Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tanpa Judul



Tanpa Judul

Setelah Sima You Yue memberi tahu Roh Kecil apa saja yang perlu ia gunakan, Roh Kecil langsung menyiapkan hal-hal tersebut untuknya.     

Roh Kecil tidak pergi waktu Sima You Yue memeriksa perlengkapan yang telah ia sediakan. Melihat bubuk yang Sima You Yue ambil, ia bertanya, "Bubuk itu bisa digunakan untuk membuka penghalang roh?"     

"Orang-orang itu menaburkan bubuk ini waktu mereka masuk. Kurasa ini kunci untuk membuka penghalang roh itu," jawab Sima You Yue. "Waktu itu, Klan Yang menggunakan aura kematian untuk membuka penghalang roh. Orang-orang ini menggunakan bubuk, jadi seharusnya ini benar. Aku tinggal memeriksa bubuk ini terbuat dari bahan apa supaya Guru dan yang lainnya bisa keluar dari penghalang roh."     

Roh Kecil tidak bicara lagi. Ia menemani Sima You Yue di ruang penyempurnaan selama puluhan hari. Begitu Sima You Yue keluar, ia sudah membuat bubuk tersebut dalam jumlah banyak.     

Ketika ia meninggalkan Pagoda Roh, ia menyatu dengan Mi Er. Ia menggoyangkan tubuhnya, lalu wujudnya berubah jadi orang yang sebelumnya datang ke pelatarannya. Bahkan auranya juga sama persis.     

Ia meminta Seribu Gaung untuk tetap tinggal di pelataran. Kalau perlu, Seribu Gaung bisa mengandalkan hubungan kontrak mereka untuk datang ke tempat ia berada. Kemudian, ia mengeluarkan bubuk yang ia sempurnakan, menaburkannya ke tubuhnya, lalu berjalan menuju penghalang roh.     

Ketika ia melewati penghalang roh, ia merasakan perlawanan yang lemah, tetapi ia berhasil keluar dengan mulus.     

Sepertinya tebakannya benar. Bubuk tersebut memang kunci untuk menembus penghalang roh.     

Berdasarkan ingatan orang itu, para tetua tidak akan terlalu memperhatikan tempat ini setiap kali mereka berkultivasi. Mereka tidak akan muncul kalau tidak terjadi peristiwa besar. Terlebih, hari baru malam dan masih ada beberapa jam lagi sebelum orang-orang itu mulai berpatroli.     

Karena itu, waktu ia keluar, ia tidak memilih rute yang biasanya ia jalani. Sebaliknya, ia pergi ke arah lain menuju rumah Xu Jin.     

Pelataran Xu Jin dan Ge Lang saling terhubung. Hanya saja, setiap kali setelah mereka disiksa, mereka akan dibawa kembali ke pelataran Xu Jin terlebih dahulu. Mereka bilang itu supaya keduanya menghargai luka satu sama lain dan mengingat pelajaran yang sudah mereka terima. Setelah luka mereka sembuh, barulah mereka bisa pergi.     

Ketika ia tiba di pelataran Xu Jin, keduanya belum kembali. Pelataran tersebut gelap gulita. Ia bisa masuk dengan lancar.     

Ia memeriksa pelataran Xu Jin. Pelataran tersebut sama persis seperti pelatarannya, tetapi ia mencium sedikit bau darah.     

Hatinya pedih. Mungkinkah mereka sering terluka?     

Ia belum sempat berpikir lama-lama, tetapi mulai terdengar suara langkah kaki dari luar. Ia langsung menenangkan diri dan bersembunyi dalam kegelapan.     

Ia tentu masih di pelataran Xu Jin, tetapi orang tidak akan bisa memperhatikannya kalau mereka tidak dengan sengaja mencarinya.     

Saat mereka masuk dari luar, Xu Jin dan Ge Lang tampak mengenakan pakaian yang mirip dengan pakaiannya. Mereka saling menopang. Keduanya tidak bisa bergerak lagi, jadi mereka diseret di sepanjang jalan. Anggota Klan Hao dengan santai melempar mereka sampai mereka jatuh mendarat di atas tanah.     

Meskipun gelap, ia bisa melihat mereka dengan jelas dan merasakan aura mereka.     

Meskipun keduanya tidak pingsan, mereka tertekan. Tidak ada satu inci pun kulit mereka yang tidak luka.     

Dahulu keduanya sangat dihormati, tetapi sekarang keadaan mereka sudah sedemikian menyedihkan. Air mata Sima You Yue mulai menetes. Amarahnya nyaris tak terkendali. Aura dinginnya membanjiri seluruh rumah, menyebabkan angin bertiup, menarik perhatian orang-orang yang ada di pelataran.     

"Siapa di sana?" teriak kedua penjaga ke arahnya.     

Sima You Yue keluar dari dalam bayang-bayang dan menatap mereka dengan niat membunuh. Niat membunuh yang begitu kuat tersebut membuat Xu Jin dan Ge Lang tanpa sadar melihat ke arahnya.     

Penjaga yang menangis? Apa yang ia lakukan? Sepertinya mereka tidak mengenal penjaga itu.     

