Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Masuk ke Dalam Gunung Telinga Kelinci



Masuk ke Dalam Gunung Telinga Kelinci

Bukankah ongkosnya hanya sepuluh ribu batu kristal? Ia tidak terlalu peduli dengan uang itu. Tidak masalah selama apa yang ia dapatkan memang berguna.     

Memikirkan hal tersebut, ia langsung merasa seperti orang kaya yang boros.     

"You Yue, fakta bahwa kau bisa mengeluarkan banyak sekali batu kristal menunjukkan kalau kau sama sekali tidak kekurangan uang. Karena itu, sebaiknya kau tidak usah mencari orang itu lagi. Dia bisa bergaul dengan nakhoda, bahkan sampai mengendalikan perahunya, jelas dia bukan orang biasa," pesan Guo Yin Da dengan tulus.     

Sima You Yue paham kalau Guo Yin Da khawatir kalau ia akan mencari Nakhoda Tuo untuk mengajaknya berdebat. Bisa-bisa ia menyinggung orang yang kuat tersebut dan akhirnya kalah telak.     

"Paman Guo, aku mengerti." Ia tersenyum pada Guo Yin Da. Ia membatin kalau ternyata ia masih pandai membaca karakter orang. Orang-orang yang sekarang bepergian bersamanya cukup baik.     

Setelah itu, ia mengajukan beberapa pertanyaan lagi perihal Gunung Telinga Kelinci, misalnya tentang daerah mana yang lebih banyak tumbuhannya dan hal-hal semacam itu. Jawaban Guo Yin Da mirip dengan apa yang ia dengar sebelumnya.     

Membicarakan hal tersebut, Guo Yin Da mau tidak mau mengembuskan napas.     

"Paman Guo, apa kalian sedang mengalami kesulitan?" tanya Sima You Yue. Melihat semua anggota Klan Guo menatapnya dengan waspada, ia pun menggaruk telinganya dan berkata, "Sebelumnya, kulihat raut wajah kalian tampak khawatir dan kau mengembuskan napas saat aku bicara tentang pegunungan utara. Jadi, aku cuma mau bertanya. Tidak masalah kalau kalian keberatan membicarakan hal ini."     

Toh, masalah mereka tersebut tidak ada hubungannya dengannya. Tidak ada bedanya baik Klan Guo memberitahunya atau tidak. Menurutnya mereka cukup baik, jadi ia terpikir untuk menanyakan hal itu.     

Itu tidak sepenuhnya benar. Begitu mereka memberitahunya tentang masalah mereka, ia mungkin akan melunak dan bahkan membantu mereka.     

Setelah ia pikir-pikir, tiba-tiba ia berharap mereka tidak usah memberitahunya.     

"Hhh …." Guo Yin Da mengembuskan napas lagi. "Bukannya kami tidak mau memberi tahu kalian. Hanya saja tidak ada gunanya kami memberi tahu kalian, bahkan bisa-bisa nanti kalian jadi kena masalah. Begitu kita tiba di Gunung Telinga Kelinci, kita akan berpisah, jadi masalah kami yang merepotkan ini pasti tidak akan berdampak pada kalian."     

Setelah Guo Yin Da berkata demikian, Han Miao Shuang dan yang lainnya jadi berempati dengan mereka.     

"Kudengar kalian bicara tentang sesuatu yang berkaitan dengan pemusnahan suatu klan, apa segawat itu?"     

Anggota Klan Guo pun berubah serius. Han Miao Shuang sadar kalau ia sudah menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak ia tanyakan pada mereka. Ia merasa agak malu.     

Suasana yang awalnya harmonis tersebut berubah jadi agak canggung.     

"Sebenarnya tidak ada apa-apa. Itu terkait klan kami. Kalian akan kena masalah kalau kami memberi tahu kalian." Guo Yin Da tertawa. "Namun, perjalanan kami ini mungkin akan jadi peluang bagus bagi kami, jadi mungkin masalahnya tidak segawat itu."     

"Baguslah, kalau begitu." Sima You Yue dengan santai menanyakan beberapa pertanyaan lain, sehingga situasi tadi berlalu begitu saja.     

Halcyon sangat cepat. Kalau bukan karena ia meminta Halcyon untuk terbang dengan stabil sehingga Halycon jadi harus sedikit melambat, mereka mungkin bisa sampai di Gunung Telinga Kelinci hanya dalam waktu sehari.     

Meskipun demikian, anggota Klan Guo tetap sangat terkejut menyaksikan kecepatan Halcyon.     

Ia juga tidak terlalu banyak menjelaskan. Ketika mereka tiba di Gunung Telinga Kelinci, anggota Klan Guo mengucapkan beberapa patah kata sebelum pergi.     

"Mereka baik juga. Mereka buru-buru pergi karena mereka takut kita akan kena masalah," kata Huang Ying Ying dengan agak terharu.     

Mereka semua paham. Klan Guo mungkin bukan sebuah klan besar. Mungkin mereka hanya sebuah klan kecil yang tinggal di tepi pulau kecil. Berdasarkan informasi yang pernah Sima You Yue baca sebelumnya, klan seperti mereka mungkin terikat dengan klan lain yang lebih kuat.     

Memikirkan hal tersebut, ia mengembuskan napas. Ada sungai dan danau di semua tempat orang bermukim. Mereka bahkan tidak bisa melarikan diri dari tempat macam Tempat yang Hilang!     

"Mereka memang baik. Aku minta Lebah Merah Tua mengikuti mereka. Kalau hanya masalah kecil, seharusnya kita bisa ikut membantu mereka. Namun, kalau itu berdampak pada misi kita …." Ia tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi mereka semua mengerti.     

