujud burung merah merona kuno yang sekarang bisa tampak sama seperti yang mereka bayangkan ketika ia masih hidup dahulu? Ia, yang sekarang ada di depan semua orang, hanyalah sesosok tubuh tanpa jejak kehidupan.     

Itulah tubuh burung merah merona yang sudah melewati sepuluh juta hingga seratus juta tahun yang lalu!     

Sepertinya burung merah merona kuno tidak membusuk karena ia sudah disegel di dalam Batu Roh. Kata-kata yang ia ucapkan sebelumnya mungkin ditinggalkan oleh kesadaran rohnya saat ia meninggal.     

Melihat Api Kirmizi, sepertinya ia langsung mengenali Api Kirmizi sejak awal.     

"Api Kirmizi …." Melihat Api Kirmizi terus berlutut di tanah tiba-tiba membuat hati Sima You Yue sakit.     

Binatang Roh lainnya punya klan, tetapi Api Kirmizi tidak. Begitu salah satu sesamanya muncul, yang satunya akan meninggal. Api Kirmizi … selamanya akan sebatang kara.     

Meskipun ratusan burung akan memujanya, kesepian yang mendalam itu … siapa yang bisa memahaminya?     

Burung merah merona kuno juga memahami perasaan kesepian itu, kan? Maka dari itu, ketika ia tahu kalau Api Kirmizi meminta Sima You Yue menemaninya, ia tidak terlalu marah.     

Dari ingatan Api Kirmizi, burung merah merona kuno tahu kalau Api Kirmizi tidak kesepian seperti dirinya. Api Kirmizi punya Sima You Yue dan teman Binatang Roh yang sangat banyak, jadi Api Kirmizi tidak akan menderita seperti dirinya.     

Tujuh Kecil dan yang lainnya juga bisa merasakan rasa sakit itu, dan mereka tidak bisa menahan tangis mereka.     

Api Kirmizi bangkit berdiri dan kembali ke wujud manusianya, lalu berkata, "Aku mau kembali untuk mengasingkan diri dan berkultivasi. Leluhur … memberiku beberapa warisan yang belum pernah kudapatkan sebelumnya."     

"Baiklah." Sima You Yue melangkah maju untuk memeluk Api Kirmizi, lalu berkata, "Tidak peduli apa pun yang terjadi, kami akan selalu bersamamu. Kau tidak sendirian."     

Wu Lingyu memelototi Sima You Yue dan Api Kirmizi. Tatapan samarnya tersebut nyaris membekukan semua air di dalam gua.     

Jangan marah, jangan marah! Namun, … itu menjengkelkan sekali!     

"Aku tahu." Api Kirmizi tidak takut melihat tatapan Wu Lingyu, tetapi ia tetap melepaskan pelukan Sima You Yue.     

Meskipun Api Kirmizi tidak pernah mengatakannya, ia tahu kalau ia memang sungguh beruntung. Dengan Sima You Yue yang selalu menemaninya, ia perlahan-lahan bangkit dari titik hidupnya yang paling rendah.     

Ketika kekuatan hidupnya ada pada titik terlemah, keadaan yang paling tidak berdaya, saat ia paling membutuhkan bantuan, Sima You Yue hadir. Meskipun ia sendiri yang mengambil inisiatif untuk membentuk kontrak, tanpa Sima You Yue, kemungkinan besar ia pasti sudah meninggal sekarang. Di sebuah gua kecil yang busuk di benua Yi Lin, selamanya kesepian.     

Kehadiranmu di sisiku benar-benar luar biasa ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.