Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

"Apakah kau tidak sedikit pun terkejut melihatku?" Kaisar Qing Dao menyilangkan kedua tangannya di belakang punggungnya sambil menilai Sima You Yue.     

"Kaisar!" Sima You Yue membungkuk pada Kaisar Qing Dao. Meskipun Kaisar Qing Dao hanya berupa jiwa, berdasarkan hubungan awal mereka, ia tetap harus memberi hormat.     

"Sepertinya kau sudah melihat jiwa-jiwa lain," kata Kaisar Qing Dao dengan percaya diri.     

"Aku bertemu kesadaran roh di Paviliun Langit, dan satu lagi di makam palsu. Lain kali ketika aku merasakannya, aku bertemu denganmu, Pak Tua," kata Sima You Yue.     

"Hahaha-" Kaisar Qing Dao tertawa terbahak-bahak ketika ia mendengar Sima You Yue memanggilnya 'Pak Tua', "Aku jelas masih muda. Mengapa kau memanggilku pak tua?"     

"Sudah lebih dari beberapa ratus ribu tahun. Jika kau bukan orang tua, lalu apa namanya?" tanya Sima You Yue.     

"Ratusan ribu …. Begitu lama waktu telah berlalu!" Kaisar Qing Dao tiba-tiba muncul di hadapannya. Kemudian, sebelum ia sempat bereaksi, seberkas cahaya mengelilinginya.     

Ia tidak pernah berpikir bahwa Kaisar Qing Dao akan menyakitinya, jadi ia sama sekali tidak waspada. Ia terkejut sesaat, tetapi ia tidak terlalu khawatir.     

Dengan sangat cepat, Kaisar Qing Dao kembali ke posisi semula dan mengembuskan napas, "Jadi ada begitu banyak perubahan di dunia luar."     

Sima You Yue sekarang tahu bahwa Kaisar Qing Dao barusan telah mencari-cari menembus ingatannya.     

"Kaisar …."     

Tidak bisakah Kaisar Qing Dao memberitahunya terlebih dahulu? Kaisar Qing Dao cukup membuatnya ketakutan!     

"Hahaha. Kan kau bukan pengecut." Suara Kaisar Qing Dao terdengar lembut. Itu membuatnya teringat akan ungkapan: 'Mendengarnya saja bisa membuat orang hamil', saking menggodanya suara Kaisar Qing Dao.     

"Bukan berarti kau bisa langsung bertindak mendadak seperti itu!" Sima You Yue memutar matanya.     

"Kau memiliki peta beberapa makam lainnya. Mengapa kau tidak pergi ke sana?" tanya Kaisar Qing Dao.     

"Beberapa hal terjadi dan aku tidak pernah punya waktu." Sima You Yue ingin mengatakan bahwa Kaisar Qing Dao telah melihat ke dalam ingatannya barusan, jadi bagaimana mungkin Kaisar Qing Dao tidak tahu bahwa ia baru saja bangun!     

"Kau lupa tentang makam-makam itu," kata Kaisar Qing Dao.     

"Uhuk, uhuk, uhuk." Sima You Yue menggosok hidungnya dengan malu-malu. Ia memang melupakan makam-makam itu.     

Sejak ia bangun, yang bisa ia pikirkan hanyalah masalah pasukan berjubah hitam. Ia tidak memperhatikan Kaisar Qing Dao sama sekali. Bahkan ketika ia datang ke situ, ia bahkan tidak memikirkan fakta bahwa Kaisar Qing Dao telah memberinya peta. Kalau tidak, ia pasti tahu bahwa tempat itu ditandai di peta, dan juga merupakan area terbesar di peta.     

"Kau khawatir tentang masalah pasukan berjubah hitam." Kaisar Qing Dao bisa menebak apa yang ia pikirkan.     

"Ya." Sima You Yue mengaku. Terutama tentang hal-hal tidak bermoral yang mereka lakukan di siang hari bolong. Bahkan mungkin ada hubungannya dengan Sima You Yue. Ketika ia memikirkan hal tersebut, ia merasa itu salahnya. Terutama mengingat apa yang Pembantu Kecil katakan. Hal tu memenuhi pikirannya.     

"Kau tidak hanya khawatir, kau juga takut." Kaisar Qing Dao dengan mudah melihat bagian terdalam hatinya.     

Sima You Yue tidak menyangkalnya.     

Semakin ia peduli, semakin ia khawatir. Tentu saja hal itu melahirkan teror.     

Namun, ia tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. ia juga tidak pernah mengakui teror yang ada di hatinya.     

"Kau tidak hanya takut. Kau sangat ketakutan." Kaisar Qing Dao melanjutkan.     

Sima You Yue jatuh ke dalam perenungan yang lebih dalam.     

"Kau takut masalah itu terjadi, dan kau juga takut itu akan melibatkan orang-orang yang kau sayangi. Apa aku benar?" Kaisar Qing Dao tidak menikmati monolognya dan tidak akan membiarkan dirinya sendiri yang terus menjawab.     

Namun, Sima You Yue merasa semua pikirannya telah diungkapkan oleh Kaisar Qing Dao. Seolah-olah cawat terakhirnya telah robek.     

Namun, bukannya hal itu tidak akan terjadi jika ia berhenti memikirkannya.     

