Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mainan Hitam Kecil



Mainan Hitam Kecil

Sima You Yue pulang ke pelatarannya. Menyusun formasi sebesar itu masih terlalu sulit baginya mengingat kondisinya sekarang.     

Untungnya, itu hanya menghabiskan kekuatan mentalnya, dan ia bisa pulih hanya dengan beristirahat.     

"Aku tidak tahu apakah metode kultivasi yang sebelumnya berguna atau tidak," gumamnya pada dirinya sendiri. "Untunglah kekuatan mentalku lebih kuat daripada orang biasa, kalau tidak, aku pasti tidak akan bisa bertahan hidup. Aku ingat setiap kali aku pakai kekuatan mental dan pulih kembali, kekuatan mentalku jadi meningkat. Mungkin metode kultivasi yang sebelumnya sudah bisa kupakai sekarang."     

"Hei, kapan kau akan mencari lapisan mineral untuk mengembalikan kekuatanku?" Mi Er keluar dan berdiri di depan tempat tidur Sima You Yue sambil melipat tangan di depan dada, menatap Sima You Yue dengan kesal.     

"Kekuatanku masih lemah sekali, aku baru saja masuk ke dalam tahap pemadatan tubuh, dan belum bisa berbuat banyak," jawab Sima You Yue. "Dan lapisan mineral itu bukan kubis tiongkok yang bisa tumbuh di pinggir jalan. Itu bukan sesuatu yang bisa kita dapatkan begitu saja begitu kita mau. Percuma saja kalau kita mencari lapisan mineral yang sudah dikembangkan, karena semua potensinya sudah dilepaskan."     

"Tentu saja, aku tahu itu, aku tidak bodoh." Mi Er memelototi Sima You Yue.     

"Kau memang tidak bodoh," timpal Sima You Yue. "Kau tidak memikirkan ini sebelumnya, kenapa kau tiba-tiba membicarakannya sekarang?"     

"Huh!" Mi Er mendengus dengan dingin, lalu berbalik, mengabaikan Sima You Yue.     

Sima You Yue tidak pernah berpikir untuk membantu Mi Er mendapatkan kembali kekuatannya.     

Melihat tingkah Mi Er yang demikian, tiba-tiba Sima You Yue duduk dan menatap Mi Er dengan tatapan ceria. "Apa kau tahu letak lapisan mineral yang belum berkembang?"     

"Huh, rupanya kau masih sedikit pintar." Sekarang Mi Er berubah senang dan berbalik untuk menatap Sima You Yue.     

"Kalau begitu, apa kau tahu di mana tempatnya? Kalau kau tahu, ayo kita pergi sekarang!" Sima You Yue sangat bersemangat. Kalau Mi Er bisa mendapatkan kembali kekuatannya, apa lagi yang perlu ia takutkan di Alam Hantu!     

"Aku belum tahu." Melihat tatapan Sima You Yue yang tampak kecewa, Mi Er menambahkan, "Namun, aku bisa merasakannya."     

"Sebelumnya kau tidak merasakannya di Gunung Anggrek Atavistis, tetapi sekarang kau merasakannya, jadi letaknya di dekat sini?"     

"Tidak terlalu jauh dari sini," jawab Mi Er. "Namun, aku merasa banyak orang yang pergi ke sana. Kurasa ayahmu juga."     

"Inikah alasan Ayah sibuk akhir-akhir ini?" Sima You Yue bertopang dagu menggunakan satu tangan. "Kalau dia memang mencari lapisan mineral, pantas saja dia mau cepat-cepat pulang."     

"Kau harus bantu ayahmu menemukan lapisan mineral terlebih dahulu. Dengan begitu, kau punya alasan yang sah untuk masuk," kata Mi Er. "Sebenarnya, kalau boleh kubilang, sebaiknya langsung masuk dan telan semuanya. Bagus sekali kalau bisa begitu."     

"Dengan begitu, kau pasti akan ketahuan oleh yang lain," kata Sima You Yue sambil mengembuskan napas.     

"Kalau kekuatanku sudah pulih, aku akan pergi dan menyelamatkan ibumu. Bagaimana? Jadi, kau tidak perlu mengkhawatirkan itu sepanjang waktu."     

"Kita masih belum tahu ibuku dipenjara di mana, jadi kita harus menemui Raja Hantu. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat." Sima You Yue berbaring. "Terlebih, Yin Lin bilang hanya aku yang bisa menyelamatkan Ibu."     

"Oh, repot sekali." Mi Er menatap Sima You Yue, tidak bisa berkata-kata. "Pokoknya, pulihkan kekuatanku lebih dahulu."     

"Baiklah." Sima You Yue memejamkan mata. "Setelah aku bangun, akan kubicarakan ini dengan Ayah …."     

Sebelum ia selesai bicara, ia sudah tertidur.     

Mi Er memutar matanya. Ketika Mi Er hendak kembali, Hitam Kecil membuka pintu, dan tubuh kecilnya menyelip masuk melalui celah pintu, sambil menggigit sebuah seruling tengkorak di mulutnya.     

"Hitam Kecil, kau memain-mainkan benda itu lagi. Kalau itu sampai hilang, Yue Yue pasti akan minta Ungu Kecil untuk menyerangmu!" ancam Mi Er.     

