Aku Sedang Menunggumu
Aku Sedang Menunggumu
Tak lama kemudian, mereka memilih kamar mereka masing-masing. Sima You Yue tidak sempat merapikan kamarnya. Ia langsung memakan sebuah pil pengobatan dan mulai berkultivasi, memulihkan kondisi kejiwaannya.
Selama beberapa hari terakhir, saat berada di Tangga Langit, Sima You Yue sangat tegang. Ketika ia turun, ia langsung dibawa tanpa sempat beristirahat. Sekarang, ia harus memulihkan kekuatannya dengan cepat.
Sima You Yue sempat terpikir untuk masuk ke Pagoda Roh untuk beristirahat, tetapi ia tidak familier dengan wilayah tersebut dan tidak yakin tentang jumlah para ahli di situ. Jika ia tidak hati-hati dan ketahuan masuk ke dalam Pagoda Roh, itu akan sangat merepotkan.
Setelah tengah malam, Sima You Yue memanggil Wei Zi Qi dan yang lainnya, lalu menyusun sebuah formasi teleportasi di halaman.
"Aku tidak tahu berapa lama aku akan pergi. Jika kelas sudah mulai dan aku belum juga kembali, tolong minta izin atas namaku untuk tidak masuk kelas." Ketika Sima You Yue sudah selesai menyusun formasi teleportasi itu, ia masuk ke dalamnya.
Beberapa saat kemudian, di kaki gunung menuju Menara Langit, sebuah portal terbuka. Sima You Yue pun keluar.
Saat itu, Sima You Yue sudah bisa menyusun teleportasi jarak pendek semacam itu dengan amat lihai. Pintu keluarnya diposisikan agak jauh dari tanah.
Tidak ada lagi kesibukan di situ seperti beberapa hari terakhir, dan puncak yang menjulang terlihat sangat dingin dalam kegelapan malam.
Sima You Yue berdiri di tempat itu lagi. Ia mengingat pengalamannya menaiki tangga itu, terus naik dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Ia tidak yakin apakah ia bisa mencapai puncak.
Sima You Yue menginjak undakan batu dan tekanan yang tak asing langsung menekannya. Namun, tekanan itu tidak menghalangi langkahnya. Ia tidak menggunakan energi spiritualnya. Ia mengandalkan kekuatan fisiknya untuk menahan tekanan tersebut.
Ketika Sima You Yue sudah menaiki seribu anak tangga, ia merasa agak berat. Kemudian ia mulai menggunakan energi spiritualnya untuk melawan. Setelah mengatur napasnya, ia lanjut naik.
Malam berubah menjadi siang, dan siang berubah menjadi malam lagi. Saat Sima You Yue berjalan lebih jauh, langkahnya perlahan melambat. Seperti sebelumnya, ia mencapai posisi pemberhentiannya dalam dua hari.
Masih ada dua ribu anak tangga lagi!
Sima You Yue sekilas memandang undakan batu tersebut. Ia meminum sebuah pil pengobatan dan terus naik. Ia tidak sadar bahwa sebelum ia menghilang ke dalam awan, dua siluet muncul di kaki gunung.
"Wakil kepala sekte, bagaimana kau bisa tahu ia akan ada di sini?" tanya guru pendaftaran.
"Intuisi." Wakil kepala sekte tampak merenung sambil menatap orang di atas awan tersebut.
Wakil kepala sekte tidak menyangka bahwa benda di atas akan bereaksi. Hal itu membuat dua orang tua yang kolot di kejauhan juga bereaksi. Keduanya bertanya kepadanya apa yang sebenarnya terjadi. Mengingat fakta bahwa mereka telah mengikatnya ke sekte, lalu pergi keluar dan bersenang-senang, ia sudah bersikap sangat baik … ia tidak mengatakan apa-apa kepada mereka!
Apa kedua orang tua itu berpikir bahwa ia mudah dijebak? Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi? Kalau begitu, datang saja sendiri kemari!
"Aku tidak tahu apakah Sima You Yue bisa mencapai puncak …."
Sembilan ribu …. Aku harus menaiki seribu anak tangga lagi.
Sima You Yue merasa tekanannya meningkat. Di setiap langkah, ia harus berhenti sebentar. Terkadang, ia bahkan sama sekali tidak bisa mengangkat kakinya selama setengah jam.
Melihat Sima You Yue yang naik semakin tinggi ke atas, kedua orang di bawah semakin gugup.
Akankah Sima You Yue menjadi orang yang mencapai puncak Tangga Langit?
Sima You Yue memanjat seribu anak tangga terakhir dalam waktu seminggu. Ia berhasil mencapai puncak melalui perjuangan yang luar biasa.
Setelah menginjak anak tangga yang terakhir, tekanan pada tubuhnya hilang seketika. Perasaan ringan yang tiba-tiba itu nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh dari undakan batu.
Sima You Yue meminum sebuah pil pengobatan untuk meredakan rasa sakitnya. Semua tulang di tubuhnya nyeri. Jika bukan karena Api Kirmizi yang telah menopang tubuhnya dua kali, itu tidak akan menjadi sekadar rasa sakit.
