Sang Ratu Bangun
Sang Ratu Bangun
Sima You Yue mendekat ke samping Ratu dan memberinya pil. Setelah itu, ia memberi Ratu dua tetes cairan jiwa. Ia bahkan juga memberikan esens Buah Ular Emas pada Ratu.
Setelah lebih dari setengah jam, mata Ratu Air Lembayung yang terpejam pun bergetar. Itu menunjukkan bahwa bola matanya mulai berputar.
"Qing Man, Qing Man?" Wu La Mai melihat reaksi istrinya dan memanggilnya dengan gelisah.
Perempuan yang berbaring di tempat tidur itu perlahan-lahan tersadar, tetapi tatapannya masih agak tidak fokus.
"Qing Man, akhirnya kau bangun." Wu La Mai melihat bahwa istrinya yang telah tidak sadarkan diri selama puluhan tahun akhirnya terbangun, ia tidak dapat menghentikan air matanya yang mengalir.
"Raja …." Ketika Ratu Air Lembayung mendengar suara yang ia kenal, ia langsung menatap Wu La Mai. Matanya perlahan kembali fokus dan lebih semarak.
"Ibu!" Wu La Li dan Wu La Lu berlari menghampiri ibu mereka. Ketika mereka melihat cinta di mata Qing Man, mereka merasa semua yang telah mereka lalui selama bertahun-tahun itu tidak sia-sia.
"Li'er, Lu'er …." Ratu Air Lembayung ingin mengulurkan tangan untuk menyentuh mereka, tetapi ternyata ia masih belum bisa mengendalikan tubuhnya.
"Meskipun Ratu sudah kembali sadar, Ratu masih agak lemah. Cobalah untuk tidak membiarkannya berbicara dahulu, dan jangan biarkan ia terlalu capek," pinta Sima You Yue. "Ratu, kau sudah tak sadarkan diri selama bertahun-tahun, dan baru saja bangun. Akan sulit bagimu untuk mengendalikan tubuhmu untuk sementara waktu, ini normal. Kau akan baik-baik saja setelah kau beristirahat."
Ratu Air Lembayung menatap Sima Yu Yue dan berkata sambil tersenyum ringan, "Kau adalah bocah yang menyembuhkanku, kan? Aku mengenali suaramu."
"Ibu, kau bisa mendengar kami?" tanya Wu La Lu dengan heran.
"Ya," jawab Ratu Air Lembayung sambil tersenyum tipis. "Aku tidak begitu ingat apa yang terjadi setelah aku terluka, tetapi aku berada di daerah yang gelap. Namun, suatu hari, aku merasakan sakit yang tajam dan benar-benar bisa mendengar suara-suara di di luar. Aku mendengarmu berbicara selama beberapa hari. Kau mengatakan bahwa aku akan dapat mendengarmu ketika kau melakukan akupunktur padaku. Lalu, aku mulai terbiasa mendengarmu berbicara. Terima kasih karena telah menyelamatkanku."
"Kau terlalu baik," kata Sima You Yue. "Menyembuhkan perempuan mengagumkan sepertimu merupakan kehormatan bagiku. Aku harus memeriksamu sekarang."
"Maaf aku merepotkanmu," ucap Ratu Air Lembayung.
Sima You Yue berjalan mendekat dan memegang tangan Qing Man, memeriksanya secara menyeluruh, lalu berkata, "Kondisimu lebih baik dari sebelumnya. Nanti aku akan menyempurnakan beberapa pil lagi untukmu. Kau akan baik-baik saja setelah beberapa kali akupunktur."
"Terima kasih, teman kecil You Yue. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa langsung memberi tahu mereka berdua," ucap Wu La Mai sambil memegang tangan Qing Man lagi.
"Iya." Sima You Yue juga merasa senang bisa menyembuhkan Qing Man. "Kalian bisa mendekat kemari sekarang, aku tak akan menghalangi kalian. Ingat, jangan sampai Ratu terlalu lelah."
"Aku akan mengantarmu keluar," kata Wu La Li.
"Aku juga harus pergi untuk menyelesaikan beberapa urusan. Ibu, aku akan datang dan mencarimu lagi ketika kami kembali," kata Wu La Lu.
Kakak beradik itu berjalan dengan saling pengertian, meninggalkan Raja dan Ratu untuk berbicara berdua saja.
Ketika mereka keluar, mereka melihat dua orang yang sedang menunggu dengan gelisah.
"Paman Seperguruan, Senior Ying."
"Bagaimana?"
"Ratu sudah sadar. Aku hanya harus menindaklanjuti dengan beberapa perawatan lagi," jawab Sima You Yue.
"Kau benar-benar telah menyembuhkan Ratu?" Meskipun jawaban Sima You Yue sudah bisa ditebak, Guru Lembah Ilahi masih tidak percaya. "Gurumu pasti senang jika dia tahu. Dia tidak pernah menyerah mencari cara untuk menyembuhkan Ratu selama bertahun-tahun ini."
"Karena kau sudah menyembuhkan Ratu, kapan rencananya kau akan pulang?" tanya Ying Bai Chun.
