Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tanpa Judul



Tanpa Judul

Melihat bagaimana Sima You Yue begitu protektif terhadap mereka, hati Xu Jin dan Ge Lang pun dipenuhi kehangatan.     

"Sayang sekali kami belum berhasil menemukan cara untuk menyelesaikan masalah fisikmu," kata Ge Lang dengan agak sedih. Tatapannya pada Sima You Yue berubah jadi tatapan yang memancarkan kekhawatiran. "Bagaimana kondisi tubuhmu sekarang?" Xu Jin mengernyit. Mereka memang sengaja datang ke situ untuk membantu Sima You Yue mendapatkan cara untuk mengatasi masalah fisiknya. Namun, mereka belum mendapatkan pemecahan apa pun. Hari ini, terlepas dari apakah Sima You Yue bisa menyelamatkan mereka atau tidak, masalah fisik Sima You Yue tetap akan membelenggu Sima You Yue.     

Melihat Sima You Yue sudah tumbuh lebih kuat, Xu Jin merasa masalah fisik Sima You Yue jadi semakin jelas. Bagaimana kalau mereka tidak bisa mendapatkan pemecahan? Apa yang akan Sima You Yue lakukan?     

Sima You Yue tidak menyangka kalau mereka masih ingat tujuan awal mereka datang ke situ meskipun mereka sudah tinggal di situ selama puluhan tahun. Sampai sekarang, mereka belum menanyakan bagaimana rencananya untuk meninggalkan tempat tersebut. Sebaliknya, mereka malah mengkhawatirkan fisiknya.     

"Guru, tenang saja. Aku tahu cara menyelesaikan masalah ini. Hanya saja sekarang aku belum cukup kuat, jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa," jawab Sima You Yue.     

"Benarkah?"     

"Tentu saja. Bagaimana mungkin aku akan mengacaukan hidupku sendiri?" kata Sima You Yue.     

"Baguslah, kalau begitu." Akhirnya, Ge Lang dan Xu Jin bisa tenang setelah khawatir selama bertahun-tahun.     

"You Yue, kalau memungkinkan, selamatkanlah semua orang yang ada di sini juga," pinta Ge Lang.     

Hanya dengan dipenjara bersama-sama di situlah mereka jadi tahu keputusasaan yang mereka rasakan di dalam hati mereka. Mereka semua sama-sama pendatang dari luar, jadi kalau bisa, mereka juga harus membantu yang lainnya.     

"Para tetua itu tidak akan bisa dikalahkan begitu saja. You Yue, apa kau yakin?" tanya Xu Jin.     

Peringkat Paragon Puncak. Itu bukan peringkat yang mudah untuk dikalahkan. Ditambah lagi dengan jaringan anggota Klan Hao, tidak akan semudah itu kalau mau mengalahkan mereka semua.     

"Guru, tugas kalian sekarang adalah memulihkan tubuh kalian kembali sampai benar-benar sehat. Serahkan saja sisanya padaku. Kalian harus yakin kalau aku bisa masuk, berarti aku juga bisa keluar. Tubuh kalian masih cukup lemah sekarang, jadi jangan khawatirkan hal lain," omel Sima You Yue.     

Xu Jin melirik Ge Lang dengan tak berdaya. "Tak pernah kuduga akan datang hari di mana kita akan diomeli seperti ini!"     

"Dan diremehkan." Ge Lang tertawa.     

"Namun, rasanya enak juga." Xu Jin tersenyum simpul. Tampaknya suasana hatinya cukup baik, ia tidak marah karena telah diomeli.     

"Kalian semua sudah tumbuh dewasa." Ge Lang mengembuskan napas.     

"Bicaramu seakan-akan kita sudah sangat tua." Xu Jin memanyunkan bibir.     

Meskipun kondisi Xu Jin dan Ge Lang lebih buruk dari sebelumnya, mereka tetap tampan dan memesona, dengan masa depan yang tak terbatas.     

Menyaksikan sikap narsistik mereka, Sima You Yue menatap mereka dengan tajam. Lalu, ia meminta mereka untuk tetap tinggal di pelataran untuk memulihkan diri.     

Supaya Jiang Jun Xian dan yang lainnya tetap aman, ia bahkan meminta mereka untuk masuk ke dalam Pagoda Roh. Ia tetap sendirian di luar untuk mengamati situasi. Setelah memberi tahu Xu Jin dan Ge Lang, ia meninggalkan Flowey dan Mimpi Kecil bersama mereka, lalu meninggalkan pelataran.     

Tepat sebelum ia kembali, diam-diam ia menyelinap ke paviliun penyimpanan harta dan membakarnya. Saat ia pergi dari situ, paviliun penyimpanan harta masih sangat kacau.     

Ia menyembunyikan niat membunuhnya dan sepenuhnya berubah wujud menjadi orang yang sebelumnya. Ia memandang paviliun penyimpanan harta, lalu berbalik dan berjalan pergi, tanpa terlibat.     

Ada banyak bahan ramuan di dalam paviliun penyimpanan harta, bersama dengan obat-obatan yang disempurnakan oleh orang-orang yang dipenjara dan benda-benda semacam itu. Meskipun benda-benda itu tidak sekuno yang di luar, benda-benda tersebut tentu tidak kalah berharga.     

Maka dari itu, ketika paviliun penyimpanan harta terbakar, semua orang cemas. Bahkan para tetua itu pun panik.     

