Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tahu Siapa Dia



Tahu Siapa Dia

"Uhh … kenyang sekali."     

Setelah melahap sambaran petir, Ungu Kecil mengelus-elus perutnya.     

Sima You Yue memutar mata dengan tak berdaya melihat perut Ungu Kecil yang bundar tersebut.     

Perutnya kelihatan memalukan sekali!     

Murong Hui kembali menguasai diri. Karena awan kesengsaraan belum juga pergi, ia tidak berani begitu saja pergi ke sana.     

Melihat awan kesengsaraan enggan pergi, Sima You Yue tahu apa yang Awan Roh nantikan.     

Awan Roh sudah selesai, tetapi ia masih menunggu janji Sima You Yue.     

Untungnya, Sima You Yue berhasil naik peringkat. Bagian penyimpanan anggur sudah tidak terkunci. Menggunakan pikirannya, ratusan botol anggur buah dan pil penangkal mabuk yang sebelumnya sudah ia sempurnakan pun muncul di sekelilingnya.     

Karena ia salah perkiraan, ia nyaris terkubur oleh kendi-kendi anggurnya.     

"Bagus." Terdengar suara senang Awan Roh dari awan. Kilat berubah menjadi rantai yang turun dari langit, lalu menggulung semua kendi anggur menuju ke langit.     

"Jangan lupa minum pil penangkal mabuk. Bahaya kalau kau sampai melakukan kesalahan," desak Sima You Yue.     

"Aku tahu!" Setelah mendapatkan anggur buah, Awan Roh pun pergi dengan puas.     

Adegan tersebut membuat Murong Hui semakin terkejut. Setelah awan kesengsaraan pergi, tanpa pikir panjang ia langsung berlari untuk memeriksa apakah Sima You Yue terluka. "Bagaimana kondisimu? Minum pil ini dahulu."     

Sima You Yue meminum pil tersebut, tubuhnya yang sebelumnya sakit jadi terasa sangat nyaman.     

"Ayah, terima kasih," ucapnya dengan lemah.     

Murong Hui memeriksa kondisinya. Meskipun ia terbakar sampai gosong, ia hanya menderita luka luar. Ia bisa pulih hanya dengan minum pil.     

"Kau dan awan kesengsaraan …."     

"Dia temanku," jawab Sima You Yue.     

"Apa kau … putri dari Putri Kegelapan di dunia manusia?" tanya Murong Hui tiba-tiba.     

"Tebakanmu benar." Sima You Yue tidak terkejut.     

"Seharusnya bisa kutebak sejak dahulu," kata Murong Hui. "Kau mirip sekali dengan Xi'er. Seharusnya langsung terpikir olehku begitu melihatmu."     

"Ha?" Sima You Yue tidak paham maksud Murong Hui.     

"Ibu Xi'er itu sepupu ibumu. Mereka mirip sekali. Xi'er dan ibunya bagai pinang dibelah dua. Semua orang tahu kalau Xi'er mirip sekali dengan Putri Kegelapan. Satu-satunya orang di dunia ini yang mirip dengan Putri Kegelapan selain Xi'er tentu putrinya sendiri," jelas Murong Hui. "Beberapa hal tentangmu juga sudah menyebar di Alam Hantu, tetapi kami semua masih belum tahu penampilanmu seperti apa."     

Sima You Yue memang sudah menduga kalau Murong Hui itu kerabatnya. Bisa dibilang Murong Hui itu paman sepupunya.     

"Aku tahu kau kuat sekali di dunia manusia. Tak kusangka kau datang ke Alam Hantu, jadi aku tidak berpikir ke situ," kata Murong Hui.     

"Paman Sepupu," kata Sima You Yue.     

"Kau harus tetap memanggilku 'ayah'." Murong Hui meminta Sima You Yue untuk tidak memanggilnya 'paman'. "Kurasa pasti bahaya kalau sebagian orang tertentu tahu kalau kau ada di Alam Hantu. Terutama, klan Selir Hantu. Karena kau sudah membunuh Yu Du, mereka mau membunuhmu untuk balas dendam! Namun, kalau kau menyamar sebagai Xi'er, mereka tidak akan meragukan identitasmu walaupun mereka tahu kalau kau mirip dengan Putri Kegelapan."     

"Namun, kalau aku ketahuan, kau juga akan kena masalah."     

"Kami sudah dilindungi oleh Putri Kegelapan, jadi kami harus membantunya menjagamu. Meskipun aku paman sepupumu, kalau kau berkenan, kau bisa anggap aku ayah angkatmu. Sebagai putri angkatku, kau tidak perlu memusingkan panggilan itu."     

Sima You Yue agak tersentuh. Kemudian, ia dengan tulus mengatakan, "Ayah."     

"Tak kusangka, aku kehilangan seorang putri dan mendapatkan putri lagi," kata Murong Hui. "Ayo, kuantar kau pulang untuk memulihkan diri."     

