Jangan Biarkan Ada yang Hidup
Jangan Biarkan Ada yang Hidup
Bukankah Di Zhe mau menyelamatkan Murong Xi? Sekarang Murong Xi justru memukulnya di depan umum, apa dia masih mau menyelamatkan Murong Xi?
Semua orang di Alam Hantu tahu kalau Di Zhe terkenal karena sifatnya yang keras. Kalau amarahnya sudah terpancing, hanya beberapa orang yang mampu bertahan. Bahkan ketika ada seorang putri tidak sengaja memancing amarahnya, ia langsung membunuh sang putri meskipun sang putri itu sepupunya sendiri. Ia membawa mayat sang putri ke istana dan melemparkannya ke depan Selir Hantu.
Pada kejadian lainnya, ada orang lain yang memancing amarahnya, dan ia langsung memimpin pasukan untuk menghancurkan seluruh klan orang tersebut. Tak ada seorang pun di klan itu yang selamat.
Sejak saat itu, baik keluarga kerajaan maupun semua orang tidak ada yang berani memancing amarahnya, memancing amarah sang dewa pembunuh.
Sekarang mereka semua menatap Sima You Yue dengan mencemooh. Kisah-kisah tersebut benar-benar terbalik!
Xiao Ruo Bai berdiri di samping Sima You Yue. Kakinya sudah lemas saking takutnya ia.
Namun, adegan berdarah yang mereka tunggu-tunggu tidak kunjung terjadi. Di Zhe tampak seperti orang yang berbeda. Ia sama sekali tidak marah karena ditampar. Ia tetap memegang bahu Sima You Yue erat-erat.
"Sepupu, kau menyakitiku," protes Sima Yue Yue.
"Ternyata memang kau!" Akhirnya mendapatkan jawaban yang ia inginkan, Di Zhe pun sangat senang. Melihat alis Sima You Yue berkerut, ia langsung melepaskan Sima You Yue.
"Sepupu, ada banyak orang di sini!" Sima You Yue mengingatkannya.
"Aku tahu." Di Zhe tersenyum. "Jangan khawatir, aku akan melindungimu."
"Tidak masalah, asal kau tidak menambah masalah," kata Sima You Yue. "Bahaya kalau Selir Hantu sampai tahu aku sudah di Alam Hantu."
"Bagaimana mungkin aku justru akan menambah masalah? Akan kuselesaikan masalah ini dengan membunuh anak buah Selir Hantu. Namun, Mo Yu agak merepotkan, aku tidak bisa mengalahkannya," kata Di Zhe. "Namun, kalaupun Selir Hantu tahu, akan kucari cara untuk melindungimu."
"Ya, Jenderal Besar Di!" Sima You Yue memelototi Di Zhe. "Selesaikan masalah ini terlebih dahulu."
"Baiklah. Pertama-tama, kita selesaikan masalah ini, lalu aku punya banyak tugas untukmu." Di Zhe selesai bicara. Ia meraih tangan Sima You Yue dan membawa Sima You Yue ke sisinya.
Xiao Ruo Bai dan yang lainnya terkejut. Mereka menatap wajah lembut Di Zhe dengan tidak percaya.
"A-apa aku salah lihat?" Xiao Ruo Bai menggosok matanya karena terkejut.
Gongzi Yuan memanyunkan bibir. "Apa dia ini benar-benar Jenderal Besar Di? Apa dia palsu?!"
Murong Hui tidak terlalu khawatir seperti yang lain, karena ia tahu betapa sayangnya Di Zhe pada Yu Ke Luo. Jadi, Di Zhe tidak akan melakukan apa pun pada Sima You Yue. Namun, ia terkejut melihat apa yang terjadi setelah tamparan tersebut; sepertinya Sima You Yue dan Di Zhe sudah lama saling kenal. Hubungan mereka sangat baik.
Meskipun Di Zhe membelakangi semua orang, ia tetap bisa melihat mereka dengan jelas. Di Zhe menatap Sima You Yue dengan penuh kasih sayang.
Dengan adanya Di Zhe, nyawa Sima You Yue bisa selamat. Namun, dengan adanya Mo Yu, sebaliknya …. Itu justru memusingkan.
Sima You Yue berdiri di samping Di Zhe, mau melihat bagaimana Di Zhe akan menyelesaikan masalah tersebut. Ia tahu betul bagaimana kemampuan Mo Yu, Di Zhe tidak akan bisa mengalahkan Mo Yu. Namun, ia mau lihat apa yang bisa Di Zhe lakukan.
"Mo Yu, akan kulindungi dia hari ini, bagaimana menurutmu?" Di Zhe menatap Mo Yu sambil mengangkat dagu.
Mulut Sima You Yue berkedut. Itukah penyelesaian Di Zhe? Ia pikir Di Zhe punya ide yang lebih bagus.
Mo Yu menatap Sima You Yue sejenak. Raut wajahnya tidak tampak senang ataupun marah. Semua orang tidak berani bicara dan hanya menatap Mo Yu.
