Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ibu, Ibu



Ibu, Ibu

Melihat kera berwajah manusia yang seukuran tangannya tersebut, Sima You Yue tertawa getir dalam hati.     

Keberuntungan ini … sungguh … luar biasa!     

Makhluk itu sepertinya langsung disegel begitu ia lahir. Ia masih lembut dan kenyal. Ia terbaring di kedua tangan Sima You Yue dan matanya tertutup. Ia kelihatan sangat tenang, benar-benar berbeda dengan Roh Kelima Tertinggi yang sangat menakutkan.     

Perlahan ia membuka matanya dan yang pertama dilihatnya adalah wajah Sima You Yue yang lembut. Melihat alis Sima You Yue yang berkerut, makhluk tersebut ternyata membuka mulutnya dan tersenyum.     

Eh -     

Melihat senyumnya, pikiran Sima You Yue pun buntu.     

"Ibu …."     

Ia tidak hanya tersenyum. Ia bahkan mengucapkan kata yang nyaris membuat Sima You Yue pingsan.     

I-Ibu? Bagian mana dari dirinya yang tampak seperti kera berwajah manusia???     

Bukan ia satu-satunya yang menunjukkan raut wajah masam. Wu Lingyu, yang berdiri di samping, juga tampak luar biasa jengkel.     

Makhluk itu benar-benar memanggil Sima You Yue 'ibu'? Hanya anak-anak mereka yang boleh memanggil Sima You Yue 'ibu'!     

Makhluk tersebut sangat tidak enak dilihat. Wu Lingyu tidak menahan diri untuk langsung mengangkatnya dengan memegang cakarnya dan membuangnya begitu saja.     

"Aaah!"     

Sima You Yue tidak menyangka Wu Lingyu tiba-tiba bertindak demikian. Ia langsung mengulurkan tangan untuk menangkap makhluk itu. Namun, ia tidak bisa menandingi kecepatan Wu Lingyu dan menyaksikan makhluk tersebut menghilang tepat di hadapan matanya.     

"Roh Kecil!" teriaknya dengan mendesak.     

Dengan adanya Roh Kecil di situ, makhluk tersebut tidak akan mati.     

Ia berbalik dan memelototi Wu Lingyu, lalu berkata, "Kenapa kau buang dia! Dia masih kecil sekali."     

"Hanya anak kita yang boleh memanggilmu 'ibu'." Wu Lingyu mengangkat dagunya dengan angkuh.     

"Pffft -"     

Sima You Yue langsung tertawa. Ia mengulurkan tangan dan menyodok kepala Wu Lingyu.     

"Dia hanya Binatang Roh. Kau bahkan perhitungan dengan Binatang Roh?"     

"Bahkan Binatang Roh sekalipun tidak boleh."     

"Kupikir, karena jenisnya sama dengan Roh Kelima Tertinggi, dia tidak akan terlalu berbeda dari Roh Kelima Tertinggi. Siapa sangka ternyata dia imut sekali dan sama sekali tidak punya niat membunuh?" Sima You Yue mengubah topik pembicaraan, tidak melanjutkan topik pembicaraan yang sebelumnya. Ia membicarakan makhluk itu lagi.     

"Jangan tertipu melihat penampilannya." Wu Lingyu mendengus.     

"Ha?" Sima You Yue tidak mengerti maksudnya.     

"Ibu, Ibu …."     

Suara makhluk tersebut terdengar mendekat dari jauh, bahkan sangat cepat. Bagaikan embusan angin yang tiba di hadapan mereka dalam sekejap mata. Begitu makhluk itu berdiri tepat di depan Sima You Yue, Wu Lingyu langsung meraihnya dengan cepat.     

"Ibu, Ibu …."     

Makhluk tersebut ada dalam genggaman Wu Lingyu dan tidak bisa melepaskan diri. Ia menatap Sima You Yue dengan air mata menggenang.     

"Aku bukan ibumu." Sima You Yue menggeleng.     

"Ibu, aroma Ibu." Mendengar Sima You Yue tidak mengakuinya, air mata mahluk itu langsung menetes.     

Kata-katanya membuat alis Sima You Yue dan Wu Lingyu berkerut.     

Melihat makhluk tersebut menangis, hati Sima You Yue pun melembut. Ia mengambil makhluk itu dari tangan Wu Lingyu dan mengelus punggungnya untuk menghiburnya. "Maksudmu bau apa?"     

"Aroma Ibu. Aroma Ibu berarti kaulah Ibu!" Perlahan makhluk tersebut berangsur tenang berkat hiburan Sima You Yue. Ia meringkuk di pelukan Sima You Yue, seolah sedih karena Sima You Yue tidak mengakuinya tadi.     

Alis Wu Lingyu dan Sima You Yue berkerut. Binatang Roh punya indra roh yang peka, tetapi makhluk itu justru bilang kalau aroma Sima You Yue dan ibunya sama. Itu tidak mungkin salah.     

Namun, makhluk tersebut muncul dari batu berumur puluhan ribu tahun. Bagaimana mungkin orang yang ia maksud itu benar-benar Sima You Yue?     

"Siapa namamu?" Sima You Yue tetap tidak mau mengiyakan perkataan makhluk itu.     

"Ibu sendiri yang menamaiku. Ibu bahkan sudah lupa kalau namaku Untung Kecil." Makhluk kecil tersebut sangat kesal.     

