Kebijaksanaan untuk Mengenal Diri Sendiri
Kebijaksanaan untuk Mengenal Diri Sendiri
Klan Xiao jelas dihasut oleh Pangeran Ketujuh, tepat saat Xiao Ruo Bai sedang tidak di rumah. Dan Xiao Ruo Bai jelas tidak tahu kalau mereka telah mengubah kesetiaan mereka.
Mengingat sifatnya, kalau ia tahu tentang hal-hal ini, ia pasti tidak akan dengan mudah menerimanya!
"Kakek, katakan padaku … masalah Adipati yang terluka itu tak ada hubungannya denganmu, kan?" Xiao Ruo Bai menatap Ketua Klan Xiao. Melihat kakeknya tidak berniat menyangkal, dengan rasa sakit di pancaran matanya, ia bergumam, "Kenapa … kenapa …."
"Ruo Bai, jangan tanya apa-apa. Karena kami telah melakukan itu, tentu saja kami punya alasan," kata Ketua Klan Xiao.
"Baiklah, aku tidak akan tanya tentang itu. Aku cuma mau tanya satu hal. Kau memintaku pergi ke Kediaman Adipati untuk menemui Xi'er. Apa kau mau aku memeriksa berita tentang Adipati? Kau memanfaatkanku?" tanya Xiao Ruo Bai dengan air mata berlinang. "Kakek pernah bilang kalau kau tidak akan pernah memanfaatkanku dan akan membuatku jadi Putri Klan Xiao yang riang. Kakek, Ruo Bai kalah dibandingkan kepentingan keluarga, kan?"
"Ruo Bai …." Melihat tanggapan Xiao Ruo Bai yang begitu sengit, Ketua Klan Xiao merasa sangat tertekan. Bagaimanapun, ia telah mencintai Xiao Ruo Bai sejak Xiao Ruo Bai masih kecil.
Xiao Ruo Bai mundur selangkah, matanya berangsur-angsur berubah jadi lebih dingin. "Kakek, Pangeran Ketujuh masih di sana, sebaiknya kau bicara dengan Pangeran Ketujuh terlebih dahulu. Jangan sampai dia menyalahkan kita."
"Pangeran Ketujuh …." Ketua Klan Xiao dan yang lainnya menengadah, di mana sosok Pangeran Ketujuh?
"Ketua Klan, Pangeran Ketujuh sudah pergi?"
Ketua Klan Xiao juga merasa ada yang salah. Pangeran Ketujuh yang barusan masih di depannya tiba-tiba langsung menghilang.
"Kita telah masuk ke formasi ilusi." Ia melihat sekeliling, pemandangan di sekitarnya tidak berubah, tetapi kalau orang melihat dengan cermat, dia pasti bisa tahu kalau ada yang salah di situ.
"Bagaimana mungkin kita bisa masuk ke formasi ilusi? Siapa yang memasang formasi ilusi di sini?" seru mereka semua. Mereka tanpa sadar langsung masuk, formasi ilusi tersebut terlalu kuat!
"Sepertinya kita ditipu," kata Ketua Klan Xiao. "Hanya saja aku tidak tahu apa kita bisa keluar dari formasi ini, atau apa formasi ini disusun khusus untuk kita."
"Hah? Kenapa kalian ada di sini?" Ketua Klan Dong datang bersama anggota Klan Dong, terkejut melihat orang-orang di lembah.
Barusan tidak ada seorang pun di sana!
"Ada formasi ilusi di sini, kita terjebak dalam formasi ilusi," jawab Ketua Klan Xiao.
"Formasi ilusi?" Klan Dong baru memperhatikan kalau lingkungan di situ tampak agak ganjil.
Namun, saat mereka belum berhasil membongkar formasi tersebut, seseorang masuk lagi. Perlahan, semakin banyak orang yang berkumpul di Lembah Sungai Bulan.
Di tebing, melihat situasi di bawah, Mo Zhi memuji, "Formasi itu jauh melampaui harapanku. Aku saja mungkin tidak bisa menyusun formasi macam itu. Dia menahan diri terhadapku."
"Formasi itu sekuat itu?" Yuan Yan tidak memahami formasi, tetapi ia tahu seberapa kuat lelaki di sebelahnya tersebut. Mendengar Mo Zhi begitu memuji-muji, berarti formasi itu sangat kuat.
"Sekilas pandang formasi itu sangat sederhana, tetapi formasi itu lebih dari sekadar formasi ilusi biasa. Bahkan setelah begitu banyak orang yang masuk, formasi itu tidak menunjukkan tanda-tanda mau runtuh. Kalau orang lain yang menyusunnya, formasi itu pasti sudah runtuh sekarang," jelas Mo Zhi. "Selain itu, formasi itu tidak sesederhana itu. Ada misteri lain di dalamnya."
"Apa lagi?"
"Nanti kau tahu kalau kau lihat ke bawah." Mo Zhi tidak menjawab dengan jelas, ia menatap Sima You Yue yang ada di sisi berlawanan dengan penuh minat.
Pantas saja Leluhur bilang ia tidak akan bosan kalau ia memilih untuk mengurus masalah ini. Ternyata memang benar. Namun, Sima You Yue defensif sekali, ia tahu kalau kepercayaan Sima You Yue tidak akan bisa ia dapatkan dengan mudah!
