Ujian Sekte (2)
Ujian Sekte (2)
Ada suara yang terdengar dari dalam pasir kuning itu, tetapi itu sama sekali tidak mengejutkan Sima You Yue. Ia terus duduk di tenda sambil melihat keluar dengan malas.
"Zeb … zeb …."
Sima You Yue mendengar suara capit yang membuka dan menutup. Kemudian, satu demi satu, capit berwarna merah api mulai keluar dari dalam pasir gurun yang keemasan, diikuti oleh kalajengking berwarna merah yang panjangnya mencapai satu sampai dua meter.
"Zeb … zeb …."
Ada lima kalajengking merah mengelilingi Sima You Yue dan tendanya. Setiap sepasang mata mereka bersinar dengan lapar untuk melahapnya.
"Kalajengking yang besar sekali. Aku penasaran kalajengking ini memang nyata atau hanya ilusi. Kalau memang nyata, justru bagus," renung Sima You Yue sambil menyentuh dagu.
Melihat kalau Sima You Yue tampaknya diam-diam berencana menyerang mereka, para kalajengking merah itu sangat marah dan salah satu dari mereka langsung melayangkan capitnya, mengisyaratkan empat kalajengking merah lainnya untuk mulai menyerang.
Sima You Yue juga tidak ragu, ia langsung memadatkan sebuah bola api dan menyerang sekumpulan kalajengking itu.
"Pssshhh …."
Ketika bola api tersebut mendarat pada kelima kalajengking merah itu, mereka hanya terhenti sejenak. Mereka tidak mengalami cedera yang parah.
"Tahan api?" Sima You Yue memandang lima kalajengking merah itu dengan terkejut sambil menghindari racun yang disemburkan oleh kalajengking itu. Saat semua kalajengking itu menyerangnya secara bersamaan, ia kurang berhati-hati dan lengan bajunya terkena racun, menciptakan sebuah lubang besar di pakaiannya.
"Sial, sakit sekali." Lengan baju Sima You Yue yang terkena racun menyentuh tungkainya dan gelombang rasa sakit terasa membakar seluruh tubuhnya.
Racun yang sangat kuat!
Jika racun itu nyata, Sima You Yue akan sangat beruntung karena ia jadi bisa mengekstrak racun kalajengking tersebut! Membayangkan hal itu saja membuat matanya berbinar.
Dengan sebuah gerakan tubuhnya yang tajam dan tiba-tiba, Sima You Yue langsung melompati kepala kalajengking merah itu dan mendarat di luar jangkauan para kalajengking.
"Karena kalian tahan api, mari kita coba cara lain."
Sima You Yue membentuk sebuah segel menggunakan kedua tangan dan seketika sebuah cambuk logam muncul di depannya. Ia mengambil cambuk itu dan dengan cepat menyerang para kalajengking merah tersebut.
Jika tebakan Sima You Yue benar, kalajengking merah itu seharusnya hidup di bawah gurun. Dengan suhu yang tinggi sepanjang tahun, mereka perlahan mengembangkan ketahanan terhadap api.
Api dan logam adalah kombinasi atribut yang paling baik untuk serangan yang kuat. Karena api tidak mempan, Sima You Yue hanya tinggal menggunakan logam.
"Ceter -"
Cambuk itu mendarat di tubuh kalajengking merah, dan ujung cambuk yang berduri langsung menghancurkan cangkang mereka, mendarat di bagian tubuh mereka yang lembut. Sima You Yue menarik cambuknya kembali ketika darah mereka mulai mengalir.
"Cih -"
Salah satu kalajengking melakukan serangan tiba-tiba, menyemburkan racun pada Sima You Yue. Ia langsung menghindar ke samping sehingga racun itu mendarat di pasir gurun yang kuning, melepaskan bau korosif.
"Keroyokan melawan satu orang!" seru Sima You Yue sambil melayangkan cambuk dan mengaitkannya pada kalajengking merah yang lain. Ia kemudian menggunakan kekuatannya untuk melemparkan kalajengking itu jauh-jauh.
Kaitan demi kaitan, lemparan demi lemparan, dan tiga kalajengking sudah terlempar dalam sekejap mata, sehingga mereka tidak akan bisa kembali menyerang Sima You Yue dalam waktu dekat. Setelah itu, ia kembali berurusan dengan dua kalajengking merah yang tersisa.
Sima You Yue terus mencambuk kalajengking itu, dan setiap serangan sangatlah menyakitkan, mengurangi kekuatan kedua kalajengking itu sedikit demi sedikit, sampai salah satunya dicambuk sampai mati. Kalajengking satunya hanya memiliki sedikit kekuatan yang tersisa, dan ia menggunakan cambuknya untuk menahan kalajengking itu. Akhirnya, ia membentuk sebuah segel menggunakan kedua tangan dan cambuk tersebut berubah bentuk menjadi sebuah pedang, yang dengan ganas menebas kalajengking merah itu, membelahnya menjadi dua dari kepala ke ekor.
Kalajengking merah yang sudah terbelah dua itu, langsung mati. Setelah itu, barulah ketiga kalajengking lainnya tiba di hadapan Sima You Yue setelah berlari dengan cepat.
Melihat bahwa kedua teman mereka telah mati, ketiga kalajengking itu marah dan langsung menyerang Sima You Yue secara bersamaan. Kali ini, selain menggunakan racun, mereka bahkan juga menggunakan Energi Roh untuk menyerang.
Sima You Yue menutupi tubuhnya dengan lapisan pelindung, memusatkan energi, lalu
mengeluarkankan pedang-pedang kecil. Di bawah kendali Sima You Yue, pedang-pedang kecil tersebut terbang menuju para kalajengking merah.
