Mau Menghentikannya, tetapi Sudah Terlambat!
Mau Menghentikannya, tetapi Sudah Terlambat!
Sebelumnya, waktu Xuan Qiu He mengajaknya berjalan mengelilingi kediaman klan, Xuan Qiu He sudah membawanya ke pelatarannya. Begitu ia sampai di pelataran Xuan Qiu He, sudah ada banyak orang di sana.
Selain para tabib, ada banyak anggota Klan Xuan Qiu yang belum pernah ia jumpai sebelumnya. Ia menduga mungkin mereka para tetua klan atau semacamnya.
Di dalam aula tamu, Sun Yu Wei duduk di kursi ketua, sementara Xuan Qiu He duduk di belakang Sun Yu Wei. Anggota lainnya mengapit mereka di kedua sisi.
Kursi di samping Sun Yu Wei kosong.
Tahu kalau ia sejenak memperhatikan kursi yang kosong tersebut, Sun Yu Wei berkata dengan agak meminta maaf, "Ketua klan kami sedang pergi untuk mengurus beberapa hal dan belum pulang."
Ia terkejut. Berarti selama pengobatan Xuan Qiu He nanti, ayah Xuan Qiu He, yang merupakan ketua klan, justru tidak di situ? Melihat senyum di wajah Sun Yu Wei, entah kenapa ia merasa kalau Sun Yu Wei mungkin memang sengaja memilih waktu tersebut?
Sepertinya Sun Yu Wei mengetahui jalan pikirannya, tetapi senyum Sun Yu Wei tidak goyah. "Ayahnya tidak terlalu mendukung hal ini. Dia sedang tidak ada, jadi aku yang memutuskan."
Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Bukankah biasanya seorang ibu yang lebih protektif? Ibu Xuan Qiu He ini sepertinya sama sekali tidak ragu. Apakah Sun Yu Wei tidak takut kalau ia malah akan membuat putranya cacat seumur hidup?
Namun, itu urusan mereka. Ia tidak perlu repot-repot memusingkannya. Yang penting ia bisa mendapatkan obat ilahi tersebut.
"Bibi, apa kita sudah bisa mulai?"
"Kami harus hadir waktu kau mengobatinya," kata seorang tetua berjanggut putih.
Sima You Yue menggeleng. "Seluruh prosesnya membutuhkan konsentrasi penuh. Aku sama sekali tidak bisa diganggu. Junior ini tidak setuju."
"Harus bisa. Segel itu penting sekali. Kalau ada yang salah, apa kau mau tanggung jawab?"
Sikap tetua berjanggut putih tersebut sangat memaksa, dan kata-katanya sangat tidak sopan.
"Tidak bisa." Sima You Yue juga tidak mau kalah.
"Nak, apa kau tidak bisa sedikit lebih fleksibel?" Sun Yu Wei juga mau masuk. "Kami janji kami tidak akan bicara, dan tidak akan mengganggumu."
"Bibi, prosesnya terlalu sensitif dan sama sekali tidak boleh ada yang salah. Kalau kalian mengkhawatirkan segel kalian, aku bisa berjanji pada kalian, sekalipun pengobatan ini tidak berhasil, segel itu tidak akan lepas," jawab Sima You Yue.
"Tidak boleh." Tetua Klan Xuan Qiu berkeras.
"Kalau kalian tidak setuju, maka junior ini tidak bisa mengobatinya." Sima You Yue tidak mundur.
"Kau mengancam kami?" Nada suara si tetua yang dingin mengandung tanda-tanda kemarahan.
Namun, Sima You Yue menggeleng. "Risiko pengobatan ini sangat tinggi dan aku membutuhkan tingkat konsentrasi yang paling tinggi pula. Aku bahkan harus menggunakan pikiranku untuk mengendalikan segel itu. Kalau aku kena dampaknya, aku akan terluka parah. Kalau pikiranku sampai terluka, otakku akan hancur dan aku akan jadi orang idiot. Aku minta maaf pada Bibi dan para tetua. Junior ini tidak bisa menanggung risikonya."
Mendengar kalau akibatnya gawat, Sun Yu Wei pun jadi ragu-ragu.
"Ibu, ayo kita turuti kata-kata You Yue," pinta Xuan Qiu He. "Aku percaya padanya dan aku tidak mau melewatkan kesempatan ini."
Sun Yu Wei menatap Xuan Qiu He, lalu mengembuskan napas. Ia merasa bagaikan seorang ibu yang harus menikahkan putrinya.
Awalnya, mereka setuju karena mereka tentu harus menonton dari samping. Siapa sangka kalau ternyata Xuan Qiu He justru melawan anggota klannya dalam sekejap mata.
"Karena kau sendiri yang bilang begitu, maka lakukan sesuai kehendakmu!" Sun Yu Wei menyerah.
"Nyonya Ketua Klan?!"
Para tetua mau menghentikannya, tetapi Sun Yu Wei melambaikan tangannya dan menyela mereka.
Xuan Qiu He mendorong kursi rodanya ke depan Sima You Yue dan tersenyum simpul padanya. "Ayo pergi."
"Baiklah." Sima You Yue pergi ke depan Xuan Qiu He, lalu mendorong kursi roda Xuan Qiu He ke sebuah ruangan yang sudah disiapkan di sisi samping.
Ia menghargai dukungan yang Xuan Qiu He tunjukkan padanya. Kalau Xuan Qiu He tidak mendukungnya, maka ia tidak akan punya pilihan lain hari ini.
