Memancing Ular Keluar dari Lubang
Memancing Ular Keluar dari Lubang
"Ayo, kita tonton pertandingannya," teriak Sima You Yue ke arah gelanggang. Pertandingan berikutnya sudah dimulai.
"Mm, ayo." Xiao Ruo Bai setuju. "Gongzi Yuan, waktu kau pulang, beri mereka umpan balik tentang kekuatan orang-orang ini. Kalau mereka tidak bertarung dengan baik, mereka pasti dihukum."
"Apa dia ke sini untuk mencari informasi? Dasar pengkhianat!" Cao Cheng An menatap Gongzi Yuan dengan kaget.
Cao Cheng An tahu kalau Gongzi Yuan berasal dari klan besar, tetapi ia tidak menyangka kalau Klan Xiao berasal dari kadipaten yang sama dengan klannya.
"Kau sudah memanggilnya bos, tetapi kau sama sekali tidak mengenalnya?" kata Xiao Ruo Bai. Kemudian, ia menoleh pada Sima You Yue. "Dia berasal dari kadipaten tetangga."
"Jangan bilang begitu. Aku bukan pengkhianat. Kota kadipatenmu bertanding sendiri," bantah Gongzi Yuan. "Terlebih, orang-orang ini tidak lebih kuat daripada kadipaten kami. Orang-orang ini tidak akan mencapai pertandingan akhir."
Kata-katanya menghina orang-orang tersebut.
"Masih ada pertandingan kadipaten selain pertandingan kota?" tanya Sima You Yue.
"Iya! Juga ada pertandingan antar kerajaan setelah pertandingan kadipaten. Para pemenang dari tingkat kerajaan bisa menerima penghargaan dan pelatihan Klan Hantu yang hebat langsung dari Raja Hantu. Tentu saja, pemenang pertandingan adipati akan menerima pelatihan dari kerajaan dan pemenang pertandingan kota akan menerima pelatihan dari adipati," jelas Gong Zi Yuan.
"Proses pertandingannya panjang sekali." Sima You Yue mengembuskan napas.
"Sebenarnya mudah saja. Pertandingan kota, kadipaten, dan kerajaan semuanya terpaut satu tahun. Tahun ini pertandingan kota, tahun depan pertandingan kadipaten, dan tahun berikutnya pertandingan kerajaan," kata Xiao Ruo Bai. "Jadi, para peserta bisa menyembuhkan luka-luka mereka selama jeda waktu itu dan lebih meningkatkan kekuatan mereka."
Akhirnya Sima You Yue paham. Pantas saja mereka nekat sekali. Baik di dunia manusia maupun di Alam Hantu, sumber daya untuk kultivasi tidak begitu memadai.
"Pff …."
Karena tidak ada larangan untuk bertarung sampai mati, peserta yang ada di atas panggung langsung menikam lawan mereka sampai tewas. Anggota Klan Mu menjadi pemenang pertandingan tersebut, sementara pendekar pihak lawan meninggal.
Sima You Yue menatap orang itu dengan enggan, matanya melebar. Dalam hati, ia merasa agak sedih.
Orang tersebut hanya mencari masa depan yang lebih baik, tetapi di tengah perjalanan nyawanya justru melayang.
Tak lama kemudian, seseorang naik untuk menurunkan mayat orang itu. Peserta yang berasal dari Klan Mu melambai ke kerumunan dengan gembira.
"Tanpa kekuatan atau latar belakang, orang bukanlah apa-apa di dunia ini," gumam Sima You Yue.
"Dunia memang tidak adil. Kalau keadaannya terbalik dan anggota Klan Mu yang terbunuh, pendekar yang kalah itu pasti tidak akan selamat. Demikian pula, kalau dia anggota klan besar, lawannya pasti akan membiarkan dia hidup karena kekuatan yang mendukungnya. Kalau ada yang bilang dia menyedihkan, lebih tepat kalau dibilang kelahirannya-lah yang malang," timpal Xiao Ruo Bai dengan pilu.
"Tao dunia." Sima You Yue menyipitkan mata. "Aku tidak mau menontonnya. Apa kalian mau lanjut menonton?"
"Kau baru saja datang. Kau mau pulang?" tanya Xiao Ruo Bai.
"Aku tidak tertarik lagi." Sima You Yue bangkit berdiri. "Kalian lanjutlah menonton."
Sima You Yue sengaja datang ke situ untuk memancing dalang di balik pembunuhan Murong Xi. Sekarang tujuannya sudah tercapai; pihak lain sudah tahu kalau ia masih hidup. Mereka pasti akan menunjukkan diri. Karena itu, ia tidak perlu lagi berlama-lama di situ.
"Aku ikut pulang bersamamu." Xiao Ruo Bai mengikuti dan bangkit berdiri. "Kalau memang ada orang yang memperhatikanmu tadi, akan sangat bahaya kalau kau pulang sendirian."
