Situasinya Mendesak, Tolong!
Situasinya Mendesak, Tolong!
"Dia bilang dia mau datang mengunjungimu sebelum pergi ke Alam Iblis, tetapi dengan adanya obat ilahimu, dia harus mengobati luka-lukanya terlebih dahulu. Jadi, dia tidak bisa menemuimu."
Mendengar itu, senyum di wajahnya menghilang dan suaranya terdengar serius. "Apakah terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan di Alam Iblis?"
"Hm?"
"Kalau bukan karena situasi di Alam Iblis sedang gawat, Wu Lingyu tidak akan membuang kesempatan bertemu denganku untuk menyembuhkan luka-lukanya. Kalau dia sampai mengambil keputusan itu, berarti situasi di sana cukup parah," jawabnya.
Ia bertanya-tanya apakah ia bisa membantu Wu Lingyu atau tidak.
Sementara itu, Binatang Roh tersebut terdiam agak lama, lalu berkata, "Asal kau baik-baik saja, dia pasti baik-baik saja."
Kemudian, lagi-lagi ada gerakan di ruang sekitar.
Sima You Yue tahu kalau Binatang Roh itu tidak memedulikannya. Ia memikirkan bagaimana tubuh Wu Lingyu bisa sepenuhnya sembuh begitu Wu Lingyu menggunakan Birat Ilahi.
Tubuh dan kekuatan Wu Lingyu juga akan pulih. Ketika tiba saatnya bagi Wu Lingyu untuk pergi ke Alam Iblis, Wu Lingyu pasti sudah jauh lebih aman.
Mempertimbangkan hal tersebut, akhirnya ia pun tenang. Ia membuka kotak yang ia pegang. Sesuai dugaannya, kotak itu berisi Phoenix Nirwana dari Paviliun Bijaksana.
"Dasar Lingyu. Dia justru mengirim obat ilahi macam ini dan bukannya langsung memberikannya padaku. Aku penasaran bagaimana dia bisa berhasil mendapatkannya. Pasti sulit sekali."
Meskipun kata-katanya terdengar menyalahkan Wu Lingyu, wajahnya tampak sangat senang.
Ia menutup kotak tersebut dan pergi menemui Sima Liu Xuan untuk menunjukkan Phoenix Nirwana padanya.
Phoenix Nirwana merupakan buah berwarna merah tua yang seperti bola api. Ketika diletakkan di telapak tangan, orang bisa merasakan panas yang memancar dari Phoenix Nirwana.
"Ayah, kita sudah berhasil mendapatkan Phoenix Nirwana. Begitu aku mendapatkan Kelahiran Kembali Api dari Klan Xuan Qiu, aku akan mengobatimu. Kau pasti bisa sembuh," ucapnya dengan terharu.
Kali pertama melihat Phoenix Nirwana, mata Sima Liu Xuan memancarkan emosi. Setelah itu, ia kembali tenang.
Ia mengulurkan tangan untuk mengelus kepala Sima You Yue, lalu berkata dengan hati yang pedih, "Lihat, kau capek sekali. Sakit hatiku melihat kondisimu."
"Ayah, tidak masalah kalau aku agak menderita sekarang. Yang penting keluarga kita bisa berkumpul bersama lagi." Sima You Yue bersandar di lengan Sima Liu Xuan. "Ayah, kudengar orang-orang bilang dahulu bakatmu setara dengan Guru. Melihat betapa kuatnya Guru sekarang, aku mau kau jadi semenakjubkan dirimu yang dahulu."
"Omong-kosong!" Mendengar perkataan Sima You Yue, Sima Liu Xuan mengulurkan tangan untuk mencolek dahi Sima You Yue.
Sima You Yue tersenyum, lalu bersandar di lengan Sima Liu Xuan lagi.
Selama beberapa bulan berikutnya, berita tentang pasukan berjubah hitam, mayat hidup dan Roh Qi terus berdatangan. Sima You Yue sangat khawatir setelah mendengar semua berita tersebut. Namun, selama Klan Sima baik-baik saja, ia tidak berencana melakukan apa-apa. Ia akan tetap mengasingkan diri dan mengurus dirinya sendiri.
Waktu lima tahun yang ia tunggu-tunggu akan segera tiba, ia pun keluar dari Pagoda Roh. Ia tidak menyangka kalau ia akan langsung mendengar berita buruk begitu ia keluar.
"You Yue. Akhirnya kau keluar juga. Kalau kau tak kunjung keluar, aku sendiri yang mau mencarimu." Sima Qing muncul di pelatarannya.
"Leluhur, ada apa?" Sima You Yue melihat raut wajah Sima Qing yang tampak cemas.
"Mereka baru saja mengirim berita kalau situasi di sana semakin gawat dan beberapa anggota klan kita terperangkap. Termasuk saudari seniormu dan yang lainnya."
Beberapa bulan sebelumnya, Sima Qing mengikuti saran Sima You Yue untuk menemui Su Xiao Xiao dan yang lainnya. Setelah tahu kalau mereka anggota Klan Sima, Su Xiao Xiao dan yang lainnya bersedia pergi bersama anggota Klan Sima.
Saat terakhir kali ia keluar dari pengasingan sebelumnya, ia sudah mendengar berita tersebut. Ia tidak menyangka begitu ia keluar kali ini, ternyata ia mendengar berita kalau Su Xiao Xiao dan yang lainnya berada dalam bahaya.