Ia membungkuk dan menggendong Sima You Yue. Saat itu, Ungu Kecil jatuh dari langit, membuatnya mundur ketakutan.     

Binatang Roh neraka tersebut bisa melahap petir, jadi ia pun langsung waspada.     

"Ayah, tidak apa-apa. Ungu Kecil tidak akan melukaimu," kata Sima You Yue.     

"Binatang Roh neraka macam apa itu?" Murong Hui masih ketakutan.     

"Dia bukan Binatang Roh neraka. Dia petir ungu kelas atas."     

"Petir ungu kelas atas? Apa itu?"     

"Dia kilat kesengsaraan yang jatuh ke dunia." Sima You Yue tidak tahu bagaimana menjelaskannya. "Anggap saja dia Binatang Roh neraka petir yang lebih kuat daripada kilat kesengsaraan."     

"Baiklah." Melihat Ungu Kecil menyeringai padanya, Murong Hui tahu kalau Ungu Kecil bukan tersenyum padanya, melainkan mengancamnya.     

"Ungu Kecil, kalau kau tidak kemari, kami akan pergi," ancam Sima You Yue.     

Ungu Kecil tidak menakut-nakuti Murong Hui lagi, ia malah bergegas mendekati Sima You Yue. Ia berubah wujud menjadi cahaya ungu, kemudian masuk ke dalam tubuh Sima You Yue.     

"Baiklah, Ayah, ayo pulang."     

Ketika Murong Hui pulang ke kediaman Penguasa Kota bersama Sima You Yue di pelukannya, semua orang masih tenggelam dalam ketakutan gara-gara peristiwa sebelumnya. Tidak mungkin terjadi kilat kesengsaraan barusan. Kilat kesengsaraan benar-benar menakutkan bagi Klan Hantu.     

Ting Shan dan Ting Shui berjalan di sekitar pelataran dengan cemas. Sima You Yue belum pulang juga setelah ia pergi. Mereka tidak tahu apakah ia juga ketakutan seperti mereka.     

Tiba-tiba, Ting Shan merasa ada pergerakan di ruang sekitar. Dalam sekejap mata, ia melihat Murong Hui muncul bersama Sima You Yue.     

"Nona Muda!" Ting Shan berlari mendekat. Ia berteriak kaget melihat tubuh Sima You Yue yang hangus.     

"Pergilah, buka pintunya," perintah Murong Hui.     

Ting Shui yang berada paling dekat dari kamar pun berlari untuk membuka pintu.     

Murong Hui membawa Sima You Yue masuk dan dengan hati-hati meletakkan Sima You Yue di tempat tidur.     

"Tuan, Nona Muda kenapa?" tanya Ting Shan dan Ting Shui, yang ikut masuk ke dalam.     

"Dia tidak sengaja bertemu dengan orang yang sedang menjalani kilat kesengsaraan," jawab Murong Hui. "Jangan beri tahu siapa pun tentang ini, mengerti?"     

"Ya, Tuan," jawab Ting Shan dan Ting Shui serempak.     

"Mereka semua bersumpah setia kepada Klan Murong, jadi jangan khawatir kalau ada informasi yang bocor," jelas Murong Hui pada Sima You Yue.     

Dengan kata lain, Murong Hui bilang kalau Ting Shan dan Ting Shui bisa diandalkan.     

"Aku mengerti, Ayah," kata Sima You Yue.     

"Kalau begitu, istirahatlah yang cukup. Aku harus mengurus beberapa hal," kata Murong Hui.     

Sima You Yue mengangguk. Setelah kejadian hari itu, Murong Hui perlu menenangkan penduduk Kota Kecemerlangan Abadi dan mengurus tempat kejadian kilat kesengsaraan.     

"Ada Ting Shan dan Ting Shui. Beri tahu mereka kalau kau butuh sesuatu." Setelah itu, Murong Hui pun pergi.     

Ting Shan dan Ting Shui mengantar Murong Hui keluar. Melihat sikap Murong Hui sekarang, mereka merasa hubungan antara Tuan dan Nona Muda sudah kembali seperti semula. Akhir-akhir ini, mereka merasa Tuan bersikap dingin pada Nona Muda!     

Sima You Yue mengembuskan napas, lalu menutup matanya, hendak tidur. Sekarang, satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah tidur.     

Karena luka fisik dan khasiat obat, ia langsung tertidur. Ia tidak sadar kalau begitu ia tidur, manik hitam di dalam tubuhnya mulai berputar dengan cepat, memancarkan cahaya yang samar. Cahaya tersebut menyebar ke seluruh tubuhnya. Ke mana pun cahaya itu pergi, luka akibat kilat kesengsaraan langsung sembuh. Ketika ia bangun, ia sudah sembuh total.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.