Dia Seorang Perempuan
Dia Seorang Perempuan
"Kau salah, Ayah. Cinta sejati tidak egois seperti ini, di mana kau melakukan apa pun yang kau inginkan tanpa memedulikan keinginan Ibu." Wu La Li saling bertatapan dengan Wu La Mai. "Ayah, pikirkanlah. Apa kau ingin Ibu berbaring di ranjang sepanjang hidupnya, atau membiarkan manusia yang ada di luar itu mencoba menyembuhkannya?"
Setelah Wu La Li berbicara, keduanya terdiam.
"Ibu …." Wu La Li tiba-tiba berlari ke ranjang kristal air dan berteriak dengan cemas, "Ayah, Ibu masih sadar. Ia menangis."
Wu La Mai berbalik dan melihat air mata yang mirip dengan air laut. Ia berpikir sejenak sebelum berkata, "Bawa orang itu masuk dan beri ia kesempatan untuk mencoba."
Mata Wu La Li bersinar penuh sukacita dan langsung bergegas keluar.
"You Yue, aku sudah bicara dengan Ayah. Kau bisa masuk untuk memeriksa Ibu."
"Kau tidak terluka, kan?" tanya Sima You Yue.
"Ha?"
"Kami mendengar semuanya barusan. Ada suara perkelahian," kata Sima You Yue.
"Aku baik-baik saja. Masuklah dan periksa ibuku. Dia tampak sangat tersentuh dan bahkan menangis sekarang. Ini adalah kali pertama dia menunjukkan emosi dalam keadaannya yang sekarang." Wu La Li menarik Sima You Yue masuk dan mereka pun berjalan ke dalam.
Ketika Sima You Yue masuk, ia langsung melihat seorang lelaki yang tampak berkuasa dalam balutan pakaian lembayung. Ia yakin bahwa lelaki itu adalah Raja Klan Air Lembayung.
Di hadapan Raja Klan Air Lembayung terbaring seorang perempuan cantik yang diam seribu bahasa di atas ranjang kristal air. Kedua tangan perempuan itu disilangkan di atas perutnya, dan ia tampak seperti sedang tidur.
"Ayah, ini orangnya," kata Wu La Li.
Wu La Mai berbalik dan menatap Sima You Yue. Ia tidak menyangka bahwa manusia itu ternyata masih sangat muda. Awalnya ia mengira bahwa Wu La Li telah menemukan seorang master agung yang sangat bergengsi.
"Kemarilah dan periksa dia." Wu La Mai berdiri di samping, memberi jalan pada Sima You Yue untuk memeriksa istrinya.
Sima You Yue berjalan mendekat, dan diam-diam mendesah lega karena ibu Wu La Li sedang dalam wujud manusia. Kalau tidak, tidak mungkin baginya untuk memeriksa denyut nadi seekor Binatang Roh.
"Meridiannya benar-benar kering, energi rohnya berantakan, dantiannya hancur, organ-organ vitalnya remuk, pantas saja Guru berkata bahwa semuanya akan sia-sia tanpa Pil Nirwana," desah Sima You Yue dalam hati, sambil mengamati kondisi perempuan itu.
"Bagaimana? Apakah kau bisa menyelamatkan ibuku?" tanya Wu La Li dengan cemas.
"Kondisinya jauh lebih buruk daripada apa yang kau ceritakan padaku. Terlepas dari masalah dengan meridian dan tubuhnya, kesadarannya juga telah mengalami kerusakan. Selain itu, karena ia telah sangat lama terluka, luka-lukanya benar-benar mendalam. Aku perlu mengobatinya terlebih dahulu untuk waktu yang cukup lama sebelum aku bisa menjawabmu," jawab Sima You Yue. "Jika semuanya berjalan dengan baik, bukan berarti tidak ada harapan. Namun, jika ia tidak menanggapi pengobatanku, satu-satunya pilihanmu adalah terus mencari Pil Nirwana."
"Maksudmu ada kemungkinan kau bisa menyembuhkan ibuku?"
"Yang Mulia, sudah kubilang bahwa aku harus mengamati perkembangan kondisinya terlebih dahulu," jawab Sima You Yue.
"Kalau begitu, kau butuh waktu berapa lama untuk mencoba mengobati Ibu?" tanya Wu La Li.
"Sepuluh hari," jawab Sima You Yue.
"Kalau begitu aku akan memberimu waktu sepuluh hari."
"Aku perlu satu gadis pelayan di sini, aku harus melakukan beberapa hal," pinta Sima You Yue. "Selain itu, aku juga harus melepas semua pakaiannya …."
"Tidak boleh!" Sima You Yue belum selesai berbicara, tetapi Wu La Mai langsung memotong kalimatnya.
"Aku harus melakukan akupunktur," kata Sima You Yue.
"Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan laki-laki lain melihat tubuh Ratu Klan Air Lembayung! Tidak boleh!" Wu La Mai langsung menolak permintaan Sima You Yue.
"Ayah, dia seorang perempuan," kata Wu La Li sambil langsung menahan Wu La Mai yang mengamuk.
Wu La Mai pun curiga. Sima You Yue terkejut.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Ketika kau meraih tanganku sebelumnya, tanganmu tidak terasa seperti tangan seorang lelaki," jawab Wu La Li menjelaskan.
