Untung Kecil Sedih
Untung Kecil Sedih
Ia mendengar tawa Untung Kecil dan menyaksikan Untung Kecil sangat bahagia saat bermain-main dengan Sima You Yue. Ia teringat saat ia tahu betapa sedihnya Untung Kecil saat melihat perempuan tersebut pergi. Perasaannya campur aduk.
Namun, untungnya Sima You Yue mirip dengan perempuan itu, dan ia memperlakukan Untung Kecil dengan baik. Ia benar-benar menyukai Untung Kecil, ia bukan hanya berpura-pura. Kalau tidak, Ia tidak akan terus menangkap Untung Kecil agar Untung Kecil tidak jatuh.
Sima You Yue itu. Ia masih muda, tetapi sudah banyak pikiran. Ternyata ia sangat tulus bermain-main dengan Untung Kecil.
Roh Kelima Tertinggi sudah tiba di situ, tetapi bahkan Sima You Yue pun tidak tahu. Namun, putranya pasti bisa merasakannya. Bukankah Untung Kecil sengaja bersikap demikian karena Untung Kecil mau memberitahunya kalau Sima You Yue itu sangat baik? Supaya ia tidak menyuruh Untung Kecil meninggalkan Sima You Yue?
Huh, Untung Kecil memang masih kecil, tetapi nyalinya besar!
Untung Kecil berbicara dengan jauh lebih lantang daripada saat ia baru keluar dari patung batu dan gerakannya tidak lagi halus dan lemah seperti sebelumnya. Ia juga jauh lebih cerdas.
Mm, setidaknya, Untung Kecil tahu kalau orang yang di depannya itu bukan ibu kandungnya. Namun, ia tetap menyukai Sima You Yue.
Sima You Yue memeluk Untung Kecil dan melihat Wu Lingyu dan Roh Kelima Tertinggi keluar dari ruang. Kalau bukan karena ia tidak kenal dengan Roh Kelima Tertinggi, ia pasti sudah memutar matanya.
"Ayah -" Melihat Roh Kelima Tertinggi, Untung Kecil berlari mendekat dengan sangat senang.
Sima You Yue hanya melihat kilatan cahaya saat Untung Kecil merangkak ke bahu ayahnya.
"Kenapa kalian bersembunyi di atas sana?" Melihat Wu Lingyu tidak melakukan apa-apa, Sima You Yue juga jadi tidak takut pada Roh Kelima Tertinggi.
"Roh Kelima Tertinggi mau melihat bagaimana keadaan putranya di sini," jawab Wu Lingyu.
"Bukannya Roh Kelima Tertinggi mau membawa Untung Kecil pergi? Jadi, apa yang mau dilihat?" Setelah Sima You Yue berkata demikian, ia terdiam. Seolah-olah ia tiba-tiba berpikir kalau tadi ia tidak memperlakukan Untung Kecil dengan baik, Roh Kelima Tertinggi pasti sudah membunuhnya untuk melampiaskan amarahnya.
Akhirnya, setelah ia selesai bicara, Untung Kecil, yang sedang bergelantungan di tubuh Roh Kelima Tertinggi, kembali ke dalam pelukannya dan menjambak rambutnya. Untung Kecil berteriak dengan marah, "Kau bilang kau tidak akan meninggalkanku asal aku tidak memanggilmu 'ibu'! Jangan ingkar janji!"
Setelah berinteraksi dengan Untung Kecil selama beberapa hari, Sima You Yue pun merasa semakin dekat dengannya. Melihat raut wajah Untung Kecil yang tampak muram, ia mengulurkan tangan dan mengelus kepala Untung Kecil. Ia berkata, "Namun, ayahmu sudah datang mencarimu! Dia datang untuk menjemputmu pulang. Akan sangat berbahaya kalau kau terus tinggal bersamaku."
Kalau orang lain tahu kalau ia punya Binatang Roh kuno, dan itu anak Roh Kelima Tertinggi, banyak orang pasti berniat mencuri Untung Kecil.
"Tidak mau! Tidak mau! Aku mau bersamamu!" Air mata Untung Kecil kembali berlinang.
Roh Kelima Tertinggi belum bicara sejak ia datang dan masih hanya mengamati Sima You Yue. Melihat pemandangan yang terjadi di depannya membuatnya bernostalgia.
Dahulu, Untung Kecil juga menjambak rambut perempuan tersebut, memintanya untuk tidak pergi.
Sayang sekali perempuan itu tetap pergi, dan tidak pernah kembali lagi.
Sima You Yue agak kebingungan. Meskipun ia suka dengan Untung Kecil, ia tidak terlalu ingin Untung Kecil tinggal bersamanya. Untung Kecil terlalu menarik perhatian dan itu terlalu berbahaya. Terlebih, dengan ayah Untung Kecil yang demikian, kalau terjadi sesuatu dan Roh Kelima Tertinggi menyalahkannya, ia tidak akan bisa menghadapi kemarahan Roh Kelima Tertinggi.
Yang terpenting, ia dengar Wu Lingyu bilang kalau Roh Kelima Tertinggi tidak langsung pergi setelah muncul di tambang kuno untuk mencari Untung Kecil. Karena Roh Kelima Tertinggi baru saja muncul, ia mau melawan manusia dan, tentu saja, akan lebih baik kalau para Binatang Roh kuno berkumpul bersama-sama dahulu. Selain itu, ia justru memilih pergi ke kediaman Sima You Yue dan bukannya melanjutkan perjalanan, membuktikan betapa pentingnya Untung Kecil baginya.