"Apa kau anak buah Hong Lai?" Kedua penjaga tersebut mengenalinya ketika mereka melihat seragamnya. "Apa yang kau lakukan di sini?"     

"Orang-orang yang menyakiti mereka harus mati!" kata Sima You Yue dengan dingin. Ia langsung menghilang. Ketika ia muncul lagi, ia langsung meraih leher salah satu penjaga dan mematahkannya dalam sekejap. Kepala si penjaga berputar seratus delapan puluh derajat ke belakang.     

Penjaga yang lainnya menanggapi, ingin menyerang Sima You Yue, tetapi ia tidak cukup cepat. Bahkan sebelum ia berhasil melepaskan energi rohnya, sebuah pisau sudah menghunjam jauh ke dalam jantungnya.     

Butuh waktu kurang dari satu kali tarikan napas untuk membunuh mereka berdua. Sima You Yue menyerang dengan bersih dan cepat. Kejadian tersebut langsung mengejutkan kedua orang yang ada di tanah.     

Terutama, mereka tidak siap menyaksikan keadaan yang tiba-tiba berubah itu.     

Bukankah mereka ada di pihak yang sama? Kenapa ia tiba-tiba membunuh mereka berdua?     

Setelah Sima You Yue membunuh mereka, ia menggali masuk ke dalam pikiran mereka. Kemudian, ia menengadah dan melihat keadaan mereka yang kuyu. Jarak mereka semakin dekat sekarang, ia bisa melihat mereka dengan jelas. Tidak ada sedikit pun area di wajah atau tubuh mereka yang dalam kondisi baik-baik saja. Di banyak tempat hanya tulang yang tersisa. Air matanya mengalir semakin deras.     

Ia berlutut di depan mereka berdua dan bersujud sampai ke tanah, menakuti mereka. Mata mereka diliputi kebingungan.     

Orang itu tidak gila, kan?     

"Guru, aku minta maaf. Gara-gara aku kalian jadi begini," kata Sima You Yue dengan penuh penyesalan.     

"Kau, kau …." Kebingungan di mata mereka berubah jadi keterkejutan ketika mereka berjuang untuk bangkit berdiri.     

Sima You Yue buru-buru bangkit dari tanah dan pergi mendekat untuk menopang mereka.     

"Lukamu terlalu parah. Jangan gerak."     

"Kau … You Yue?" Suara Ge Lang agak bergetar. Bahkan waktu ia disiksa pun suaranya tidak pernah sampai bergetar.     

Sima You Yue mengangguk. Ia melepaskan penyatuannya dengan Mi Er dan kembali ke wujud aslinya.     

"Ini memang kau? Apa yang kau lakukan di sini?!" Suara Xu Jin terdengar agak marah.     

"Bukan cuma aku. Saudara dan Saudari Senior juga di sini." Sima You Yue menggunakan pikirannya. Jiang Jun Xian dan yang lainnya muncul di pelataran.     

Melihat kondisi Xu Jin dan Ge Lang, air mata Han Miao Shuang langsung mengalir. Bahkan mata Jiang Jun Xian dan Su Xiao Xiao pun memerah. Raut wajah mereka memancarkan hasrat membunuh.     

"Saudara Senior, Saudari Senior, Guru terluka, jadi ayo kita bawa mereka masuk dahulu." Sima You Yue mengeluarkan dua tandu, lalu dengan hati-hati meletakkan mereka di atas tandu. Kemudian, ia membawa mereka masuk ke dalam rumah.     

"Saudara Senior Sulung, Saudara Senior Ketiga, tolong bersihkan luka-luka mereka." Ia meletakkan beberapa peralatan untuk membersihkan luka di atas meja. Melihat kedua orang yang terluka tersebut masih linglung, ia berkata, "Guru, nanti kita bisa mengobrol lagi kalau kalian masih bingung. Kalian pasti merasa agak kesakitan kalau kami membersihkan luka kalian, jadi aku akan membius kalian dahulu."     

Setelah itu, ia mengeluarkan botol pil dan meletakkannya di bawah hidung mereka. Mereka pun pingsan sebelum mereka sempat mengatakan apa-apa.     

"Kuserahkan urusan ini pada kalian," katanya pada Jiang Jun Xian dan Su Xiao Xiao. Ia bangkit berdiri.     

Keduanya mengangguk. Ia dan Han Miao Shuang pun pergi ke luar untuk menunggu.     

Setelah satu jam berlalu, akhirnya Su Xiao Xiao membuka pintu dan membiarkan mereka berdua masuk.     

Melihat keduanya terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur, mereka berempat mengepalkan tangan dengan erat.     

"Ayo kita hancurkan tempat ini," kata Han Miao Shuang.     

"Kita pasti harus melakukannya! Mereka harus bayar dengan darah atas luka-luka yang Guru derita." Su Xiao Xiao mengungkapkan niat membunuh untuk pertama kalinya.     

"Apa gunanya menghancurkan tempat ini?" Sima You Yue menatap kedua gurunya yang terbungkus perban bagaikan mumi. "Seluruh Klan Hao-lah yang harus membayar utang darah ini!"     

Mereka bertiga tercengang, lalu mengangguk. Karena ia sudah bilang begitu, Klan Hao pasti tidak akan punya kesempatan untuk melarikan diri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.