Di depan Paviliun Langit, Sima You Yue tidak terburu-buru untuk masuk. Ia duduk di anak tangga terakhir dan mulai mengobati lukanya dan memulihkan kekuatannya.
Tidak ada yang tahu tentang apa yang ada di dalam Paviliun Langit. Sima You Yue harus berada dalam kondisi yang sehat untuk masuk, jika tidak, ia tidak akan mampu menghadapi bahaya yang mungkin terjadi.
Ketika Sima You Yue sedang beristirahat, wakil kepala sekte dan guru pendaftaran diam-diam pergi. Sebelum menghilang, wakil kepala sekte berkomentar, "Masalah Sima You Yue tidak dapat menghadiri kelas, kembali dan aturlah hal itu."
"Ya," sahut guru pendaftaran.
Sehari kemudian, Sima You Yue membuka gerbang ke Menara Langit. Yang mengejutkannya, tidak terdapat apa pun di menara paviliun itu, kecuali Tombak Berkapak Langit miliknya yang terpikat masuk.
"Tidak ada apa-apa. Kalau begitu, mengapa Tombak Berkapak Langit masuk ke sini?" Sima You Yue mengambil Tombak Berkapak Langit. Tombak Berkapak Langit itu gelisah di tangannya, tetapi tidak terbang lagi.
"Ah!"
Sebuah desah pelan tiba-tiba terdengar di ruangan itu. Sima You Yue ketakutan, dan ia tidak dapat menemukan sumber desahan tersebut.
Sima You Yue yakin ia mendengar suara itu, dan ia merasakan udara bergerak di menara paviliun. Itu jelas-jelas bukan sebuah ilusi.
Tombak Berkapak Langit juga menjadi lebih gelisah. Sima You Yue tidak bisa menahannya dan membiarkannya lepas dari genggamannya.
Pada saat Tombak Berkapak Langit lolos, Sima You Yue terkejut dalam hati. Apakah Tombak Berkapak Langit akan melarikan diri lagi? Jika tombak itu pergi lagi, di mana ia akan dapat menemukannya?
Sima You Yue berbalik dan tidak menyaksikan Tombak Berkapak Langit terbang keluar dari menara paviliun, tetapi ia tetap ketakutan.
Siapa lelaki yang memegang Tombak Berkapak Langit itu? Kapan ia muncul di sini? Juga, ia jelas tidak memiliki napas kehidupan. Apakah ia seperti Mo Sha, semacam roh?
Namun, lelaki itu tidak transparan, sepertinya ia bukan semacam roh.
"Kau siapa?" tanya Sima You Yue setelah menenangkan diri.
Sebenarnya, melihat Tombak Berkapak Langit ada di tangan orang itu dengan tenang, Sima You Yue sudah bisa menebak dalam hati, tetapi tebakannya itu ditolak oleh alam bawah sadarnya. Ia merasa bahwa jika tebakannya itu benar, itu akan terlalu mengerikan.
Namun, apa yang dikatakan lelaki itu selanjutnya mengonfirmasi dugaan Sima You Yue.
"Bahkan jika aku memberi tahu namaku padamu, kau tidak akan mengetahuinya. Namun, dunia dahulu memanggilku Kaisar Qing Dao," jawab lelaki tampan itu.
"Apakah kau benar-benar Kaisar Qing Dao?" Sima You Yue tercengang. Bukankah dikatakan bahwa Kaisar Qing Dao telah menghilang sejak lama? Bagaimana mungkin ia bisa ada di situ?
Apakah Kaisar Qing Dao memang telah hidup begitu lama, tetapi ia bersembunyi di situ selama itu?
Melihat keraguan Sima You Yue, lelaki itu terkekeh. "Aku juga bukan dia."
"Hmmm?"
"Tidakkah kau merasa bahwa aku tidak memiliki napas kehidupan?" Kaisar Qing Dao tersenyum.
"Bagaimana kau bisa tahu … pikiranku … ?"
Sima You Yue terdiam. Jika lelaki itu telah mencapai tahap legendaris, bukan tidak mungkin bagi orang-orang seperti mereka untuk bisa membaca pikiran orang.
Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Aku bukan dia, karena aku hanyalah kesadaran yang ia tinggalkan."
"Kesadaran?" Sima You Yue melihat sekilas ke tubuh lelaki itu. Ia mengingat Feng Zhi Xing dan kesadaran orang lain yang tertinggal di dalam dirinya. Mereka jelas tidak berasal dari kelas yang sama!
"Benar, aku hanya sebuah kesadaran," tandas lelaki itu.
"Kenapa kau ada di sini? Ke mana Kaisar Qing Dao sendiri pergi setelah itu?" tanya Sima You Yue, tidak mampu menahan rasa penasarannya.
Lelaki itu tampaknya kebingungan untuk waktu yang lama, kemudian menjawab, "Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah aku meninggalkannya. Adapun mengapa aku ada di sini … karena aku sedang menunggumu."