Aku yang Membakar, Tangkap Aku
Aku yang Membakar, Tangkap Aku
Ia juga tidak kehilangan sikap baiknya.
Namun, tidak semua orang sepertinya di tempat tersebut. Banyak tawanan berusaha bertahan dengan hanya mengingat keluarga mereka. Hanya dengan bertahan hidup mereka bisa bertemu dengan keluarga mereka lagi.
Apa pun alasannya, semuanya layak untuk dihormati.
"Kakek, kalau tidak ada tempat bagimu untuk pulang, kau bisa pergi ke Lembah Patah Hati. Tinggal di sini, kita …." Sima You Yue mulai membujuk si tetua. Semua tawanan Klan Hao berkualitas bagus. Lumayan kalau ia bisa membujuk si tetua untuk pergi ke Lembah Patah Hati.
Mendengarkan Sima You Yue bicara, si tetua tidak menyela. Ketika Sima You Yue kira-kira sudah selesai bicara, ia terkekeh dan berkata, "Bocah, kedengarannya kau yakin sekali kita bisa meninggalkan tempat ini!"
"Tentu saja!" kata Sima You Yue dengan percaya diri. "Klan Hao tidak mungkin bisa menutupi seluruh langit dengan tangan mereka bahkan di pulau macam ini, kan? Akhirnya, mereka akan bertemu dengan lawan yang sebanding. Lihat saja, paviliun penyimpanan harta mereka sudah terbakar. Mungkin selanjutnya ruang penyiksaan mereka akan runtuh. Atau mungkin pulau ini akan tenggelam. Akan lebih baik kalau tempat macam ini sirna."
"Tempat ini tidak bisa dihancurkan hanya karena kau menginginkannya," komentar si tetua dengan pelan.
"Kenapa tidak bisa?" Sima You Yue merasa komentar si tetua bermakna lebih dalam daripada kedengarannya.
"Tempat ini fondasi Klan Hao. Bagaimana mungkin tidak ada penjaga hebat yang melindungi tempat penting macam ini?" jawab si tetua sambil meneguk teh dengan tenang.
"Bagaimana mungkin fondasi Klan Hao ada di sini?" Sima You Yue terkejut. Awalnya ia merasa tempat tersebut memang berbeda dari penjara lainnya. Ternyata itu alasannya.
"Kabarnya di sinilah tempat anggota Klan Hao mencuci tendon dan sumsum bayi-bayi anggota Klan Hao yang baru lahir, mengubah fisik mereka dan meningkatkan bakat mereka. Semua bayi anggota Klan Hao yang baru lahir pasti dibawa ke sini untuk dibaptis. Dahulu, Klan Hao belum termasuk kekuatan penting di Tempat yang Hilang. Namun, kemudian Klan Hao tiba-tiba bangkit. Selain cara Klan Hao yang hina, mereka juga mengandalkan bakat generasi muda mereka."
"Pantas saja tempat biasa macam ini membutuhkan penjagaan sejumlah pendekar berperingkat Paragon Puncak." Sima You Yue semakin paham. Lalu, ia melirik si tetua. "Ini pasti rahasia yang dijaga ketat oleh Klan Hao, kan? Kakek, bagaimana kau bisa tahu?"
"Wajar saja karena aku sudah lama tinggal di sini dan dengar sedikit demi sedikit." Si tetua terbahak, mengabaikan tatapan Sima You Yue yang dipenuhi rasa ingin tahu.
"Kakek, sudah berapa tahun kau tinggal di sini?" tanya Sima You Yue dengan penasaran.
"Sekitar ratusan tahun. Para penjaga sudah ganti beberapa kali," jawab si tetua.
Sima You Yue sudah dengar si tetua bilang begitu sebelumnya. Klan Hao selalu mengganti penjaga mereka setelah beberapa periode.
Ia merasa ia sendiri tidak akan tahan tinggal di situ selama beberapa tahun atau puluhan tahun. Namun, si tetua justru sudah tinggal di sana selama ratusan tahun.
"Kakek, aku percaya kalau terbakarnya paviliun penyimpanan harta itu hanyalah awal. Awal dari pemberantasan tumor macam Klan Hao." Sima You Yue tersenyum pada si tetua.
Si tetua tidak mengatakan apa-apa, ia juga tidak bilang kalau ia tidak percaya pada Sima You Yue. Ia hanya mengembuskan napas dalam-dalam, lalu berkata, "Kalau kau bisa mengeluarkan kita dari sini, aku akan pergi ke tempat yang kau beri tahukan padaku itu."
"Baiklah! Kakek, ingat janjimu ya!" Sima You Yue tersenyum.
"Walaupun aku hanyalah kakek tua yang kecil, aku tidak pernah asal omong." Si tetua masih tetap sama seperti sebelumnya. Namun, Sima You Yue merasa kata-katanya terdengar tulus.
Setelah itu, keduanya terdiam. Sima You Yue menunggu sebentar. Para penjaga yang sebelumnya berjalan melewati mereka telah kembali. Mereka membawa beberapa orang. Sepertinya mereka membawa orang-orang tersebut untuk ditanyai.
