Benar-Benar Kacau
Benar-Benar Kacau
Alis Sima You Yue terangkat. Jadi, memang ada sesuatu.
"Apa kau tahu akhir-akhir ini banyak orang dari luar yang datang ke Kota Luas?" tanya Xiao Ruo Bai.
"Aku tidak tahu. Kota Luas masuk dalam kadipaten Wilayah Luas. Bukankah wajar kalau banyak pengunjung dari luar kota?" bantah Sima You Yue.
"Kalau memang itu masalahnya, kakekku dan yang lainnya tidak akan segelisah itu." Xiao Ruo Bai mengembuskan napas. "Sebenarnya, mereka memintaku datang ke sini hari ini untuk melihat apa aku bisa mendapatkan informasi dari pihak Adipati. Namun, kupikir kau baru saja pulang dan mungkin belum tahu apa-apa. Maka dari itu, kuajak kau pergi belanja, mungkin kita bisa dapat beberapa informasi sambil jalan-jalan!"
"Kalau kita bisa dapat informasi setelah jalan-jalan, bukankah mereka juga pasti sudah tahu informasi itu?" tanya Sima You Yue.
"Iya …." jawab Xiao Ruo Bai. "Namun, karena aku sudah di sini, anggap saja itu alasannya. Ayo kita pergi belanja!"
"Kau tidak terlalu familier dengan Kota Luas, kan? Ayo, biar kuajak kau berkeliling supaya kau bisa cepat terbiasa dengan situasi kota," tambahnya.
Sima You Yue juga tidak menolak. Ia memang belum pergi ke banyak tempat. Karena sekarang Murong Hui sedang tidak di rumah, tidak masalah kalau ia pergi keluar untuk jalan-jalan.
Mendengar Sima You Yue mau pergi keluar, Ting Shui pergi melapor ke Murong Lin. Murong Lin tidak terlalu peduli Sima You Yue mau pergi ke mana, tetapi ketika ia tahu kalau Sima You Yue mau pergi, ia tentu harus menjaga keselamatan Sima You Yue.
Ketika mereka hendak pergi, Hitam Kecil berlari keluar dan menggonggong beberapa kali pada Sima You Yue.
"Jadilah anak baik, tinggal di rumah, dan bermain-mainlah," kata Sima You Yue sambil menunduk.
"Guk guk guk …." Hitam Kecil menggigit sudut rok Sima You Yue, seolah-olah berkata, "Kalau aku tak kau ajak, tak kan kulepaskan kau!'
"Si kecil ini masih begini." Melihat wajah Hitam Kecil, Xiao Ruo Bai merindukan anjing kecil konyol yang selalu bersamanya di Gunung Anggrek Atavistis.
"Tidak!" kata Sima You Yue. "Aku harus apa kalau kau ikut keluar dan kau tidak patuh?"
"Guk guk guk …." Aku pasti patuh!
"Benarkah?"
Hitam Kecil mengangguk dengan penuh semangat.
"Baiklah, kalau begitu." Sima You Yue setuju. Hitam Kecil pun langsung melepaskan gigitannya pada rok Sima You Yue.
Biasanya Hitam Kecil bermain-main di kediaman. Pertama kali ia keluar, semua yang ia lihat merupakan hal baru baginya, jadi ia berlari ke sana sini untuk melihat sesuatu sampai beberapa kali. Tingkahnya mirip manusia.
Sima You Yue dan Xiao Ruo Bai mengikutinya dari belakang, memandang Hitam Kecil dengan tak berdaya. Namun, Hitam Kecil hanya berkeliling untuk menjelajah dan sama sekali tidak menyakiti orang lain, jadi mereka tidak khawatir.
Awalnya, orang-orang di jalanan sangat marah melihat Hitam Kecil membuat onar, tetapi ketika mereka melihat kalau Sima You Yue-lah pemilik Hitam Kecil, mereka tidak berani bicara apa-apa lagi.
"Xi'er, Kain Roh di toko ini cukup bagus, ayo kita masuk untuk lihat-lihat." Xiao Ruo Bai mengajak Sima You Yue ke sebuah toko yang menjual pakaian.
"Baiklah." Sima You Yue memanggil Hitam Kecil untuk kembali, lalu mengajak Hitam Kecil masuk ke dalam toko bersamanya.
Hitam Kecil sangat cepat dan bergegas masuk sebelum penjaga pintu masuk toko bisa menghentikannya. Sementara itu, Sima You Yue dan Xiao Ruo Bai dihentikan di luar.
"Nona klanku ada di dalam, kalian tidak boleh masuk," kata si penjaga sambil mengulurkan tangan, raut wajahnya tampak kaku.
"Pintu ini terbuka lebar, kenapa kami tidak boleh masuk?" Xiao Ruo Bai agak terkejut, lalu melihat pelayan toko yang ada di samping.
Pelayan toko yang mengenali Xiao Ruo Bai dan Sima You Yue tersebut langsung melangkah maju dan menjelaskan sambil tersenyum, "Nonaku, Nona Muda Xiao, aku benar-benar minta maaf, Nona Muda Klan Dong datang hari ini dan sudah memesan seluruh toko. Jadi, toko ditutup untuk orang lain hari ini."
"Tutup untuk orang lain hari ini? Sejak kapan Paviliun Awan Warna-Warni memperbolehkan seluruh toko dipesan?" tanya Xiao Ruo Bai.
