Ada Seseorang di Pulau
Ada Seseorang di Pulau
Orang yang menikmati manfaat terbesar dalam perjalanan itu tetaplah Sima You Yue. Kebanyakan orang akan, paling mungkin, membunuh Binatang Roh Laut yang mereka temui dan melemparkan bangkainya ke laut. Bagaimanapun, Sima You Yue selalu menyuruh Burung Roc Kecil menangkap lebih dari beberapa Binatang Roh Laut untuk disimpan sebagai bahan masakannya nanti.
Tentu saja, Sima You Lin dan yang lainnya juga jadi bisa sedikit kecipratan makanan lezat.
"Kita akan sampai sekitar setengah hari lagi," kata Sima You Lan sambil makan daging bakar.
Sima You Yue senang. Ia sudah melakukan perjalanan selama setengah bulan dan hanya melihat lautan luas setiap hari. Entah kenapa ia bosan dan pengalaman baru itu sudah lama berubah jadi menjemukan.
"Pulau apa yang akan kita tuju?"
"Pulau Kecemasan yang Terlupakan," jawab Sima You Lan. "Itu pulau terbesar yang bisa kita tuju sekarang. Ada banyak bahan pil berharga di sana, hanya saja sangat berbahaya dan terdapat banyak Binatang Roh Suci."
"Apakah Rumput Napas Bulan dan Bunga Awan Matahari Terbenam ada di sana?" tanya Sima You Yue. Itu adalah yang terpenting, jika tidak, mereka hanya buang-buang waktu saja!
Sima You Lan mengangguk, lalu menjawab, "Orang-orang dari Paviliun Xuan Yuan mengatakan bahwa beberapa orang yang mengambil Rumput Napas Bulan mengambilnya dari Pulau Kecemasan yang Terlupakan."
"Baguslah kalau begitu."
Setengah hari kemudian, mereka tiba di tujuan dan sampai ke Pulau Kecemasan yang Terlupakan.
Sima You Yue memandang pulau itu dengan mulut ternganga, berkomentar dengan hampa, "Pulau apa ini? Ini hampir seperti benua kecil, bukan?"
Tetua senior berdiri di samping Sima You Yue, lalu menjawab, "Pulau ini kecil dibandingkan dengan seluruh area laut. Jika kau masuk lebih dalam, ada pulau-pulau yang lebih besar."
"Seberapa luas wilayah laut ini?" Sima You Yue mendesah.
"Tidak ada yang tahu," jawab Tetua senior. "Belum ada yang pernah melintasi seluruh lautan. Aku tidak yakin apakah itu karena wilayah yang terlalu berbahaya atau karena waktu yang tidak cukup."
Sima You Yue mengerti. Pastilah itu lautan yang sangat luas jika yang lain tidak punya cukup waktu untuk mengitarinya!
"Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan untuk menemukan Rumput Napas Bulan dan Bunga Awan Matahari Terbenam di tempat sebesar ini!" keluh seorang penjaga.
Saat itu Sima You Yue juga sedang memikirkan masalah tersebut.
"Tidak usah khawatir. Kami telah menemukan orang yang telah menemukan Bunga Napas Bulan sebelumnya dan ia membuatkan denah untuk kita yang kurang lebih menunjukkan di mana ia mendapatkan Rumput Napas Bulan waktu itu," ucap Tetua senior. "Terlebih, You Lan juga telah mencium bau kotak yang berisi Rumput Napas Bulan. Jika kita telah berada dekat dengan bunga itu, ia pasti akan dapat menemukan posisinya."
"Uhuk uhuk - "
Sima You Yue tiba-tiba memikirkan apa yang seharusnya tidak ia pikirkan ketika ia mendengar apa yang dikatakan oleh Tetua senior. Ia ingin tertawa, tetapi itu bukan waktu yang tepat untuk tertawa terbahak-bahak dan hanya bisa menyeringai.
Sima You Lan memukul Sima You Yue, memelototinya tajam dengan marah.
"Kan aku tidak mengatakan apa-apa?" Sima You Yue tidak tahan lagi dan tertawa terbahak-bahak.
"Kau masih berani tertawa!" Sima You Lan segera mengejar Sima You Yue, yang langsung berlari menghindar.
Sima You Lin melihat mereka bermain-main dan tiba-tiba berkata, "Ada orang di sini."
Sima You Yue dan Sima You Lan pun berhenti berlari. Semua orang menoleh untuk melihat Sima You Lin, lalu bertanya, "Ada orang di sini?"
Sima You Lin berjalan ke sebuah batu besar di suatu tempat, Sima You Yue dan Sima You Lan mengikutinya. Mereka melihat ada tumpukan kayu bakar yang telah terbakar serta beberapa pakaian robek. Darah di atas pakaian robek itu mungkin bekas dari dua atau tiga hari yang lalu.
"Benar-benar ada seseorang, aku ingin tahu siapa orang itu," celetuk Sima You Lan.
"Sepertinya orang itu sendirian. Aku ingin tahu siapa yang seberani ini sampai-sampai mereka berani tinggal sendirian di pulau ini," timpal Sima You Lin.
"Siapa tahu, kita mungkin bisa bertemu dengannya!" seru Sima You Yue.
"Siapa tahu," timpal Sima You Lan. "Ketika saatnya tiba, aku pastinya harus melihat dewa seperti apa yang berani hidup sendiri seperti ini."
