Berita Palsu
Berita Palsu
Dalam dua hari terakhir, bermangkuk-mangkuk bahan ramuan yang berkhasiat menambah darah terus dikirim masuk, dan panci-panci berisi darah terus keluar dari kamar. Orang yang ada di luar tidak bisa masuk, dan mereka cemas dengan situasi yang terjadi di dalam.
Namun, Sima You Yue memberi perintah untuk tidak mengizinkan siapa pun masuk, jadi mereka tidak bisa tahu bagaimana tepatnya situasi di dalam.
Berdasarkan situasi sebelumnya, meskipun Murong Xi disayang oleh Murong Hui, kedudukannya di Kediaman Adipati tidak tinggi, dan banyak orang yang tidak menganggap kata-katanya. Namun, kali ini berbeda. Murong Lin langsung yang memberi perintah, dengan dukungan langsung dari Tetua Klan, jadi tidak ada yang berani melanggar perintah Murong Xi.
Namun, di kamar Murong Hui, tidak terlihat suasana cemas seperti di luar, keadaannya justru tenang dan nyaman.
Murong Hui dan Leluhur sedang bermain catur di tempat tidur, Murong Lin memperhatikan mereka dan Sima You Yue sedang mengutak-atik bahan ramuan. Ia memotong bahan ramuan yang dikirim dari luar untuk ia ambil esensnya, lalu memasukkannya ke dalam mangkuk dan meletakkannya di lantai.
Hitam Kecil yang sedang di atas lantai, mengendus, lalu dengan malas menutup matanya.
"Kalau kau tidak mau minum, berarti kau harus masuk," ancam Sima You Yue.
Hitam Kecil protes beberapa kali, lalu dengan patuh meminum semuanya. Untuk menunjukkan sedikit emosinya, ia juga memakan mangkuknya, dan menggigitnya dengan keras.
Tingkahnya tersebut menarik perhatian tiga orang lainnya. Melihat protes Hitam Kecil, mereka semua tersenyum sambil geleng-geleng.
"Kalau dia tidak mau minum, jangan dipaksa." Leluhur merasa iba.
Sima You Yue, yang terus mengutak-atik bahan ramuan, berkata tanpa mengangkat kepala, "Bahan ramuan ini harus kita coba, atau kau juga mau coba, Leluhur?"
Melihat bahan ramuan yang Sima You Yue pegang, Leluhur menggeleng. "Biar anjing kecilmu saja yang coba."
Hitam Kecil membuka mata dan memelototi Leluhur, lalu dengan enggan menutup matanya lagi.
Murong Hui hendak memainkan bidaknya. Mendengar kalau Sima You Yue harus mempelajari bahan ramuan, ia bertanya, "Xi'er, berapa lama lagi aku harus tinggal di sini?"
"Ayah, lukamu belum sembuh, kau harus tinggal di sini setidaknya tiga sampai lima hari lagi!" jawab Sima You Yue. "Waktu itu, Paman Lin juga pasti sudah berhasil menangkap si penyusup."
"Apa kau benar-benar berpikir kalau ini semua terjadi gara-gara ada mata-mata?" tanya Leluhur.
"Aku tidak percaya kebetulan. Terlalu banyak kebetulan yang terjadi di waktu yang bersamaan, dan itu karena ada tujuan tersembunyi," jawab Sima You Yue. "Kenapa kau bertemu dengan banyak sekali Binatang Roh Sakti waktu di perjalanan pulang? Kenapa begitu Ayah pulang, Tetua Fu, satu-satunya orang yang bisa menyembuhkan Ayah, menghilang? Kenapa Ayah kena racun macam ini, yang tidak akan bisa dikeluarkan tanpa mengalami pendarahan? Dan orang yang bisa meracun Ayah pasti harus melakukannya dari jarak dekat. Mempertimbangkan itu semua itu, sulit bagiku untuk tidak curiga!"
Sejak ia tahu kalau Tetua Fu ternyata sedang tidak ada di kota, ia sudah curiga. Semuanya sangat kebetulan, dan kebetulan justru membuatnya merasa kalau itu sama sekali bukan kebetulan!
"Kalau begitu, menurutmu siapa penyusupnya?" tanya Murong Hui.
"Ayah, bukannya kalian semua sudah punya tersangka? Kenapa kalian tanya aku?" Sima You Yue cemberut. "Aku tidak peduli dengan hal-hal macam ini, yang penting aku bisa menyembuhkan Ayah."
"Aku benar-benar penasaran, berapa banyak bidang yang kau kuasai?" tanya Leluhur. "Ilmu pengobatan, alkimia, formasi, apa lagi yang bisa kau lakukan?"
"Cuma itu yang kutahu," jawab Sima You Yue. "Kebetulan aku sudah sedikit mempelajari bidang-bidang itu sebelum ini."
Ketiganya menatapnya, jelas tak ada yang percaya.