Mereka berdua masuk ke dalam ruangan tersebut dan mengunci pintu, meninggalkan semua orang di luar. Kemudian, Sima You Yue memasang sebuah penghalang roh.
"Ayo kita tambahkan satu lapisan penghalang lagi di dalamnya." Xuan Qiu He juga memasang satu penghalang roh. Mm, peringkat penghalangnya lebih tinggi daripada milik Sima You Yue, jadi orang-orang di luar tidak akan bisa menggunakan kesadaran roh mereka untuk memeriksa situasi di dalam.
Para tetua dikunci di luar, dan mereka semua berkumpul di pelataran.
"Tuan Muda sudah memasang penghalang roh. Sepertinya dia juga tidak akan membiarkan kita memeriksa situasi di dalam."
"Hhh …."
Tuan Muda merekalah yang paling ahli menggunakan penghalang roh di Klan Xuan Qiu. Tanpa seizinnya, tidak akan ada yang mampu menembus penghalang roh tersebut.
"Nyonya Ketua Klan, kalau Ketua Klan pulang, mungkinkah …."
"Mungkinkah apa?" tanya Sun Yu Wei dengan tenang. "Begitu dia pulang, masalahnya sudah selesai dan dia tidak akan bisa berkata apa-apa lagi."
"Namun, Ketua Klan, dia …."
"Tenang saja. Kalau terjadi sesuatu, aku yang tanggung jawab." Sun Yu Wei sudah menguatkan hatinya untuk mengobati Xuan Qiu He. Ia paling mengenal putranya. Xuan Qiu He sangat ingin bisa melihat dunia, bukan hanya merasakannya menggunakan kesadaran rohnya.
Ketika para tetua mendengar perkataan Sun Yu Wei, mereka bertukar pandang dengan cemas. Kalau Ketua Klan benar-benar murka, bukannya mereka pasti kena amuk juga?
Tiba-tiba, suatu aura sombong muncul dari sekitar situ. Orang-orang di dalam pelataran berteriak dalam hati dengan cemas.
Sun Yu Wei tercengang saat melihat siapa yang datang. Bagaimana mungkin dia sudah pulang sekarang? Ia mengedarkan pandangan pada orang-orang di sekitar situ dan melihat mata Xuan Qiu Rong menghindari tatapannya. Raut wajahnya pun berubah masam.
Namun, kemarahannya hilang dalam sekejap mata dan senyuman menggantung di wajahnya. Ia berkata pada orang yang baru datang tersebut, "Tuan, bukannya kau bilang ada urusan yang harus kau tangani? Bagaimana mungkin kau sudah pulang sekarang?"
Xuan Qiu Fu Xi menatap Sun Yu Wei dengan dingin, lalu mendengus. "Tidak peduli seberapa penting urusanku, itu tidak sepenting Xuan Qiu He. Di mana He'er?"
Bisa merasakan kemarahan Xuan Qiu Fu Xi, Sun Yu Wei menunjuk kamar Xuan Qiu He. Melihat Xuan Qiu Fu Xi hendak masuk ke dalam, ia buru-buru menghentikan Xuan Qiu Fu Xi, "Tuan, kau tidak bisa masuk!"
"Kenapa? Sudah kubilang padamu aku tak setuju, tetapi kau tetap melakukannya tanpa sepengetahuanku. Kau mau membunuh He'er?" teriak Xuan Qiu Fu Xi dengan marah.
"Tuan!" Tiba-tiba Sun Yu Wei meninggikan suaranya sambil menatap lelaki yang ada di hadapannya dengan sakit hati. "Dia putraku, dan hatiku luar biasa sakit. Bagaimana mungkin aku mau sengaja membahayakannya? Dia selalu ingin bisa berjalan dan melihat …."
Xuan Qiu Fu Xi menyela dan memarahi Sun Yu Wei, "Setelah bertahun-tahun, kita sudah mencari begitu banyak tabib, kau belum menyerah juga?! Kalau orang lain tahu tentang benda yang disegel di tubuh He'er, kau tahu apa yang akan terjadi?"
"Sima You Yue tahu ada sesuatu yang disegel di dalam tubuh He'er. Namun, selama dia tidak melepaskan segel itu, dia tidak akan menemukan apa-apa. Kitalah yang membuat segel itu, kau pikir dia bisa melepasnya?" balas Sun Yu Wei, tidak takut menghadapi kemarahan Xuan Qiu Fu Xi.
"Tetap saja kau tidak bisa mengambil risiko itu!" Xuan Qiu Fu Xi buru-buru mau masuk ke dalam kamar Xuan Qiu He setelah selesai bicara.
"Sudah terlambat!"
Xuan Qiu Fu Xi berhenti. Ia berbalik dan memelototi Sun Yu Wei.
"Apa maksudmu?"
Sun Yu Wei tersenyum simpul. "Tuan, kau tidak bisa merasakannya? Penghalang roh He'er."
"Memangnya kenapa kalau aku bisa merasakannya?"
"You Yue bilang, begitu dia mulai mengobati, sedikit gangguan saja akan memengaruhi mereka. Dia langsung mengobati otak He'er. He'er sendiri yang memasang penghalang roh itu. Kalau kau menyerang penghalang roh itu, He'er pasti akan terluka. Mereka sudah lama masuk, jadi kurasa Sima You Yue pasti sudah mulai mengobatinya …."