Bocah Laki-Laki
Bocah Laki-Laki
Kalau Selir Hantu memang mau membunuhnya, Selir Hantu tidak perlu melakukan sesuatu yang serumit ini. Kalau Selir Hantu tahu ia ada di mana, mungkin ia sudah terbunuh sejak lama.
Di sisi lain, supaya ia sendiri tidak kena masalah, sebaiknya ia tidak terlalu menonjolkan diri.
Bagaimanapun, orang-orang ini ….
Ia melihat ke sekeliling dan menemukan biang keladinya. Melihat tubuh orang tersebut masih kaku, ia memasuki pikirannya.
Ternyata memang benar apa kata Tangan Lima Hantu. Mereka benar-benar datang karena kebetulan mereka ada di dekat situ.
Selir Hantu tahu kalau ia sudah lama meninggalkan istana. Selir Hantu mau mengirim orang untuk membunuhnya, tetapi Selir Hantu tidak bisa mengejarnya. Kemudian, Selir Hantu tahu kalau ia telah pergi ke Klan Mo dan tidak punya pilihan selain menunggunya pergi dari wilayah Klan Mo.
Siapa yang tahu bahwa penantian ini ternyata akan berlanjut selama 2 tahun?
Kemudian, ketika Selir Hantu mendapat berita, ia sudah pergi dari Kota Kutukan Abadi dan menuju Gunung Awan Gelap. Bisa menemukannya dalam waktu sesingkat itu membuktikan kalau kemampuan orang-orang itu memang jauh di atas rata-rata.
Sayangnya Selir Hantu masih meremehkannya.
"Itu Putri Muda Sima You Yue, kan?!"
"Ya. Bisa menyambarkan petir sebebas itu, selain Putri Muda, tak ada orang lain yang bisa."
"Siapa yang mengira Putri Muda juga akan datang ke sini."
"Mereka itu mau membunuh Putri Muda? Siapa mereka? Mereka terlalu nekat! Apa mereka tidak takut Raja akan memusnahkan klan mereka?"
"Hehehe, orang yang berani menentang Raja dan juga mau membunuh Putri Muda? Selain orang itu, siapa lagi?"
"Ssst. Walaupun kau tahu siapa orangnya, tidak usah kau bilang! Apa kau tak takut kalau ada yang mendengarmu, kau bisa-bisa mati tiba-tiba?"
"Apa yang harus kutakuti? Memangnya mereka berani datang ke sini sekarang?"
Sima You Yue masih di situ. Kalau anak buah Selir Hantu datang ke situ, mereka pasti akan disambar petir! Kalau mereka pintar, mereka seharusnya lari dan sembunyi jauh-jauh. Maka dari itu, di situ aman sekali sekarang.
"Bum! Bum!"
Terdengar ledakan keras, mengejutkan mereka yang masih ragu-ragu.
"Apa yang terjadi? Suara apa itu?"
"Sepertinya ada gerakan besar dari Binatang Roh neraka!"
Semua orang berbalik untuk melihat dan, melihat pasir yang bergulung meluncur ke arah mereka, mereka sangat ketakutan sampai-sampai kaki mereka gemetar lemas, tidak bisa bergerak.
"Musim Binatang Roh! Musim Binatang Roh!"
"Bagaimana mungkin Musim Binatang Roh tiba-tiba muncul? Dan itu bahkan langsung menyerang ke arah kita!"
"Apa yang terjadi? Apa mungkin gara-gara petir tadi?"
"Bodoh! Kalau ini gara-gara petir tadi, seharusnya mereka pasti sembunyi jauh-jauh dari sini!"
"Iya. Binatang Roh neraka kan takut petir!"
"Kalau begitu, kenapa mereka berlari ke sini?"
"Siapa yang tahu! Demi langit, jumlah mereka banyak sekali. Kenapa kalian masih tetap di sini? Kalian tidak mau lari!"
Meskipun mereka semua datang ke situ untuk mencari harta karun, siapa yang tetap berani tinggal di situ dalam keadaan seperti itu? Mereka pasti melarikan diri terlebih dahulu, baru bicara kemudian. Mereka akan kembali setelah Musim Binatang Roh selesai.
Kata 'lari' menyadarkan mereka semua. Mereka yang datang untuk menonton pertunjukan sebelumnya pun lari ke segala arah. Melihat Sima You Yue masih berdiri di situ, mereka berteriak, "Putri Muda, Musim Binatang Roh akan menerjang tempat ini. Kenapa kau tidak lari!"
Sima You Yue tersenyum pada mereka dan menjawab, "Jangan khawatir."
Orang itu tercengang. Ia tidak tahu apa ia terpengaruh oleh senyum atau kepercayaan diri Sima You Yue. Ia menatap Sima You Yue beberapa kali lagi. Melihat Sima You Yue sama sekali tidak berniat pergi, akhirnya ia pun pergi.
Sima You Yue punya kucing ungunya, jadi ia seharusnya akan baik-baik saja. Paling tidak, ia bisa menjaga dirinya sendiri.
Ia tiba di puncak gunung dalam sekali lompat. Melihat pasir yang bergelombang, ia pun tahu kalau Musim Binatang Roh kali ini memang sangat besar.
Itu memang membingungkan. Jelas-jelas di situ baru terjadi pertempuran, tetapi kenapa Binatang Roh neraka justru menyerbu ke arah situ?
