Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Terjadi Sesuatu



Terjadi Sesuatu

Di dalam Pagoda Roh, Sima You Yue berganti pakaian, mengenakan jubah hitam seperti si lelaki berjubah hitam yang ia lihat. Ketika ia muncul kembali, aura hantu yang samar melayang di sekelilingnya, memisahkan darah dari tubuhnya.     

Mayat-mayat tersebut belum sepenuhnya jadi mayat hidup, jadi mereka tidak peka terhadap energi roh dan tidak sadar kalau ada seseorang yang berbeda di antara mereka.     

Ia pergi ke tepi kolam. Pakaiannya tetap bersih seperti sebelumnya, tanpa setetes darah pun.     

Namun, ia memperhatikan kalau kolam darah tersebut jadi lebih dangkal daripada sebelumnya. Meskipun perbedaannya sangat kecil dan tidak bisa dilihat menggunakan mata telanjang, ia bisa tahu berkat kesadaran rohnya.     

Ia melihat kalau mayat-mayat tersebut memiliki aura kematian yang lebih padat daripada sebelumnya. Sepertinya mereka telah mengisap darah di kolam.     

"Ini benar-benar terlalu berdarah!" batinnya. Begitu banyak darah. Ia tidak tahu berapa banyak nyawa yang harus dikorbankan untuk mengumpulkan darah sebanyak itu.     

Ia mengamati daerah tersebut selama beberapa saat. Selain jalur yang ia gunakan untuk memasuki tempat itu, ada tiga jalur lain yang menuju ke arah yang berlawanan.     

Ia tidak tahu jalur-jalur tersebut menuju ke mana atau apakah ia akan berada dalam bahaya.     

Sekarang, ia sadar kalau selama ini ia terlalu bergantung pada Lebah Merah Tua. Ia senang sekali menggunakan mereka untuk mencari informasi untuk alasan apa pun. Sekarang, tanpa mereka, ia merasa seperti kehilangan satu tangan dan satu kaki.     

Kalau dipikir-pikir, ia harus mengubah kebiasaannya mulai dari sekarang.     

Ia menarik napas dalam-dalam, lalu memilih jalur di samping.     

Ia tidak tahu ke mana jalan tersebut akan membawanya, tetapi ia bisa merasakan kalau jalan itu menuju ke atas. Seperti yang ia duga, setelah berjalan sebentar, ia meninggalkan bawah tanah dan muncul di pegunungan.     

Sebelum ia keluar dari gua, ia menggunakan kesadaran rohnya untuk memindai sekelilingnya untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Lalu, ia berjalan keluar dengan hati-hati.     

"Ternyata ada banyak sekali mayat hidup di sini!" Ia agak terkejut. Ia melihat ke atas dan melihat bahwa seluruh gunung dipenuhi warna hitam, dan mereka semua adalah mayat hidup yang mengenakan pakaian hitam dan mantel hitam. Ia menyapu area tersebut menggunakan kesadaran roh dan memperkirakan bahwa mungkin ada beberapa ribu mayat hidup di situ.     

Setelah merenungkannya, ia berpikir dan mulai berlari ke arah mayat hidup. Namun, mereka menghilang bahkan sebelum ia menabrak mereka.     

Saat ia sudah selesai berlari satu putaran, semua mayat hidup telah ia simpan di dalam Pagoda Roh.     

Raung Kecil dan yang lainnya tidak menyukai para mayat hidup tersebut. Saat mayat hidup itu masuk, mereka langsung ingin membunuh para mayat hidup, tetapi ia menghentikan mereka.     

Ia bilang ia ingin menyimpan para mayat hidup untuk memeriksa mereka. Bahkan ia mungkin bisa mendapatkan beberapa hadiah.     

Setelah memanen mayat hidup di gunung, ia merasa mungkin akan ada lebih banyak mayat hidup kalau ia pergi ke dua jalur lainnya.     

Maka dari itu, ia berbalik dan kembali ke kolam darah, lalu menjalani dua jalur lainnya.     

Seperti yang ia duga, dua jalur lainnya juga mengarahkannya ke pegunungan di mana ada beberapa ribu mayat hidup. Dari keseluruhan tiga lembah, mungkin sekarang ia punya hampir sepuluh ribu mayat hidup.     

Setelah mengambil semuanya, raut wajahnya berubah muram. Ada begitu banyak mayat hidup, dan yang terlemah dari mereka bahkan belum memenuhi syarat untuk disebut mayat hidup. Kalau ia mengeluarkan mereka semua, jumlah mereka nyaris mencapai sepuluh ribu, itu tetap jumlah kekuatan yang hebat.     

Maka dari itu, ia merasa Klan Yang pasti masih punya mayat hidup lagi.     

Pantas saja Klan Yang berani bertindak sesuka hati mereka, bahkan sampai berani membantai seluruh kota!     

Hatinya yang mengamuk akhirnya kembali tenang saat ia kembali ke kolam darah lagi. Klan Yang telah menyiapkan begitu banyak mayat hidup, yang berarti mereka berencana untuk melakukan sesuatu yang besar. Sayang sekali ia tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan.     

Namun, berdasarkan aturan bertahan hidup, mereka pasti antara akan memusnahkan kekuatan lain atau secara paksa mengamankan sumber daya untuk memperkuat diri mereka sendiri.     