"Omong-omong, Ayah, apa kepergianmu kali ini untuk mengurus masalah lapisan bijih? Apa kau tertarik dengan lapisan bijih?" tanyanya.
"Awalnya, aku mau mengurus masalah itu, tetapi tampaknya itu berita palsu yang disebarkan orang," jawab Murong Hui.
"Berita palsu?" Sima You Yue kaget.
"Karena bukan hanya aku, tetapi beberapa klan terlibat dalam urusan ini, tetapi tidak ada yang benar-benar bisa menemukan lapisan bijih itu," jelas Murong Hui. "Kami sudah mencari di sekitar pegunungan, tetapi tidak menemukan apa-apa. Selain itu, aku diintai orang, jadi kurasa berita itu pasti palsu. Mereka menyebarkan berita ini supaya mereka bisa menjebakku."
"Bagaimana kalau berita itu benar?" tanya Sima You Yue.
"Benarkah? Kenapa menurutmu begitu?" tanya Murong Hui.
"Karena … kupikir orang yang menjebakmu tidak akan asal menyebar berita. Kalau beritanya palsu, berita itu pasti tidak akan bisa meyakinkanmu." Sima You Yue tidak bilang tentang Mi Er, jadi ia cari alasan yang layak dipertimbangkan.
"Kau benar." Murong Hui juga merasa demikian. "Berita yang kami dapat sebelumnya memang benar. Kalau tidak, aku tidak akan terburu-buru pergi sambil membawa orang. Namun, setelah sampai di sana, aku menghabiskan waktu yang lama untuk mencari lapisan bijih. Karena tidak ketemu, aku merasa kalau berita itu palsu. Namun, setelah mendengar pemikiranmu, kurasa itu juga masuk akal."
"Ayah, aku sudah mempelajari sedikit tentang cara mencari lapisan bijih. Bagaimana kalau kau tunggu saja sampai masalah ini selesai, setelah itu, aku akan mencarinya bersamamu?" Sadar kalau Murong Hui dan yang lainnya sedang menatapnya, setelah ia selesai bicara, Sima You Yue bertanya, "Kenapa?"
"Apa kau juga tahu bagaimana cara mencari lapisan bijih?" tanya Murong Lin dengan kaget.
"Sedikit," jawab Sima You Yue. "Meskipun aku tidak begitu paham, kalau aku bisa mencarinya dengan orang yang lebih paham, mungkin aku bisa bantu!"
"Karena kau sudah bilang begitu, ayo kita pergi bersama-sama." Murong Hui setuju. Semakin ia mengenal Sima You Yue, semakin ia merasa Sima You Yue sangat hebat, dan mungkin Sima You Yue benar-benar bisa membantunya mendapatkan lapisan bijih tersebut.
Akhir-akhir ini situasi di Wilayah Luas sangat kacau. Meskipun Pangeran sangat mencintai Murong Hui, kondisi yang sulit di Wilayah Luas tidaklah cukup. Dampak bagi Wilayah Luas pasti sangat besar kalau Pangeran bisa mendapatkan lapisan bijih.
"Ada yang datang." Leluhur melemparkan bidak catur yang ia pegang ke dalam kotak catur. "Yang benar saja, dia baru datang setelah selama ini, buang-buang waktuku saja."
"Nona Muda, tetaplah bersama Tuan, mereka tidak akan bisa menerobos masuk," pinta Murong Lin.
"Baiklah." Sima You Yue mengangguk. Mengingat kekuatannya sekarang, ia tentu tidak mau cepat-cepat mati!
Murong Lin dan Leluhur keluar. Sima You Yue mendengar suara-suara yang bertanya dan perkelahian di luar ruangan, dan menoleh melihat Murong Hui.
Murong Hui masih mempelajari permainan catur di atas meja, ia sama sekali tidak mengkhawatirkan situasi di luar. Tampaknya ia sudah memprediksi situasi hari ini.
Sima You Yue cemberut, jelas mereka sudah merencanakan hal ini. Namun, tadi mereka masih menanyakan pendapatnya tentang siapa si penyusup. Bukankah itu berarti mereka hanya mau mengujinya?
Di luar, kepala pelayan kedua memimpin orang-orang untuk mengepung seluruh pelataran. Murong Lin dan Leluhur tidak terkejut melihat kemunculan kepala pelayan kedua. Mereka bahkan tidak menanyainya. Kedua belah pihak langsung mulai bertarung.
"Ayah, kau sudah tahu kalau pengkhianatnya itu kepala pelayan kedua?" tanya Sima You Yue.
"Aku tahu. Hanya beberapa orang yang tahu tentang keberadaanku dengan sangat jelas. Yang lain mengikutiku sampai di Kota Kecemerlangan Abadi, sampai akhirnya kami pulang. Dia satu-satunya orang yang bisa mengkhianatiku."
"Kalau begitu, kau tahu siapa dalang dibalik kepala pelayan kedua?" tanya Sima You Yue lagi.