Mereka datang ke sana untuk mencari kedua gurunya. Ia tidak akan membiarkan apa pun mengganggu misinya.     

"Master Agung Yin Lin hanya menyuruh kita datang ke Gunung Telinga Kelinci untuk mencari peluang. Namun, dia tidak bilang apa peluangnya. Apa yang harus kita lakukan di sini?" Su Xiao Xiao menatap Sima You Yue. Sima You Yue-lah yang paling sering berinteraksi dengan Yin Lin, jadi mungkin ia tahu apa maksud Yin Lin maksud.     

Ia teringat saat terakhir kali ia pergi ke Kota Hantu, di mana yang Pembantu Kecil maksudkan sebagai peluang adalah Mu Si. Apa itu berarti sekarang mereka juga harus mencari seseorang?     

Ia menggeleng, menunjukkan kalau ia juga tidak tahu.     

"Karena kita tidak tahu, kita lanjut jalan saja. Toh, Master Yin Lin bilang kalau ini tempatnya, jadi kurasa kita akan menemukannya," kata Sima Liu Xuan.     

"Bukannya mereka bilang ada banyak bahan ramuan di sini? Karena ini Tempat yang Hilang, seharusnya ada berbagai jenis bahan ramuan dari luar. Toh, tidak masalah juga, mungkin kita bisa sekalian melihat-lihat di luar," kata Feng Zhi Xing.     

"Baiklah."     

Tidak ada yang familier dengan tempat tersebut, jadi mereka langsung berjalan berkeliling begitu saja. Kadang-kadang, mereka bertemu dengan beberapa orang yang datang ke situ hanya untuk menambah pengalaman atau mencari harta karun. Namun, mereka belum bertemu dengan anggota Klan Guo.     

Mungkin karena mereka semua memusatkan perhatian pada anggota Klan Guo, mereka jadi berjalan tidak menyimpang terlalu jauh dari anggota Klan Guo. Namun, tak terasa mereka sudah masuk semakin dalam ke Gunung Telinga Kelinci.     

Sima You Yue memperhatikan kalau tumbuh-tumbuhan di situ semakin subur. Usia bahan ramuan roh juga meningkat. Ia tahu kalau sekarang mereka sudah berada di bagian dalam gunung.     

Teringat tentang apa yang diceritakan Nakhoda Tuo, ia agak mengernyitkan alisnya.     

Mungkin karena semua orang juga tahu tentang hal tersebut, tidak banyak orang yang datang ke situ. Karena itu, mereka membiarkan bahan ramuan roh itu begitu saja.     

Sementara itu, anggota Klan Guo selalu berada di depan rombongan Sima You Yue, membuktikan kalau mereka sudah menjelajah lebih dalam daripada Sima You Yue.     

Apa yang ingin mereka dapatkan? Kenapa mereka pergi ke tempat yang seberbahaya itu?     

Tiba-tiba, Sima You Yue berhenti berjalan. Alisnya sangat berkerut.     

"You Yue, apa terjadi sesuatu pada anggota Klan Guo?" tanya Huang Ying Ying.     

Sima You Yue mengangguk dan menjawab, "Mereka berkelahi dengan seseorang, sepertinya demi menyelamatkan seorang pemuda. Pihak lawan lebih kuat daripada mereka."     

Dua kalimat pendek tersebut langsung menggambarkan seluruh keadaan dengan jelas.     

Anggota Klan Guo tidak dianggap lemah kalau dibandingkan dengan kekuatan di luar, tetapi mereka tidak cukup kuat di benua itu.     

"Bagaimana kekuatan lawan kalau dibandingkan dengan kita?"     

"Tidak akan masalah kalau kita memanggil yang lainnya," jawab Sima You Yue.     

"Yang lainnya?"     

"Bukankah ayah Untung Kecil mengutus beberapa orang untuk melindungi kita? Mereka ada di sini bersama kita. Mm, untuk melindungi Untung Kecil." Ia tersenyum polos.     

Mendengar perkataannya dari dalam Pagoda Roh, Roh Kecil memutar mata ke arah Sima You Yue. Bocah tersebut jelas-jelas menyalahgunakan kekuatan Untung Kecil untuk keuntungan pribadinya. Ia bahkan tidak pernah lagi bermain-main dengan Untung Kecil dan hanya melemparkan Untung Kecil ke dalam Pagoda Roh.     

Untungnya Untung Kecil sudah dekat dengan Binatang Roh lainnya dan tidak terlalu menempel dengannya seperti sebelumnya. Waktu ia menyimpan Untung Kecil di dalam Pagoda Roh, Untung Kecil sudah bisa menemukan dan melakukan hal-hal yang menyenangkan di sana.     

Yang terpenting, Untung Kecil bisa sebebas-bebasnya bermain dengan Raung Kecil di dalam Pagoda Roh. Kalau bukan karena Api Kirmizi dan yang lainnya yang merawat Pagoda Roh, siapa yang tahu Pagoda Roh sudah jadi seperti apa sekarang?     

Pertama kali Sima You Yue melihat apa yang Untung Kecil dan Raung Kecil lakukan pada Pagoda Roh, ia hanya bisa memegang dahinya dengan frustrasi. Sejujurnya … ia tak tega memukul Untung Kecil. Terlebih, tentu saja ia tidak bisa. Ia harus bagaimana kalau ayah Untung Kecil sampai datang untuk balas dendam setelah tahu kalau Untung Kecil dipukul? Karena itu, ia memukuli Raung Kecil beberapa kali, membuat Raung Kecil merasa diperlakukan dengan sangat tidak adil.     

Jelas-jelas mereka berdua yang sudah merusak barang-barang dalam Pagoda Roh, tetapi hanya Raung Kecil yang dihukum. Tidak adil! Huhuhu ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.