Tanpa Judul
Tanpa Judul
Tidak peduli apa pun tujuannya, Ketua Klan Wu memang telah membantunya. Kalau bukan karena Ketua Klan Wu yang memimpin anggota Klan Wu untuk membantunya menahan anggota Klan Hao selama sesaat, ia tidak akan bisa bertahan sampai bantuan datang.
"Hehehe, selamat datang, selamat datang. Toh, aku yakin kau pasti baik-baik saja bahkan tanpa campur tangan kami." Ketua Klan Wu tersenyum sambil melambaikan tangan. Meskipun pandangannya terhadap Sima You Yue sudah berubah, ia tidak menjilat Sima You Yue dan justru bermurah hati.
Sima You Yue cukup menyukai sikap Ketua Klan Wu dan lebih banyak mengobrol dengannya. Setelah itu, barulah ia bilang kalau ia harus pergi untuk mengurus beberapa hal.
Tu Kecil selalu ada di sekitar Sima You Yue. Melihat Sima You Yue sudah selesai mengobrol dengan Ketua Klan Wu, ia buru-buru berlari mendekat.
"Sudah selesai mengobrol?"
"Mm. Kita serahkan saja urusan di sini pada mereka. Ayo kita cari tempat untuk mengobrol." Sima You Yue menarik Tu Kecil dan mencari tempat yang tenang untuk mengobrol. Sebelum mereka pergi, mereka melihat sekelompok orang yang terbang mendekat ke arah Sima You Yue dengan penuh semangat.
Tu Kecil berdiri di depan Sima You Yue, menatap curiga pada orang-orang yang datang. Ia tidak membiarkan mereka mendekati Sima You Yue.
Melihat punggung Tu Kecil yang lebar, Sima You Yue teringat saat Tu Kecil masih kecil, Tu Kecil berkata kalau ia pasti akan jadi orang yang kuat dan melindunginya dan yang lainnya. Ia pun tersenyum dan matanya berbinar-binar.
"Siapa kau?" tanya Tu Kecil dengan raut wajah dingin.
"Kami …." Kalau Tu Kecil bicara begitu pada mereka sebelum kejadian kemarin, mereka pasti langsung marah. Namun, sekarang Sima You Yue sudah menjadi bagian klan mereka dan mereka tidak bisa marah pada Tu Kecil.
"Kami datang ke sini untuk menemui Nona Muda You Yue," jawab seorang tetua.
Sima You Yue menepuk dan menarik pakaian Tu Kecil, jadi Tu Kecil melangkah ke samping. Ia menatap Tao Yi Xuan sambil bertanya, "Yi Xuan, apa yang kalian lakukan di sini?"
Si tetua tercengang. Sima You Yue mengenal Tao Yi Xuan?
Tao Yi Xuan melangkah maju, membungkuk pada Sima You Yue, lalu menjawab, "Mereka ini para ketua klan dari Kota Burung Merah Merona. Kami dengar Burung Merah Merona Ilahi telah muncul, jadi kami datang untuk memberi salam padanya. Burung Merah Merona Ilahi merupakan makhluk ilahi penjaga kota kami."
Melihat nama kota mereka, Sima You Yue tahu kalau mereka pasti punya hubungan dengan Burung Merah Merona Ilahi. Toh, ia juga cukup tertarik dengan hal tersebut. Setelah bertanya pada Api Kirmizi dan menerima persetujuan darinya, ia berkata pada mereka, "Api Kirmizi sudah setuju untuk bertemu dengan kalian. Kalian bisa mengatakan apa pun yang kalian mau padanya." Setelah berkata demikian, ia mengeluarkan Api Kirmizi, lalu menarik Tu Kecil pergi.
Ia tidak tertarik pada apa pun yang mau Api Kirmizi katakan. Ia hanya ingin mengobrol panjang lebar dengan Tu Kecil.
Ia dan Tu Kecil tiba di tepi pantai, agak jauh dari hiruk pikuk Kota Kura-Kura Hitam. Pantainya berwarna keemasan dan ombaknya melambai di bawah sinar matahari yang hangat. Situasi yang sempurna untuk bernostalgia.
Mereka melangkah menuju pantai, meninggalkan dua jejak kaki yang panjang.
"Bagaimana kehidupanmu selama ini?" Ia tidak lupa akan ketidakberdayaannya saat Hua Bin membawa Tu Kecil pergi.
"Kehidupan kami baik, terutama karena Roh Kelima Tertinggi datang menemui kami akhir-akhir ini. Kami jadi jauh lebih kuat."
Sima You Yue terkejut. "Roh Kelima Tertinggi?"
Apa hubungan antara Roh Kelima Tertinggi dengan klan Tu Kecil?
"Garis keturunannya dan Klan Kera Ilahi Kuno berhubungan, jadi …."
Sima You Yue paham sekarang. Klan Kera Ilahi Kuno dan Roh Kelima Tertinggi berasal dari klan kera yang sama. Jadi wajar saja kalau mereka punya hubungan. Hanya saja ia tidak menyangka kalau Roh Kelima Tertinggi ternyata menemui para Kera Ilahi.
"Roh Kelima Tertinggi punya latar belakang khusus. Kalian harus lebih berhati-hati. Jangan beri mereka celah," saran Sima You Yue.
"Kami tahu. Itu juga karena kau yang bilang," kata Tu Kecil sambil tersenyum. Senyumnya sama cerahnya seperti sebelumnya.
Melihat Tu Kecil paham, Sima You Yue tidak melanjutkan pembicaraan itu lagi. Ia mengubah topik pembicaraan. "Apa garis keturunanmu benar-benar sudah terbangkitkan?"