Terlebih, apinya aneh sekali. Tidak peduli seberapa kerasnya Klan Hao berusaha, mereka tetap tidak bisa memadamkan apinya. Seorang pendekar yang berperingkat Paragon Puncak bahkan membawa air dari laut, nyaris mengosongkan setengah isi laut. Namun, bahkan setelah disiram dengan air sebanyak itu, api tetap berkobar.     

Sima You Yue sengaja membuat paviliun penyimpanan harta terbakar perlahan-lahan supaya anggota Klan Hao bisa menyaksikan paviliun penyimpanan harta mereka lama-kelamaan terbakar hangus. Ia membiarkan mereka merasa sakit hati.     

Seluruh paviliun penyimpanan harta terbakar selama satu hari. Pada saat api perlahan padam, semuanya sudah jadi abu.     

Adakah api di dunia ini yang tidak bisa dipadamkan? Jawabannya jelas tidak ada. Kalau memang ada, berarti ada orang yang sengaja sedang mempermainkan mereka.     

Beberapa pendekar Paragon mengamuk dan memerintahkan orang-orang untuk langsung menyelidiki masalah tersebut. Terutama orang-orang yang lebih kuat yang sudah membuat masalah akhir-akhir itu dan orang-orang yang baru saja tiba dari luar.     

Tentu saja Sima You Yue termasuk salah satu dari sejumlah orang yang diselidiki, tetapi tidak ada yang mencurigainya. Itu karena ia masih terlalu muda dan baru tinggal di situ selama puluhan hari. Tidak mungkin ia pelakunya.     

Maka dari itu, anggota Klan Hao hanya datang ke pelatarannya untuk memeriksa. Melihat Seribu Gaung duduk di situ dengan patuh, mereka langsung menghilangkan kemungkinan bahwa ia-lah pelakunya.     

Tak lama setelah mereka pergi, Sima You Yue kembali ke pelatarannya. Seribu Gaung bisa dianggap telah menyelesaikan tugasnya.     

Sima You Yue mengembalikan Seribu Gaung ke dalam Pagoda Roh. Lalu, ia mengeluarkan kursi goyang dan meletakkannya di dekat pintu pelatarannya. Ia duduk di atasnya sambil mengamati kejadian di paviliun penyimpanan harta.     

Si tetua pun datang dari samping. Ia terkejut saat melihat Sima You Yue.     

"Nona Muda, kenapa kau tidak keluar akhir-akhir ini!"     

Seribu Gaung sudah tinggal di situ selama beberapa hari. Si tetua sudah memanggilnya selama beberapa hari terakhir, tetapi ia tidak kunjung keluar.     

"Aku mengalami sedikit masalah beberapa hari yang lalu." Sima You Yue beralasan pada si tetua, tanpa perlu menjelaskan panjang lebar.     

Melihat Sima You Yue duduk bermalas-malasan, ia merasa Sima You Yue agak berubah. Sikap Sima You Yue tidak sekacau sebelumnya dan ia jadi lebih acuh tak acuh.     

"Gadis kecil, sepertinya kau sudah memikirkan segalanya?" Si tetua diam-diam mendecakkan lidahnya dengan heran. Bocah tersebut punya temperamen yang sedemikian rupa meskipun masih sangat muda. Kekuatan macam apa yang sudah membesarkan anak aneh itu? Kalau bukan karena aura Sima You Yue yang menunjukkan kalau Sima You Yue berasal dari luar, ia pasti mengira kalau Sima You Yue berasal dari klan di pulau tersebut.     

Sima You Yue hanya tersenyum. Citranya yang tampak kacau sebelumnya palsu. Terlebih, ia sekarang sudah menemukan kedua gurunya, jadi jelas sekarang ia tidak khawatir atau gelisah lagi.     

"Kakek, kenapa orang-orang itu tidak menangkapmu dan menanyaimu?" Sima You Yue mengarahkan dagunya, menunjuk ke paviliun penyimpanan harta.     

Si tetua mulai minum teh lagi. Mendengar pertanyaan Sima You Yue, ia mendecakkan lidah dan mengembuskan napas.     

"Tentu karena mereka menganggap aku penurut," jawab si tetua. "Aku tidak pernah melawan mereka, jadi mereka pasti tidak akan menduga kalau aku pelakunya."     

"Kau sudah menyerahkan seni kemampuanmu?"     

"Tentu saja. Toh, keterampilanku tidak kudapatkan dari guru yang hebat. Ia tidak pernah memintaku bersumpah untuk tidak mengajarkannya kepada siapa pun. Untuk apa aku membiarkan diriku disiksa demi sesuatu yang memang tidak begitu bernilai!" jawab si tetua dengan acuh tak acuh.     

"Kalau begitu, kenapa kau masih di sini?" Orang macam si tetua seharusnya sudah bergabung dalam Klan Hao, kan?     

"Aku memang sudah menyerahkan kemampuanku pada mereka, tetapi bukan kesetiaanku. Meskipun dunia ini kecil, hatiku tetap milikku sendiri." Si tetua terkekeh, tetapi perasaannya masih ruwet.     

Sima You Yue tersentuh. Melihat tatapan si tetua, ia tidak sadar dipenuhi dengan rasa hormat terhadap si tetua.     

"Kakek, kalau kau bisa meninggalkan tempat ini, apa kau akan pulang ke klanmu?"     

Si tetua menggeleng. "Aku sudah tidak punya rumah lagi. Aku hanya akan tertiup bersama angin kalau aku meninggalkan tempat ini. Tidak ada yang menahanku. Itulah satu-satunya alasan kenapa aku bisa tetap tinggal di sini dengan bebas, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.