Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tuan Muda Kedua Klan Tao



Tuan Muda Kedua Klan Tao

Setengah jam kemudian, Sima You Yue melangkah mundur ketakutan karena ada orang yang berhenti di depannya.     

"Siapa kau?"     

"Nona Muda, Tuan Muda Kedua kami memanggilmu." Lelaki tersebut memasang tampang menakutkan.     

"Siapa Tuan Muda Keduamu? Aku tidak kenal, aku tidak mau pergi," kata Sima You Yue sambil berjalan melewati si lelaki, berniat meninggalkan lorong itu.     

Si lelaki bergerak cepat dan lagi-lagi menghentikan Sima You Yue. "Nona Muda, Tuan Muda Kedua kami bilang dia punya Tumbuhan Air Perak."     

"…."     

Sepuluh menit kemudian, Sima You Yue sudah berdiri di depan Tuan Muda Kedua Tao.     

Tuan Muda Kedua Tao tampak gagah. Namun, kedua mata Tuan Muda Kedua Tao terus-menerus memperhatikan Sima You Yue dari atas ke bawah, membuatnya merasa tidak nyaman.     

Ia merasa malu. Kemudian, ia bertanya, "Kau punya Tumbuhan Air Perak yang berumur dua ratus tahun?"     

Tuan Muda Kedua Tao masih terus menilainya. Ia tampak cantik dengan tubuh yang indah, yang membuat orang berhasrat mau meraba tubuhnya. Pinggangnya yang ramping dan kecil tersebut sangat menarik, membuat Tuan Muda Kedua Tao semakin bernafsu.     

Terutama sepasang mata yang polos itu. Sima You Yue pasti dilindungi dengan sangat baik oleh klannya.     

Dari atas ke bawah, dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua bagian tubuh Sima You Yue sesuai dengan seleranya!     

"Siapa namamu?" Ia tidak menjawab pertanyaan Sima You Yue, tetapi malah balik bertanya.     

"Aku Sima You Yue," jawab Sima You Yue.     

"Kau bukan dari sini?"     

"Mm." Sima You Yue mengangguk.     

"Kenapa kau datang ke sini? Apa kau ke sini untuk menghadiri Pertemuan Mutiara Kirmizi?"     

"Tidak."     

"Lalu, kenapa kau datang ke sini?"     

"Ayahku menderita luka parah karena dipukuli. Tabib membutuhkan obat yang mengandung bahan ramuan yang sangat penting yaitu Tumbuhan Air Perak yang berusia dua ratus tahun. Aku dengar bahan ramuan itu hanya ada di Tempat yang Hilang, jadi aku datang ke sini diam-diam," jawab Sima You Yue dengan jujur.     

"Kenapa kau harus diam-diam?"     

"Karena ibuku bilang kalau Tempat yang Hilang adalah tempat yang sangat berbahaya dimana tidak ada orang yang bisa keluar setelah masuk ke dalamnya. Dia bilang dia akan mengirim orang ke sini. Namun, aku datang ke sini diam-diam karena aku khawatir dengan ayahku."     

"Berarti tidak ada seorang pun anggota klanmu yang tahu kalau kau ada di sini?"     

Sima You Yue menggelengkan kepala.     

Tuan Muda Kedua Tao mengetuk-ngetukkan jarinya ke kursi. Sima You Yue merasa tingkahnya tersebut sangat menjengkelkan. Lingyu juga suka berbuat demikian. Entah kenapa terlihat menyenangkan kalau Lingyu yang melakukannya. Namun, kalau Tuan Muda Kedua Tao yang berbuat demikian, gestur tangan dan tindakannya tampak memuakkan.     

"Kau langsung mencari bahan ramuan waktu kau sampai di sini?" Tuan Muda Kedua Tao lanjut menanyainya.     

"Mm. Sebelum ini, aku bertemu dengan Paman Guo. Dia mendengarkan ceritaku dan bilang kalau ia akan mengajakku ke sini. Dia bilang tempat ini adalah toko obat terbesar dan aku bisa mencari bahan ramuan yang kubutuhkan di sini." Ia mengembuskan napas panjang. "Seharusnya aku pergi ke toko obat Klan Tao kemarin. Katanya bahan ramuannya masih ada di sini kemarin, tetapi hari ini sudah tidak ada."     

"Apa kau dekat dengan Klan Guo?" tanya Tuan Muda Kedua Tao dengan pelan.     

"Tidak, mereka hanya membantuku. Toh, ibuku selalu bilang kalau dunia luar sangat berbahaya. Ibuku memintaku untuk tidak memercayai siapa pun. Meskipun aku sangat berterima kasih pada mereka, aku tidak dekat dengan mereka," jawab Sima You Yue. "Aku sudah menjawab semua pertanyaanmu. Apa kau benar-benar punya Tumbuhan Air Perak?"     

Tuan Muda Kedua Tao tersenyum melihat mata Sima You Yue yang mudah tertipu. Ia pikir Sima You Yue waspada terhadap orang lain, tetapi Sima You Yue justru dengan mudah mengungkapkan informasinya pada orang asing. Sima You Yue memang naif.     

"Aku punya Tumbuhan Air Perak yang kau inginkan."     

"Benarkah? Apa kau bersedia memberikannya padaku? Aku akan membelinya dengan harga tinggi," kata Sima You Yue dengan gembira.     

