Kecurigaan
Kecurigaan
"Apa lagi yang kau tunggu? Bukankah itu yang kau inginkan?" tanya Xu Jin.
"Guru, dari mana kau mendapatkan ini? Apakah ini asli?" Sima You Yue memegang mata bumi itu. Ia tidak dapat bereaksi untuk beberapa saat.
Bukankah mata bumi adalah harta karun milik sekte? Bukankah banyak orang ingin merebutnya? Bukankah katanya itu luar biasa sulit untuk didapat?!!
Mengapa Sima You Yue bisa mendapatkan mata bumi dengan semudah itu? Mungkinkah itu palsu? Mungkinkah Xu Jin sedang menggertaknya?
Melihat tatapan curiga Sima You Yue, Xu Jin mengerutkan kening. Bocah kecil itu tidak percaya padanya?!
"Tentu saja benda yang kuberikan kepadamu itu asli!" Xu Jin tahu bahwa Sima You Yue tidak percaya padanya. Sima You Yue juga menatapnya dengan lugu. Saking geramnya ia ingin menendang Sima You Yue.
Setelah Sima You Yue mendengar jawaban Xu Jin, ia dengan senang hati menyimpan mata bumi tersebut.
"Guru, dari mana kau mendapatkan mata bumi ini?" Sima You Yue tersenyum menatap Xu Jin. Satu-satunya hal yang kurang pada saat itu adalah pesuruh untuk memijat kaki dan bahunya; ia luar biasa beruntung.
"Seseorang mengirimnya," jawab Xu Jin.
"Siapa yang mengirimnya?" tanya Sima You Yue. "Barang berharga semacam ini tidak dikirim oleh orang sembarangan. Bagaimana aku bisa berterima kasih kepada orang itu?"
"Untuk apa kau berterima kasih? Orang itu melakukannya dengan senang hati," jawab Xu Jin.
"Tidak mungkin aku tidak berterima kasih padanya, kan? Lagi pula, dia pasti juga orang penting? Bagaimana mungkin kita bisa begitu saja mengambil barang milik orang ini?"
"Jangan khawatir," jawab Xu Jin dengan tidak sabar.
"Baiklah kalau begitu." Sima You Yue tersenyum.
"Baiklah, kau boleh pergi," desak Xu Jin.
"Guru." Sima You Yue tidak beranjak dari tempat ia berdiri.
"Ada yang lain?"
"Guru, apakah kau tahu siapa itu Tujuh Kecil?" tanya Sima You Yue, ragu-ragu sebelum berbicara.
"Apa?"
"Tujuh Kecil terlihat seperti gadis kecil berusia beberapa tahun, tetapi kekuatannya lebih tangguh daripadaku. Aku pernah menduga bahwa dia adalah Binatang Roh yang sedang berubah wujud, tetapi aku tidak merasakan napas Binatang Roh padanya. Karena dia murid sekte, kupikir Guru pasti tahu," kata Sima You Yue.
"Mm, aku tahu," jawab Xu Jin.
"Kalau begitu, dia berasal dari jurusan apa? Kenapa dia bisa sering berkeliaran di pegunungan? Mengapa dia memiliki kultivasi yang begitu tinggi?"
"Jangan ambil pusing tentang identitas Tujuh Kecil, tetaplah bersamanya. Pada saatnya nanti kau juga akan tahu. Omong-omong, bocah kecil itu selalu lapar. Beri dia lebih banyak makanan, dan jangan khawatir, ia tidak akan sakit atau mati hanya karena kau terlalu banyak memberinya makan," pinta Xu Jin. "Yah, kau boleh pergi."
"Oh, baiklah." Sima You Yue pun kembali. Meskipun Xu Jin tidak memberitahunya siapa itu Tujuh Kecil, Xu Jin mengatakan semua baik-baik saja. Berarti tidak ada masalah.
Meskipun Tujuh Kecil menyenangkan, Sima You Yue tetap menebak-nebak tentang asal usulnya. Sebelumnya, jika bukan karena jawaban Xu Jin, ia berniat mencari saat yang tepat di mana ia bisa menanyakan tentang hal itu pada Tujuh Kecil. Namun, setelah Xu Jin mengatakan bahwa tidak ada masalah, ia bisa melupakan niatnya itu.
Ketika memikirkan tentang Tujuh Kecil, Sima You Yue juga teringat akan Tu Kecil. Keduanya adalah anak-anak berbakat. Ketika ia melihat Tujuh Kecil, ia juga terkadang memikirkan Tu Kecil. Ini adalah alasan mengapa ia menyukai Tujuh Kecil.
Ketika Sima You Yue kembali ke kamar, Tujuh Kecil telah selesai melahap makanan di atas meja. Tujuh Kecil menatapnya dengan bersemangat.
"Lagi-lagi kau menghabiskan semuanya. Kau makan lebih banyak dari Mimpi Kecilku." Sima You Yue mau tidak mau mendesah.
"Siapa Mimpi Kecil?" tanya Tujuh Kecil dengan penasaran.
Orang yang bisa makan seperti Tujuh Kecil juga?
"Binatang Roh kontrakku," jawab Sima You Yue. "Ia mirip denganmu, seperti boneka kecil."
