Menuju Kuburan
Menuju Kuburan
Jiang Jun Xian, yang sudah beristirahat semalaman, membuka matanya. Ia sudah sering tidur selama bertahun-tahun, tetapi ini kali pertama ia merasa benar-benar tidur nyenyak.
"Saudara Senior Sulung, kau sudah bangun." Saat itu Sima You Yue kebetulan sedang memperhatikan Jiang Jun Xian. Jadi, ia langsung tahu ketika Jiang Jun Xian bangun.
"Mm." Jiang Jun Xian bangkit duduk di atas tempat tidur, lalu sadar kalau pakaiannya berbeda. "Aku kenapa?"
"Kau sakit. Aku melakukan akupunktur padamu. Bagaimana tidurmu tadi malam?" Sima You Yue berjalan mendekat dan memeriksa denyut nadi Jiang Jun Xian. "Kondisimu masih baik-baik saja. Tidak sia-sia Saudari Senior menghabiskan waktu semalaman menyempurnakan pil untukmu."
"Jadi, Saudari Junior juga merawatku. Pantas saja aku tidur nyenyak tadi malam. Di mana Miao Shuang?" tanya Jiang Jun Xian.
"Setelah mengantarkan pilmu kemarin, kulihat dia kecapaian. Jadi, aku memintanya kembali dan beristirahat," jawab Sima You Yue.
Awalnya, ia berencana untuk pergi ke kuburan setelah Jiang Jun Xian bangun. Namun, melihat situasi saat itu, mungkin mereka harus menunda setengah hari lagi.
"Saudara Senior, sebaiknya kau beristirahat lagi sebentar," sarannya pada Su Xiao Xiao.
Tadi malam mereka mengobrol sepanjang malam. Meskipun seorang Master Roh tidak perlu tidur, karena toh mereka tidak bisa pergi ke mana-mana hari itu, mungkin Su Xiao Xiao juga perlu beristirahat sebelum mereka berangkat.
Su Xiao Xiao melirik Jiang Jun Xian, mengangguk, lalu pergi.
Kemudian, Sima You Yue memberi tahu Jiang Jun Xian tentang kondisi tubuhnya dan juga bagaimana ia akan mengobati Jiang Jun Xian. Jiang Jun Xian tidak berkomentar apa-apa perihal kondisinya dan ia tidak masalah bepergian mengikuti Sima You Yue.
Ketika tahu kalau Sima You Yue ingin pergi ke Klan Xuan Qiu, ia langsung sepemikiran dengan Su Xiao Xiao dan Han Miao Shuang. Karena perjalanan tersebut pasti berbahaya, tentu saja ia ingin menemani Sima You Yue.
Sima You Yue tahu kalau setelah ia berkata demikian, Jiang Jun Xian akan mengunjungi Han Miao Shuang. Jadi, ia pergi mengunjungi anggota Klan Sima seorang diri.
Huang Ying Ying dan yang lainnya tahu kalau ia ada di dalam kamar sambil merawat Jiang Jun Xian, jadi mereka tidak mengganggunya. Mereka tidak menyangka ia ternyata mengunjungi mereka.
"Kakek, Nenek, aku mau pergi ke kuburan." Sima You Yue langsung menyampaikan maksudnya.
"Untuk apa kau pergi ke kuburan? Meskipun ada cukup banyak harta karun di sana, itu terlalu berbahaya." Mengingat pengalamannya sebelumnya, Huang Ying Ying merasa agak gentar.
"Nenek, kan aku sudah bilang kalau Roh Qi-nya berbeda dari yang dahulu? Aku mau pergi ke kuburan untuk melihat apa bedanya," jawab Sima You Yue. "Kurasa kelemahan Roh Qi-nya tetap sama, tetapi sekarang mereka tidak bisa dikalahkan menggunakan energi roh petir. Pasti ada alasannya."
"Itu tetap saja terlalu berbahaya." Mereka semua sudah mengalami itu sebelumnya, mereka tentu tahu betapa menakutkannya kuburan tersebut.
"Nenek, tenang saja. Roh Qi itu tidak berdaya melawanku." Sima You Yue memegang tangan Huang Ying Ying. "Aku punya petir ungu kelas atas dan Burung Kecil. Mereka tidak akan bisa menyakitiku. Lihat saja, bukankah aku sudah membunuh semua Roh Qi kemarin? Mereka tidak takut pada petir biasa, tetapi mereka takut pada petir ungu kelas atas punyaku."
"Berhati-hatilah. Baguslah kalau kau bisa mencari tahu apa alasannya. Namun, kalau kau tidak bisa, tidak perlu memaksakan diri. Yang penting kau tetap selamat," pesan Sima Xiu Qi.
"Aku mengerti." Sima You Yue tersenyum pada Sima Xiu Qi. Kakek sedikit lebih lugas daripada Nenek.
"Bagaimana keadaan saudara seniormu?"
"Sakitnya agak merepotkan. Ia butuh waktu lama untuk bisa sembuh benar. Maka dari itu, mereka harus terus mengikutiku sementara ini," jawab Sima You Yue.
"Namun, bukankah kau harus pergi ke Klan Xuan Qiu?"
"Iya. Waktu mereka dengar kalau aku mau pergi ke sana, mereka bilang mereka pasti harus ikut denganku. Kurasa, karena Bibi Feng sudah membantuku, seharusnya tidak akan ada masalah. Jadi, aku ajak saja mereka bersamaku, jadi aku bisa bepergian sambil merawat Saudara Senior," jawab Sima You Yue. "Oh ya, Kakek, kudengar Leluhur bilang Guru-lah yang membawa kalian ke sini. Kenapa aku tidak melihat Guru dan yang lainnya?"