"Namun, justru karena itu ini jadi menarik, kan?" gumamnya.
Sementara itu, di lembah, orang-orang tersebut bertukar pandang dengan raut wajah bingung.
"Siapa yang menyusun formasi ilusi ini?"
"Formasi ilusi ini sudah menjebak kita semua, apa formasi ini mau membunuh kita semua?"
"Ini kan hanya formasi ilusi, kita hancurkan saja. Untuk apa khawatir?"
"Ketua Klan Xiao, Ketua Klan Dong, kalianlah yang pertama masuk, kalian tahu cara membuka formasi ini?"
"Belum, kami juga baru sampai," jawab Ketua Klan Dong.
"Ayo kita serang bersama-sama, formasi ilusi ini seharusnya tidak mampu menahan kekuatan kita yang sebanyak ini," usul Ketua Klan Xiao.
"Ya. Selama kekuatan roh yang menyerang melebihi daya tahan formasi ilusi, formasi ilusi ini tentu akan hancur."
Namun, ketika mereka hendak menggunakan kekuatan roh, raut wajah mereka langsung berubah.
"Kenapa aku sama sekali tidak bisa pakai kekuatan roh?"
"Bukankah ini juga ilusi? Beberapa ilusi juga bisa membuat orang kehilangan kekuatan rohnya."
"Seharusnya tidak." Ketua Klan Xiao mengerahkan kekuatan rohnya. Meskipun agak lambat, kekuatan roh-nya masih bisa bergerak. "Kita pasti sudah diracun."
"Diracun?"
"Ya. Ini racun," timpal Ketua Klan Dong.
"Mereka benar-benar diracun dalam formasi ilusi, itu …." Yuan Yan menatap Sima You Yue. Wajahnya tampak tenang, tanpa kebanggaan atau kepuasan, seolah-olah bukan dia yang telah menyusun formasi ilusi tersebut.
Kalau bukan karena dia berdiri tepat di tempat formasi tadi dibuka, mereka pasti sulit memercayai kalau dialah yang memanipulasi segalanya dari balik layar.
"Xi'er, tidak apa-apa. Sudah hampir waktunya," kata Murong Hui.
"Ya, Ayah."
Sima You Yue menutup formasi, meskipun pemandangan di sekitarnya tidak berubah, semua orang di dalam formasi merasakan fluktuasi kekuatan roh. Mereka mendongak dan melihat empat orang berdiri di kedua sisi tebing.
"Adipati?"
Melihat Murong Hui, mereka pun terkejut.
Bagaimana mungkin ternyata dia?
Mereka dengar dia akan membersihkan kekuatan-kekuatan Kota Luas baru-baru ini. Apa ia memasang formasi itu untuk sekaligus membunuh mereka semua?
"Klan Xiao tetap tinggal di sini. Kalian yang lain cepat pergi dari sini," perintah Murong Hui.
Begitu suaranya terdengar, ratusan pengawal keluar dari dalam dan luar lembah, menghalangi jalan depan dan belakang.
"Yang lain pergi, Klan Xiao tetap di sini!" seru para pengawal dengan serempak. Suara mereka yang lantang bergema di lembah beberapa kali sebelum berangsur-angsur menghilang.
Semua orang tercengang. Mereka bertukar pandang. Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi benak mereka.
Adipati akan berurusan dengan Klan Xiao? Namun, bukankah Klan Xiao itu temannya? Apa telah terjadi pengkhianatan?
Namun, keraguan hanyalah keraguan, mereka tetap harus cepat-cepat keluar dari lembah melalui lorong yang dibentuk oleh para pengawal.
Klan Xiao juga mau pergi, tetapi para pengawal memelototi mereka, membuat mereka tidak bisa melangkah lebih jauh.
Setelah orang-orang tersebut pergi, mereka tidak pergi jauh, melainkan berhenti di area yang luas, lalu lanjut memperhatikan situasi di sana.
Di lembah, Murong Hui dan Ketua Klan Xiao saling menatap. Murong Hui kehilangan kepercayaan yang dahulu, dan Ketua Klan Xiao juga kehilangan rasa hormat yang dahulu.
"Ketua Klan Xiao, apa aku, Adipati ini, pernah memperlakukanmu dengan buruk?" Akhirnya, Murong Hui bicara lebih dahulu.
"Seekor burung yang baik memilih pohon untuk bersarang; aku hanya mencari jalan keluar yang lebih baik untuk diriku sendiri. Meskipun Adipati memperlakukanku dengan baik, Wilayah Luas terlalu buruk dan tidak bisa memberi apa yang kami inginkan," jawab Ketua Klan Xiao tanpa penyesalan di wajahnya.
Mendengar kata-kata Ketua Klan Xiao, Sima You Yue benar-benar mau bilang kalau Ketua Klan Xiao sungguh punya kebijaksanaan untuk mengenal dirinya sendiri dan tahu kalau dia memang seorang monster. Namun, melihat Xiao Ruo Bai di samping Ketua Klan Xiao, ia menelan kembali kata-katanya.