"Ayo pergi, Tetua senior telah membuat rencana."
Sima You Yue dan yang lainnya kembali dan memberi tahu Tetua senior apa yang terjadi. Setelah merenungkannya sejenak, ia berkata, "Mungkin seseorang terjebak di pulau itu. Jika kita bertemu dengannya, kita dapat melihat apakah ia ingin pergi bersama kita atau tidak."
"Kami mengerti."
"Sekarang masih pagi, mari masuk lebih jauh ke dalam pulau dan berjalan-jalan," ajak Tetua senior.
Mereka meninggalkan sepuluh penjaga untuk menjaga kapal karena semua yang lain mengikuti mereka masuk ke pulau.
Sejak awal suasana di pulau itu memang tenang. Mungkin karena mereka masih berada di pinggiran pulau, mereka tidak bertemu dengan terlalu banyak Binatang Roh Laut Amfibi. Namun, semua orang tetap waspada.
"Mari kita dirikan kamp di sini untuk malam ini," usul Tetua senior.
Daerah itu merupakan lembah gunung dan medannya agak luas dan cocok untuk mendirikan kamp.
Semua penjaga mulai mendirikan kamp. Bahkan Sima You Lin dan Sima You Lan mendirikan tenda mereka sendiri, tanpa kesombongan yang biasanya ditunjukkan oleh Tuan atau Nona Muda.
Malam pun dengan cepat tiba ketika kelompok itu duduk di depan api unggun dan mengobrol untuk menghabiskan waktu.
"Auuu - "
Teriakan serigala terdengar dari luar dan semua orang berdiri dengan kaget.
"Memangnya ada serigala di sini?"
"Bukan serigala, itu suara seorang manusia," bantah Sima You Yue.
"Itu benar-benar suara seorang manusia!" Penjaga itu mendengarkan lagi dan ratapan itu tidak seperti suara serigala, dan benar-benar terdengar seperti suara seseorang yang berteriak memanggil.
"Apakah kita perlu memeriksanya atau tidak?" tanya seseorang.
"Tuan Muda You Lin, bawa beberapa orang bersamamu dan periksa keadaan di sana," perintah Tetua senior.
"Baik." Sima You Lin mengangguk dan memanggil beberapa dari para penjaga, kemudian pergi.
Sima You Yue pun ikut dipanggil untuk memeriksa keadaan. Ia menatap Sima You Lin dengan tidak puas, lalu berkata, "Aku sangat lemah, mengapa kau memanggilku untuk ikut pergi!"
Sima You Lin berbalik dan melirik Sima You Yue, lalu berkata, "Aku akan melindungimu!"
Sima You Yue tertegun. Apakah barusan lelaki itu benar-benar mengatakan bahwa ia akan melindunginya?
Selain kakeknya, kakak-kakaknya, Wei Zi Qi dan yang lainnya, tidak ada yang pernah mengatakan bahwa mereka akan melindungi Sima You Yue sebelumnya.
Melihat bahwa Sima You Yue tertegun sampai terdiam, Sima You Lin hanya kembali membalikkan badannya, sudut-sudut mulutnya terangkat membentuk senyuman.
Ia sadar bahwa ia tidak bisa menggunakan paksaan dengan orang seperti Sima You Yue. Semakin Sima You Yue ditekan, ia akan semakin membalas. Jika Sima You Lin ingin akur dengan Sima You Yue, ia hanya bisa menggunakan metode semacam itu.
Namun, melihat reaksi Sima You Yue, tampaknya metode Sima You Lin cukup efektif.
Mereka berdiri di puncak gunung dan melihat seseorang dikejar sekelompok Binatang Roh Laut Amfibi di bukit lain. Lelaki yang dikejar itu mulai berlari ke arah mereka.
"Kenapa dia tidak terbang saja dan langsung melarikan diri dari para Binatang Roh itu?" Sima You Yue tidak mengerti.
"Ada batasan di pulau ini, jadi kau tidak diizinkan untuk terbang ke langit," jawab Sima You Lin. Melihat siluet itu semakin mendekat, ia berteriak dengan kaget, "Itu dia!"
Sima You Yue melihat siluet yang sudah menderita banyak luka itu dan bertanya, "Kau kenal dia?"
Sima You Lin mengangguk, tetapi sepertinya ia tidak memiliki kesan yang baik tentang lelaki itu.
Ketika lelaki itu melihat bahwa ada sekelompok orang di puncak gunung, ia mengubah arah larinya dan berlari ke arah mereka. Ketika ia melihat Sima You Lin dengan jelas, ia tertawa dengan keras, "Langit sedang membantuku, Kakak You Lin, selamatkan aku!"
Sima You Yue menatap lelaki yang masih bisa tertawa dalam situasi seperti itu dan pikiran pertama yang melintas di benaknya ialah bahwa orang itu agak riang dan tidak dapat diandalkan.
Meskipun Sima You Lin tidak benar-benar menyukai lelaki itu, ia masih berkata kepada para penjaga yang pergi bersamanya, "Pergi dan kalahkan para Binatang Roh itu."
Para penjaga segera turun untuk bertarung dengan para Binatang Roh itu. Lelaki itu pun dengan bangga mengejar para Binatang Roh untuk membunuh mereka juga.
"Siapa dia?" tanya Sima You Yue lagi.
"Pemilik Paviliun Kecil dari Paviliun Xuan Yuan, Jun Lin," jawab Sima You Lin.