"Yue Yue, seseorang ada di sini," kata Ungu Kecil sambil memandang ke arah Musim Binatang Roh. Ia merangkak keluar dari pelukan Sima You Yue.
"Kau yakin?" tanya Sima You Yue.
"Mm. Bisa kurasakan, ada aura yang berbeda," jawab Ungu Kecil dengan percaya diri.
"Sepertinya ada orang yang benar-benar mengendalikan keadaan kali ini." Sima You Yue melihat Musim Binatang Roh yang semakin dekat. "Kalau begitu, kita lihat saja siapa yang bertanggung jawab atas semua kekacauan ini!"
Tak lama kemudian, Musim Binatang Roh tiba. Mereka bisa dengan jelas melihat siluet para Binatang Roh neraka tersebut. Seperti yang diharapkan, tepat pada saat inilah Musim Binatang Roh tiba-tiba berhenti.
Menyadari ada sesuatu yang tidak beres, semua orang juga melambat. Mereka mau melihat apa yang sedang terjadi.
"Ada yang telah menghentikan mereka," kata Ungu Kecil. "Namun, You Yue, sebaiknya kau pergi ke sana untuk memeriksanya."
"Kenapa?"
"Orang yang duduk di atas singa. Dia anak kecil."
Orang tersebut mampu mengendalikan Binatang Roh neraka dan masih kecil. Sima You Yue langsung tahu siapa dia.
Orang yang punya Kuasa Naga Legenda!
Karena dia telah dihentikan, itu membuktikan kalau yang menghentikannya tahu bahwa dia-lah yang mengendalikan Binatang Roh. Yang menghentikannya juga tahu siapa dirinya sebenarnya. Berarti mereka yang telah menghalanginya pasti menginginkan Kuasa Naga Legenda.
Sima You Yue benar-benar tak menyangka ia ternyata akan bertemu dengan bocah itu di situ. Kalau Mo Yu tahu soal ini, ia bertanya-tanya apa Mo Yu akan terus-terusan bertarung dalam ruang hampa sampai sekarang.
"Bocah itu dalam masalah," kata Ungu Kecil. "Dan orang-orang itu sangat kuat."
"Ayo kita periksa ke sana."
Sima You Yue menggendong Ungu Kecil dan terbang ke sana. Ia langsung melihat ada sekelompok orang yang mengelilingi bocah laki-laki tersebut.
Si bocah laki-laki duduk di punggung singa neraka. Melihat lelaki di depannya, matanya dipenuhi amarah. Ia membuang kulit kenari di tangannya dan berteriak, "Aku harus mencari seseorang. Jangan halangi jalanku!"
"Bocah, serahkan Kuasa Naga Legenda, kami tidak akan mempersulitmu." Lelaki di depan menutupi wajahnya, tidak membiarkan siapa pun melihat bagaimana penampilannya.
Benar juga. Kalau lelaki itu berhasil merebut Kuasa Naga Legenda, ia akan jadi target seluruh Alam Hantu berikutnya. Dengan demikian, berarti ia tidak merebut harta karun, tetapi justru cari mati.
"Tidak mungkin! Kuasa Naga Legenda itu punyaku! Kalian semua jahat, kalian selalu mau merebut Kuasa Naga Legenda-ku. Huh, tak mungkin kuberikan pada kalian!" Bocah laki-laki itu berdiri di atas punggung singa neraka. Ia berkacak pinggang pakai satu tangan, sementara tangannya yang lain menunjuk. "Serang, lahap mereka!"
"Grrr -"
Binatang Roh neraka pun berbondong-bondong berkerumun. Namun, orang-orang itu bukan orang biasa. Beberapa dari mereka cukup kuat, dan tidak langsung terbunuh ketika berhadapan dengan begitu banyak Binatang Roh neraka. Sebaliknya, mereka berhasil menghadapi Binatang Roh neraka dengan terampil.
"Kau pikir mengendalikan Binatang Roh neraka ini saja sudah cukup? Kau belum pernah memahami kekuatan Kuasa Naga Legenda. Sia-sia kalau Kuasa Naga Legenda ada di tanganmu. Kau harus menyerahkannya dengan patuh!"
"Kau mimpi saja terus!" Si bocah laki-laki memejamkan mata dan udara di sekitarnya tampak tenang bersamanya. Tak lama kemudian, ia tiba-tiba membuka mata, dan semua Binatang Roh neraka yang datang bersamanya dari jurang gunung mulai mengaum.
"Binatang Roh Paragon Ilahi!" Tampang orang-orang itu langsung berubah. Mereka tidak menyangka kalau ia ternyata bisa mengendalikan bahkan Binatang Roh Paragon Ilahi sekalipun.
"Kalau kalian cukup pintar, pergilah. Aku mau menemui orang yang menyambarkan petir. Kalau kalian menghalangiku menemui orang itu, akan kusuruh mereka bunuh kalian sekarang juga!" ancam si bocah laki-laki.
Beberapa aura Binatang Roh Paragon Ilahi berdenyut, menunjukkan kalau mereka akan langsung menyerang kalau orang-orang itu tidak patuh. Setelah ragu-ragu sejenak, akhirnya orang-orang tersebut membawa anak buah mereka pergi dari situ.
Kuasa Naga Legenda memang penting, tetapi nyawa mereka jauh lebih penting. Mereka tidak bawa cukup banyak orang kali ini. Lain kali mereka pasti akan bawa lebih banyak orang!