Keinginan yang Tak Terpenuhi
Keinginan yang Tak Terpenuhi
Sima You Yue telah membayangkan betapa banyaknya orang yang akan mencoba untuk mendapatkan Tetes Air Mata Ilahi, tetapi ia tidak menyangka bahwa semua orang telah datang jauh-jauh ke situ hanya demi bahan tersebut.
Penawaran demi penawaran diteriakkan. Sima You Yue bahkan belum mulai menawar ketika penawaran sudah naik menjadi lima juta batu kristal kelas menengah. Sudah meningkat sepuluh kali lipat.
"Orang-orang ini … mereka sama sekali tidak memperlakukan uang sebagai layaknya uang!" keluh Fatty Qu ketika ia mendengar proses tawar menawar mereka.
"Cemburu?" Bei Gong Tang tertawa.
"Tentu saja. Kapan kita akan bisa memiliki uang sebanyak itu untuk menawar apa pun yang kita inginkan, memperoleh apa pun yang kita inginkan untuk berkultivasi, membuang apa pun yang ingin kita buang …. Rasanya pasti menyenangkan sekali!" Fatty Qu menyerukan keinginan hatinya.
"Kau ini … kenapa itu kedengarannya seperti sesuatu yang pasti dilakukan oleh orang kaya baru?" goda Ouyang Fei.
Fatty Qu sama sekali tidak malu. Ia tertawa, lalu berkata, "Orang kaya baru tetap saja orang kaya."
Sima You Yue tidak ikut dalam pembicaraan mereka karena ia juga telah ikut menawar.
Tetes Air Mata Ilahi adalah sesuatu yang sangat Sima You Yue inginkan. Melihat arena penawaran yang menggila, ia sudah memperkirakan situasi semacam itu sebelumnya. Jika ia gagal memenangkan penawaran, ia akan lanjut melakukan rencana cadangannya, yaitu mencuri bahan itu dari pemiliknya. Ia tidak peduli meskipun itu salah, yang penting ia harus mendapatkan Tetes Air Mata Ilahi!
Harga penawaran masih terus naik, dan sudah mendekati sepuluh juta. Ximen Feng melihat bahwa Sima You Yue masih menawar, dan tidak dapat menahannya lagi, lalu berkata, "You Yue, sudahlah, kita lupakan saja."
"Itu bahan intinya. Jika aku melewatkan kesempatan ini, aku tidak tahu kapan aku bisa mendapatkannya lagi," kata Sima You Yue sambil menatap Ximen Feng. "Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi."
"Sepuluh juta." Kali itu Wu Lingyu membuka mulutnya. "Paviliun Bijaksana menginginkan Tetes Air Mata Ilahi itu."
Ketika Wu Lingyu menyebutkan nama Paviliun Bijaksana, banyak orang yang langsung mundur.
Ada banyak kekuatan di situ yang bergantung pada Paviliun Bijaksana untuk bertahan hidup. Saat itu, orang yang menawar adalah Putra Suci sendiri, dan ia bahkan berkata begitu, sehingga banyak orang yang langsung menarik diri.
Masih ada beberapa orang yang tetap ingin menawar. Namun, mereka tiba-tiba menyadari sesuatu. Putra Suci Paviliun Bijaksana berada di ruang pribadi yang sama dengan Mo Ketiga!
Bukankah itu berarti mereka berdua berada di pihak yang sama? Mereka yang tidak bernaung di bawah pengaruh Paviliun Bijaksana menjadi tidak berani menyinggung Mo Ketiga. Dibandingkan dengan Paviliun Bijaksana, fakta bahwa mereka saja tidak tahu persis siapa pendukung Mo Ketiga, semakin membuat mereka ketakutan.
Sima You Yue terdiam. Ia menatap Wu Lingyu dengan agak benci. Lelaki itu berbicara tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengannya, dan bahkan membawa-bawa nama Paviliun Bijaksana.
Namun, tindakan Wu Lingyu itu tetap saja lumayan berguna. Setidaknya, tidak ada yang berani terus menawar Tetes Air Mata Ilahi.
"Sepuluh Juta satu satu kali, sepuluh juta dua kali, sepuluh juta tiga kali …." Jun Cang mengamati arena penawaran dan memastikan bahwa tidak ada orang lain yang akan menawar lagi, dan akhirnya mengetuk palu lelang. "Tawaran berhasil, Tetes Air Mata Ilahi telah dimenangkan oleh Yang Mulia, Putra Suci."
Setelah Jun Cang selesai berbicara, seorang gadis pelayan berjalan membawa sebuah nampan ke ruang tempat Sima You Yue dan yang lain berada.
Sima You Yue mengeluarkan sebuah kartu kristal dan memberikan sepuluh juta kepada gadis pelayan tersebut sebelum menyimpan Tetes Air Mata Ilahi.
Pada akhirnya, Sima You Yue tidak lagi ikut serta dalam lelang. Ia tidak tertarik pada barang-barang yang lainnya. Namun, ia telah belajar banyak hanya dengan menyaksikan jalannya lelang tersebut.
Pelelangan berlangsung selama sehari semalam. Pada pagi hari ketiga, Jun Cang akhirnya mengatakan bahwa lelang telah berakhir, dan tiba saatnya untuk melakukan barter.
Dua barang yang pertama sama sekali tidak menarik perhatian Sima You Yue. Namun, ketika barang yang ketiga muncul, ia mulai mendengarkan perkataan Jun Cang.
Jun Cang memperkenalkan barang itu sesuai dengan tata cara mereka yang biasa, lalu berkata, "Pemilik barang ini tidak menuliskan apa yang ia inginkan. Ia hanya meminta orang-orang di sini untuk menuliskan apa yang akan kalian berikan padanya di selembar kertas. Ia kemudian akan memilih dari situ."