Sima You Yue bangkit berdiri dan berkata pada para penjaga itu, "Kalian salah orang."
"Jangan bicara omong kosong!" teriak seorang penjaga.
"Aku tidak bicara omong kosong. Aku bilang yang sebenarnya," kata Sima You Yue. "Kalian memang menangkap orang yang salah!"
"Kalau begitu, kau tahu siapa yang sudah membakar bangunan itu?" tanya penjaga yang lain.
"Aku!" Sima You Yue tersenyum pada kedua penjaga tersebut.
"Siapa?"
"Aku!" Ia menunjuk dirinya sendiri.
Para penjaga tidak lagi mau repot-repot menanggapinya. Mereka membawa orang-orang yang mereka tangkap, hendak pergi.
"Huh, aku bilang yang sebenarnya. Aku yang menyalakan apinya," kata Sima You Yue. "Api itu sangat istimewa. Memangnya sembarang orang bisa menggunakannya?"
Para penjaga menatap Sima You Yue dengan tatapan berbeda. Paviliun penyimpanan harta sudah terbakar dan apinya memang aneh, tetapi tidak ada orang lain yang tahu tentang itu. Namun, ia tahu. Mungkinkah memang ia orang yang membakarnya?
Namun, ia sangat lemah. Bagaimana mungkin bisa ia yang membakar? Jangankan membakar paviliun penyimpanan harta, keluar dari penghalang roh saja ia tidak bisa.
Namun, ia tidak memberi waktu pada para penjaga untuk berpikir. Dengan lambaian tangannya, ia membakar kursi goyang yang ia duduki. Aura api tersebut sama dengan api yang membakar paviliun penyimpanan harta.
"Ternyata memang kau!" Si penjaga langsung memercayainya.
"Mustahil kau bisa meninggalkan penghalang roh." Penjaga yang satunya masih tidak percaya.
Sima You Yue mengeluarkan Raung Kecil, lalu menyatu dengannya. Ia melangkah keluar dari penghalang roh dengan tenang.
Mereka tidak menyangka Sima You Yue bisa meninggalkan penghalang roh dengan semudah itu. Beberapa penjaga langsung mengepungnya.
"Cepat tangkap dia. Kembalikan orang-orang ini," perintah si kepala penjaga.
"Jangan sentuh aku. Aku bisa jalan sendiri," kata Sima You Yue pada penjaga yang hendak menangkapnya. Melihat mereka tetap mendekat, ia memelototi mereka sambil mengancam, "Kalau kalian tidak takut kubakar tiba-tiba, silakan mendekat."
Mengingat api yang tidak bisa padam seperti kemarin, para penjaga sangat ketakutan sampai-sampai mereka langsung mundur selangkah.
"Ayo pergi," perintah si kepala penjaga. Ia juga tidak berani menyentuh Sima You Yue.
Sima You Yue tersenyum pada si tetua yang menatapnya dengan mulut ternganga. Lalu, ia pergi bersama para penjaga.
Si tetua memperhatikan Sima You Yue di sepanjang jalan sampai Sima You Yue berbelok di tikungan. Memikirkan senyum Sima You Yue sebelum pergi, ia berdecak lidah. Pantas saja ketika ia bertemu dengan Sima You Yue, ada riak besar yang muncul di hatinya yang tenang. Ternyata ia benar-benar ….
Mungkin Sima You Yue benar-benar bisa meninggalkan tempat terkutuk tersebut ….
Sima You Yue mengikuti para penjaga ke pelataran. Sudah ada beberapa orang yang duduk di dalam. Ia menatap mereka. Mereka orang-orang tua yang tidak kunjung mati.
"Kau bilang kau yang membakar paviliun penyimpanan harta?" tanya orang yang duduk di tengah.
"Ya." Sima You Yue mengaku dengan berani.
"Kenapa kau melakukannya?"
Sima You Yue menatap orang yang menanyakan pertanyaan tersebut dengan kebingungan. Matanya jelas-jelas memancarkan penghinaan.
Alasannya jelas. Untuk apa kalian menanyakan pertanyaan bodoh macam itu?
"Kalian sudah menahanku di sini, tetapi aku bahkan tidak boleh marah?" ejek Sima You Yue, membuat kulit anggota Klan Hao memerah karena marah.
"Kau Sima You Yue?"
"Ya! Kalau kalian tidak mau kubakar tempat ini, lebih baik kalian lepaskan aku!' Sima You Yue mendengus dingin sambil melihat ke atas, tampak sangat sombong.
"Huh, akan kami bunuh kau terlebih dahulu. Bagaimana mungkin kau masih bisa hidup setelah membakar tempat itu!"
"Pfft … kalian berani?" tanya Sima You Yue dengan percaya diri. "Kalau kalian berani membunuhku, seharusnya aku sudah mati waktu aku berjalan masuk melalui pintu. Hao Zhi memerintahkan kalian kalau aku tidak boleh kenapa-kenapa sebelum kalian mendapatkan metode akupunktur-ku, kan?"
Setelah ia berkata demikian, raut wajah semua orang di pelataran tersebut berubah jadi sangat masam.