Pulang
Pulang
Feng Zhi Xing mengangkat kepalanya dan memegang tangan Sima You Yue. Ia bertanya dengan gembira, "Di mana kau mendapatkan metode formasi ini?"
Itu adalah kali pertama Sima You Yue melihat Feng Zhi Xing begitu bersemangat. Di masa lalu, Feng Zhi Xing selalu kalem dan tenang. Bahkan ketika Feng Zhi Xing sebelumnya terjebak, Feng Zhi Xing hanya tersenyum ketika ia melihat bahwa Klan Feng telah datang untuk menyelamatkannya.
"Aku menggali buku ini dari dalam kubur. Aku melihat bahwa formasi yang tertulis di dalamnya cukup bagus, jadi aku ingin membaginya dengan Guru," jawab Sima You Yue sambil tersenyum. "Namun, itu adalah hadiah dari seseorang, jadi aku tidak bisa memberikan buku aslinya kepadamu."
"Kalau begitu, apakah kau bisa membiarkanku melihat buku itu?"
Sima You Yue pun mengeluarkan buku tersebut, buku yang telah ditemukan oleh Wu Lingyu untuknya.
Feng Zhi Xing memegang buku itu dengan kedua tangan dan membaca biografi di sampulnya. "Benar, benar. Ini dia. Ini bukunya. Setelah hilang selama bertahun-tahun, aku sungguh beruntung bisa menemukannya."
"Guru, kau tahu buku ini?" tanya Sima You Yue.
Tampaknya buku itu tidak memiliki judul, jadi bagaimana Feng Zhi Xing bisa tahu bahwa itu adalah buku yang ia maksud?
"Ini adalah Seratus Pintu yang Berubah, pintu formasi yang pertama. Pemilik pintu formasi ini menciptakan buku ini, dan buku ini diperlakukan sebagai permata dari dunia formasi. Kabarnya buku ini menghilang ketika dia meninggal, dan semua orang curiga buku ini ikut masuk liang kubur bersamanya. Namun, karena yang lainnya masih memiliki salinan buku ini, tidak ada yang keberatan dengan fakta itu. Namun, ketika salinan itu akhirnya juga hilang, semua orang jadi teringat akan buku aslinya. Namun, pada saat itu Seratus Pintu yang Berubah sudah dipindahkan ke wilayah-wilayah dalam dan generasi-generasi sebelumnya dari masa lalu telah meninggal. Kuburan pemiliknya juga tidak mungkin lagi ditemukan.
Sima You Yue tidak menyangka bahwa begitu banyak hal akan terjadi, dan bahkan sampai-sampai Feng Zhi Xing pun dapat mengenali asal-usul buku itu hanya dengan sekilas pandang.
Ketika Sima You Yue melihat bahwa Feng Zhi Xing tidak sampai hati berpisah dengan buku itu, ia tergoda untuk memberikannya kepada Feng Zhi Xing. Namun, ia teringat bagaimana Wu Lingyu sampai harus terkunci di dalam formasi selama dua tahun untuk mendapatkan buku itu untuknya, dan bahkan melukai jiwanya dalam proses itu. Jika ia memberikan buku tersebut pada Feng Zhi Xing begitu saja, mengingat kepribadian Wu Lingyu, Wu Lingyu pasti akan marah. Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, ia akhirnya memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa.
Feng Zhi Xing memperhatikan buku itu dengan saksama, lalu membandingkannya dengan konten yang ia lihat di salinan sebelumnya. Ia menyadari bahwa Sima You Yue telah menyalin buku tersebut dengan sangat serius, sehingga nyaris tidak ada satu pun perbedaan. Sima You Yue bahkan dengan susah payah juga menyalin bagian-bagian yang belum ia mengerti.
Feng Zhi Xing menyerahkan buku itu kembali kepada Sima You Yue, lalu berkata, "Aku akan menyimpan salinannya dan mengembalikan buku ini kepadamu. Kau harus menjaga buku satu-satunya ini dengan sangat baik. Jangan mengeluarkannya begitu saja di depan orang lain, kecuali jika kau benar-benar mempercayai mereka."
Sima You Yue mengangguk dan menyimpan buku tersebut.
Sima You Yue tahu nilai buku itu bagi seluruh benua. Jika orang lain sampai tahu tentang keberadaan buku tersebut, kecuali jika Sima You Yue sendiri yang memang mau membaginya, ia hanya akan memicu timbulnya banyak masalah.
"Guru, kalau begitu aku akan pamit sekarang," kata Sima You Yue sambil berdiri.
"Mm, oh ya. Karena kau mau pulang, bisakah kau membantuku memberi tahu orang-orang dari Lembah Kong bahwa aku akan bersiap untuk kembali begitu yang lain kembali besok?" pinta Feng Zhi Xing. "Kau juga harus meluangkan waktu ini untuk beristirahat dengan baik. Begitu kau kembali, jika ada yang bertanya tentang perjalananmu di Alam Iblis, kau harus memikirkan alasan yang masuk akal."
"Ya, Guru," jawab Sima You Yue.
Karena begitu banyak pihak yang datang untuk mencarinya, Sima You Yue khawatir berita tentangnya yang masuk ke Alam Iblis pasti sudah lama mencapai telinga mereka yang ada di benua utama. Jika mereka melihatnya kembali, mereka yang tidak bisa bertanya pada Wu Lingyu pasti akan datang dan bertanya padanya. Sepertinya ia tidak punya pilihan selain merundingkan apa yang akan mereka katakan nanti.