Gongzi Yuan juga bangkit berdiri. Maksudnya jelas, ia mau pergi bersama mereka.
Cao Cheng An menatap mereka bertiga, bertanya-tanya apakah sebaiknya ia juga ikut pergi.
"Kau tetaplah di sini dan lanjut menonton. Nanti beri tahu kami hasil pertandingan hari ini." Gongzi Yuan secara tidak sadar tidak mau Cao Cheng An ikut bergabung dengan mereka.
Ia tidak mau berbagi rahasia Sima You Yue dengan orang lain.
Sejak awal, kenapa ia jadi memberi tahu Xiao Ruo Bai? Ia merasa otaknya memang tidak berfungsi.
Sima You Yue mengajak mereka berdua keluar dari gelanggang. Tak lama setelah mereka pergi, beberapa orang diam-diam juga pergi.
Tidak lama kemudian, sebuah jeritan bergema di sebuah ruangan. "Dia belum mati?"
"Belum, Bos."
"Orang-orang yang kita kirim jelas-jelas sudah melukainya sampai parah dan mendorongnya jatuh dari tebing. Bagaimana mungkin dia masih bisa selamat tanpa ada perlindungan energi roh? Apa informasi ini pasti benar?"
"Informasi dari orang kita sebelum dia terbunuh juga begitu. Namun, apa yang hamba ini lihat juga benar. Murong Xi masih hidup."
"Bos, pihak atas bilang kita harus membunuh Murong Xi. Kita sudah lapor kalau dia sudah mati. Sekarang kalau mereka tahu Murong Xi belum mati, tidak mungkin kita bisa melaporkan pencapaian kita," kata yang lainnya.
"Mengingat sifatnya, kurasa kita tidak akan bisa melarikan diri." Suara si bos terdengar agak bergetar, seolah-olah takut pada dalang persekongkolan tersebut.
"Bos, yang bisa kita lakukan hanyalah membunuh Murong Xi. Kalaupun orang-orang di atas tahu, kita masih bisa menebus kesalahan kita. Dengan begitu, kita masih bisa menyelamatkan nyawa kita, kan?"
Si bos merenung sejenak. "Hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang. Kumpulkan saudara-saudara kita dari tempat lain. Kita akan cari kesempatan untuk mulai bertindak."
"Bos, kalau kita mau ambil tindakan, saat yang paling tepat adalah waktu Pertukaran Pemuda. Sekarang, Murong Hui masih sibuk."
"Pergi selidiki informasinya terlebih dahulu."
"Baik, Bos."
Setelah Gongzi Yuan dan Xiao Ruo Bai mengantar Sima You Yue pulang ke kediaman Penguasa Kota, ia melihat sesosok orang jauh di ujung jalan. "Aku tidak bisa menyaksikan banyak pertandingan karena aku sudah pulang sekarang. Apa kalian mau masuk untuk minum teh?"
"Baiklah!" Baik Gongzi Yuan maupun Xiao Ruo Bai merasa cocok dengan Sima You Yue. Mereka tidak keberatan untuk semakin mengakrabkan diri.
"Kalau begitu, silakan masuk."
Gongzi Yuan dan Xiao Ruo Bai mengikuti Sima You Yue ke pelatarannya. Sima You Yue membawa mereka ke sebuah paviliun di tepi danau.
Meskipun sebagian besar benda yang ada di Alam Hantu berwarna abu-abu atau gelap, taman yang terawat rapi di situ tetap tampak sangat indah. Terutama karena paviliun tersebut didirikan di tepi danau, medannya juga lebih tinggi. Menyenangkan sekali bisa minum teh di tepi danau.
Melihat Sima You Yue benar-benar mengeluarkan satu set perangkat teh, Xiao Ruo Bai dan Gongzi Yuan agak terkejut.
Xiao Ruo Bai tertawa. "Kau benar-benar mau menyeduh teh untuk kami?"
"Ini teh dari ayahku. Meskipun tidak sebagus Teh Longjing[1], ini termasuk teh terbaik di seluruh Alam Hantu," jawab Sima You Yue. "Kalian mau mencoba tehku?"
"Kalau kau Murong Xi, pasti kutolak. Namun, karena ini kau, kami mau coba." Xiao Ruo Bai mendekati Sima You Yue, lalu duduk. Gongzi Yuan duduk di sisi yang lain.
Sima You Yue dengan cepat menyeduh teh dan memberi mereka masing-masing satu cangkir.
"Cobalah."
Gongzi Yuan dan Xiao Ruo Bai bangkit berdiri dan menyesapnya. Keduanya mengerutkan kening.
[1] atau Teh Sumur Naga, jenis teh hijau yang dikeringkan dengan cara dipanggang dari Desa Longjing di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Sebagian besar masih diproduksi menggunakan tangan dan terkenal karena kualitasnya yang tinggi, membuatnya dijuluki sebagai salah satu teh paling terkenal dari Tiongkok. Teh Longjing yang asli rasanya manis, lembut dan kental.