Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Manik Hitam Kecil yang Mistis



Manik Hitam Kecil yang Mistis

Sima You Yue tidur selama sehari semalam. Ting Shan dan Ting Shui datang beberapa kali dan menemukan kalau sudah tidak ada bekas luka di tubuhnya. Mereka segera melapor kepada Murong Hui.     

Murong Hui melihat kalau kondisi Sima You Yue sudah sangat membaik. Hampir semua lukanya sudah sembuh.     

"Tuan, tubuh Nona Muda …."     

"Layani Nona Muda dengan baik, jangan tanya apa-apa lagi." Murong Hui menatap Ting Shui. "Kalian tidak boleh memberi tahu apa pun pada orang lain, paham?"     

"Ya, Tuan. Kami tidak akan bilang apa-apa." Ting Shan memahami tatapan Murong Hui dan menarik Ting Shui untuk berlutut.     

Ting Shan langsung ikut menyatakan kepatuhannya kalau ia tidak akan memberi tahu orang lain.     

"Ingat, kalian tidak boleh memberi tahu siapa pun tentang Nona Muda. Apa kalian bisa ingat ini dengan jelas?" desak Murong Hui lagi.     

"Hamba paham," jawab mereka berdua.     

"Jaga Nona Muda baik-baik. Kalau ada apa-apa, secepatnya lapor padaku." Setelah itu, Murong Hui pergi.     

Ting Shan dan Ting Shui bangkit berdiri. Ting Shui mengelus dada. "Kenapa aku merasa ada yang beda antara Tuan dan Nona Muda?"     

"Kau juga memperhatikan?" Ting Shan merasa kakinya lemas. Ia bergerak mendekat ke bangku, lalu duduk.     

"Dahulu Tuan sangat memanjakan Nona Muda, sekarang sepertinya …."     

"Sepertinya apa?"     

"Tak bisa kujelaskan. Apa rasanya Tuan jadi lebih hormat? Sepertinya tidak, tetapi sikapnya beda dari yang sebelumnya. Terasa agak aneh." Ting Shan mengerutkan kening, tidak bisa mengutarakan perasaan di hatinya.     

"Sepertinya kita merasakan hal yang sama," kata Ting Shui. "Sekarang Tuan tampaknya lebih menyayangi Nona Muda dan tidak memanjakannya. Namun, Tuan jadi lebih perhatian padanya."     

"Ya, ya, begitu." Ting Shan setuju. "Ting Shan, apa yang terjadi pada Tuan dan Nona Muda? Apa karena kejadian sebelumnya saat Nona Muda diburu? Tuan kecewa pada Nona Muda?"     

"Kita tidak bisa menebak apa yang sedang terjadi." Ting Shan mengingatkan. "Kalau kita mau tetap hidup, kita tidak boleh terlalu banyak berpikir. Tuan dan Nona Muda akan menyuruh kita melakukan apa pun yang mereka mau. Jangan tanya dan jangan bilang apa-apa. Mengerti?"     

"Mm. Tuan sudah memperingatkan kita dua kali. Demi nyawa kita, kita jangan memberi tahu orang lain tentang Nona Muda." Ting Shui mengangguk. "Sepertinya Tuan masih takut setelah kejadian pengejaran Nona Muda dahulu."     

Ting Shan menatap Sima You Yue yang terbaring di tempat tidur sambil bergumam, "Benarkah begitu?"     

Keesokan siangnya, Sima You Yue bangun. Ia sudah merasa tidak sakit lagi saat menggerakkan tubuhnya. Ia memeriksa tangan kanannya dan menggoyangkannya. Ia terkejut.     

"Apa aku sedang pusing? Atau sedang berkhayal?" Ia melambaikan tangannya. Ya, itu memang tangannya.     

Namun, bukankah tangannya sudah hangus kemarin? Bagaimana mungkin tangannya bisa langsung sembuh seperti semula setelah ia tidur siang?     

Ia duduk dan menyadari kalau luka di tubuhnya juga sudah sembuh. Ia yakin kalau ia tidak sedang berkhayal.     

"Apa aku benar-benar sudah sembuh?" Ia memeriksa dan memastikan kalau ia memang sudah sembuh. Ia merasa agak aneh.     

Awalnya, ia menduga kalau ia bisa sembuh secepat itu mungkin karena fisiknya yang istimewa, jadi luka-lukanya langsung sembuh dengan sendirinya. Namun, ia hanya berwujud tubuh jiwa, jadi fisik istimewanya tidak berfungsi di Alam Hantu. Selain itu, saat sebelumnya ia terluka, ia butuh waktu lama untuk bisa sembuh, yang berarti kesembuhannya sekarang tidak ada hubungannya dengan fisiknya.     

Kalau begitu, apa alasannya?     

"Ungu Kecil, apa kau tahu apa yang terjadi padaku?" tanyanya.     