"Shiiing -"
Ada kalajengking merah yang mencoba menggunakan capit mereka untuk menangkis pedang-pedang terbang tersebut, sementara ada yang menyemburkan racun untuk mengikis pedang-pedang itu. Namun, Sima You Yue tidak menahan diri kali itu, dan langsung meluncurkan beberapa puluh pedang lagi. Meskipun ada yang bisa dihancurkan, banyak pedang yang berhasil menusuk para kalajengking, sampai-sampai mereka tidak lagi bisa bergerak, terkapar di pasir yang kuning, setelah Sima You Yue meluncurkan serangan terakhirnya.
Para guru yang menyaksikan kejadian itu dari batu kristal menganggukkan kepala, menunjukkan kepuasan mereka ketika melihat pertarungan yang Sima You Yue lakukan.
"Kemampuan bertarungnya boleh juga."
"Pemuda dengan kemampuan rata-rata pasti agak kebingungan ketika menghadapi pertarungan. Kekuatan tempur orang itu pun akan menurun, dan kemungkinan besar akan terluka oleh para kalajengking merah. Meskipun Fatamorgana Berkilat tidak akan membunuh seseorang ketika berada di bawah kendali para guru, rasa sakit yang mereka rasakan selama pertarungan tidak main-main."
Selain itu, sejak awal Sima You Yue sudah menyusun strategi untuk memisahkan musuh-musuhnya. Setiap gerakannya mengungkapkan pikirannya yang cermat dan layak dipuji.
Para guru menyaksikan Sima You Yue mengangkat seekor kalajengking merah dengan mata terpejam, lalu salah satu guru bertanya, "Apa yang dia lakukan?"
"Dia pasti sedang memeriksa apakah kalajengking merah itu nyata atau tidak," tebak seseorang.
Benar saja, Sima You Yue sangat gembira ketika ia membuka matanya lagi dan ternyata melihat kalajengking merah itu masih ada di sana. Ia dengan cepat mengumpulkan lima kalajengking merah itu dan kembali ke tenda.
Sima You Yue menempatkan semua kalajengking itu berdampingan di tanah dan berjongkok di samping mereka. Ia melepaskan cangkang di bagian ekor, dan mulai memeriksa kelenjar racunnya.
"Benar-benar bahan yang berkualitas!" Mengingat bagaimana para kalajengking itu menyerangnya tanpa henti menggunakan racun itu, Sima You Yue jadi sangat penasaran. Ia mengambil sebuah pisau dan memotong kelenjar racun tersebut. "Kalau aku memurnikannya, racun ini pasti akan menjadi bahan yang bernilai bagi mereka yang tertarik dengan racun. Siapa sangka, ternyata Binatang Roh ini benar-benar nyata!"
Sima You Yue mengeluarkan sebuah tungku dan melemparkan kelenjar racun yang telah ia potong tadi ke dalamnya. Setelah itu, ia menyalakan api dan racun itu ia murnikan dengan cepat.
Sima You Yue melakukan hal yang sama pada kelenjar racun yang kedua, ketiga ….
"Dia seorang Alkemis!" seru seorang Alkemis dengan sedikit terkejut ketika ia melihat apa yang Sima You Yue lakukan.
"Dia seorang Alkemis?"
"Benar. Lihatlah apa yang dia lakukan. Dia sedang memurnikan racun-racun itu," jawab Alkemis tersebut. "Berdasarkan metodenya, sepertinya itu seni kuno yang sudah lama hilang."
"Melihat bagaimana dia memurnikannya, sepertinya peringkatnya juga tidak rendah. Mu Tua, periksalah berapa peringkatnya."
"Dia seharusnya tidak lebih rendah dari peringkat lima," jawab Mu Tua, yang merupakan seorang Alkemis.
"Peringkat lima berusia dua puluh tahun lebih …. Bakatnya boleh juga. Namun, tidak terlalu luar biasa."
Mu Tua melirik mereka, lalu berkata, "Jangan lupa selain seorang Alkemis, dia juga seorang Master Formasi. Selain itu, kemampuan tarungnya juga cukup kuat."
"Jadi dia adalah seorang Master Formasi dan juga seorang Alkemis. Sepertinya sekte kita mendapatkan seorang murid berkualitas kali ini!" komentar wakil kepala sekte.
"Yang lainnya juga menunjukkan kinerja yang cukup bagus. Canglang Li, An Ru Yu dan yang lainnya dengan cepat menyusul. Hanya saja mereka belum memahami inti dari fatamorgana ini. Itulah sebabnya mereka belum dapat menjangkau cincin interspasial mereka."
"Huh, darimana asal-usul orang-orang ini? Ada orang yang benar-benar sudah bisa menjangkau cincin interspasialnya."
Lelaki tua itu menutup mata dan mengingat-ingat. Ia saat itu sedang menjelajahi peristiwa sebelumnya dalam ingatannya. Setelah beberapa saat berlalu, ia akhirnya membuka mata, lalu berkata, "Orang-orang ini dari awal memang berdiri bersama dengan pemuda itu. Tampaknya mereka semua satu kelompok."
"Oh? Dari mana asal-usul kelompok itu? Boleh juga. Apakah mereka berasal dari klan besar?"
"Kita tinggal mencari tahu begitu kita kembali."
"Ayo kita lanjut menontonnya. Oh ya, untuk iseng saja, kirim beberapa Binatang Roh lagi ke pemuda itu," perintah wakil kepala sekte.