Tuan Muda Kedua Tao menatap Sima You Yue, lalu bertanya, "Apa kau tahu siapa aku?"     

Sima You Yue menggeleng. Ia membatin: kalau aku tahu pun aku tidak mungkin memberitahumu.     

"Aku Tuan Muda Kedua Klan Tao."     

Sima You Yue mengedipkan mata, yang dengan jelas menunjukkan kalau ia bertanya: Apa itu berarti kedudukanmu tinggi?     

"Ketua Klan Tao itu abang kandungku," kata Tuan Muda Kedua Tao.     

"Wah, kalau begitu, kau pasti kuat sekali, kan?!" Sima You Yue baru sadar sekarang. "Tuan Muda Kedua Tao, karena kedudukanmu sangat tinggi, kau pasti tidak ambil pusing perihal bahan ramuan macam itu, kan? Aku benar-benar mau membelinya dengan harga tinggi, aku punya banyak Batu Roh."     

Melihat betapa hati-hatinya Sima You Yue, Tuan Muda Kedua Tao terkesan melihatnya dan tertawa. "Kau pikir aku kekurangan Batu Roh?"     

Sima You Yue merasa malu. "Melihat bagaimana keadaanmu sekarang, kau tidak mungkin kekurangan Batu Roh. Bagaimana kalau kau berikan saja bahan ramuan itu padaku? Akan kuingat kebaikanmu selamanya."     

"Berikan? Tidak, aku tidak pernah begitu saja memberikan sesuatu pada orang lain. Paling tidak, aku bisa menukarnya dengan sesuatu."     

"Tukar?" Sima You Yue terkejut. "Tuan Muda Kedua Tao, kau orang yang penting dan berkedudukan tinggi, aku khawatir apa yang kupunya tidak akan menarik bagimu."     

Setelah itu, ia mengeluarkan beberapa bahan ramuan dan batu bijih langka sambil menatap Tuan Muda Kedua Tao dengan mata yang besar dan bulat.     

"Ini barang-barang paling berharga yang kupunya. Coba lihat, yang mana yang bisa kugunakan untuk ditukar dengan bahan ramuanmu?"     

Sekilas melihat barang-barang yang ia keluarkan, Tuan Muda Kedua Tao mengerutkan kening. "Semua barangmu ini … tidak berharga."     

Raut wajah Sima You Yue penuh kekecewaan.     

"Memang …."     

"Namun, … bukan berarti kau tidak punya sesuatu yang bisa ditukar," kata Tuan Muda Kedua Tao.     

"Benarkah? Bolehkah aku tahu barang apa yang menarik perhatian Tuan Muda Kedua Tao?" Wajah kecil Sima You Yue langsung tampak senang. Ia menatap Tuan Muda Kedua Tao sambil tersenyum.     

Tuan Muda Kedua Tao tidak menjawab sambil terus menatapnya.     

Senyum di wajah Sima You Yue perlahan memudar. Kemudian, ia mundur selangkah, "Kau, kau … kenapa kau terus menatapku?"     

"Nona Muda, kau memang pintar." Tuan Muda Kedua Tao sudah menyelidiki latar belakang klan Sima You Yue, tidak ada orang yang tahu siapa Sima You Yue. Bagaimana mungkin ia tidak memanfaatkan Sima You Yue?     

"Kau mau … mau …." Sima You Yue ketakutan. Ia mundur beberapa langkah untuk kembali ke pintu masuk.     

"Bagaimana menurutmu kalau begini? Kalau kau ikut aku, aku akan memberimu Tumbuhan Air Perak dan kehidupan yang mewah. Bagaimana?" Setelah bicara, Tuan Muda Kedua Tao mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya di hadapan Sima You Yue.     

Sima You Yue bingung. Lalu, ia melihat bahan ramuan yang ada di dalam kotak tersebut.     

"Kalau kau setuju, Tumbuhan Air Perak ini akan jadi milikmu. Aku juga bisa mengirim tabib untuk mengobati ayahmu. Klanmu juga akan berada di bawah perlindungan Klan Tao," kata Tuan Muda Kedua Tao dengan lembut dan dengan nada yang menyihir.     

Sima You Yue mengerutkan kening. Ia mau menyelamatkan ayahnya, tetapi ia juga tidak mau menyetujui syarat tersebut.     

Tuan Muda Kedua Tao berhenti bicara. Ia menikmati memperhatikan Sima You Yue yang tampak kebingungan.     

Setelah beberapa saat, Sima You Yue pun bicara, "Maaf, aku tidak setuju dengan syaratmu."     

"Kenapa?" Tuan Muda Kedua Tao tidak terkejut. "Kau tidak mau menyelamatkan ayahmu? Kau tidak menginginkan Tumbuhan Air Perak lagi?"     

"Aku mau, tetapi aku tidak bisa menyetujui syaratmu. Ayahku tidak akan bisa terima kalau dia tahu bagaimana aku bisa mendapatkan bahan ramuan ini," jawab Sima You Yue. "Tuan Muda Kedua Tao, apa kau bisa mengubah syaratmu?"     

"Kalau begitu, aku akan mencari Tumbuhan Air Perak di tempat lain," kata Sima You Yue sambil bersiap pergi.     

Namun, ketika ia membuka pintu, ia melihat dua penjaga yang menatapnya dengan datar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.