Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Gadis, Kau Sudah Dewasa



Gadis, Kau Sudah Dewasa

Pada hari kedua, Lelaki Tua Iblis kembali ke Kota Suci, yang sebenarnya jarang ia lakukan. Meskipun banyak orang tidak pernah melihatnya sebelumnya, mereka tahu bahwa Putra Suci dari alam atas akan membawa gurunya bersamanya. Begitu mereka tidak dapat melihat seberapa kuat dia, mereka langsung menebakidentitasnya.     

"Dasar bocah sial!" teriak Lelaki Tua Iblis ketika ia sampai ke rumah Wu Lingyu.     

Wu Lingyu sedang berbicara dengan pemilik Paviliun Bijaksana dan mengatakan kepadanya bahwa ia ingin pergi keluar dan melihat apa yang terjadi dengan benua itu, ketika ia mendengar suara gurunya. Ia tersenyum pada pemiliknya, lalu berdiri dan berjalan keluar. Ia melihat Lelaki Tua Iblis duduk di atap dan bertanya, "Guru, lama sekali kau pergi, kau pergi ke mana?"     

"Pergi jalan-jalan ke luar." Lelaki Tua Iblis melihat bahwa tubuh Wu Lingyu memancarkan aura suci dan murni dari ujung rambut sampai ujung kaki dan melambaikan tangannya padanya, lalu berkata, "Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."     

Master dari Paviliun Bijaksana telah pergi ke alam atas sebelumnya dan tentu mengetahui betapa kuatnya Lelaki Tua Iblis. Ia berkata kepada Wu Lingyu, "Karena Putra Suci ingin mendiskusikan sesuatu dengan guru, aku akan kembali dahulu."     

"Baik." Senyum murni dan suci terus tersungging di wajah Wu Lingyu.     

Pemilik itu menangkupkan tangannya ke arah mereka dan membungkuk kepada Lelaki Tua Iblis, lalu meninggalkan rumah.     

Begitu orang-orang dari Paviliun Bijaksana semua telah pergi, Wu Lingyu bersandar di pintu dan menatap dengan acuh tak acuh pada Lelaki Tua Iblis. "Hei, Pak tua, kau baru saja sembarangan menghilang dan kemudian sekarang kau mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?"     

"Aku menemukan seorang saudara seperguruan untukmu" Satu kalimat ini saja langsung menarik perhatian Wu Lingyu.     

Wu Lingyu mengangkat alisnya, lalu berkata, "Ada seseorang di benua ini yang benar-benar menangkap perhatianmu? Kapan kau mengenalnya? Bagaimana caramu menipunya?"     

"Apa maksudmu aku menipunya!" Lelaki Tua Iblis menatap Wu Lingyu. "Aku langsung menerimanya. Ia sudah memberiku hadiah sambutan sebagai gurunya."     

"Jarang sekali kau bisa tertarik. Begitu banyak orang luar biasa di alam atas yang ingin menjadi muridmu, tetapi kau justru datang ke sini untuk memilih seseorang sebagai murid," komentar Wu Lingyu. "Apakah kau tidak ingin memilih penggantimu? Kau ingin orang dari benua ini bisa naik, kapan itu akan bisa terjadi? Kau bisa menunggu sampai kapan?"     

"Dasar bocah sialan, apakah kau mengutukku supaya berumur pendek?!" hardik Lelaki Tua Iblis.     

Wu Lingyu menutupi telinganya untuk mencegah gendang telinganya pecah.     

"Aku tidak mengutukmu, aku hanya mengungkapkan faktanya!" Wu Ling Wu merentangkan tangannya.     

"Jika bukan karena kau yang menolak untuk kembali bahkan jika kau mati, apakah aku masih perlu menemukan orang lain?" Lelaki Tua Iblis menatap Wu Lingyu dengan frustrasi.     

"Jelas-jelas Gurulah yang telah memutuskan untuk mencari pengganti, bagaimana mungkin kau bisa bergantung padaku? Standarmu begitu tinggi, kau tidak menyukai semua orang itu, itu sebabnya kau menunda-nunda sampai sekarang. Oh ya, berapa umur saudara seperguruanku?"     

"Mereka bilang dia hampir dua puluh dua tahun. Mungkin dalam waktu dua bulan." Lelaki Tua Iblis mendengar pembicaraan orang-orang ketika ia berada di Gunung Bayangan Naga.     

"Baru dua puluh dua tahun? Sangat muda. Seberapa tinggi peringkatnya? Bisakah ia menyempurnakan pil peringkat tiga?"     

"Kata-kata macam apa yang kau semburkan itu? Apakah standarku seburuk itu? Tentu saja orang yang kupilih tidak buruk kualitasnya!" bantah Lelaki Tua Iblis dengan arogan.     

"Bahkan jika bakatnya tidak buruk, jangan lupa tentang karakternya. Jika dia tidak bisa lulus ujian Lembah Iblis Ilahi, dia tidak akan bisa menjadi penerusmu meskipun dia telah menjadi muridmu!" Wu Lingyu mengingatkan.     

"Karakternya tentu saja juga baik. Kau akan tahu begitu kau bertemu dengannya hari ini," kata Lelaki Tua Iblis.     

"Aku tidak ikut. Aku tidak punya waktu," tolak Wu Lingyu langsung.     

"Kenapa kau tidak punya waktu?" Lelaki Tua Iblis tidak memercayai Wu Lingyu.     

"Aku mau pergi ke Pegunungan Sofia," jawab Wu Lingyu.     

Wu Lingyu sudah memutuskan bahwa ia akan pergi ke Kerajaan Dong Chen untuk mencari bocah itu seorang diri.     

