Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Pagi yang Gila



Pagi yang Gila

"Ketua Xiao, bisakah aku minta tolong padamu untuk kembali dan memberi tahu para atasanmu kalau sekte adalah tempat di mana orang datang untuk belajar, bukan untuk bertarung. Jika kau tidak mengganggu pembelajaranku, kita bisa hidup harmonis. Namun, jika kau bersikeras untuk menghalangiku dan menjadikanku musuhmu, aku tidak keberatan untuk bertarung denganmu sampai mati!"     

Sima You Yue mengajak Sima You Ming dan yang lainnya pergi bersamanya. Mereka yang menyaksikan kejadian itu melihat bahwa Sima You Yue dan yang lainnya berjalan ke arah mereka, jadi mereka secara tidak sadar mundur untuk memberi jalan bagi Sima You Yue dan kelompoknya.     

"Sima You Yue? Mengapa nama itu terdengar sangat familier?"     

"Ah? Bukankah murid baru yang mengambil cuti selama satu tahun itu namanya Sima You Yue?"     

"Ya, sepertinya itu dia!"     

"Dia benar-benar murid baru? Demi Langit. Bagaimana mungkin kemampuan bertarung semacam itu bisa dimiliki oleh seorang murid baru?"     

"Dia bukan hanya seorang murid baru, dia bahkan juga seorang Alkemis! Bagaimana mungkin seorang Alkemis memiliki kemampuan bertarung yang begitu kuat?"     

"Orang itu sangat menakutkan. Sebaiknya kita jangan sampai cari masalah dengannya."     

"Dia benar. Kelompok Halilintar terus bersikeras memusuhi Sima You Yue, tetapi Sima You Yue ternyata tidak bisa dikalahkan semudah itu. Heh heh. Aku agak menantikan kejadian berikutnya di hari-hari mendatang."     

Xiao Qi sama sekali tidak kena pukulan, tetapi ekspresinya mengerikan. Dia benar-benar telah ketakutan setengah mati di depan banyak orang. Mau ditaruh di mana wajahnya di sekte nanti!     

"Ayo pergi! Dasar kalian sekelompok sampah tak berguna!" seru Xiao Qi pada orang-orang yang tergeletak di lantai sambil pergi dengan gusar.     

Kedua kelompok itu telah pergi, jadi mereka yang berkumpul untuk menonton juga bubar. Tidak terlalu jauh dari sana, dua orang pemuda, satu berpakaian hitam dan satunya putih, menyaksikan Kelompok Halilintar yang culas itu mundur. Ekspresi kegembiraan mereka belum memudar.     

"Mo Bin, kau lihat itu? Orang itu sangat kuat!" Pemuda yang berpakaian putih menarik lengan pemuda berpakaian hitam dengan penuh semangat.     

Mo Bin menarik lengan bajunya dari tangan pemuda berpakaian putih dan menjawab dengan pelan, "Aku melihatnya. Murid itu lumayan juga."     

"Iya kan, iya kan!" Tang Yan tidak keberatan melihat tangannya disingkirkan, sambil berseri-seri ia berkata, "Sungguh tak kusangka kali ini akan muncul murid baru yang imut! Bahkan Kelompok Halilintar pun takut padanya. Ck ck, aku penasaran apakah ini akan menjadi kasus baru di mana generasi baru melampaui generasi lama!"     

"Iya atau tidak, itu bukan urusanmu. Ayo pergi." Mo Bin berbalik untuk pergi dan Tang Yan mengejarnya.     

"Apakah menurutmu dia nanti akan ikut serta dalam tiga pertandingan?"     

"Apa kau tidak dengar kalau dia adalah seorang Alkemis? Pasti dia ikut serta dalam pertarungan Alkemis."     

"Akan lebih baik jika dia ikut serta dalam pertarungan Master Roh. Aku benar-benar ingin melihat berapa banyak orang yang bisa dikalahkannya," komentar Tang Yan. "Bagaimana menurutmu? Jika dia ikut serta dalam pertarungan Master Roh, kira-kira peringkat berapa yang akan dia capai?"     

"Dua ratus teratas, kurasa." Mo Bin mengingat kembali seberapa bersih gerakan Sima You Yue tadi dan juga memperhitungkan perkiraan kekuatan Sima You Yue yang sesungguhnya sebelum mengubah jawabannya, "Mungkin seratus lima puluh teratas."     

"Mencapai peringkat lima ratus teratas saja sudah luar biasa bagi seorang murid baru!" Tang Yan juga memiliki pendapat yang sama tentang kemampuan Sima You Yue. "Jika orang gila itu tahu tentang kemampuan bertarung Sima You Yue, aku penasaran apakah dia akan menemui Sima You Yue untuk mengajaknya bertarung."     

"Mungkin saja. Namun, orang gila itu mungkin akan mengurangi kekuatannya." Mo Bin merasa kemungkinan besar hal itu akan terjadi. Orang gila itu hanya suka bertarung dengan orang-orang kuat, dan akan mengurangi kekuatannya untuk bertarung pada tingkat yang sama jika lawannya lebih lemah dari dirinya. "Terakhir kali dia datang mencarimu, siapa yang menang?"     

"Bagaimana mungkin dia bisa mengalahkanku?! Aku mengalahkannya dengan telak supaya dia tidak lagi datang untuk menggangguku," jawab Tang Yan, pusing mengingat kejadian itu. "Aku tak mengerti kenapa dia tidak pergi mencari kalian semua, tetapi justru terus datang menggangguku."     

"Bagaimana kau tahu kalau dia tidak datang mencari kami?" balas Mo Bin.     