"Maksudmu, ibumu dan aku punya aroma yang sama?" tanya Sima You Yue lagi.     

"Ibu, kau memang Ibu!" Untung Kecil meraih jemari Sima You Yue dengan gelisah. "Sebelumnya Ibu juga bilang kalau Ibu bukanIibu, dan sekarang kau bilang begini lagi. Ibu, apa kau memang tidak suka dengan Untung Kecil? Jadi, kau tidak menginginkanku?"     

Setelah bicara, air mata Untung Kecil menetes lagi.     

Tersentuh melihat air mata Untung Kecil, hati Sima You Yue lagi-lagi melunak.     

"Melihat sikapnya, mungkin ada seseorang dari masa lalu yang sangat mirip denganku. Dengan aura yang sama, jadi …." Sima You Yue menatap Untung Kecil. Ia merasa sangat tak berdaya!     

"Mengingat reaksi Roh Kelima Tertinggi kemarin, kemungkinan besar memang begitu," timpal Wu Lingyu.     

"Ibu, Ayah di mana?!" tanya Untung Kecil begitu mendengar nama Roh Kelima Tertinggi.     

"Roh Kelima Tertinggi itu ayahmu?" Sima You Yue memanyunkan bibirnya, berharap Untung Kecil menjawab 'tidak'.     

Namun, sepertinya Untung Kecil tidak melihat harapan di mata Sima You Yue tersebut dan malah mengangguk. Ia menjawab dengan senang, "Ya! Ya! Ibu, kau sudah bertemu Ayah?"     

"Aku bertemu dengannya." Sima You Yue terdiam. Kalau Untung Kecil memang anak Roh Kelima Tertinggi, dan kalau Roh Kelima Tertinggi tahu ia menangkap Untung Kecil, apakah Roh Kelima Tertinggi akan menghancurkan seluruh Klan Sima?     

"Ibu, Ayah di mana?" Untung Kecil sangat merindukan ayahnya.     

"Dia … sedang berada di suatu tempat yang sangat jauh." Sima You Yue mengelus kepala Untung Kecil yang mungil. "Apa kau mau bertemu dengan ayahmu? Bagaimana kalau aku mengantarmu ke sana?"     

Langsung merasakan niatnya, Untung Kecil menatapnya dengan waspada, lalu bertanya, "Ibu, apakah kau akan meninggalkanku lagi?"     

Ia melihat rasa sakit di mata Untung Kecil. Sepertinya Untung Kecil pernah ditinggalkan dan hatinya sedih melihat Untung Kecil. Tatapan matanya langsung melembut.     

"Ayahmu tidak di sini. Apa kau tidak mau bertemu dengan ayahmu? Kalau aku mengantarmu ke tempatnya, kau bisa bertemu dengannya lagi."     

"Apakah itu berarti aku tidak akan pernah bertemu Ibu lagi?" Untung Kecil menatap Sima You Yue dengan waspada.     

Sima You Yue mengangguk.     

"Aku tidak menginginkan Ayah lagi. Aku mau bersama Ibu. Kau tidak boleh pergi lagi." Untung Kecil memegang jemari Sima You Yue dan tidak mau melepaskannya.     

"Namun, aku masih punya banyak urusan," kata Sima You Yue. "Ayahmu pasti sangat khawatir kalau dia tidak bertemu denganmu."     

"Ibu, apakah kau akan berkultivasi untuk tumbuh jadi lebih kuat?" Untung Kecil menatap Sima You Yue. "Aneh sekali. Bu, bagaimana bisa kau jadi selemah ini? Untung Kecil saja bisa mengalahkanmu!"     

Sima You Yue cemberut. Kenapa semua orang meremehkan kekuatannya?     

"Untung Kecil, kau benar-benar mau tinggal bersamaku? Meskipun aku tidak tahu pasti ayahmu ada di mana, kalau aku bisa menemukan sebuah cara, aku pasti masih bisa mencarinya." Sima You Yue masih ingin meyakinkan Untung Kecil.     

Siapa yang bisa menebak kalau Untung Kecil ternyata justru duduk di telapak tangan Sima You Yue dan mengibaskan ekor kecilnya, lalu berkata, "Ayah sangat kuat. Aku tidak perlu mengikutinya. Kalau aku mengikuti Ibu, aku bisa melindungi Ibu jadi tidak akan ada yang bisa menindasmu lagi …."     

Waktu Untung Kecil berkata demikian, matanya memerah lagi.     

Sima You Yue bisa menggabungkan potongan-potongan informasi dari perkataan Untung Kecil. Ia menduga kalau dahulu, seorang perempuan yang sangat mirip dengannya telah salah dianggap sebagai ibu Untung Kecil. Lalu, perempuan tersebut menamai Untung Kecil. Namun, perempuan itu meninggalkan Untung Kecil dan akhirnya dibunuh oleh orang lain.     

Untung Kecil sangat imut. Ia merasa akrab dengan Untung Kecil. Namun, sangat berisiko kalau ia membiarkan Untung Kecil tinggal bersamanya.     

"Kalau ayahmu tahu kau ikut bersamaku, aku tidak tahu apakah dia akan membunuhku atau tidak."     

"Ibu, tenang saja. Ayah tidak akan mungkin membunuhmu!" Untung Kecil tidak tahu maksud Sima You Yue, tetapi ia tahu bagaimana perasaan ayahnya terhadap ibunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.