Sima You Yue sudah menduga kalau Roh Kelima Tertinggi tidak akan meninggalkan orang yang sangat penting dalam hidupnya dengan dirawat oleh manusia yang tidak ia kenal.
Saat Roh Kelima Tertinggi merenung, Sima You Yue dan Wu Lingyu tetap diam. Sejenak aura di sekitar terasa agak aneh.
Tepat ketika Roh Kelima Tertinggi berencana untuk membawa Untung Kecil bersamanya, tiba-tiba Untung Kecil menengadah dan berkata dengan putus asa, "Ayah, aku mau Ibu."
Melihat betapa sedihnya Untung Kecil, Roh Kelima Tertinggi mengembuskan napas. "Kau bisa tinggal di sini kalau kau mau."
Setelah mendengar itu, Untung Kecil dengan senang hati menjambak rambut Sima You Yue dan berayun-ayun. Sima You Yue dan Wu Lingyu terdiam.
"Roh Kelima Tertinggi, sepertinya itu tidak pantas, kan?" tanya Sima You Yue. "Di sini terlalu berbahaya. Klanku juga tidak terlalu kuat. Kalau terjadi sesuatu, kami tidak akan bisa melindungi Untung Kecil."
"Kau tidak perlu melindunginya." Aku tahu kau tidak mampu. Roh Kelima Tertinggi tidak bertele-tele. Hanya saja ia tidak mengucapkan kalimat yang terakhir.
Lagi-lagi Sima You Yue diremehkan. Namun, ia tidak bisa membalas. Siapa suruh ia lemah sekali!
Ia menatap Wu Lingyu. Wu Lingyu tidak suka Untung Kecil tinggal bersamanya, jadi Wu Lingyu mungkin akan mengatakan sesuatu, kan?
Namun, Wu Lingyu tidak tahu harus bilang apa pada Roh Kelima Tertinggi dan tidak membantu Sima You Yue mengatakan apa pun. Ia malah mengelus kepala Sima You Yue, lalu berkata, "Untung Kecil cukup kuat. Kalau ada dia, nanti kau jadi lebih aman."
Sima You Yue cemberut. Itu tidak benar, kan?
"Kakak, jangan takut, aku akan melindungimu!" janji Untung Kecil sambil menepuk dadanya.
Karena tidak khawatir lagi, ia menoleh ke belakang. Ia tahu Sima You Yue tidak suka dipanggil 'ibu', jadi ia mengubah panggilannya jadi 'kakak'. Sebelumnya ia memanggil Sima You Yue 'ibu' karena ia terlalu gelisah.
Melihat sikap Roh Kelima Tertinggi, Sima You Yue tahu kalau Roh Kelima Tertinggi sudah mengambil keputusan.
Huh, ia memang terlalu lemah! Kalau ia lebih kuat, memangnya ia akan takut pada Roh Kelima Tertinggi seperti sekarang?
"Aku punya banyak sekali urusan, aku tidak mau mengganggu ikatan hubungan ayah dan anak di antara kalian." Setelah bicara, ia menaruh Untung Kecil ke dalam pelukan Roh Kelima Tertinggi, lalu berbalik dan pergi.
Ia tidak bisa membujuk Roh Kelima Tertinggi dan ia juga tahu kalau Roh Kelima Tertinggi secara tidak langsung sudah mengharuskannya merawat Untung Kecil. Ia pun jadi jauh lebih berani.
Yang terpenting, ada Wu Lingyu di sisinya, jadi ia bisa sedikit melampiaskan amarahnya.
Apa pun yang terjadi, ia tahu kalau Roh Kelima Tertinggi pasti tetap agak jengkel, tetapi ia tidak menduga kalau sebenarnya Roh Kelima Tertinggi sama sekali tidak marah. Sebaliknya, Roh Kelima Tertinggi tampak seperti sedang mengenang sesuatu.
"Ayah, dia Ibu, kan?" tanya Untung Kecil yang ada di dalam pelukan Roh Kelima Tertinggi.
Roh Kelima Tertinggi tercengang. Ia dengan tenang mengangkat Untung Kecil yang menempel padanya. Ia menjawab kata demi kata, "Bibi You You sudah meninggal. Dia bukan Bibi You You."
"Huaaa -"
Untung Kecil langsung menangis. Tangisannya sangat kencang, tidak seperti saat ia menangis di depan Sima You Yue tadi.
Ketika Sima You Yue baru saja berjalan di depan pelatarannya, ia mendengar tangisan Untung Kecil. Itu kali pertama ia mendengar Untung Kecil menangis sesedih itu. Ia tidak bisa terus berjalan. Ia pun berbalik dan kebetulan melihat Roh Kelima Tertinggi melempar Untung Kecil.
"Untung Kecil -"
Ia jelas tahu kalau Untung Kecil sangat kuat, tetapi ia tetap secara tidak sadar langsung menggunakan langkah roh dan terbang di udara untuk menangkap Untung Kecil.
"Ibu … huhuhu, Ayah bilang Ibu sudah meninggal …." Untung Kecil menangis lebih kencang waktu mencium aroma yang sudah dikenalnya itu.
"Jangan menangis. Ayo kembali ke rumah." Sima You Yue memelototi Roh Kelima Tertinggi, lalu membawa Untung Kecil ke dalam pelataran.
Memangnya ada ayah macam itu? Begitu Roh Kelima Tertinggi datang, ia langsung membuat anaknya menangis, lalu melempar Untung Kecil begitu saja.
Melihat tingkah Untung Kecil, Roh Kelima Tertinggi mengembuskan napas dalam hati. Raut wajahnya jadi lebih masam daripada sebelumnya.