"Jadi dia juga datang mencari kalian?" Mata Tang Yan membelalak. "Kenapa aku tak pernah mendengar apa-apa tentang itu?"     

"Sudah lama," jawab Mo Jin. "Kami sudah lama menyelesaikannya. Jika dia kalah, dia tidak boleh datang dan menggangguku selama seratus tahun."     

Hasilnya sebuah kekalahan yang tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Tang Yan melihat sorot mata Mo Bin, yang mengisyaratkan kalau Tang Yan benar-benar bodoh. Ia juga merasa bahwa ia memang benar-benar bodoh. Kenapa ia tidak membuat perjanjian semacam itu juga??     

Mm. Lain kali, jika orang gila itu datang lagi untuk mengganggu Tang Yan, ia pasti hanya akan mau bertarung setelah menetapkan syarat semacam itu.     

Kedua pemuda itu berjalan di sekitar taman, menarik perhatian banyak orang yang ada di sekitar mereka.     

"Bukankah itu Mo Bin dan Tang Yan, yang menempati peringkat kelima dan kesepuluh di seluruh sekte? Mereka benar-benar sedang keluar!"     

"Demi langit, itu memang mereka! Mereka sangat tampan!"     

"Berhentilah tergila-gila. Bahkan mereka yang berada di peringkat dua puluh teratas saja tidak berani mengganggu mereka. Mereka sudah jauh melampaui kemampuan kita. Ayo pergi."     

Sima You Yue, Bei Gong Tang dan yang lain sedang berjalan ke gerbang utama rumah Xu Jin ketika sebuah bayangan merah tiba-tiba melesat keluar.     

"Junior yang tampan, Junior yang tampan, kau lari ke mana? Aku sudah lama mencarimu!" Han Miao Shuang meraih tangan Sima You Yue dan menariknya ke dalam rumah. Sima You Yue hanya sempat melambaikan tangan pada Bei Gong Tang dan yang lainnya.     

"Senior Han, kenapa kau sangat gelisah?" Setelah mereka sampai di dalam pelataran, Han Miao Shuang akhirnya melepaskan Sima You Yue. Ia menggosok pergelangan tangannya, yang sampai merah akibat cengkeraman Han Miao Shuang yang erat.     

"Tadi pagi aku pergi mencarimu, tetapi kau sudah tidak ada," jawab Han Miao Shuang.     

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Sima You Yue lagi.     

"Senior Kedua, aku baru saja membersihkan pelataran!" Teriakan Su Xiao Xiao terdengar dari belakang.     

"Xiao Xiao, jika kau terus membuat keributan, aku akan melemparmu keluar!" Terdengar teriakan Xu Jin dari lantai atas.     

Jiang Jun Zhe bahkan lebih terang-terangan. Sima You Yue melihat sebuah benda misterius terbang keluar dari jendela kamar Jiang Jun Zhe, langsung mengarah ke Su Xiao Xiao.     

Su Xiao Xiao langsung mengelak ke samping dan Sima You Yue pun melongok. Sebuah bantal tergeletak di atas tanah.     

Sima You Yue melihat ke arah pelataran, yang telah meledak dalam sedetik, dan nyaris bisa melihat seekor gagak hitam terbang di atas kepalanya sambil berkoak-koak.     

Sima You Yue berjalan mendekat dan mengambil bantal tersebut. Sambil menaruh bantal itu di atas kepalanya, ia melihat Su Xiao Xiao yang terengah-engah, lalu bertanya, "Senior Su, ada apa?"     

Su Xiao Xiao memelototi Han Miao Shuang, matanya membelalak seolah ingin menelan seluruh tubuh Han Miao Shuang. Namun, mengingat kedua orang yang masih tidur itu, ia dengan sekuat tenaga tetap memelankan suaranya. "Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan Binatang Roh, tetapi dia melemparkannya ke tanah dan membiarkan darah Binatang Roh itu mengalir ke mana-mana."     

"Xiao Xiao, ini karena aku tidak bisa menemukan tempat lain," jelas Han Miao Shuang sambil mengerutkan bibir karena melihat Su Xiao Xiao sangat marah.     

"Aku melihat sendiri ketika kau dengan santainya melempar Binatang Roh itu di situ sebelum berlari menemui Saudara Junior!" Su Xiao Xiao tidak memercayai Han Miao Shuang dan memilih untuk langsung membongkar perilaku Han Miao Shuang.     

"Bukankah darahnya cuma sedikit? Kenapa kau begitu marah?" Han Miao Shuang juga ikut marah sambil menyilangkan tangan di dada dan balik memelototi Su Xiao Xiao.     

"Aku kan sudah bilang, kau tidak boleh membawa makhluk-makhluk yang nyaris mati itu ke pelataran!" Su Xiao Xiao juga tidak mengalah. Mereka berdua saling melotot, siap bertarung.     

Sima You Yue akhirnya mengerti. Han Miao Shuang telah lari entah ke mana tadi malam dan bertarung dengan seekor Binatang Roh. Ketika ia kembali, ia melemparkan Binatang Roh itu begitu saja ke tanah dan langsung mencari Sima You Yue. Akibatnya, darah Binatang Roh itu jadi mengotori wilayah Su Xiao Xiao.     

"Uhuk, uhuk, apakah kau mau memintaku untuk memanggangkannya untukmu?" tanya Sima You Yue ketika ia melihat kalau mereka berdua semakin memanas.     

"Ya, ya!" Han Miao Shuang memelototi Su Xiao Xiao sebelum menoleh ke Sima You Yue.     

"Senior Su, tolong kembalikan ini ke Senior Jiang. Aku akan membantumu membersihkan pelataran." Sima You Yue menyerahkan bantal yang ia pegang kepada Su Xiao Xiao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.