Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kolam Ruang Hampa



Kolam Ruang Hampa

Feng Ru Yan mengajak semua orang masuk ke aula supaya Feng Qing bisa memberi tahu mereka tentang Sima You Yue.     

Awalnya para tetua klan tidak senang Feng Qing membawa pulang orang lain. Namun, amarah mereka sirna begitu mereka mendengar penjelasannya.     

Sima You Yue datang untuk menyelamatkan yang mulia mereka dan bahkan mau memberikan obat ilahi yang tidak mereka miliki. Jadi, mereka justru berterima kasih padanya.     

"You Yue memanggilku 'Bibi Feng', seharusnya kalian sudah tahu bagaimana memperlakukannya, kan?" Feng Ru Yan bicara setelah Feng Qing selesai menjelaskan. "Aku tidak mau dia merasa tidak nyaman di sini. Kalau dia tidak betah, kalianlah yang harus mendisiplinkan generasi muda kalian yang sombong dan keras kepala."     

"Ya, Yang Mulia," jawab semua orang dengan serempak.     

Beberapa tetua klan merasa perlu pergi dan memberi tahu generasi muda mereka supaya generasi muda mereka tidak menyinggung perasaan Sima You Yue.     

Mengingat kilat kesengsaraan sebelumnya, jelas kalau Sima You Yue sangat kuat karena ia tetap bisa berjalan meskipun ia terluka. Bisa repot kalau generasi muda mereka sampai menyinggung perasaannya.     

"Silakan lanjutkan tugas kalian, jangan datang ke sini kalau tidak ada yang penting. Baiklah, silakan kembali." Feng Ru Yan melambaikan tangannya pada para tetua klan. Mereka semua pun pergi setelah membungkuk untuk memberi salam.     

Lalu, Feng Qing bertanya tentang apa yang barusan terjadi begitu para tetua klan pergi.     

Feng Ru Yan tertawa dan menceritakan pada Feng Qing apa yang telah terjadi. Feng Qing tercengang.     

"Bahkan kilat hukuman pun sampai menyambar, berarti langit juga menghindari You Yue! Bagaimana kalau suatu hari nanti …." Feng Qing belum selesai berbicara, tetapi ia menantikan hal tersebut.     

"Dia bisa dididik." Feng Ru Yan nyaris jatuh karena lemas dan terkejut.     

Kalau hari itu akhirnya tiba, berarti seluruh dunia akan berubah.     

Dan Feng Qing tidak akan menjadi satu-satunya kenalan lama yang Sima You Yue kenal ….     

"Istirahatlah dahulu, aku akan menyempurnakan beberapa pil untukmu." Feng Qing sedih setelah melihat Feng Ru Yan tampak lemas dan kelelahan.     

Feng Ru Yan tidak menanggapi karena ia sudah tertidur. Feng Qing mengeluarkan sebuah selimut wol yang seputih salju dan menyelimuti Feng Ru Yan dengan lembut. Ia hendak mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Feng Ru Yan, tetapi tangannya ragu-ragu, berhenti di udara. Ia memutuskan untuk tidak melakukannya. Ia berbalik, lalu pergi.     

Sima You Yue berbaring di tempat tidur dan beristirahat setelah kembali ke pelatarannya. Ia memikirkan bagaimana ia telah dihukum oleh langit.     

Ia sudah disambar berkali-kali, tetapi tadi itu kali pertama ia disambar kilat kesengsaraan. Hanya gara-gara ia bilang begitu?     

Sebenarnya, ia tidak berkata demikian dengan spontan, ia sudah lama memendamnya dalam hati.     

Sejak dahulu … sejak pertama kali ia melihat kesadaran roh dari Kaisar Qing Dao.     

Awalnya, ia belum pernah menyaksikan hal tersebut, tetapi sekarang ia sudah punya bayangan.     

"Krek -"     

Pintu didorong terbuka. Sima You Yue menoleh untuk memeriksa siapa yang masuk. Ia melihat Feng Qing.     

"Sepertinya kau baik-baik saja!" Feng Qing merasa kalau Sima You Yue memang dimanja oleh langit karena ia masih bisa bergerak bahkan setelah disambar petir.     

"Paman Feng, ada apa?" tanya Sima You Yue.     

"Ayo, aku mau mengajakmu ke suatu tempat." Setelah Feng Qing berbicara, ia tidak menunggu jawaban Sima You Yue. Ia membangunkan Sima You Yue, memosisikannya di antara ketiaknya, lalu pergi keluar.     

"Yang Mulia." Feng Xiang muncul.     

"Kalau Ru Yan keluar, bilang padanya kalau aku membawa gadis ini ke kolam ruang hampa." Feng Qing membawa Sima You Yue pergi sebelum Feng Xiang bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Feng Xiang tanpa sadar langsung mau menghentikan Feng Qing ketika Feng Qing bilang ia mau membawa Sima You Yue ke kolam ruang hampa. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang berbahaya? Namun, terlihat jelas kalau Feng Qing memang tidak membiarkan Feng Xiang menghentikannya.     