"Ini … seluruh toko bukannya dipesan, tetapi tuan mudaku sedang menghibur teman-temannya," jawab si pelayan toko.
"Tadi kau kau bilang Nona Muda Klan Dong sudah memesan seluruh toko, sekarang kau bilang tuan mudamu sedang menghibur teman-temannya. Kau terus gonta-ganti alasan, kau pikir kami gampang dibodohi?" ucap Xiao Ruo Bai dengan raut wajah dingin.
"Nona Muda Xiao, jangan marah, aku benar-benar tidak bermaksud demikian. Biasanya Paviliun Awan Warna-Warni memang tidak mengizinkan orang lain memesan seluruh toko. Justru karena Nona Muda Dong itu teman baik tuan mudaku, jadi tuan mudaku membiarkan mereka memesan seluruh toko." Si pelayan toko tersenyum. "Aku benar-benar minta maaf atas masalah hari ini. Kalian berdua akan mendapatkan potongan 20% untuk pembelian di toko saat kedatangan kalian berikutnya."
"Nona Muda Klan Dong? Dong Qi Shuang?" tanya Sima You Yue.
"Tidak, Dong Qi Shuang tidak punya nama besar. Kemungkinan besar Dong Qi Lian-lah yang terlibat dalam tingkah macam ini." Xiao Ruo Bai mendengus dengan dingin. "Hanya dialah yang suka berulah dengan konyol dan tak berguna seperti ini."
"Siapa Dong Qi Lian?" tanya Sima You Yue.
"Nona Muda Klan Dong, kerabat Dong Qi Shuang, generasi muda Klan Dong yang paling berbakat. Dia juga berhubungan baik dengan selir kecil itu, dan sering datang dan tinggal di istana. Waktu kita baru sampai sini, kami dengar dia masih di istana. Huh, tak kusangka dia sudah pulang secepat ini." Xiao Ruo Bai mendengus.
"Kalau begitu, kita …."
Sima You Yue belum selesai bicara ketika terdengar jeritan melengking dari dalam toko.
"Aaahhh! Anjing ini datang dari mana! Bunuh anjing itu!"
Kemudian, terdengar suara riuh rendah yang kacau bercampur dengan gonggongan Hitam Kecil.
"Bunuh anjing itu! Bunuh anjing itu!"
"Kenapa kalian diam saja?! Kalian tidak tahu kalau kakakku paling benci anjing neraka? Anjing neraka ini datang dari mana?!" Suara Dong Qi Shuang terdengar melengking seperti biasanya.
"Nona Sulung, Nona Kedua, kami tidak tahu bagaimana anjing ini bisa masuk! Akan kami tangkap!"
"Omong kosong apa yang kalian katakan? Siapa yang suruh kejar?! Langsung saja bunuh anjing itu di tempat!" Terdengar suara seorang perempuan lain. Sepertinya itu Dong Qi Lian.
"Ini …. ya!"
Sima You Yue dan Xiao Ruo Bai memutar mata dengan tak berdaya ketika mendengar pergerakan di dalam.
"Aku lupa kalau Dong Qi Lian pernah dikejar banyak anjing liar waktu dia masih kecil, jadi dia benci anjing sejak masih kecil. Karena dia sudah lihat Hitam Kecil, takutnya …." kata Xiao Ruo Bai dengan agak khawatir.
"Guk guk guk!" Kemudian, terdengar gonggongan Hitam Kecil yang ceria. Hitam Kecil tidak terdengar terluka sedikit pun!
Melihat Sima You Yue tidak berniat masuk, dan juga tidak tampak cemas, Xiao Ruo Bai bertanya, "Kau tidak mengkhawatirkan Hitam Kecil?"
"Buat apa aku khawatir? Bukan Hitam Kecil yang akan terluka." Sima You Yue tenang.
Xiao Ruo Bai mau bertanya kenapa Sima You Yue percaya diri sekali, tetapi mendengarkan pergerakan di dalam, tampaknya Hitam Kecil memang baik-baik saja.
Bukannya Hitam Kecil itu anjing biasa? Memangnya Hitam Kecil sekuat itu sampai bisa lolos dari orang sebanyak itu?
"Buk! Buk! Buk!"
"Aaahhh!"
Keadaan di dalam benar-benar kacau. Para penjaga di luar pun khawatir dan berlari masuk ke dalam toko untuk ikut membantu.
"Tidak ada lagi yang menghentikan kita sekarang, ayo masuk dan kita lihat," ajak Sima You Yue, lalu melangkah masuk.
"Anjing macam apa ini? Kenapa dia cepat sekali?!"
Setiap kali seorang pengawal mau menangkap Hitam Kecil, Hitam Kecil selalu lolos. Memangnya anjing benar-benar bisa bergerak secepat itu?
"Memangnya kalian semua hanya kumpulan sampah? Ada banyak sekali orang di sini, tetapi bahkan menangkap seekor anjing saja tidak bisa? Sejak kapan Klan Dong membesarkan sampah sebanyak ini?!"
Sima You Yue berjalan masuk dan melihat Dong Qi Shuang berdiri di samping seorang perempuan yang mirip dengan Dong Qi Shuang dan seorang lelaki tampan yang berdiri di samping. Di dalam toko, tampak sekelompok orang tergeletak di lantai, sementara sebagian orang lainnya mengejar Hitam Kecil ke sana kemari ….