Sebenarnya, berdasarkan apa yang dijelaskan Mo Sha, mereka belum benar-benar pergi jauh masuk ke Alam Iblis. Mereka hanya menyebabkan keributan kecil di sana-sini. Jika Alam Iblis itu adalah sebuah kota yang ramai, mereka berdua hanya baru berjalan-jalan di bagian pinggirannya.
Mo Sha telah menjelaskan bahwa hal-hal yang Sima You Yue saksikan masih cukup bagus karena mereka belum masuk terlalu dalam. Jika mereka masuk lebih dalam, Sima You Yue pasti tidak akan merasa bahwa kehidupan di Alam Iblis baik-baik saja.
Sima You Yue tidak pernah setuju atau tidak setuju dengan Mo Sha. Ia hanya seorang tamu di Alam Iblis, dan ia sedikit pun tidak terganggu tentang bagaimana sebenarnya Alam Iblis itu. Namun, ia tidak menyangka bahwa beberapa tahun kemudian ia akan sekali lagi masuk ke Alam Iblis dan melalui begitu banyak peristiwa yang luar biasa.
Kemudian, ketika Sima You Yue pergi ke tempat Wu Lingyu beristirahat, Wu Lingyu tahu bahwa ia datang dan langsung berkata, "Jika ada yang bertanya, katakan saja kau tidak tahu apa-apa dan linglung sepanjang waktu. Pada saat kau sadar kembali, kita sudah kembali ke Terowongan Berdarah."
"Jadi, apakah kita akan mengatakan bahwa kau menyelamatkan aku? Kita akan menggiring mereka untuk bertanya kepadamu mengenai apa yang telah terjadi?" Sima You Yue berkedip.
Alasan itu bagus, dan Sima You Yue memang tidak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ia di Alam Iblis. Jadi jika orang-orang ingin tahu tentang apa yang telah terjadi, sebaiknya mereka bertanya kepada Putra Suci Paviliun Bijaksana. Ia ingin lihat, berapa banyak orang nanti yang benar-benar berani bertanya kepada Wu Lingyu!
Setelah membereskan urusan itu, Sima You Yue kembali tanpa khawatir.
Setelah Tetua Klan Bangau, Bai Qing, memimpin para klan dan Tetua untuk kembali, Sima You Yue akhirnya teringat akan beberapa Tetua yang telah ia simpan dalam Pagoda Roh. Burung Roc Kecil sudah memerintahkan mereka untuk tidak membocorkan berita tentang Pagoda Roh. Setelah para Tetua Klan bertemu Api Kirmizi, yang merupakan Burung Roh Sakti berperingkat tertinggi dari klan burung mereka. Bahkan Burung Roc Kecil pun sama sekali bukan bandingannya. Saat itu, kedua Tetua tersebut bersemangat sekaligus takut, langsung menyatakan bahwa mereka tidak akan mengungkapkan apa yang terjadi hari itu.
Api Kirmizi menjelma menjadi seorang laki-laki, lalu berkata, "Aku masih lebih memercayai diriku sendiri."
Api Kirmizi membentuk sebuah segel dengan kedua tangan, lalu beberapa cincin cahaya merah memasuki pikiran para Tetua itu.
"Hal ini tidak akan memengaruhi kalian dalam keadaan biasa. Namun, begitu kalian berniat untuk mengekspos Pagoda Roh, kalian akan langsung mati. Jika kalian tidak percaya, kalian bisa mencobanya," kata Api Kirmizi.
Para Tetua itu menyatakan kesetiaan mereka lagi, sekali lagi mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengungkapkan apa pun. Mereka bahkan menyatakan kesediaan mereka untuk tinggal di Pagoda Roh dan mengikuti Burung Roc Kecil dan Api Kirmizi.
Api Kirmizi awalnya ingin menolak mereka, tetapi ia teringat bagaimana lemahnya Sima You Yue. Meskipun Sima You Yue memiliki Burung Roc Kesembilan dan yang lainnya, akan lebih baik jika mereka memiliki tambahan tenaga berupa beberapa Tetua itu. Karena itu, ia menyetujui permintaan mereka.
Dengan demikian, ketika Sima You Yue bertemu dengan Bai Qing, Sima You Yue agak merasa bahwa ia telah mengecewakan Bai Qing, seolah-olah ia telah menjebak Bai Qing.
Adapun Bai Qing, ketika mendengar bahwa para Tetuanya mengatakan bahwa mereka ingin tetap berada di sisi Burung Roc Kecil untuk melindungi Burung Roc Kecil sebagai perwakilan dari Klan Bangau, ia menyatakan persetujuannya dan justru bertanya apakah para Tetua itu cukup, dan apakah ia harus mengutus dua Tetua lagi.
Melihat tindak tanduk Bai Qing, jika bukan karena fakta bahwa ia adalah Raja Bangau, sepertinya ia sendiri yang akan langsung mengajukan diri untuk tetap tinggal bersama mereka.
Sulit untuk meminta Bai Qing yang antusias itu pergi sebelum Sima You Yue bisa menyimpan para Tetua tersebut kembali ke dalam Pagoda Roh. Kemudian, ia akhirnya meluangkan waktu untuk beristirahat.
Pada pagi hari kedua, Ximen Feng memberitahunya bahwa semua orang siap untuk berangkat.
Sima You Yue keluar dan duduk di atas Binatang Roh terbang bersama dengan yang lainnya. Mereka terbang ke Negeri Purba kuno, melewati lapisan demi lapisan kabut tebal, lalu sampai di Ngarai Merah, dan akhirnya setelah sekian lama, kembali melihat langit biru yang cerah.