"Feng Xiang, apa yang kau khawatirkan? Masa depan Sima You Yue akan jadi tak terbatas kalau dia bisa keluar dari kolam ruang hampa."     

"Bagaimana mungkin kolam ruang hampa bisa dilewati segampang itu?" Feng Xiang sangat khawatir.     

"Yang Mulia tidak akan melakukan hal-hal konyol, karena Tuan sangat menyukai Sima You Yue."     

"Kuharap begitu …."     

Sima You Yue pun berpikir kalau kolam ruang hampa bukanlah sebuah tempat biasa ketika ia melihat raut wajah Feng Xiang yang tampak cemas sebelum Feng Qing pergi.     

Feng Qing membawa Sima You Yue ke puncak sebuah gunung. Ada sebuah kolam besar yang terletak di puncaknya. Kolam tersebut tampak seperti Sungai Gunung Api yang ia lihat sebelumnya.     

Air sungai biasanya berwarna biru, hijau, atau bening. Namun, air di kolam itu berwarna perak.     

Ia tidak sedang berhalusinasi, warnanya memang benar-benar perak. Itu warna airnya dan bukan warna dasar kolamnya.     

"Ini kolam ruang hampa?" tanyanya.     

"Mm." Feng Qing menurunkannya. "Tinggallah di dalam kolam ini selama beberapa hari."     

"Apa gunanya kolam ini?" tanyanya.     

"Nanti kau juga tahu setelah kau masuk ke dalam." Feng Qing tidak banyak menjelaskan. "Oh ya, sebelum kau masuk, serahkan obat ilahimu padaku."     

Ia menatap Feng Qing, lalu balik menatap kolam perak tersebut. Ia ragu-ragu sejenak, lalu ia memberikan Birat Ilahi, Mata bumi, Pohon Kehidupan, dan obat suci lainnya pada Feng Qing.     

Dahi Feng Qing berkerut saat ia membuka kotak giok. "Birat Ilahi perlu disiram dengan darah segar. Karena Birat Ilahi sudah mengandung darahmu, sebaiknya kau yang mengendalikannya. Aku akan memberikan obat ilahi lainnya ke Ru Yan dalam dua bulan. Semoga kau sudah keluar waktu itu."     

Dua bulan?     

Feng Qing melemparkan Sima You Yue ke dalam kolam setelah ia melambaikan lengan bajunya tanpa menunggu tanggapan dari Sima You Yue.     

Luka-lukanya belum pulih. Ia butuh banyak tenaga untuk bisa bergerak, apalagi berenang di kolam.     

Ia mengumpat dalam hati saat tubuhnya semakin tenggelam. Tak lama kemudian, kepalanya sudah tidak terlihat lagi.     

"Jangan sampai kau mengecewakanku …." Feng Qing berdiri di sisi kolam, lalu pergi.     

Sima You Yue merasa airnya aneh saat ia tercebur ke dalam.     

Ketika ia membuka mata, yang ia lihat bukanlah sebuah dunia di dalam air, melainkan penglihatan yang kabur.     

"Di mana ini?"     

Ia mencoba berenang, tetapi air di atas kepalanya hilang. Seolah-olah ia dibungkus oleh sebuah lapisan kabut yang tipis.     

Ia mencoba melangkah, tetapi tindakannya tersebut tetap tampak bagaikan ilusi.     

Ilusi?     

Tiba-tiba, ia teringat akan nama kolam tersebut, kolam ruang hampa. Apakah ia masuk ke dalam ruang melalui kolam itu?     

Tidak, tempat tersebut bukan ruang kosong. Pasti terasa berbeda kalau itu memang ruang kosong.     

Ia menutup matanya dan mencoba menggunakan kesadaran rohnya untuk melihat sekeliling. Namun, ia tidak menyadari kalau aliran listrik dalam tubuhnya bergejolak.     

"Zzzppp -"     

Aliran listrik tersebut perlahan naik dari bawah. Kabut di sekitarnya ditarik bersama aliran listrik itu dan masuk ke dalam tubuhnya tanpa henti.     

Awalnya, ia penasaran melihat keadaan di sekitarnya, tetapi ia menyadari kalau ia sedang berada di tengah ruang kosong. Sekelilingnya merupakan alam semesta dan debu kosmik.     

Ia melihat sebuah titik terang di depannya, yang seakan-akan mengajaknya untuk mendekat. Ia mau pergi ke sana, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak tidak peduli seberapa keras pun ia berusaha.     

Pergi ke sana! Pergi ke sana!     

Ia merasa ada sesuatu yang bergejolak dalam tubuhnya yang membuatnya mau pergi ke tempat terang tersebut. Ia mau pergi, tetapi ia sadar, semakin ia berusaha bergerak semakin ia terkekang.     

"Jangan gelisah." Terdengar sebuah suara yang menenangkannya.     

"Pergilah, kau pasti bisa. Kau akan menemukan alam semesta lain waktu kau pergi ke sana." Suara tersebut mendorongnya dengan lembut dan memikat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.