"Memangnya kenapa? Bukannya itu karena hantu di dalam manik hitam?" jawab Ungu Kecil dengan santai sambil bermain-main seorang diri.     

"Manik hitam kecil?" Sima You Yue merasakan manik hitam yang tenang. "Apa benda itu bukan hanya membantu kultivasi, tetapi juga menyembuhkan luka?"     

"Mungkin begitu," jawab Ungu Kecil.     

"Aku tidak tahu siapa yang meninggalkannya di Gunung Anggrek Atavistis." Hatinya dipenuhi keraguan. Bagaimana mungkin manik seluar biasa itu bisa ada di tangan seekor burung bodoh dan menantinya selama bertahun-tahun? Mungkinkah orang tersebut tahu tentang ramalan kalau ia akan datang ke situ?     

"Jangan ambil pusing soal itu. Toh, kau akan tahu yang sebenarnya ketika waktunya tiba. Sebelum waktunya tiba, tak ada gunanya kau menebak-nebak." Ungu Kecil berpikiran terbuka.     

"Benar." Sima You Yue pun memutuskan untuk mengabaikan masalah tersebut. Tidak peduli siapa yang meletakkan manik hitam itu di sana, toh ia tetap mendapatkan manfaat dari manik hitam tersebut.     

Ia membuka pintu, berjalan keluar, lalu bertemu Ting Shan yang hendak masuk. Melihatnya, Ting Shan langsung berlari mendekat. "Nona Muda, lukamu masih belum sembuh. Kenapa kau keluar?"     

"Uh, aku merasa tidak enak karena terus berbaring," jawabnya. "Berapa lama aku tidur?"     

"Sehari semalam."     

Ia bisa sembuh total dalam sehari semalam? Ia tahu betapa parahnya luka yang ia derita. Namun, nyatanya ia bisa sembuh secepat itu, manik hitam kecil itu berasal dari mana?     

"Ayahku mana?"     

"Tuan akan menghadiri Pertukaran Pemuda," jawab Ting Shan. "Tuan datang menjenguk Nona Muda sebelum pergi dan memberi tahu kami kalau Nona harus beristirahat dengan cukup setelah bangun. Supaya Tuan tidak khawatir, mohon istirahat yang cukup, Nona."     

"Oh, aku lapar. Pergilah ke dapur dan ambilkan makanan." Setelah itu, Sima You Yue kembali masuk ke kamar.     

"Ya, hamba akan menyiapkan makan siang untuk Nona."     

Sima You Yue kembali ke kamarnya. Ia memadatkan kekuatan jiwa dan memasang penghalang roh kecil di pintu supaya orang di dari luar tidak bisa langsung membuka pintu dan masuk.     

"Untungnya, formasi penghalang roh masih sama." Ia melihat pencapaiannya dengan puas, lalu melangkah masuk ke dalam Pagoda Roh.     

Pagoda Roh sudah banyak berubah dibandingkan sebelumnya. Langitnya tidak lagi kelabu, melainkan biru, lengkap dengan awan putih seperti dahulu.     

Namun, area yang sudah terbuka masih sangat sempit. Setengah ladang bahan ramuan, setengah ruang kehidupan dan gudang anggur juga sudah terbuka.     

Roh Kecil belum bangun. Namun, ia bisa merasakan kalau energi roh yang mengambang di Pagoda Roh diserap oleh Binatang Roh yang sedang tidur untuk menyembuhkan tubuh mereka yang terluka.     

Sayangnya, Ayah, An Lei dan yang lainnya belum bisa keluar. Sepertinya mereka harus menunggu sampai ia naik peringkat lagi.     

"Aku tidak bisa pakai ladang bahan ramuan sekarang. Aku tidak akan leluasa menyempurnakan pil di masa depan." Ia memandang ladang bahan ramuan dengan sangat menyesal.     

Ia bisa sangat mendalami dan menguasai Alkimia berkat Pagoda Roh. Sayang sekali tubuh jiwa bersifat istimewa dan persyaratan untuk bahan ramuannya jauh lebih ketat. Sebagian besar bahan ramuannya tidak bisa dipakai untuk menyempurnakan pil Alam Hantu, tetapi ia masih bisa pakai beberapa bahan ramuan yang biasa. Tidak masalah baginya untuk menyempurnakan pil yang diinginkan Klan Hantu.     

Ia tinggal di Pagoda Roh sampai ia mendengar gerakan di luar. Ia mengganti pakaiannya sebelum pergi keluar, lalu membukakan pintu untuk Ting Shan.     

Melihat pakaian Sima You Yue yang sudah berbeda, Ting Shan mengira Sima You Yue berganti pakaian di dalam kamar, jadi ia tidak berkata apa-apa. Ia meletakkan makan siang Sima You Yue di atas meja.     

Begitu Sima You Yue duduk, ia mendengar suara Gongzi Yuan dari kejauhan. Ia bahkan belum sempat makan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.