"Tentu saja sebaiknya aku pulang secepat mungkin," jawab Sima You Yue. "Aku belum menyelesaikan masalah adikku, dan belum melapor ke sekte dalam. Setelah kondisi Ratu stabil, kita bisa pulang."
"Baguslah kalau begitu," komentar Guru Lembah Ilahi. "Yang Mulia, ada beberapa hal yang ingin kami bicarakan dengan You Yue. Bisakah kau …."
"Tentu saja. Kalian pergilah dahulu, kebetulan aku juga harus membahas beberapa hal dengan Wu La Lu. Kami akan menuju ke istana dahulu," kata Wu La Li.
Setelah Wu La Li dan Wu La Lu pergi, ekspresi Guru Lembah Ilahi berubah serius. "You Yue, Ge Lang mengatakan bahwa kau telah masuk ke sekte dalam, dan alasan kau masuk adalah untuk mengambil mata bumi?"
"Guru Ge?" Sima You Yue tidak menduga bahwa Ge Lang akan memberi tahu Lembah Iblis Ilahi tentang hal itu.
"Ge Lang berasal dari Lembah Iblis Ilahi," jelas Guru Lembah Ilahi.
"Oh begitu." Karena Ge Lang berasal dari Lembah Iblis Ilahi, ia tentu tahu siapa Sima You Yue. Pantas saja ia melaporkan kejadian itu ke Lembah Iblis Ilahi.
"Ya, aku melakukannya untuk mendapatkan mata bumi," jawab Sima You Yue. "Kurasa Guru Ge pasti sudah menjelaskan alasannya. Aku membutuhkan mata bumi untuk menyembuhkan penyakit adikku."
"You Yue, kau tentu tahu bahwa mata bumi adalah harta karun milik sekte dalam?" tanya Ying Bai Chun.
"Aku tahu. Aku juga tahu bahwa nyaris mustahil untuk mendapatkan mata bumi. Namun, aku tetap akan mencobanya tak peduli apa pun yang terjadi," jawab Sima You Yue. "Terlebih, kudengar mata bumi itu sangat besar. Aku hanya perlu sepotong kecil saja."
"Karena mata bumi adalah sebuah harta karun, penjagaannya akan luar biasa ketat. Itu akan sangat berbahaya. Dari apa yang kami ketahui, banyak yang mencoba untuk mendapatkannya, tetapi tidak ada yang berhasil kembali," kata Guru Lembah Ilahi.
"Aku tidak akan memaksakan diri. Aku masih punya beberapa tahun lagi, aku yakin akan ada jalan," kata Sima You Yue. "Senior Ying, apakah kau dahulu juga belajar di Sekte Langit?"
"Aku juga lulus dari sekte dalam," jawab Ying Bai Chun. "Namun, aku tidak lama tinggal di sana karena aku langsung masuk ke Lembah Iblis Ilahi."
"Kalau begitu, apakah kau tahu kira-kira mata bumi berada di mana, selain di area terlarang?"
"Bukankah mata bumi berada di area terlarang?" tanya Ying Bai Chun dengan heran.
"Ada yang mengatakan bahwa mereka telah masuk sebelumnya, tetapi tidak mencium aroma mata bumi. Itu sebabnya mereka menebak bahwa mata bumi sudah tidak lagi ada di sana," jawab Sima You Yue.
"Aku tidak tahu, kalau begitu," jawab Ying Bai Chun. "Ketika aku berada di sekte dalam, kabar tentang mata bumi belum bocor. Aku juga tidak tahu. Aku belum pernah memperhatikan hal-hal ini sebelumnya."
"Mungkin kita bisa menunggu kepulangan lelaki tua itu, lalu bertanya padanya. Siapa tahu, dia mungkin bisa memberimu sedikit informasi," celetuk Guru Lembah Ilahi.
"Siapa lelaki tua yang kau maksud?" tanya Sima You Yue. Lelaki Tua Iblis juga pernah berkata bahwa ia titip salam untuk 'lelaki tua itu', dan sekarang, Paman Seperguruan juga merujuk pada 'lelaki tua itu'. Sima You Yue bertanya-tanya siapa yang mereka maksud.
"Kepala Sekte, Yuan Tian He."
"Kepala Sekte? Aku dengar dia sering berkeliaran di luar, dan sudah lama tidak pulang," komentar Sima You Yue.
"Sebentar lagi, kurasa dia akan segera kembali."
"Paman Seperguruan, bagaimana kau bisa tahu itu?"
Guru Lembah Ilahi tersenyum sambil menepuk pundak Sima You Yue. "Ada kabar bahwa orang yang telah memanjat seluruh anak tangga dan mencapai puncak Tangga Langit akhirnya muncul setelah sepuluh ribu tahun. Kabar itu cukup untuk membuatnya mau kembali. Kurasa wakil kepala sekte telah memberitahunya tentang kabar itu sebelumnya. Dia pasti telah tertahan oleh sesuatu karena dia belum juga kembali. Namun, mengingat kekuatannya, bahkan jika dia memang sedang tertahan oleh sesuatu, dia pasti bisa segera menyelesaikannya. Itu sebabnya kubilang dia akan segera pulang."