Pesimis
Pesimis
"You Yue?" panggil Mo Zhi, suaranya serak.
"Jangan bicara, minum ini dahulu." Suara Sima You Yue terdengar samar dan seperti mimpi baginya.
Sebuah pil dimasukkan ke dalam mulutnya dan langsung larut. Nyaris seketika, ia merasa kepalanya jadi jauh lebih jernih, dan mulutnya terasa jauh lebih nyaman.
Ia menatap Sima You Yue. Sima You Yue mengeluarkan jarum perak, menusukkannya ke tubuhnya, lalu berkata, "Kau diracun. Aku sedang menetralkan racunmu. Kalau ada yang mau kau tanyakan, tanyakan padaku waktu kau sudah mendingan."
Ia berkedip dan memperhatikan Sima You Yue yang bekerja dengan tenang. Setelah mencabut semua jarum perak, Sima You Yue menyelimutinya.
"Lingyu, mereka sudah boleh masuk sekarang," kata Sima You Yue sambil menoleh.
Baru saat itulah Mo Zhi memperhatikan kalau Lingyu sedang berdiri di ujung tempat tidur.
Wu Lingyu membuka penghalang roh, tetapi sebelum ia sempat membuka pintu, Mo Li dan yang lainnya langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Putri, bagaimana?" tanya ibu Mo Zhi, Yun Xiao, begitu ia masuk.
"Racunnya sudah kunetralkan, tidak ada masalah besar sekarang. Namun, ia sudah mengandalkan obat-obatan selama dua tahun terakhir untuk memperpanjang hidupnya, maka dari itu, ia cukup lemah sekarang. Ia perlu meluangkan waktu untuk memulihkan diri sebelum bisa sepenuhnya sembuh."
"Terima kasih, Putri. Kalau bukan karenamu, aku khawatir Zhi'er tidak akan bisa melewati ini." Yun Xiao menatap Sima You Yue dengan penuh terima kasih.
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku Bibi, Mo Zhi ini temanku." Sima You Yue tersenyum.
"Kau guru Leluhur, dan kau seorang putri, bagaimana mungkin kau bisa memanggilku 'bibi'? Panggil saja aku Yun Xiao."
"Ya, kita tidak bisa mencampuradukkan senioritas," timpal Mo Li.
"Tidak apa-apa. Mo Yu terlalu tua, kita tidak perlu ambil pusing soal dia," kata Sima You Yue. "Panggilan kita tetap begini saja, dengannya nanti beda lagi."
"Ini …."
"Karena Putri sudah bilang begitu, baiklah, kita pakai panggilan itu," kata Mo Xie, lalu mendekat ke tempat tidur. Melihat Mo Zhi benar-benar bangun dan kulitnya tidak pucat lagi, ia tahu kalau racun tersebut memang sudah dinetralkan.
"Kakek," panggil Mo Zhi dengan lembut, suaranya terdengar jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
"Syukurlah kau sudah bangun." Mo Xie menepuk tangan Mo Zhi. "Akan Kakek balaskan dendammu."
"Kakek Mo, Mo Zhi baru saja bangun, dia perlu banyak istirahat dan sedikit bicara. Kalian boleh bicara sebentar, setelah itu dia harus istirahat. Aku mau istirahat dahulu," kata Sima You Yue.
"Baiklah, terima kasih, Putri." Mo Xie dan yang lainnya bangkit berdiri dan membungkuk saat ia pergi. Ia mengangguk dan meninggalkan kamar Mo Zhi bersama Wu Lingyu.
Tiba di kamarnya, yang ada di pelataran di sebelah pelataran Mo Zhi, Wu Lingyu memperhatikan kalau ia tampak tidak senang. Alis Wu Lingyu terangkat. "Kau memikirkan dunia manusia?"
"Shi Qian Shi-lah yang mengembangkan racun ini. Tak kusangka aku akan menemukan racun ini di Alam Hantu. Sekarang dia ada di Lembah Tertinggi, jadi seharusnya dia tidak berhubungan dengan Alam Hantu," jawab Sima You Yue.
"Kalau kau khawatir tentang siapa yang bersekongkol dengan Klan Hantu, kenapa tidak kau tanyakan saja pada Klan Mo?" tanya Wu Lingyu.
"Akan kutanya mereka nanti. Aku capek memeriksa obat-obatan selama beberapa hari belakangan ini. Karena Mo Zhi sudah bangun, kurasa yang mereka khawatirkan sekarang hanyalah dia. Setelah istirahat selama setengah hari ini, aku akan bertanya pada Mo Yu."
"Baiklah, ayo kita istirahat." Wu Lingyu mengangguk dengan serius.
"…."
Sima You Yue-lah yang mau beristirahat, bagaimana mungkin jadi mereka berdua yang mau beristirahat?
