Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kemampuan Roh Atribut Petir



Kemampuan Roh Atribut Petir

"Apa yang kuinginkan sederhana saja. Bahkan jika terjadi konflik antara Lian Hong dan Klan Lian dan semuanya menjadi semakin buruk, kami harus tetap dapat meninggalkan tempat ini dengan selamat." Sima You Yue mengungkapkan permintaannya.     

Tetua Hitam dan Putih tidak menyangka permintaan Sima You Yue akan sesederhana itu. Mereka mengira bahwa ia akan menuntut yang jauh lebih besar daripada itu.     

"Itu permintaanmu?" tanya Tetua Putih.     

"Benar." Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Selama kalian bisa menjamin keselamatan kami, aku akan mengeluarkan nyala api dan lebahku."     

"Baiklah. Kami berjanji, kalau begitu! Jadi, ayo kita lihat nyala api itu!"     

Jari-jari Sima You Yue berkedut, dan sebuah nyala api muncul di ujung jari-jarinya. Meskipun hanya kecil, api tersebut meningkatkan suhu di sekitarnya dengan cukup signifikan.     

"Suhu api ini bahkan lebih tinggi dari Api Ilahi yang kita lihat sebelumnya!" seru Tetua Putih dengan kaget. "Tadi tidak sepanas ini, kan?"     

Tangan kanan Sima You Yue membuka dan sebuah bola api muncul di telapak tangannya. Ketika tangannya menyatu, nyala api itu ikut menyatu, dan suhunya menurun lagi.     

"Api itu menyatu?" Tetua Hitam memandang nyala api di tangan Sima You Yue dengan penasaran dan sangat bersemangat sampai-sampai seluruh tubuhnya mulai gemetar. "Bagaimana mungkin bisa begini?"     

"Sederhana saja! Semua ini adalah nyala apiku dan kedua nyala api ini sama jenisnya. Itulah mengapa nyala api ini tidak meledak ketika bertemu," jelas Sima You Yue.     

"Api ini milikmu?" tanya Tetua Putih.     

"Yah, Binatang Roh kontrakku, tetapi kalian bisa anggap bahwa api itu milikku." Sima You Yue melambaikan pergelangan tangannya dan api itu pun menghilang.     

"Aiya, begitu saja?"     

"Kalian bilang kalian ingin sekali melihat. Bukankah ini sudah cukup?" Sima You Yue menatap mereka, jengkel.     

"Ck."     

"Bagaimana dengan lebahnya?" tanya Tetua Hitam.     

Sima You Yue mengeluarkan seekor lebah. Ketika Tetua Hitam melihatnya, matanya bersinar, ia bertanya dengan gembira, "Apakah ini Lebah Merah Tua yang legendaris itu?"     

"Benar," sahut Sima You Yue.     

"Di mana kau mendapatkan lebah ini?"     

"Dari benua di bawah, tempat asal kami," jawab Sima You Yue.     

"Benua di bawah?" Tetua Hitam dan Putih terkejut. Lebah Merah Tua itu telah punah di tempat mereka berada, tetapi lebah itu justru masih ada di benua bawah? Namun, mereka tidak tahu bahwa masih ada juga beberapa tempat di Negeri Purba yang masih memiliki Lebah Merah Tua, hanya saja jumlahnya semakin sedikit.     

"Hei, hei, bocah kecil, jika kau memiliki begitu banyak Lebah Merah Tua, apakah kau juga memiliki Madu Merah Tua?" tanya Tetua Putih sambil tersenyum. "Jika kau memilikinya, aku bersedia menukar sebuah harta karun untuk itu."     

"Kau menginginkan Madu Merah Tua?" Sima You Yue menatap kedua Tetua itu dan menghitung madu tersebut dalam hati. "Aku memang punya Madu Merah Tua. Kalian adalah Tetua Klan Lian dan kami adalah teman Lian Hong. Jika Lian Hong menjadi anggota klan kalian, maka kalian akan menjadi Tetua temanku. Dalam hal ini, aku akan menghadiahkannya kepadamu, dan bukannya berdagang denganmu. Namun, jika kita menjadi musuh, aku tentu saja tidak akan memberikan barang berharga seperti itu kepada musuhku, kan?"     

"Dasar licik. Bukankah ini berarti bahwa kau ingin agar Lian Hong kembali diterima masuk ke Klan Lian?" tanya Tetua Putih sambil menatap Sima You Yue. "Kau tunggu saja di sini." Setelah itu, Tetua Putih pun pergi.     

"Ke mana Tetua Putih pergi?"     

"Ke aula utama," jawab Tetua Hitam dengan tegas, memahami Sima You Yue.     

Tak lama kemudian, Tetua Putih kembali dan berkata dengan penuh semangat, "Beres! Sekarang, Lian Hong sudah masuk dalam Klan Lian, besok mereka akan menuliskan namanya di dalam daftar keluarga." Sima You Yue terdiam. Tetua Putih memang cepat!     

"Tidak ada yang keberatan?" Dalam klan sebesar itu, bagaimana mungkin tidak ada satu orang pun yang keberatan?     

"Apa gunanya? Selama Tetua Hitam dan aku berpendapat begitu, mereka tidak bisa melakukan apa pun kecuali mengikuti kehendak kami," jawab Tetua Putih dengan bangga.     