Melihat Mo Yu tidak bicara, Xu Kui khawatir kalau Mo Yu yang bersikap aneh itu akan membuat keputusan yang terbalik.
"Tuan Mo Yu, Ratu sudah memberitahuku kalau dia harus mendapatkan kepala Murong Xi dan Murong Hui." Xu Kui mengingatkan. "Ini kesepakatan antara kau dan Ratu."
Wajah Mo Yu tampak masam saat mendengarnya. Raut wajahnya kelihatan agak marah.
Melihat tatapan Mo Yu, Xu Kui tanpa sadar mundur selangkah. Ia tetap mengumpulkan keberaniannya untuk bicara lagi, "Ratu bilang setelah masalah ini selesai, dia tidak akan menyusahkan Tuan Mo Yu lagi di masa depan."
"Aku lebih tahu tentang kesepakatan antara aku dan dia daripada kau," kata Mo Yu pelan. "Ini bukan hanya soal membunuh orang."
Melihat mata Mo You yang dipenuhi niat membunuh, Murong Hui berkata pada Di Zhe, "Jenderal Besar Di, aku harus minta tolong padamu untuk membawa gadis kecil ini pergi."
"Adipati Murong, kau mau apa?"
"Tuan Mo Yu tidak tertandingi. Akan kucoba sebisaku untuk mengulur waktu," jawab Murong Hui. "Tolong jaga gadis kecilku mulai dari sekarang."
"Ayah." Sima You Yue mendekat dan meraih tangan Murong Hui. "Jangan khawatir, tak kan kubiarkan sesuatu terjadi padamu."
Melihat sikap Sima You Yue yang sedemikian rupa, Di Zhe mau bilang kalau ia sendiri tidak seyakin Sima You Yue ….
Murong Hui menatap Sima You Yue dengan penuh kasih sayang. Baru sekaranglah ia benar-benar menganggap Sima You Yue sebagai putrinya sendiri, bukan hanya putri Yu Ke Luo.
"Anak baik, aku tahu niatmu. Namun, sekarang lebih penting kau melarikan diri. Ayah pasti bahagia kalau kau bisa hidup dengan baik."
Sima You Yue tidak banyak bicara pada Murong Hui. Ia menoleh pada Mo Yu. "Kau mau bunuh kami?"
"Selir Hantu yang mau membunuhmu," jawab Mo Yu.
"Apa ini penting?" tanya Sima You Yue lagi.
"Tergantung."
"Oh."
Semua orang yang mendengar percakapan antara keduanya merasa mereka semua sangat beruntung.
Xiao Ruo Bai dan Gongzi Yuan bahkan lebih terdiam. Meskipun mereka mengagumi keberanian Sima You Yue dalam menghadapi Mo Yu, keadaan macam apa ini sampai-sampai Sima You Yue berani mengucapkan kata-kata seperti itu!
"Mo Yu, apa kau benar-benar akan menyerang?" Di Zhe berdiri di depan Sima You Yue dan mengeluarkan senjatanya. Ia sudah siap tempur.
Sima You Yue melongok dari belakang Di Zhe dan menatap Mo Yu.
Anak buah Xu Kui juga melihat ke arah Mo Yu dan pengawal Mo Yu yang berdiri di belakang.
Orang-orang yang berada di belakang Mo Yu merupakan tim yang terkuat. Asalkan Mo Yu memihak salah satu pihak, pihak lain pasti akan kalah.
"Tuan Mo Yu …." teriak Xu Kui dengan tidak yakin.
"Hhh …." Mo Yu mengembuskan napas. "Ayo, serang mereka."
Pasukan di belakang Mo Yu menerima perintahnya dan langsung menyerang kelompok Di Zhe.
"Habislah kita, hari ini kita mungkin akan mati di sini," teriak semua orang dalam hati mereka masing-masing, berharap anak buah Di Zhe mampu bertahan.
Namun, semua orang tahu anak buah Di Zhe tidak akan bisa mengalahkan anak buah Mo Yu. Namun, mereka tetap berharap akan terjadi keajaiban.
Keajaiban ….
Keajaiban ….
Mereka berdoa dalam hati, kemudian … sebuah keajaiban muncul.
Saat itu, saat kedua belah pihak hendak bertempur, sebuah desahan yang terdengar tertekan sampai ke telinga mereka.
"Dasar idiot, salah!"
Mereka tidak pernah menyangka kalau kata-kata Mo Yu akan terdengar semerdu itu. Suaranya seindah langit!
Pasukan Mo Yu terkejut untuk sesaat, lalu langsung mengganti sasaran serangan mereka, menuju Xu Kui.
Tadi raut wajah Xu Kui tampak puas saat melihat anak buah Mo Yu menyerang pihak Di Zhe. Namun, dalam sekejap mata, wajahnya serasa ditampar. Kesombongannya berubah jadi kepanikan.
Apa … apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Bukan mereka saja yang tidak mengerti, Murong Hui dan yang lainnya juga tidak mengerti. Namun, apa yang terjadi merupakan hal yang bagus.
Terutama ketika Mo Yu menambahkan, "Jangan biarkan ada yang hidup …."