Wu Lingyu tersenyum lembut. "Aku juga capek menemanimu selama beberapa hari terakhir. Ayo, kita tidur bersama. Lagi pula ini sudah larut."
"…."
Dini hari berikutnya, Sima You Yue pergi menjenguk Mo Zhi. Setelah istirahat semalaman, tampaknya semangatnya telah meningkat pesat.
"You Yue, terima kasih. Kau menyelamatkanku." Mo Zhi tersenyum penuh terima kasih padanya.
"Ini memang bukan akhir hidupmu. Aku cuma kebetulan tahu tentang racun yang kau derita. Bagaimana kondisimu sekarang?" Sima You Yue mendekat ke samping tempat tidur Mo Zhi, menarik tangannya dan memeriksanya.
"Aku merasa jauh mendingan," jawabnya. "Namun, sepertinya tanganku masih belum berfungsi dengan baik."
Sima You Yue melepaskan tangannya dan menjawab, "Wajar. Lagi pula, kau sudah kena racun selama lebih dari dua tahun, kau pasti butuh waktu untuk bisa benar-benar pulih. Pemulihanmu sebenarnya cukup baik. Akan kusempurnakan beberapa pil untuk penyembuhanmu nanti. Nanti pil-pil itu tinggal kau minum."
"Terima kasih."
"Sudahlah, kau sudah berterima kasih padaku berkali-kali. Kalau kau memang mau berterima kasih padaku, cepatlah sembuh dan kirimi aku banyak harta karun," kata Sima You Yue sambil tersenyum.
"Hadiah terima kasih yang kau mau biasa sekali."
"Bagaimana lagi, aku hanya manusia biasa." Sima You Yue bangkit berdiri. "Aku mau menemui leluhurmu. Selamat istirahat."
"Seharusnya leluhurku ada di aula pertemuan dengan kakekku sekarang." Mo Zhi mengingatkan Sima You Yue.
Ia sudah tahu itu, tetapi ia tidak tahu apakah ia diizinkan masuk ke aula pertemuan atau tidak, atau bagaimana cara menuju ke sana. Namun, keraguannya langsung sirna ketika seseorang menyapanya setelah ia meninggalkan pelataran Mo Zhi.
"Putri, Ketua Klan mau bertemu denganmu."
Ia tahu kalau mereka ada di aula pertemuan, berarti mereka memintanya untuk ikut serta dalam perundingan mereka.
Ia dan Wu Lingyu pun tiba di aula pertemuan. Aula kuno tersebut memancarkan kesan bersejarah.
"Kau sudah di sini. Apa kau pergi menemui Mo Zhi dahulu?" Mo Yu duduk di kursi utama dan tempat di sebelahnya kosong.
Atas isyarat Mo Yu, ia berjalan mendekat ke kursi tersebut, sementara Wu Lingyu duduk di bawahnya.
"Seberapa banyak yang kau ketahui tentang Klan Mo?" tanya Mo Yu padanya.
Ia menggeleng. "Aku tidak tahu apa-apa."
"Kau tidak tahu apa-apa, tetapi kau bergegas ke sini?" Mo Yu meliriknya, lalu berkata, "Ya, kurasa hanya kau yang begini."
"Meskipun aku tidak tahu apa-apa, aku datang ke sini untuk melihat apa ada yang bisa kubantu. Namun, aku tidak bisa menemukan berita apa pun tentang Klan Mo di luar!" Sima You Yue terdiam. "Namun, untungnya aku datang. Kalau kondisi Mo Zhi terus berlanjut, aku khawatir dia tidak akan bisa bertahan hidup."
"Putri, kami sangat berterima kasih kau bisa membantu kami. Namun, Putri harus sesegera mungkin meninggalkan Klan Mo. Kami akan minta orang untuk mengantarmu ke ibu kota kekaisaran," kata Mo Xie.
"Oh?" Sima You Yue tidak menyangka Mo Xie akan berkata demikian. Ini benar-benar tidak seperti gaya Mo Xie!
"Kenapa? Apa lawan kalian sulit dikalahkan?" tanya Sima You Yue.
"Memang tidak mudah, tetapi kami pasti bisa," jawab Mo Xie. "Tetua mereka dahulu bermasalah denganku. Aku tidak tahu sekarang dia sudah disihir siapa sampai-sampai dia terus cari masalah dengan kami."
Sima You Yue langsung paham. Bagi klan besar macam Klan Mo, berjaga-jaga dengan seluruh kekuatan mereka bukanlah masalah sepele.
"Salah satu dari Delapan Klan Bangsawan? Alam Hantu? Atau Wilayah Jiwa?" tanyanya.
Mo Yu tidak terkejut karena ia tahu Sima You Yue pasti bisa menebak siapa lawan mereka.
"Sepertinya tebakanku benar. Kalau kalian memang melawan klan yang seimbang, kenapa mereka bisa menekan kalian?"