"Jadi peringkat kalian setinggi itu? Atau posisi kalian memang sangat tinggi dalam hierarki?" Sima You Yue ingin mengetes orang-orang itu. Sulit dipercaya bahwa kedua lelaki itu memiliki kekuasaan atas keputusan seluruh klan.     

"Kami adalah Kakek Ketua Klan dan Paman Buyut Ketiga, jadi mereka tentu harus mematuhi apa pun yang kami katakan," jawab Tetua Putih. "Kau lihat, kami sudah membereskan urusan Lian Hong. Jadi …."     

Sima You Yue mengeluarkan sebuah botol giok setinggi sepuluh sentimeter, lalu berkata, "Botol ini berisi Madu Merah Tua."     

Tetua Hitam dan Putih membuka sumbat botol dan membiarkan aroma madu itu menguar. Tetua Putih berseru dengan penuh semangat, "Ini aroma itu! Aku tak menyangka kalau kita ternyata bisa mencium Madu Merah Tua lagi dalam hidup kita, mengingat usia kita!"     

"Benar! Aku benar-benar merindukannya!"     

Mendengar apa yang mereka katakan, Sima You Yue penasaran, lalu bertanya, "Apakah kalian pernah bertemu dengan Lebah Merah Tua sebelumnya?"     

Tetua Hitam menutup botol itu dan dengan ekspresi melankolis di wajahnya, ia mengenang, "Saat itu, Tetua Putih dan aku pergi ke alam kecil dan kami bertemu sekelompok Lebah Merah Tua. Di sana, kami berhasil mendapatkan Madu Merah Tua."     

"Namun, sayangnya, kami tidak berhasil membawa satu pun Lebah Merah Tua. Saat itu, kami terlalu muda untuk mengetahui nilai Lebah Merah Tua. Jika tidak, terlepas dari bahaya yang menghadang, kami pasti tetap pergi dan membawa beberapa lebah bersama kami," tambah Tetua Putih.     

"Bocah kecil, berapa banyak Lebah Merah Tua yang kau miliki?"     

Melihat wajah mereka, Sima You Yue menjawab, "Hanya beberapa."     

"Kami akan menukarnya dengan harta karun, bagaimana?" tanya Tetua Putih. "Selama kami bisa memberikan apa pun itu kepadamu, selama kau meminta apa pun itu, kami akan memberikannya sebagai ganti untuk Lebah Merah Tua tersebut."     

Apa ---     

Melihat ekspresi mereka yang sungguh-sungguh dan berpikir bahwa Klan Lian pasti memiliki banyak harta karun, Sima You Yue berpikir bahwa mungkin ada baiknya ia mengambil keuntungan dari situasi itu dan mendapatkan harta karun yang banyak dari mereka. Namun, ketika ia memikirkan Lian Hong, hatinya melunak, lalu ia berkata, "Karena kalian tahu akan nilai Lebah Merah Tua, aku tidak akan meminta banyak. Selama kau bisa memberiku sesuatu yang nilainya sama. Pil, persenjataan, formasi atau Binatang Roh - apa pun itu tidak masalah."     

Tetua Hitam merenung sejenak, lalu mengeluarkan dua kotak - satu besar dan satu kecil. Sima You Yue membuka kotak-kotak itu dan melihat bahwa kotak tersebut berisi bahan untuk persenjataan. Melihat bahwa bahan itu disimpan dengan sangat hati-hati, ia berpikir bahwa nilainya pasti tinggi. Dalam kotak besar, ada sejumlah bahan medis, dan sebuah ginseng es berusia sepuluh ribu tahun.     

Tetua Putih melihat apa yang Tetua Hitam tawarkan, dan juga mengeluarkan dua barang. Yang satu adalah Kemampuan Roh Atribut Petir, dan yang lainnya adalah sebuah resep kuno untuk Alkimia.     

Melihat Kemampuan Roh Atribut Petir tersebut, mata Sima You Yue bersinar. Tiga harta karun yang lain tidak terlalu ia perlukan, tetapi ia sangat membutuhkan Kemampuan Roh Atribut Petir tersebut. Dalam dirinya saat itu ada sejumlah besar Kekuatan Roh petir, tetapi ia tidak punya cara untuk melatih Kemampuan Roh tersebut, dan tidak mampu menampilkan aspek kekuatannya tersebut.     

Dengan Atribut Petir, Sima You Yue akan memiliki satu senjata lagi yang tersedia untuk menghadapi pertempuran. Selain itu, kemampuan tersebut akan menjadi Kemampuan Roh dasarnya. Ditambah lagi dengan Atribut Petir miliknya, ia akan menjadi luar biasa tangguh!     

"Bagaimana pendapatmu tentang ini semua?" tanya Tetua Hitam.     

"Boleh juga." Sima You Yue menerima barang-barang tersebut dan mengeluarkan seratus ekor Lebah Merah Tua. Tetua Putih dan Hitam terkejut dengan jumlah Lebah Merah Tua tersebut.     

Mereka mengira bahwa mendapatkan sepuluh, atau dua puluh ekor Lebah Merah Tua saja sudah cukup, tetapi mereka tidak menyangka kalau Sima You Yue akan semurah hati itu untuk memberi mereka lebih dari yang mereka harapkan.     

"Haha! Mulai sekarang, kau adalah teman kami. Ketika kami telah memperbanyak Lebah Merah Tua ini, kau harus bergabung dengan kami untuk minum-minum!" Tetua Putih tersenyum.     

Sima You Yue hanya tersenyum - pergi minum-minum dengan MEREKA?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.