"Tidak mungkin, kau harus pergi denganku!" perintah Pak tua itu. "Selain itu, kau harus menyiapkan hadiah sambutan."     

"Aku tidak ikut!" tolak Wu Lingyu lagi.     

"Jika kau tidak pergi, aku akan, aku akan …."     

"Apa yang akan kau lakukan?"     

"Aku akan bunuh diri di depanmu!"     

"Silakan, aku tidak akan menghentikanmu!"     

"Dasar bocah sialan tak punya perasaan! Apakah kau ingin membuatku marah sampai mati?"     

"Jika aku membuatmu marah sampai mati, maka kau tidak perlu bunuh diri."     

"…."     

Pada akhirnya, Wu Lingyu masih harus menyerah pada Lelaki Tua Iblis dan mengikutinya untuk mengunjungi saudara seperguruannya. Begitu ia bertemu dengan saudara seperguruannya, ia sangat senang. Kalau tidak, siapa yang tahu berapa lama ia harus menunggu untuk bertemu dengan orang yang selama ini ia pikirkan sepanjang hari dan malam.     

Sima You Yue sedang memasak, karena Lelaki Tua Iblis telah mengatakan bahwa ia akan datang dan makan di malam hari.     

"Muridku yang patuh, apakah makanannya sudah siap?" teriak lelaki tua itu, ia dan Wu Lingyu berdiri di tepi sungai.     

Klan Sima tahu bahwa Sima You Yue telah memanggilnya sebagai gurunya, dan mendengar bahwa ia adalah laki-laki yang sangat kuat di alam atas. Ketika mereka melihatnya, mereka semua dengan hormat menyapanya sebagai Kakek Iblis.     

"Guru, cepat sekali kau datang. Makanan belum siap, kau harus menunggu sebentar!" Sima You Yue sedang sibuk menggoreng sayuran ketika ia berbalik untuk melihat dan terkejut saat ia melihat orang itu berdiri di belakang Lelaki Tua Iblis.     

"Kau!" Kekagetan Sima You Yue berubah menjadi amarah ketika ia langsung melemparkan spatula di tangannya ke arah Wu Lingyu.     

Wu Lingyu menangkap spatula Sima You Yue dan berkata, "Hai saudara seperguruan, apakah begini caramu memperlakukan saudara seperguruanmu yang senior?"     

Ketika Wu Lingyu melihat Sima You Yue, suasana hatinya tenang. Mata Sima You Yue dipenuhi amarah, tindakannya yang berlebihan ditambah dengan reaksinya ketika ia melihat Wu Lingyu, semua itu berarti bahwa Sima You Yue tidak melupakannya setelah bertahun-tahun!     

Para Klan Sima semua menatap Sima You Yue dengan mata membelalak. Kenapa Sima You Yue sangat marah? Ia bahkan sampai melempar spatulanya segala, ck ck, pasti ada rahasia di antara mereka!     

Lelaki Tua Iblis juga tidak mengira bahwa hal itu akan terjadi lalu berkata, "Sialan, kau kenal You Yue?"     

"Aku bukan hanya mengenalnya, kita bahkan pernah hidup bersama sebentar," jawab Wu Lingyu.     

"Bei Gong, ambil alih," pinta Sima You Yue.     

Bei Gong Tang mengeluarkan sebuah spatula dan lanjut menggoreng sayuran, menggantikan Sima You Yue. Namun, perhatiannya selalu tertuju pada Sima You Yue.     

Sima You Yue berjalan mendekat dan sampai ke sisi Lelaki Tua Iblis. Ia bertanya, "Guru, dia muridmu, dan saudara seperguruanku?"     

"Benar. Kapan kalian pernah tinggal bersama?" tanya Lelaki Tua Iblis.     

Begitu Wu Lingyu menyebutkan tentang mereka yang pernah hidup bersama selama beberapa waktu, Sima You Yue teringat akan cara Wu Lingyu bermain-main dengannya. Ia segera mengepalkan tangan dan menyerang Wu Lingyu, benar-benar mengabaikan reaksi Gelang Jerat Iblis terhadap Wu Lingyu.     

"Tidak menggunakan Qi Spiritual!" teriak Sima You Yue karena ia tahu bahwa ia jelas tidak bisa melawan Wu Lingyu jika ia menggunakan Kekuatan Rohnya.     

"Karena adik seperguruan ingin bermain, aku akan bermain denganmu." Wu Lingyu tertawa sambil menghindari serangan Sima You Yue.     

Yang satu menyerang dan yang satu menghindar, dan mereka secara acak beralih posisi. Namun, tidak peduli apa pun yang terjadi, Sima You Yue tidak bisa mengalahkan Wu Lingyu.     

"Diam!" teriak Sima You Yue langsung ketika ia kelelahan dan terengah-engah, tetapi tetap masih belum bisa memukul Wu Lingyu.     

Wu Lingyu berdiri dengan patuh saat Sima You Yue langsung hendak meninjunya, tetapi ia menangkap lengan Sima You Yue dan menyeretnya ke dalam pelukannya.     

Karena mereka saling mengejar, mereka sudah sangat jauh dari lokasi perkemahan. Ketika Wu Lingyu menarik Sima You Yue punggungnya menghadap ke semua orang, jadi tidak ada seorang pun di tepi sungai yang bisa melihat posisi mereka yang ambigu.     

"Dasar bajingan, lepaskan aku!" Sima You Yue mengamuk.     

Wu Lingyu memeluk Sima You Yue, menundukkan kepalanya dan menggigit telinga Sima You Yue, berkata dengan lembut, "Gadis, kau sudah dewasa. Sudah bertahun-tahun lewat, apakah kau memikirkan aku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.