"Saudari Senior dan yang lainnya punya api yang kuat, bagaimana mungkin mereka bisa terjebak?" Ia agak terkejut.
"Beberapa musuh lain pasti sudah muncul," kata Sima Qing.
"Kalau begitu, kenapa mereka mencariku?"
"Sepertinya saudara seniormu bilang kalau kau datang, kau pasti bisa mengatasi bahaya di depan mereka," jawab Sima Qing. "Kuduga maksud mereka nyala api Burung Merah Merona Ilahi."
"Mungkinkah api yang kuat biasa tidak bisa mengalahkan Roh Qi itu?" Sima You Yue mengerutkan kening.
Kalau begitu, mereka benar-benar dalam masalah.
"Aku tahu kau sedang menunggu Klan Xuan Qiu. Namun, masalah klan kita sedang mendesak sekarang …."
Melihat Sima Qing yang terpojok, Sima You Yue berkata, "Leluhur, tenang saja. Aku akan pergi menyelamatkan klan kita terlebih dahulu sebelum pergi ke Klan Xuan Qiu. Kalau ada yang datang ke klan kita untuk mencariku, minta anggota kita yang lainnya untuk memberi tahu mereka apa yang terjadi."
"Aku sudah memerintahkan itu. Ikutlah denganku."
Sima Qing membuka lorong ruang dan membawa Sima You Yue masuk ke dalamnya.
Sima You Yue bisa merasakan kalau situasi kali ini agak gawat karena Sima Qing tidak menggunakan kapal ruang dan malah menggunakan energi rohnya untuk menempuh seluruh perjalanan melalui lorong ruang.
Ketika mereka tiba, energi roh Sima Qing sudah nyaris habis.
"Leluhur, ada apa?" tanya Sima You Yue dengan cemas. Ia bisa melihat kalau warna kulit Sima Qing memucat.
"Tidak apa-apa. Tak lama lagi kita sampai," jawab Sima Qing.
"Aku saja yang memandu sisa perjalanan kita." Sima You Yue meraih tangan Sima Qing, lalu terbang menuju arah tujuan Sima Qing.
Merasakan dirinya diselimuti oleh energi yang hangat, Sima Qing menatap SIma You Yue dengan agak terkejut.
Ia bisa merasakan kalau lorong ruang yang Sima You Yue buat bahkan lebih mantap daripada miliknya dan bahkan Sima You Yue seakan-akan melakukannya dengan sangat mudah, seolah-olah Sima You Yue sudah menyatu dengan ruang.
"Bum!"
Begitu mereka muncul keluar dari lorong ruang, mereka mendengar suara pertempuran. Sima You Yue menengadah dan melihat ke arah pertempuran tersebut. Ia melihat ada sekelompok orang yang sedang bertempur melawan beberapa makhluk aneh.
Suara yang mereka dengar sebelumnya adalah suara kemampuan roh atribut petir. Namun, sepertinya kekuatan orang itu tidak terlalu tinggi karena sambaran petirnya sama sekali tidak mempan melawan Roh Qi.
"Mereka dari Klan Yin." Sima Qing langsung mengenali anggota Klan Yin dengan sekilas pandang. "Tampaknya Klan Yin tidak punya banyak Master Roh beratribut petir."
Mengenali salah satu gadis di sana, Sima You Yue pun memanggil nama Yin Su Su. Ia melihat Yin Su Su hampir terluka gara-gara Roh Qi, jadi ia dengan cepat meluncurkan serangan petir.
"Degar!"
Yin Su Su sudah melihat cakar tajam makhluk aneh itu dan tahu kalau ia tidak akan bisa menghindari serangan tersebut. Namun, ia tidak mau menutup matanya dan tetap menatap cakar yang tinggal beberapa sentimeter darinya itu. Kemudian, tiba-tiba ia melihat cakar tersebut sudah terbelah dua akibat kena serangan petir.
"Degar!"
"Degar!"
Sambaran petir kedua dan ketiga mendarat di tubuh Roh Qi, mengubah Roh Qi menjadi tumpukan energi roh.
Para anggota Klan Yin pun tercengang menyaksikan keadaan yang berubah. Mereka langsung jadi bersemangat.
Meskipun mereka tidak melihat dengan jelas siapa yang menyelamatkan mereka, mereka yakin kalau mereka masih punya harapan sekarang!
Petir Sima You Yue mengandung petir ungu kelas atas. Siapa yang peduli kalau itu hanyalah kemampuan roh biasa? Buktinya itu bisa membelah Roh Qi. Karena serangan tersebut sangat efektif, ia tidak mau buang-buang energi dan hanya menggunakan sedikit energi roh untuk memusnahkan puluhan Roh Qi.
Yin Su Su baru bisa melihat dengan jelas kalau orang yang telah menolong mereka adalah Sima You Yue. Ia berjalan mendekat lalu berkata dengan penuh rasa syukur, "Terima kasih."
"Aku kebetulan ada di sini," kata Sima You Yue. "Nona Muda Yin, apa yang kalian lakukan di sini?"
"Kami menemukan sebuah makam di sekitar sini, jadi kami datang untuk memeriksanya. Bukan kami saja, ada banyak orang yang juga datang ke sini," jawab Yin Su Su. "Namun, tidak banyak yang selamat."