"Meskipun kami datang ke sini bersama-sama, kami berpisah begitu kami tiba. Karena itu, kami tidak melihat mereka sepanjang waktu," jelas Sima Xiu Qi. "Namun, kurasa mereka seharusnya baik-baik saja. Kuperhatikan mereka juga bepergian bersama orang-orang yang punya api yang kuat."
Mendengar kalau mereka punya api yang kuat, Sima You Yue jadi agak lebih tenang. Namun, ia tetap harus memastikan kalau mereka baik-baik saja.
Setelah meninggalkan kamar Sima Xiu Qi, ia mengeluarkan segelombang besar Lebah Merah Tua. Ia berharap ia bisa secepatnya menemukan di mana Feng Zhi Xing berada.
Para Lebah Merah Tua pun tidak tidur malam itu.
Mereka benar-benar mahir mencari informasi. Ketika siang hari tiba, mereka sudah mendapatkan berita tentang Feng Zhi Xing. Namun, itu bukan kabar baik.
Setelah mendengarkan laporan Lebah Merah Tua, Sima You Yue mengembuskan napas, lalu mengetuk pintu Han Miao Shuang.
Setelah setengah jam berlalu, Sima You Yue dan ketiga orang lainnya meninggalkan gerbang kota dan menuju ke kuburan.
"Saudari Junior, kau bilang gurumu dan semua yang lainnya menuju ke kuburan? Apakah informasi ini bisa dipercaya?" Han Miao Shuang khawatir kalau-kalau seseorang telah menjebak mereka. Lagi pula, situasi tersebut bahkan lebih berbahaya daripada yang terakhir kali.
"Ini informasi yang kudapat dari Lebah Merah Tua-ku, jadi seharusnya informasinya bisa dipercaya." Sima You Yue mengerti apa maksud Han Miao Shuang. Toh, ia hanyalah seorang Master Roh kecil. Untuk apa orang-orang tersebut membuang-buang energi untuk berurusan dengannya? Bahkan sampai membuat jebakan sebesar itu hanya supaya Lebah Merah Tua-nya memberitahunya.
Kemungkinannya kecil.
Lagi pula, orang-orang tersebut tidak akan tahu ke mana Lebah Merah Tua akan pergi untuk mendapatkan informasi.
"Terlepas ini jebakan atau bukan, kita tetap harus berhati-hati. Kurasa kita sudah tidak sengaja menggagalkan rencana mereka waktu kita ada di wilayah luar. Maka dari itu, mereka tidak sempat memanipulasi keadaan. Para pengendali Roh Qi itu mungkin bukan orang biasa," komentar Su Xiao Xiao.
"Kalau mereka mau membentuk Roh Qi ini, mereka bukan hanya membutuhkan wilayah yang luas dan menguntungkan, tetapi juga waktu yang sangat lama. Itulah kenapa sebagian besar kekuatan bisa dimusnahkan di luar. Kuduga kemungkinan besar ini ulah klan yang tersembunyi," kata Jiang Jun Xian dengan mata mengantuk sambil bersandar di bahu Han Miao Shuang.
Sima You Yue juga berpikir demikian. Kekuatan lain tidak punya informasi orang dalam ini.
"Kalau begitu, apa pendapatmu tentang masalah mayat hidup?" Mereka bertiga juga tahu tentang masalah mayat hidup, jadi mereka mungkin punya pemikiran mereka sendiri.
"Mayat hidup? Klan Yang belum punya ambisi dan kemampuan sebesar itu." Jiang Jun Xian bangkit duduk. "Orang-orang di balik ini semua pasti bekerja sama dengan seseorang."
"Kurasa masalah ini mungkin punya hubungan yang tak terpisahkan dengan Klan Hantu. Cara untuk membuat mayat hidup mungkin juga berasal dari Alam Hantu," tebak Su Xiao Xiao.
"Huh, kuharap yang ada di balik masalah mayat hidup dan yang ada di balik masalah Roh Qi bukanlah orang yang sama." Han Miao Shuang mengembuskan napas.
"Kurasa sepertinya kecil kemungkinan mereka merupakan orang yang sama. Namun, keduanya sama-sama sulit dihadapi." Jiang Jun Xian memijat pelipisnya. Dunia ini benar-benar berubah kacau!
Sima You Yue masih agak khawatir. Di dunia yang kacau seperti itu, ia tidak punya pilihan selain tumbuh jadi lebih kuat.
"Saudari Junior, karena Lebah Merah Tua sudah tahu kalau gurumu dan yang lainnya ada di kuburan, apakah Lebah Merah Tua juga berhasil tahu di mana lokasi mereka?"
Sima You Yue menggeleng. "Orang-orang yang didengar Lebah Merah Tua itu hanya bertemu dengan Guru dan yang lainnya ketika mereka kembali ke kota. Mereka tidak tahu Guru ada di mana."
"Kuburan ini luas sekali. Kalau kita tidak tahu mereka tepatnya ada di mana, kita pasti sulit menemukan mereka."
"Kita lihat saja setelah kita tiba di sana," kata Sima You Yue.
Ketika mereka akhirnya tiba di kuburan, alisnya pun langsung berkerut.