Sima You Yue mengeluarkan kuas tulisnya, berpikir sejenak, lalu menulis 'Buah Ular Emas'. Lalu, ia menyerahkan kertas tersebut kepada seorang gadis pelayan.
Tak lama kemudian, pemilik barang memilih seseorang. Ia memilih untuk menukar barangnya dengan Buah Ular Emas milik Sima You Yue.
Tidak ada yang tahu apa yang ditulis oleh Sima You Yue. Namun, karena itu bisa menggerakkan pemilik barang tersebut, yang ia tulis itu pastilah sesuatu yang luar biasa.
Ketika barang terakhir muncul, mata semua orang tidak bisa beralih dari barang itu. Bahkan napas Sima You Yue pun bertambah cepat.
"Ini adalah barang terakhir dalam pelelangan ini - Serbuk Ilahi. Ini adalah barang yang telah kami ambil dari sebuah bijih kuno. Aku tidak perlu memberi tahu kalian betapa berharganya ini, kalian semua pasti sudah tahu," kata Jun Cang. "Pemilik Serbuk Ilahi ini telah menyebutkan satu permintaannya. Selain dari barang yang dimintanya, ia tidak akan menukarnya dengan barang yang lain."
"Master Paviliun Jun, jangan berlama-lama. Apa yang dia inginkan? Cepat katakan!" desak orang-orang di bawah.
Jun Cang melihat kegelisahan mereka semua, dan tersenyum sampai matanya berubah bentuk menjadi bulan sabit. "Dia telah memberitahuku, kalau dia hanya menginginkan Birat Ilahi. Siapa pun yang memiliki Birat Ilahi dapat menggunakannya untuk ditukarkan dengan Serbuk Ilahi."
"Birat Ilahi? Apa itu?"
Jangankan memilikinya, orang-orang di bawah itu saja bahkan belum pernah mendengar tentang Birat Ilahi sebelumnya.
Sima You Yue mengerutkan alis. Ia pernah mendengar tentang Birat Ilahi, tetapi ia tidak memilikinya.
"Apa sih sebenarnya Birat Ilahi itu? Yang Mulia Putra Suci, apakah kau tahu apa itu?"
"Birat Ilahi adalah semacam Obat Ilahi. Itu adalah jenis bahan pil yang dikembangkan oleh Kaisar Jun Tanpa Birat. Kabarnya sebelum ia meninggal, ia memasukkan semua Energi Rohnya ke dalam bahan tersebut, yang menyebabkan bahan pil tersebut berubah dari bahan biasa, menjadi semacam Obat Ilahi. Barang ini hanya disebutkan dalam naskah kuno. Tidak ada orang yang benar-benar pernah melihatnya," jawab Wu Lingyu.
"Kalau Birat Ilahi kemungkinan besar memang tidak ada di dunia ini, mengapa pemilik Serbuk Ilahi itu menjadikannya sebagai syarat?"
Wu Lingyu, Qin Mo dan yang lainnya menggelengkan kepala. Mereka juga tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan pemilik itu.
"Bisa jadi dia memang percaya bahwa Birat Ilahi itu ada." Sima You Yue mengembuskan napas. Ia tidak menyangka pemilik Serbuk Ilahi tersebut menginginkan Birat Ilahi. Ia hanya bisa menonton tanpa daya, dengan mata membelalak, karena ia gagal mendapatkan Serbuk Ilahi.
Jun Cang menunggu cukup lama. Ketika ia melihat bahwa tidak ada seorang pun yang mempunyai Birat Ilahi, ia hanya bisa menyuruh para pelayan menyimpan kembali Serbuk Ilahi tersebut. Pada saat yang sama, pelelangan pun berakhir.
Ketika Jun Cang meninggalkan panggung, ia merasa ikut sedih untuk pemilik Serbuk Ilahi tersebut. Pemilik itu sudah mencari ke banyak tempat, tetapi tidak pernah berhasil menemukan Birat Ilahi. Perempuan itu berpikir untuk mencoba peruntungannya di pelelangan Paviliun Xuan Yuan, tetapi masih tetap gagal.
Ketika Jun Cang mengingat keadaan pemilik Serbuk Ilahi tersebut saat itu, ia hanya bisa mengembuskan napas.
Semua orang pun bersiap untuk pergi karena gedung lelang akan ditutup. Sima You Yue agak murung karena ia tidak berhasil mendapatkan Serbuk Ilahi di lelang terakhir.
Hati Ximen Feng sakit ketika ia melihat Sima You Yue seperti itu. Ximen Feng menariknya sampai berhenti, lalu berkata dengan lembut, "You Yue, tidak perlu terburu-buru meskipun kau belum berhasil mendapatkan Serbuk Ilahi. Berhasil bertemu denganmu lagi saja sudah membuatku bahagia."
"Tidak mungkin. Karena masih ada cara untuk menyembuhkan penyakitmu, aku tidak akan menyerah." Sima You Yue menggelengkan kepala, lalu berkata, "Meskipun kita tidak memiliki Birat Ilahi, kita masih bisa mencari pemilik Serbuk ilahi itu untuk mengajaknya berunding. Siapa tahu ia bisa memberikan syarat yang lain bagi kita. Sebelum kita mencoba, aku tidak mau menyerah."
Setelah mengambil keputusan itu, Sima You Yue tidak berniat untuk bergegas pulang. Ia meminta Sima Lie dan yang lainnya untuk pulang, sementara ia, Wu Lingyu, Mo Ketiga dan Qin Mo pergi mencari salah satu gadis pelayan untuk meminta bertemu dengan Jun Lan.