Darah di dalam kolam telah berkurang lagi jika dibandingkan dengan sebelum ia pergi. Setelah empat puluh sembilan hari berakhir, kolam darah tersebut pasti akan mengering.     

Mengingat banyaknya mayat hidup yang ada di Pagoda Roh, entah berapa banyak orang yang telah dikorbankan untuk mengisi kolam darah tersebut.     

Merasa kalau orang-orang telah datang, ia langsung masuk ke dalam Pagoda Roh dan mengamati situasi di luar.     

Orang dan mayat hidup berbeda. Mereka masih berupa mayat hidup sekarang dan tidak bisa memeriksa sekeliling mereka. Namun, kalau ia tetap berada di kolam darah dan menggunakan energi rohnya untuk memblokir darah, ia pasti akan ketahuan.     

"Bos, sepertinya mayat-mayat ini telah menyerapnya dengan cukup baik selama dua hari ini."     

"Mm. Kita masih harus tetap di dekat sini selama dua hari. Untuk jaga-jaga."     

Keduanya mengamati tempat tersebut sejenak, lalu pergi. Setelah itulah baru Sima You Yue keluar dari dalam Pagoda Roh.     

Dengan begitu banyak mayat hidup yang menghilang, tak lama lagi mereka pasti tahu dan itu pasti akan menyebabkan kekacauan. Kalau mereka langsung menyegel alam kecil tersebut, ia benar-benar tidak akan bisa pergi. Ia tidak mampu merobek ruang kapan saja ia mau seperti Wu Lingyu.     

Mempertimbangkan hal tersebut, ia merasa ia tidak bisa menunggu lagi. Kacau jadinya kalau ia sampai gagal.     

Maka dari itu, waktu orang-orang tersebut kembali lagi, ia pun bertindak.     

Ia menyebarkan beberapa racun di pintu masuk. Ketika kedua orang itu masuk, mereka langsung jatuh pingsan. Ia menyimpan aura hantunya dan membunuh yang dipanggil 'bos'. Waktu orang tersebut meninggal, ia memasuki otaknya dan mencari tahu apa yang mereka lakukan di masa lalu.     

Lelaki berjubah hitam itu dibangunkan oleh seseorang. Waktu ia membuka matanya, ia melihat bosnya sendiri menatapnya dengan cemas.     

"Cepat bangun. Telah terjadi sesuatu," kata Sima You Yue, yang telah berubah wujud menjadi bosnya. Ia buru-buru berkata demikian ketika ia melihat lelaki tersebut membuka matanya.     

"Bos, ada apa?" Lelaki itu baru saja bangun dan masih bingung.     

"Terjadi sesuatu pada kolam darah, semua darahnya hilang!" Sima You Yue menunjuk ke kolam darah yang mengering. Sekarang, tinggal mayat hidup yang tersisa.     

Ketika lelaki itu melihat kolam darah yang kosong, lelaki tersebut langsung terbangun dan berteriak, "Bos, ini - bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!"     

"Aku juga tidak tahu," jawab Sima You Yue. "Apakah seseorang berkomplot melawan kita waktu kita baru saja masuk? Kurasa mereka melakukan sesuatu pada tempat ini."     

"Bagaimana mungkin! Ini alam kecil, bagaimana mungkin orang biasa bisa masuk ke sini!"     

"Aku juga bingung. Itulah kenapa aku pergi ke depan gunung untuk memeriksa setelah aku bangun, tetapi semua mayat hidup itu sudah hilang!" kata Sima You Yue. Awalnya, ia bertanya-tanya kenapa tidak ada yang mengawasi daerah tersebut, tetapi kemudian ia ingat kalau itu alam kecil. Orang biasa sama sekali tidak bisa masuk. Maka dari itu, mereka tidak perlu mengirim orang untuk berjaga di situ.     

"Ya ampun!" teriak lelaki tersebut. "Kalau terjadi sesuatu, kita …."     

Membayangkan hukuman yang akan datang, lelaki itu tumbang ke tanah, tidak bisa bergerak.     

"Jangan hanya berdiam diri di sini. Kita harus bergegas dan memberi tahu pengurus." Setelah berkata demikian, Sima You Yue menarik lelaki tersebut dan berlari keluar.     

Ia tiba di pintu masuk gua dan melihat kalau orang yang berjaga di luar masih orang yang sama. Dari ingatan tubuh yang ia masuki, ia tahu kalau penjaga itu bernama Pengurus He.     

"Pengurus He, ga- gawat! Ma- mayat hidup …." Lelaki tersebut terlalu gelisah setelah berlari-lari, sehingga ia tidak bisa mengucapkan kalimatnya dengan benar.     

Melihat tingkahnya, Pengurus He tersentak dan bertanya, "Kenapa mereka?"     

Sima You Yue menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu menjawab, "Semua mayat hidup di gunung hilang! Darah di kolam darah juga hilang!"     

"Apa?!" Pengurus He langsung bangkit berdiri dari batu tempat ia duduk dan berlari ke dalam.     

"Masuk dan periksalah Pengurus He, aku akan lapor ke Ketua Klan!" Sima You Yue mendorong Pengurus He ke dalam gua, lalu terbang menuju pintu masuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.