Ia mengembuskan napas. "Kau benar. Aku khawatir dan takut. Itu sebabnya aku tidak pergi bersama mereka ketika mereka pergi untuk menyelidiki masalah itu."     

"Kenapa kau takut?"     

"Entahlah. Aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Jika aku menyelidiki, aku akan mencari tahu tentang hal-hal yang tidak ingin aku ketahui," jawab Sima You Yue.     

"Tidak, kau tahu itu. Itu sebabnya kau tidak mau memikirkannya," bantah Kaisar Qing Dao. "Kau takut hal-hal akan terjadi seperti yang kau pikirkan."     

Sima You Yue jatuh ke dalam perenungan yang lebih dalam. Waktu yang lama berlalu sebelum ia akhirnya mengangguk. "Ya."     

"Maukah kau memberi tahu aku tentang itu?" Kaisar Qing Dao merasa sedikit ingin bergosip.     

Sima You Yue terperangah. Namun, ia belum pernah bertemu Wu Lingyu sejak ia bangun dan tidak dapat berbicara dengan seorang pun tentang perasaannya. Setelah ia berbicara dengan Kaisar Qing Dao, Kaisar Qing Dao akan pergi dan menghilang dan curahan hatinya tidak akan berdampak apa pun. Tidak akan ada dampak yang bertahan lama.     

"Ini tentang temanku," jawabnya. "Sejak dia lahir, dia memiliki energi yang sangat kuat di dalam dirinya. Supaya dia tetap hidup, anggota klannya menyegel energi itu. Karena itu, dia tidak bisa berjalan selama beberapa ratus tahun. tahun. Dia juga jadi tidak bisa melihat."     

"Apa yang terjadi selanjutnya?"     

"Kemudian, aku mengobati mata dan kelumpuhannya. Namun, aku menyadari bahwa segelnya telah longgar."     

"Karena pengobatanmu?" Karena penyakitnya muncul akibat segel, kalau Sima You Yue berhasil mengobatinya, wajar kalau Kaisar Qing Dao berpikir bahwa itu hasil perbuatan Sima You Yue.     

"Tidak." Sima You Yue menggelengkan kepalanya, "Segel itu memiliki batas waktu. Mungkin karena kekuatan mereka, mereka dapat menyegelnya untuk waktu yang lama. Namun, inilah yang aku khawatirkan."     

"Oh?"     

"Temanku itu berasal dari Sekte yang Tersembunyi. Kekuatannya luar biasa. Itu sesuatu yang bahkan tidak bisa mereka lawan, yang membuatnya menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan," kata Sima You Yue. "Jika kekuatan itu menembus segelnya, temanku …. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya."     

"Kau pikir … segel itu sudah tidak berguna," kata Kaisar Qing Dao.     

"Aku tidak yakin, tetapi terakhir kali aku bertemu dengannya, melihat caranya bicara dan hal-hal yang dia lakukan, itu semua terlalu aneh." Sima You Yue mengingat bagaimana Xuan Qiu He bertindak saat itu dan terkejut ketika ia membandingkannya dengan bagaimana sikap Xuan Qiu He sebelumnya.     

Apa yang Xuan Qiu He maksud ketika ia mengatakan bahwa Sima You Yue harus mengingatnya ketika ia pergi? Apakah maksudnya Sima You Yue tidak akan pernah bertemu dengannya lagi?     

Tidak peduli bagaimana Sima You Yue memikirkannya, ia merasa ada kemungkinan segel itu akan rusak. Atau mungkin … sudah rusak.     

"Apakah kau merasa dia ada hubungannya dengan pasukan berjubah hitam?" tanya Kaisar Qing Dao.     

Ia bertanya-tanya apakah itu karena khayalannya atau karena ia telah memperoleh sebagian dari warisannya, tetapi ia merasa Kaisar Qing Dao bisa melihat menembus ke dalam hati dan pikirannya.     

Ia terdiam dan Kaisar Qing Dao tidak mendesaknya. Seolah-olah Kaisar Qing Dao menunggunya untuk mencurahkan emosinya. Ia tidak mengatakan apa-apa dan Kaisar Qing Dao juga tidak cemas.     

Sebenarnya, memang selalu seperti itu. Bahkan jika ia mengatakan sesuatu pada Kaisar Qing Dao, tidak akan ada yang Kaisar Qing Dao lakukan. Tentu saja ia tidak perlu cemas dan Kaisar Qing Dao juga tidak penasaran.     

Seolah-olah ia baru saja bertarung melawan pertempuran batin, ia mengatakan rahasia terdalam dan tergelapnya kepada Kaisar Qing Dao, "Sepuluh tahun yang lalu, ketika aku sedang tidur nyenyak, muridku datang mengunjungiku. Ia ditangkap di kamar batu tempat aku berbaring. Pada saat itu, aku merasa pertarungan itu aneh. Muridku mengkhawatirkan keselamatanku, jadi itu bisa dimengerti. Namun, lelaki berjubah hitam itu tampaknya juga menahan diri. Seolah-olah ia khawatir pertempuran itu akan menyakitiku."     

"Menurutmu dia orangnya?"     

"Aku tidak mengenalinya waktu itu. Aku hanya berpikir bahwa siluetnya agak familier. Namun, aura mereka juga terlalu berbeda. Kalau kupikir-pikir sekarang, memang dialah lelaki berjubah hitam itu!"