Eh -
Apakah metode aneh semacam itu untuk mengenali orang memang ada? Sepertinya sejak saat itu Sima You Yue tidak bisa lagi sembarangan memegang tangan orang lain.
"Kau benar-benar seorang perempuan?" Wu La Mai tidak bisa memercayai hal itu. Jika Sima You Yue memang seorang perempuan, bagaimana mungkin ia tidak bisa mengetahuinya?
Sima You Yue menggerakkan salah satu bagian di cincinnya, dan wujudnya sebagai perempuan pun langsung terlihat. Meskipun dengan potongan rambut dan setelan pakaian laki-laki, sekilas pandang saja jelas bahwa ia adalah seorang perempuan, terutama karena tonjolan di dadanya.
"Raja, apakah kau mau memberi izinmu sekarang?" tanya Sima You Yue. "Untung Ratu masih dalam wujudnya sebagai manusia, dengan begitu aku bisa melakukan akupunktur. Kalau tidak, menyembuhkannya akan jauh lebih sulit. Tentu saja, jika kau masih tidak mengizinkan, aku hanya bisa mengobatinya menggunakan metode yang lebih sederhana."
"Karena kau seorang perempuan, kau boleh melakukan akupunktur," jawab Wu La Mai. "Namun, aku harus hadir saat kau melakukan prosesnya."
Sima You Yue mengerucutkan bibir. Tempat itu memang wilayah kekuasaan Wu La Mai dan perempuan itu juga memang istri Wu La Mai, jadi sebaiknya ia mendengarkan dengan patuh. Terutama karena pandangan bos besar itu agak … berat sebelah tentang manusia.
Akhirnya, Sima You Yue mengeluarkan semacam layar untuk menghalangi pandangan. Bagaimanapun, layar itu tidak menghalangi pandangan Wu La Mai.
Sima You Yue meminta si gadis pelayan untuk menanggalkan pakaian Ratu sebelum meminumkan dua pil untuk Ratu. Kemudian, ia memulai proses akupunktur. Selanjutnya, Ratu diberi suntikan obat setiap selang beberapa hari, dan bertahan melalui 5 kali pengobatan.
Wu La Mai tetap berada di ruangan itu sepanjang hari, tanpa pergi sedetik pun, dan ia terus memperhatikan saat Sima You Yue melakukan proses akupunktur. Ia sendiri langsung menyaksikan kondisi Ratu yang mulai terlihat membaik.
Wu La Li, sebagai pangeran Klan Air Lembayung, tidak memiliki hak istimewa semacam itu. Ia baru diizinkan masuk pada hari kesepuluh. Bersamaan dengannya, juga masuk seorang lagi yang tampak sangat mirip dengan Wu La Li.
"You Yue, bagaimana kabar ibuku?" tanya Wu La Li begitu ia masuk ke dalam ruangan.
"Keadaannya lumayan membaik. Setidaknya, ini jauh lebih baik daripada kondisinya yang buruk sebelumnya," jawab Sima You Yue.
"Apakah itu berarti ada harapan untuk Ibu?"
"Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantunya sadar," jawab Sima You Yue. "Namun, aku memerlukan beberapa bahan. Nanti, aku juga akan membutuhkan tempat untuk menyempurnakan pil-pilku. Kalau tidak, aku harus melakukan penyempurnaan pil di benua."
"Tempat untuk menyempurnakan pil? Apakah kau tidak bisa melakukannya di sini?"
"Bukannya aku tidak bisa. Hanya saja aku membutuhkan tempat yang kering, tanpa air. Kalau tidak, itu tidak bagus untuk obat yang kusempurnakan," jawab Sima You Yue menjelaskan. "Aku akan terus melakukan akupunktur selama beberapa hari ini, dan kau harus mengupayakan yang terbaik untuk memasok bahan-bahannya."
"Pertama-tama, katakan apa yang kau butuhkan. Aku akan mencari bahan-bahannya," kata Wu La Li.
Kertas tidak bisa digunakan di bawah air, jadi Sima You Yue mengeluarkan batu suara dan mendaftar bahan-bahan yang dibutuhkannya. Kemudian, ia menyerahkan batu suara itu kepada Wu La Li. "Bawa ini ke Lembah Iblis Ilahi dan temuilah guruku. Oh, dia mungkin sedang tidak di sana. Kalau begitu, temui orang lain. Jika Lembah Iblis Ilahi tidak memiliki bahan-bahan ini, kau harus mencarinya di tempat lain."
"Baik." Wu La Li menyimpan batu suara itu.
"Oh ya, akan lebih baik jika kau bisa menemukan semua bahan itu dalam waktu tiga bulan," pinta Sima You Yue. "Paling lambat maksimal empat bulan. Kalau tidak, upaya beberapa bulan ini akan sia-sia."
"Bawalah lebih banyak orang bersamamu, juga ambil lebih banyak barang dari perbendaharaan. Kita tidak bisa membuang-buang waktu," perintah Wu La Mai. "Tidak peduli apa pun yang terjadi, kau harus membawa semua bahan itu kembali ke sini dalam waktu tiga bulan!"