Hitam Kecil meletakkan seruling tengkorak di atas tanah, memanggil Mi Er beberapa kali, lalu kembali mengambil seruling tersebut dan pergi ke samping untuk bermain.     

Ketika ia sudah lelah bermain, ia meletakkan seruling itu di atas perutnya dan seruling tersebut pun menghilang.     

Hitam Kecil menepuk perutnya dengan puas, semua mainannya ada di dalam.     

Kalau bukan karenanya, barang-barang Yue Yue pasti sudah disegel. Maka dari itu, Sima You Yue tidak menyalahkannya!     

Kening Mi Er berkerut. "Kenapa aku punya Master yang sama denganmu? Benar-benar menyedihkan."     

Hitam Kecil melompat ke atas tempat tidur Sima You Yue, mengarahkan pantatnya ke arah Mi Er, kemudian mencari tempat untuk tidur tengkurap.     

Mi Er mengembuskan napas, kemudian kembali ke dalam tubuh Sima You Yue.     

Sima You Yue tidur selama dua hari. Ting Shan dan Ting Shui tidak berani mengganggunya. Dua hari kemudian, akhirnya ia bangun, tetapi bukan karena cukup tidur, melainkan malah karena lapar.     

Ia menyentuh perutnya yang keroncongan, lalu berkata dengan menyesal, "Kalau aku tahu, aku pasti makan dahulu sebelum tidur."     

Tanpa Pagoda Roh, makanan yang ia lahap sekarang tidak begitu enak. Terutama karena kemampuan memasak juru masak di situ, meskipun jauh lebih hebat daripada yang di luar, tetap tidak bisa menyembunyikan rasa yang tidak enak pada makanan hidangan mereka.     

Namun, walaupun tidak enak, ia tetap harus makan!     

Ia bangkit berdiri, lalu bergegas masuk setelah mendengar ada gerakan.     

"Ting Shan, tunggulah, aku mau mandi dahulu. Ting Shui, pergilah dan lihat apa yang bisa dimakan di dapur dan ambilkan untukku. Aku mati kelaparan," pintanya.     

"Ya, Nona." Setelah itu, Ting Shui membungkuk, berbalik, lalu pergi keluar.     

Ting Shan menunggu Sima You Yue mandi, sementara Ting Shui membawakan makanan untuknya.     

"Ayahku di mana?"     

"Tuan pergi tadi pagi. Sebelum pergi, dia datang ke sini dan meminta para pelayan untuk memberi tahu Nona kalau dia mungkin tidak akan pulang selama beberapa hari ke depan," jawab Ting Shan.     

"Apa dia bilang hal lain?"     

"Tidak."     

Sima You Yue mengangguk, menunjukkan kalau ia sudah tahu, lalu duduk untuk makan.     

Ia tidak tahu apakah kepergian Murong Hui ada hubungannya dengan lapisan mineral. Sebagai Adipati, Murong Hui pasti sudah menghadapi banyak hal. Karena Murong Hui hanya pergi selama beberapa hari, maka ia akan menunggunya di kediaman.     

Mendengar sesuatu di luar, Ting Shui keluar sebentar, lalu kembali dan berkata, "Nona, Nona Muda Xiao datang ke sini."     

"Ruo Bai datang ke sini? Antar dia ke ruang tamu." Sima You Yue cepat-cepat menghabiskan makanannya, menyapu bersih semua hidangan yang ada di depannya.     

Bukan karena makanannya enak sekali, tetapi karena ia luar biasa lapar sekarang!     

Setelah selesai makan, Sima You Yue menemui Xiao Ruo Bai. Xiao Ruo Bai sedang melihat-lihat ruang tamu Sima You Yue. Melihat Sima You Yue masuk, ia berkata, "Omong-omong, ini kali pertama aku masuk ke dalam Kediaman Adipati."     

"Mulai sekarang silakan datang lebih sering kemari." Sima You Yue berjalan mendekat, duduk di sebelah Xiao Ruo Bai, lalu bertanya, "Apa kesibukanmu selama ini sudah hampir selesai?"     

"Ya! Akhirnya! Butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan semua tugas itu," seru Xiao Ruo Bai. "Kudengar kau bertengkar dengan Dong Qi Shuang?"     

"Beberapa hari yang berlalu." Sima You Yue tidak menyangkal.     

"Waktu kudengar beritanya, menurutku kau cukup hebat. Kau memaki orang tanpa kata-kata kasar, dan itu membuatnya tidak bisa membantah. 'Ketika manusia mencapai tao, bahkan ayam dan anjingnya pun ikut naik ke langit.' Pepatah itu benar-benar menggambarkan Klan Dong dengan sangat tepat."     

"Kau datang ke sini untuk memujiku karena aku telah memaki dengan baik?"     

"Tentu saja tidak, aku datang ke sini untuk mengajakmu belanja," jawab Xiao Ruo Bai.     

Sima You Yue menatap Xiao Ruo Bai, tersenyum, lalu berkata, "Kali ini pasti kita tidak hanya mau belanja, kan? Katakan, apa tujuanmu yang lain?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.