"Mm, waktu kami kembali ke klan, mereka membantuku melepaskan garis keturunanku. Aku sudah tidak punya garis keturunan manusia lagi." Mengatakan hal tersebut, Tu Kecil merasa agak murung. Ia tidak mau melepaskan garis keturunan manusianya, tetapi para tetua klan sialan itu bersikeras. Sejak kecil, ia hanya tahu kalau dirinya itu manusia. Karena sekarang ia sudah murni menjadi Binatang Roh, ia belum bisa berdamai dengan kenyataan tersebut.
"Memangnya kenapa kalau kau manusia atau Binatang Roh? Kau tetap kau." Sima You Yue menepuk pundaknya, memberitahunya untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.
"Mm, asal kau tidak menganggapku aneh, aku tidak peduli apa kata orang," jawab Tu Kecil.
"Toh, aku yakin kalian tidak akan meninggalkanku. Sementara orang lain meninggalkanku, kalian tidak pernah memperlakukanku seperti orang aneh."
"Kau lucu sekali waktu kau masih muda, bagaimana mungkin aku bisa menganggapmu aneh?" tanya Sima You Yue sambil tersenyum. "Mm, sekarang kau lebih tua dan sudah tidak selucu dahulu."
"…. Bagaimana kalau aku kembali seperti dahulu?"
"Jangan macam-macam. Toh, lambat laun aku akan terbiasa melihatmu seperti ini," jawab Sima You Yue. "Oh ya, waktu kau pergi mengunjungi Bei Gong dan yang lainnya, apa mereka baik-baik saja?"
"Mereka baik-baik saja. Mereka mendapatkan beberapa harta karun dan mereka sudah tumbuh jadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Terutama Kakak Fatty. Setelah dipancing, kekuatannya bertumbuh pesat. Mereka bilang, begitu kekuatan mereka semua sudah stabil, mereka akan datang menemuimu," jawab Tu Kecil. "Namun, kurasa lebih memungkinkan kalau kau yang kembali untuk mengunjungi mereka."
"Mm, aku akan pergi dan memeriksa situasi di sana waktu aku pulang nanti," timpal Sima You Yue. "Selain itu, tinggal tunggu waktu sebelum aku kembali untuk melihat keadaan di sana."
Tak terasa, ia sudah meninggalkan Lembah Patah Hati selama hampir sepuluh tahun. Ia bertanya-tanya bagaimana keadaan semua orang di sana.
Waktu berlalu terlalu cepat bagi seorang Master Roh.
Han Miao Shuang dan yang lainnya tahu kalau ada banyak hal yang mau Sima You Yue bicarakan dengan Tu Kecil, jadi mereka tidak memanggilnya bahkan ketika ada sesuatu yang terjadi di tempat mereka berada. Tak lama kemudian, Api Kirmizi-lah yang pergi menemuinya. Api Kirmizi tidak banyak bicara dan langsung kembali ke Pagoda Roh.
Begitu Sima You Yue dan Tu Kecil pulang, situasi di Kota Kura-Kura Hitam sudah berjalan kembali seperti biasa. Klan Hao tinggal jadi topik pembicaraan, serta sudah jadi berita lama.
Para ketua klan dari Kota Burung Merah Merona sudah dibubarkan oleh Api Kirmizi, jadi mereka juga tidak mencari Sima You Yue.
Tak lama setelah Sima You Yue pulang, Xu Jin dan yang lainnya datang menemuinya. Mereka bilang padanya kalau semua orang mau bertemu dengannya. Setelah itu, barulah mereka bersiap untuk meninggalkan tempat tersebut.
Pulau itu memberi mereka banyak sekali kenangan buruk.
Awalnya, Sima You Yue tidak mau bertemu dengan mereka. Namun, ia pikir hal tersebut akan membawa karma baik. Tidak ada orang yang mengeluhkan punya terlalu banyak teman. Maka dari itu, ia memutuskan untuk menemui mereka dan mengucapkan sepatah dua patah kata. Ia jadi tahu siapa mereka, bagaimana cara menemui mereka dan sebagainya.
Kebanyakan mereka berasal dari kekuatan yang besar dan punya kedudukan yang tinggi. Setelah tahu kalau Lembah Tertinggi sedang mendirikan kekuatan di wilayah dalam, mereka bilang mereka akan berkunjung ketika mereka punya waktu. Dengan demikian, Lembah Tertinggi akan jauh lebih mudah menjalankan usahanya.
Setelah mereka selesai bercakap-cakap, saat semua orang akhirnya pergi, setengah hari sudah berlalu.
Yang lain sudah pergi, tetapi si tetua, yang sebelumnya ditawan bersamanya, masih tinggal di pelataran. Melihat si tetua masih ada di situ, ia bertanya dengan kebingungan, "Kakek, kenapa kau masih di sini?"
"Bukankah kita sudah sepakat kalau aku akan pergi ke Lembah Tertinggi begitu aku meninggalkan tempat ini?" jawab si tetua.
Sima You Yue terkekeh lalu berkata, "Kakek, jangan menggodaku. Itu kan karena aku tidak tahu siapa kau sebelumnya? Kau Wakil Master Seratus Pintu yang Berubah. Bagaimana mungkin aku berani mengundangmu untuk bergabung denganku di sana?"
Xu Jin-lah yang memberitahunya tentang siapa si tetua sebenarnya. Begitu ia tahu, ia kaget. Bisa dibilang takdirlah yang telah mempertemukan mereka.
"Ini punyamu. Seseorang menghadiahkan yang asli padaku, jadi aku tidak bisa memberikan itu padamu, tetapi sudah kubuat salinannya. Kuharap kau tidak keberatan." Sima You Yue menyerahkan sebuah tablet gosok pada si tetua.