"Huh, tidak suka." Tujuh Kecil cemberut.
"Tujuh Kecil, kau akan mengikutiku sampai seterusnya?" tanya Sima You Yue tiba-tiba.
Tujuh Kecil mengangguk.
"Jika kau ingin bersamaku, kau harus menerima orang-orang di sekitarku. Kau tidak harus menyukai mereka, tetapi kau tidak boleh berkelahi dengan mereka. Aku tidak suka jika orang-orang di sekitarku saling bermusuhan. Jika kau tidak bisa melakukan ini, kau tidak bisa ikut denganku," ucap Sima You Yue sungguh-sungguh.
"Baiklah," kata Tujuh Kecil tanpa daya. "Aku berjanji aku tidak akan memakan mereka."
Sima You Yue geli mendengar kata-kata Tujuh Kecil. Ia mengulurkan tangan dan mencolek dahi Tujuh Kecil. Ia tertawa, "Kenapa kau selalu makan?"
"Huh, orang jahat harus dimakan!" Tujuh Kecil berdeham. "Banyak orang yang ingin membunuhku telah kumakan! Namun, Kakek tidak membiarkanku memakan mereka, tetapi orang-orang itu sangat menjengkelkan. Aku benar-benar ingin memakan mereka, tetapi aku tidak bisa. Tetap saja, hal itu sangat membuatku kesal!"
Tujuh Kecil menggebrak meja, dengan ekspresi jengkel. Sima You Yue geli melihatnya. Tiba-tiba, ekspresi wajah Sima You Yue berubah. Ia memberi tahu Tujuh Kecil, "Tetaplah di sini, aku akan keluar sebentar."
"Aku juga ikut pergi." Tujuh Kecil bangkit berdiri, seolah ke mana pun Sima You Yue pergi, ia juga akan ikut.
"Tujuh Kecil, aku mau pergi keluar karena suatu masalah. Aku mungkin harus bertarung. Kalau kau ikut, kau mungkin akan terluka!" kata Sima You Yue.
"Meskipun aku tidak suka berkelahi, orang tidak bisa menyakitiku!" Tujuh Kecil mengepalkan tangannya yang kecil.
Sima You Yue sekilas menatap Tujuh Kecil. Ketika ia teringat bahwa seni bela diri Tujuh Kecil lebih kuat darinya, ia mengangguk dan mengajak Tujuh Kecil pergi.
Setelah mereka pergi, Xu Jin berteriak dari kamarnya di lantai atas, "Xiao Xiao, ada yang sedang menggertak saudara juniormu."
"Apa?" Xiao Xiao sedang membersihkan serpihan-serpihan setelah melakukan penyempurnaan pil. Ia langsung meninggalkan segalanya dan berlari keluar. "Guru, siapa yang berani menggertak Saudara Junior?"
"Krek -"
Pintu kamar Han Miao Shuang terbuka. Ia berdiri sambil berkacak pinggang, lalu berteriak, "Siapa yang berani menggertak Yue Yue kecilku?"
Mereka baru hidup bersama selama satu hari. Panggilan Saudara Junior telah berubah menjadi Yue Yue Kecil.
"Kalian akan tahu ketika kalian tiba di sana," jawab Xu Jin dengan malas.
"Baiklah, kami akan pergi ke sana." Ketika Han Miao Shuang melangkah keluar, ia menyeret pakaian Su Xiao Xiao bersamanya, meninggalkan pelataran.
Sima You Yue dan Tujuh Kecil berlari ke kediaman Sima You Ming. Sebelum mereka tiba, mereka mendengar suara-suara di pelataran, juga bunyi perkelahian dan teriakan.
Mendengar raungan di dalam, Sima You Yue mempercepat langkahnya dan mendorong pintu masuk sampai terbuka lalu masuk.
"Kalahkan mereka sampai mati!"
"Serang!"
"Hei, bukankah aku sudah memberi kalian kesempatan untuk mundur? Namun, kalian tetap ngotot. Sekarang kalian justru dipukuli sampai kalah?"
"Kalian tidak bisa menyerang kami begitu saja!" Fatty Qu meninju wajah lawannya.
"Fatty, hajar mereka sampai mampus!" seru Bei Gong Tang dari samping.
"Apa hebatnya Kelompok Halilintar? Jika kalian berani datang ke tempat kami dan bertingkah seenaknya, kalian harus dihajar!"
"Berani-beraninya kalian menghajar kami. Apa kalian tahu akibatnya jika kalian memancing amarah kami?"
"Huh, mana aku peduli halilintar macam apa kalian. Hari ini, aku akan menghajar kalian!"
"Kawan-kawan, ayo kita serang mereka bersama-sama. Murid baru tahun ini harus diberi pelajaran!"
Sima You Yue menyaksikan situasi yang kacau balau tersebut ketika ia masuk.
"Wuuush …."
Seseorang dihempas oleh Fatty Qu sampai terbang ke arah Sima You Yue. Sima You Yue mengangkat ujung jubahnya, terbang ke udara, lalu menendang kembali orang itu sampai menghantam Kelompok Halilintar. Semuanya pun terdiam.